
Langkah Lengkap Cara Buat Portofolio Online Virtual Assistant Profesional

Athika Rahma
SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA
- Mei 11, 2025
- Remote Work Tips
Kesan pertama sering kali terbentuk secara online, dan bagi seorang Virtual Assistant (VA), portofolio berbentuk website bisa jadi faktor penentu dalam mendapatkan klien berikutnya.
Untuk membuat portofolio online yang baik, kamu perlu menampilkan keahlianmu sekaligus membangun kepercayaan, kredibilitas, dan koneksi dengan klien bahkan sebelum kamu melakukan panggilan pertama.
Dalam panduan ini, SGB VA Course akan mengulas beberapa platform terbaik untuk buat portofolio online gratis, lengkap dengan contoh portofolio yang bisa menginspirasi kamu. Selain itu, ada tips khusus untuk niche VA seperti Manajemen Media Sosial, Email Marketing, dan Lead Generation, agar portofoliomu benar-benar resonan dengan klien idealmu.
1. Wix
Wix adalah platform pembuat website yang menggunakan sistem drag-and-drop, sehingga memudahkan kamu membangun situs profesional tanpa perlu menguasai coding. Dengan berbagai pilihan template yang dibuat khusus untuk pekerja lepas dan portofolio pribadi, Wix cocok untuk kamu yang ingin buat portofolio online yang profesional dan tetap sederhana.
Cocok untuk: Pemula, fotografer, desainer grafis, dan kreator yang ingin website yang bersih dan elegan tanpa harus belajar coding.
Biaya: Wix menawarkan paket gratis. Untuk fitur lebih lengkap, paket premium dimulai sekitar USD 17 per bulan.
Contoh Website Portofolio di Wix:
- Sophie Westfall (Desainer Digital): https://www.sophiewestfall.com/
Portofolio ini menggunakan gaya minimalis dengan visual yang cerah, menonjolkan proyek-proyek desain digital yang dikerjakannya. Setiap proyek disertai dengan studi kasus yang jelas dan deskripsi mendalam. - Chipie Design (Desainer Grafis): https://www.chipie.design/
Menonjolkan desain grafis yang berani dan penuh warna. Portofolio ini menggabungkan elemen playful dengan tampilan yang tetap profesional. - Anna Leovy (Ilustrator): https://www.analeovy.com/
Portofolionya menggunakan desain galeri yang bersih dan mudah dinavigasi, memungkinkan karya ilustrasi ditampilkan dengan jelas dan memukau.
Langkah Buat Portofolio Online di Wix:
- Kunjungi Wix.com: Akses situs Wix dan klik “Get Started” untuk memulai.
- Buat Akun: Daftar dengan menggunakan email atau akun media sosial. Setelah itu, klik “Create New Site.”
- Pilih Jenis Situs: Pilih tipe situs seperti “Portfolio & CV” atau “Freelancer,” sesuai kebutuhan.
- Pilih Wix Editor: Untuk kontrol penuh terhadap tampilan situs, pilih Wix Editor. Hindari menggunakan Wix ADI (Artificial Design Intelligence) jika kamu ingin lebih banyak fleksibilitas.
- Pilih Template: Wix menyediakan berbagai template siap pakai untuk buat portofolio online. Pilih template yang paling sesuai dengan gaya dan kebutuhanmu, lalu klik “Edit.”
- Sesuaikan Halaman: Gunakan menu di sebelah kiri untuk mengatur berbagai elemen seperti Pages, Design, Add, dan Settings.
- Edit Konten: Sesuaikan setiap bagian dengan menambahkan teks, mengunggah gambar, dan menambahkan elemen seperti formulir kontak atau testimonial dari klien.
- Atur Menu Navigasi: Tentukan menu navigasi seperti Home, About, Services, Portfolio, Testimonials, dan Contact agar pengunjung mudah menjelajahi situsmu.
- Sesuaikan Desain: Atur font dan warna di bagian “Site Design” agar sesuai dengan merek atau gaya pribadimu.
- SEO Settings: Jangan lupa untuk mengoptimalkan SEO dengan mengakses “Settings” > “SEO” dan menambahkan kata kunci relevan untuk meningkatkan visibilitas di mesin pencari.
Publikasikan: Setelah selesai buat portofolio online, klik “Publish” untuk menerbitkan situsmu.
2. WordPress with Elementor
WordPress adalah platform website paling populer di dunia, dan ketika dipadukan dengan plugin Elementor, kamu bisa menciptakan website yang fleksibel dengan drag-and-drop yang sangat mudah digunakan. WordPress menawarkan kendali penuh atas desain dan pengembangan, menjadikannya pilihan tepat untuk buat portofolio online jangka panjang.
Cocok untuk: Freelancer yang ingin hasil lebih personal dengan sedikit kemampuan teknis (coding) dan lebih banyak kustomisasi.
Biaya: WordPress tersedia secara gratis, sementara Elementor memiliki versi gratis dan versi Pro mulai dari USD 4,99 per bulan. Biaya hosting berkisar antara USD 2 hingga USD 10 per bulan, tergantung pilihan penyedia hosting.
