Dapat Cuan U$D dari 10 Klien dengan Personal Branding ala Faid – GABUNG TALKSHOW GRATIS

Kisah Sukses Ardin Kerja Jadi Virtual Assistant dari Rumah: Dapat 9 Klien dan Bergaji Dolar

SGB Virtual Assistant Alumni with 9 Clients

Kisah Sukses Ardin Kerja Jadi Virtual Assistant dari Rumah: Dapat 9 Klien dan Bergaji Dolar Oni Lestari Virtual Assistant, Copywriter, SEO Expert December 25, 2024 | Alumni Stories Kamu ingin bekerja dari rumah dan menentukan jam kerjamu sendiri? Atau, kamu ingin beralih dari karier 9-5-mu yang sekarang agar bisa lebih banyak waktu bersama keluarga? Kamu perlu tahu cerita Ardin, seorang ibu dari dua anak yang memutuskan untuk menjadi virtual assistant (VA). Sekarang, ia bisa bekerja dari rumah, mengatur jam kerjanya sendiri, dan bisa lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Lewat artikel ini, Ardin akan membagikan perjalanan hidupnya menjadi virtual assistant. Simak artikel ini sampai tuntas, ya! Table of Contents: Alasan Ardin Ingin Bekerja Remote Ardin adalah alumni dari SGB VA Batch 4, yang lulus pada Agustus 2022. Sebelumnya, ia bekerja di kantor, seperti kebanyakan orang. Ardin berangkat kerja pukul 8 pagi dan pulang pukul 5 sore. Pada tahun 2022, Ardin mengandung anak kedua dan sebenarnya sudah merencanakan untuk berhenti bekerja di kantor. Jadi, di tengah kehamilannya, ia berencana membuka bisnis supaya ketika nanti berhenti kerja dan menjadi ibu rumah tangga, ia tetap bisa memiliki kegiatan dan penghasilan. Sayang, bisnisnya berjalan tidak sesuai harapan. Setelah melahirkan, Ardin tidak tahu harus berbuat apa selain mengurus anak-anak. Karena sebelumnya Ardin bekerja, Ardin ingin tetap memiliki aktivitas yang produktif. Hingga suatu saat, Ardin melihat iklan tentang SGB VA yang membuatnya ingin tahu lebih dalam tentang apa itu virtual assistant. Ternyata, menjadi virtual assistant cukup menjanjikan. Tak hanya ia bisa mendapat uang, Ardin juga bisa bekerja dari rumah sambil mengurus keluarganya. Virtual Assistant Menurut Ardin Menurut Ardin, virtual assistant sangat prospektif karena pemilik bisnis terus berkembang dari tahun ke tahun. Banyak orang ingin menjadi pemilik bisnis, membangun brand, dan mereka membutuhkan tim. Virtual assistant menjadi salah satu pilihan bagi pemilik bisnis untuk memiliki tim dengan biaya yang efisien. Bagi kebanyakan orang, virtual assistant dianggap sebagai pekerja lepas dengan pendapatan yang tidak pasti. Namun, nilainya bisa lebih tinggi dari pekerja lepas biasa. Hal itu karena VA adalah mitra para pemilik bisnis, bukan bawahannya. Itulah sebabnya virtual assistant bisa menentukan jam kerja mereka sendiri. Apa Saja Layanan VA Milik Ardin? Ardin menargetkan pebisnis dan pengusaha sebagai niche-nya. Niche ini sebenarnya cukup umum, karena banyak teman-temannya yang lebih fokus pada niche tertentu, seperti bisnis fashion, bisnis makanan dan minuman, atau bisnis seni. Saat pertama kali menjadi virtual assistant, Ardin menawarkan layanan administrasi dan manajemen proyek. Layanan yang ditawarkan dirasa cukup umum dan mudah untuk dilakukan. Setelah menjalani pekerjaan ini, Ardin menyadari bahwa dirinya bisa belajar keahlian lain yang lebih spesifik. Setelah belajar dan mengembangkan diri, kini Ardin melayani service pemasaran digital (digital marketing). Bagaimana Ardin Mendekati Calon Klien? Di SGB VA, Ardin diajarkan untuk melakukan riset bisnis milik calon klien sebelum menawarkan jasanya kepada mereka. Salah satu contohnya adalah melihat situs web mereka, ulasan di Google, dan media sosial mereka. Dengan cara ini, dirinya bisa mendapatkan wawasan tentang klien yang lebih luas. Menurut Ardin, riset ini membuat Ardin memiliki nilai lebih. Ketika mendekati klien atau bahkan saat melakukan discovery calls, Ardin tidak hanya berbicara tentang dirinya sendiri dan layanan yang ditawarkan, tetapi juga memahami bisnis calon klien.  Ardin juga sering memberikan wawasan dan perspektifnya sebagai orang luar terhadap bisnis para calon klien ini. Hal ini  menunjukkan kemampuannya dan membuat calon klien yakin untuk bekerja dengannya. Awalnya, Ardin tidak bisa membayangkan mendekati klien lewat Instagram atau LinkedIn. “Namun, akhirnya saya berhasil mendapatkan klien dari sana,” ujarnya. Untuk berhasil mendekati calon klien, riset itu sangat penting. Memang memakan banyak waktu, tapi hal itu adalah bagian dari keinginan tulus VA untuk membantu pemilik bisnis mengembangkan usaha mereka. “Itulah yang diajarkan Tania,” ungkapnya. Cara Ardin Mengajukan Proposal Layanan ke Calon Klien Sebelum mengirim proposal, Ardin biasanya mengecek informasi tentang bisnis calon kliennya di internet. Ardin akan mencari celah atau gap yang belum terpenuhi pada bisnis tersebut. Misalnya, bisnis yang Andin riset kala itu memiliki rating 5 di Google Review. Namun, media sosial mereka tidak terkelola dengan baik. Ardin merasa hal itu sangat disayangkan. Ulasan dan pelanggan mereka sangat baik, tetapi media sosial mereka tidak dikelola dengan baik. Jika media sosial mereka dikelola dengan baik, pasti akan jauh lebih bagus. Celah itulah yang ia gunakan untuk mendekati calon klein. Selain itu, Ardin juga biasa langsung bertanya kepada calon klien Biasanya, Ardin langsung bertanya, “Apakah kamu membutuhkan bantuan admin?” Cara ini ternyata masih tetap bekerja. Ardin juga membuat portofolio di Instagram dan menggunakan Canva untuk membuat portofolio. Dengan Canva, ia bisa membagikan link portofolio tanpa klien harus mengunduh dokumen. Baca Juga: [TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek Dari Mana Ardin Mendapatkan Banyak Klien? Saat ini, Ardin memiliki 9 klien, meskipun tidak semuanya bekerja dengannya pada waktu yang bersamaan. Beberapa ialah klien jangka panjang, namun ada juga yang berbasis proyek. Klien-klien tersebut berasal dari Singapura, Kazakhstan, China, Arab Saudi, India, dan Senegal. Ardin mendapatkan klien dari Instagram, LinkedIn, Upwork, dan juga dari komunitas SGB VA. Ardin juga mendapatkan klien dari grup alumni SGB VA Jabodetabek. “SGB VA memiliki sebuah platform yang mirip Tinder, tetapi bukan untuk mencari pasangan. Platform ini memungkinkan banyak pemilik bisnis atau pengusaha yang mencari virtual assistant dari SGB VA untuk terhubung,” ungkapnya. Dulu, ketika Ardin sangat bersemangat untuk mendapatkan klien, Ardin bisa menghubungi 20 calon klien setiap hari. Ardin akan mendekati siapa saja yang dinilai memiliki prospek sebagai klien sambil terus melakukan riset. Tentu saja, tidak semuanya berbuah hasil. Dari 20 orang yang dihubungi, mungkin hanya satu yang merespons. Satu respons itu pun kadang hanyalah penolakan. “Namun, kunci utama adalah konsistensi. Konsistensi dalam pendekatan, konsistensi dalam memposting, serta membangun koneksi dan jaringan,” ungkapnya.  Setelah mendekati mereka, Ardin tidak langsung meninggalkan mereka begitu saja. Ia berusaha membangun hubungan dengan cara memberi ‘like’ dan berkomentar pada postingan mereka. Jika suatu saat mereka membutuhkan bantuan, Ardin akan menjadi orang pertama yang mereka ingat.  Manajemen Waktu Ardin Sebagai VA dengan 9 Klien Awalnya, Ardin hanya bekerja sebagai virtual assistant selama 2 jam sehari karena saat itu ia baru memulai kariernya sebagai VA dan baru saja melahirkan anak kedua. Menurutnya, menyeimbangkan