Contoh Portofolio Online di WordPress:
- Damien Walter (Host dan Penulis): https://damiengwalter.com/
Portofolio yang bersih dan profesional dengan fokus pada storytelling dan kemampuan menulis. Desainnya memudahkan pengunjung untuk menemukan informasi penting seperti layanan yang ditawarkan dan artikel yang telah dipublikasikan. - Megan Jones (Copywriter Freelance): https://jonesblogs.com/
Menampilkan keahlian menulis dengan jelas, dilengkapi dengan studi kasus yang menunjukkan hasil konkret dari pekerjaan yang dilakukan. - Carmine Mastropierro (Marketer): https://carminemastropierro.com/
Portofolionya memamerkan proyek berbasis data dan hasil nyata yang didapatkan melalui strategi pemasaran digital yang dijalankannya.
Langkah Buat Portofolio Online di WordPress + Elementor:
- Daftar di WordPress.com: Kunjungi wordpress.com dan daftar untuk akun gratis.
- Pilih Nama Situs: Pilih nama unik untuk situsmu, misalnya namamu.wordpress.com. Ini adalah langkah pertama sebelum memilih paket premium untuk mendapatkan domain pribadi.
- Pilih Paket Gratis: Pilih paket gratis untuk mulai buat portofolio online. Jika kamu ingin lebih banyak kontrol dan opsi, pertimbangkan untuk beralih ke paket berbayar.
- Pilih Tema: Pilih tema yang sederhana dan bersih yang bisa disesuaikan lebih lanjut dengan Elementor.
- Buat Halaman: Buat halaman seperti Home, About, Portfolio, dan Contact untuk buat portofolio online menggunakan editor WordPress.
- Tambahkan Konten: Gunakan editor bawaan untuk menambahkan konten seperti teks, gambar, dan video. Kamu juga bisa menambahkan elemen interaktif seperti form kontak.
- Atur Homepage: Di Settings > Reading, pilih halaman mana yang akan menjadi homepage utama situsmu.
- Buat Menu Navigasi: Atur menu dengan pergi ke Appearance > Menus dan pastikan pengunjung dapat dengan mudah menjelajahi seluruh situs.
- Klik Publish: Setelah selesai, klik “Publish” untuk mempublikasikan situs dan membuatnya bisa diakses oleh publik.
- Upgrade ke WordPress.org (Opsional): Jika ingin lebih profesional, kamu bisa memilih untuk menggunakan WordPress.org dengan hosting mandiri, yang memberi kebebasan lebih besar dalam mengelola situs.
3. Notion
Notion memang platform buat portofolio online yang cukup baru, tapi kamu bisa mengandalkannya karena fleksibel dan mudah digunakan. Cocok untuk mereka yang menginginkan desain portofolio minimalis yang sederhana dan tidak ribet.
Cocok untuk: Virtual Assistant (VA) yang mengutamakan tampilan simpel dan tidak membutuhkan banyak elemen teknis. Bisa jadi pilihan tepat jika kamu ingin membuat portofolio cepat dan gratis.
Biaya: Gratis. Untuk opsi URL kustom dan desain lebih profesional, kamu bisa menggunakan layanan tambahan seperti Super.so atau Potion.so mulai dari USD 10 per bulan.
Contoh Website Portofolio di Notion:
- Josh Millgate (Desainer): https://joshmillgate.co.uk/
Portofolionya fokus pada desain yang user-centric, menampilkan proyek-proyek dan studi kasus yang sangat visual. - Bhanu Teja (Developer): https://bhanuteja.dev/blog
Menampilkan proyek teknis dan artikel blog yang berfokus pada pengembangan perangkat lunak dan teknologi. - Shannon Rudder (UI/UX Designer, Seniman, Penulis): https://shannon-rudder.super.site/
Kreatif dan sederhana, portofolio ini menggunakan Notion untuk menampilkan berbagai karya desain dan tulisan dengan layout minimalis.
Langkah Buat Portofolio Online di Notion:
- Buat Akun di Notion: Kunjungi notion.so dan buat akun gratis.
- Buat Halaman Baru: Buat portofolio online mengunakan halaman baru. Beri judul yang relevan seperti “Portofolio Virtual Assistant.”
- Tambah Blok Heading: Gunakan blok heading untuk membuat bagian seperti: About, Services, Projects, Testimonials, dan Contact.
- Tambahkan Konten: Sisipkan gambar, video, dan link yang relevan ke dalam setiap bagian sesuai kebutuhan.
- Aktifkan “Publish to Web”: Klik “Share” lalu aktifkan opsi “Publish to Web” untuk membuat portofolio dapat diakses oleh publik.
- Opsional – Gunakan Super.so atau Potion.so: Jika kamu ingin URL dan desain lebih profesional, pertimbangkan untuk menggunakan Super.so atau Potion.so untuk mempercantik tampilan dan memberikan URL kustom.
Tips Buat Portofolio Online Sesuai Niche VA
Satu hal penting yang perlu kamu pahami: klien tidak hanya ingin melihat bahwa kamu “bisa kerja.” Mereka ingin tahu bahwa kamu mengerti kebutuhan mereka, tahu bagaimana mendatangkan hasil, dan bisa dipercaya untuk mengelola tugas-tugas penting.
Karena itu, ketika kamu membuat portofolio online, sebaiknya kamu menyesuaikannya dengan spesialisasi layanan yang kamu tawarkan. Berikut ini panduan lengkap untuk membuat portofolio VA yang powerful berdasarkan jenis layanan spesifik:
1. Untuk VA Manajemen Media Sosial
Apa yang Dicari Klien:
- Kreativitas dalam membuat konten.
- Konsistensi dalam postingan.
- Pertumbuhan jumlah followers.
- Engagement yang tinggi.
Apa yang Sebaiknya Kamu Tampilkan di Portofolio:
- Contoh desain konten: Tampilkan beberapa desain carousel, reels, hingga caption kreatif yang pernah kamu buat.
- Statistik sebelum dan sesudah: Misalnya, pertumbuhan followers, peningkatan engagement rate, atau jumlah views di Reels.
- Kalender konten: Berikan contoh nyata tentang bagaimana kamu mengatur jadwal posting klien.
- Visualisasi hasil: Misalnya, galeri Instagram feed atau perbandingan statistik reels dari sebelum dan sesudah kamu kelola.
Elemen tambahan:
- Studi Kasus Mini:
Contoh: “Dalam dua minggu, jangkauan Reels meningkat 240% melalui strategi X.” - Testimoni Klien:
Mintalah testimoni yang fokus pada kreativitas, konsistensi, dan hasil kerja kamu.
Contoh Call-to-Action (CTA):
- “Download template kalender konten gratis di sini.”
- “Booking sesi audit Instagram gratis sekarang.”
- “Dapatkan sistem 3 langkah membuat Reels viral [Gratis PDF].”
2. Untuk VA Lead Generation
Apa yang Dicari Klien:
- ROI (Return on Investment) yang tinggi.
- Lead dalam jumlah besar.
- Proses konversi yang cepat.
Apa yang Sebaiknya Kamu Tampilkan di Portofolio:
- Screenshot funnel leads: Tampilkan bagian dari alur funnel yang kamu buat.
- Template outreach: Berikan contoh email atau DM template yang kamu gunakan untuk menghubungi prospek.
- Dashboard CRM: Tunjukkan bagaimana kamu mengelola database leads, misalnya melalui Notion, Hubspot, atau Airtable.
Elemen tambahan:
- Data nyata:
Contoh: “Generated 120 B2B leads dalam 2 minggu dengan metode X.” - Studi Kasus Lengkap:
Jelaskan dari awal strategi, eksekusi, hingga hasil yang didapat. - List Tools yang Kamu Gunakan:
Misalnya Apollo, LinkedIn Sales Navigator, Lemlist, Hunter.io, dan lainnya.
Contoh Call-to-Action (CTA):
- “Book audit gratis untuk proses lead generation kamu.”
- “Baca studi kasus: bagaimana menghasilkan 300 B2B leads dalam 30 hari.”
- “Download template outreach email dengan 35% response rate.”
3. Untuk VA Email Marketing
Apa yang Dicari Klien:
- Tingkat konversi email yang tinggi.
- Segmentasi list email yang akurat.
- Deliverability email yang maksimal.
Apa yang Sebaiknya Kamu Tampilkan di Portofolio:
- Desain email menarik: Tampilkan preview email broadcast, automation, maupun campaign series.
- Alur funnel email: Berikan gambaran strategi email dari welcome sequence hingga re-engagement campaign.
- Statistik open rate dan CTR: Tampilkan performa nyata dari email yang kamu kelola.
Elemen tambahan:
- Preview kampanye:
Misalnya tampilan email sales campaign yang sukses. - Studi Kasus:
Contoh: “Meningkatkan revenue dari email marketing sebesar 45% dalam 2 bulan.” - Testimoni Klien:
Fokus pada keberhasilan engagement email yang kamu buat.
Contoh Call-to-Action (CTA):
- “Download template welcome email gratis di sini.”
- “Booking sesi pemetaan funnel email sekarang.”
- “Lihat contoh email dengan konversi tinggi yang saya buat.”
Siap Bangun Website Portofoliomu?
Membuat portofolio online dengan website tidak perlu menunggu sampai semua terasa sempurna. Mau pakai Wix yang praktis, WordPress yang kuat, atau Notion yang simpel, langkah terpenting adalah memulai. Setelah itu, kamu bisa terus memperbaiki sambil jalan.
Kalau kamu mau buat portofolio online yang tidak hanya menarik, tapi juga siap menarik perhatian klien remote, yuk, gabung di SGB VA Course! Di sini, kamu akan belajar membangun portofolio, personal brand, dan karir VA yang kamu impikan. Daftar di webinar gratisnya lewat link di bawah.
Kerja Remote Dibayar Dollar Sebagai VA
Bersama SGB VA mentor, Tania Gromenko, kamu akan mendapatkan tips dan trik menjadi virtual assistant sukses dalam hitungan pekan. Gabung lewat tautan di bawah sekarang!