7 Website Lowongan Kerja Luar Negeri untuk Virtual Assistant Pemula 2025

virtual assistant jobs for beginner

7 Website Lowongan Kerja Luar Negeri untuk Virtual Assistant Pemula 2025 Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA December 25, 2024 Remote Work Tips Kalau kamu seorang pemula yang sedang mencari pekerjaan sebagai virtual assistant, kamu pasti tahu betapa frustasinya mencari klien dan pekerjaan yang tepat. Kamu mungkin sudah melamar ke banyak posisi tanpa mendapat balasan, atau menghubungi pemilik bisnis langsung, tapi tetap saja tidak berhasil. Jangan langsung putus asa! Mungkin yang kamu butuhkan adalah platform yang khusus berisi berbagai pekerjaan untuk virtual assistant pemula! Nah, dalam artikel ini, SGB VA akan memperkenalkan 7 website lowongan kerja luar negeri khusus untuk VA pemula. Yuk, simak selengkapnya! Daftar Isi 1. LinkedIn LinkedIn adalah salah satu website lowongan kerja luar negeri terbesar di dunia. LinkedIn menawarkan ratusan lowongan kerja baru di berbagai kategori, mulai dari pekerjaan penuh waktu, pekerjaan freelance, hingga posisi virtual assistant. LinkedIn juga merupakan platform media sosial, loh. Platform ini memungkinkan kamu untuk memposting pencapaian dan perspektif profesionalmu terhadap suatu isu sambil terhubung dengan orang lain. Hal ini bisa meningkatkan peluangmu untuk diterima kerja! Berikut cara menggunakan website lowongan kerja luar negeri terbesar ini untuk mencari pekerjaan VA: Pergi ke kolom pencarian LinkedIn dan ketik “virtual assistant” sebagai kata kunci. Pilih “Jobs” dan atur lokasi menjadi “Worldwide” untuk melihat peluang dari seluruh dunia. Kamu juga bisa pilih “Posts” setelah mengetik “virtual assistant” di kolom pencarian. Cara ini bisa mengarah pada postingan di mana orang berbagi lowongan kerja VA. Memang butuh usaha lebih, tapi kamu mungkin menemukan peluang tersembunyi! Bergabunglah dengan grup virtual assistant seperti “The Virtual Assistant Networking Association” atau “The Virtual Assistant Network” untuk menemukan lebih banyak peluang kerja. Admin grup biasanya meminta formulir singkat yang menjelaskan alasan kamu ingin bergabung. Jika kamu seorang VA yang sedang mencari pekerjaan, besar kemungkinan kamu akan diterima! Hubungi langsung pemilik bisnis. Banyak CEO yang menggunakan LinkedIn, jadi mengapa tidak menawarkan jasa kamu? Sedikit tip, lebih baik terhubung dan berinteraksi dengan mereka terlebih dahulu, pelajari tentang bisnis mereka, baru kemudian perlahan-lahan tawarkan jasamu. Also read: [TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek 2. Upwork Upwork adalah website lowongan kerja luar negeri populer lainnya untuk mencari pekerjaan virtual assistant bagi pemula. Banyak pekerjaan yang diposting langsung oleh klien, sebagian besar cocok untuk pemula dan tidak membutuhkan banyak pengalaman. Tugas-tugas seperti entri data, layanan pelanggan (customer service), scheduling, pembukuan, dan riset sangat umum di sini. Cara kerja Upwork: Ketika sebuah pekerjaan diposting, kamu bisa mengirimkan proposal yang menjelaskan layanan, tarif, dan mengapa kamu orang yang tepat untuk pekerjaan ini (semacam cover letter, namun lebih singkat). Jika kamu seorang pemula, menunjukkan testimoni atau sertifikasi bisa sangat membantu untuk membuktikan keahlian kamu. Namun, Upwork tidak sepenuhnya gratis. Kamu membutuhkan “Connects” untuk melamar pekerjaan, dan meskipun kamu mendapatkan beberapa Connects gratis saat mendaftar, kamu mungkin perlu upgrade ke Freelancer Plus (US$14,99 atau Rp242.000 /bulan) untuk mendapatkan lebih banyak Connects. website lowongan kerja luar negeri juga mengambil biaya 10% dari penghasilanmu (0% atau gratis kalau kamu adalah anggota Freelancer Plus). 3. Facebook Jika kamu masih menggunakan Facebook hanya untuk bersenang-senang, sekarang saatnya memanfaatkannya untuk mencari pekerjaan! Sama seperti LinkedIn, Facebook juga memiliki banyak grup aktif berisi orang-orang yang saling sharing lowongan kerja VA. Menjadikan Facebook sebagai website lowongan kerja luar negeri sebenarnya sangat sederhana dan efektif. Salah satu cara terbaik untuk memulai adalah dengan bergabung di grup khusus yang sering membagikan lowongan pekerjaan.  Misalnya, grup seperti “I Need a Virtual Assistant” (dengan 19,5K anggota) dan “Virtual Assistant Jobs” (dengan 286K anggota) sering menampilkan lowongan pekerjaan dari perusahaan dan klien langsung. Selain itu, kamu bisa menggunakan fitur Jobs di Facebook. Arahkan ke bagian Jobs di Facebook, lalu cari peran “virtual assistant,” filter untuk posisi remote, dan temukan postingan yang sesuai dengan keterampilanmu. 4. VirtualVocations.com VirtualVocations adalah salah satu website lowongan kerja luar negeri yang menawarkan berbagai posisi remote, termasuk virtual assistant. Kamu bisa dengan mudah menemukan pekerjaan VA dengan mengetikkan kata kunci di kolom pencarian. Ada banyak kategori, seperti Admin VA, Sales VA, Medical VA, dan Call Center VA. Banyak dari peran ini adalah level pemula, yang artinya kamu bisa melamar meskipun tanpa pengalaman sebelumnya. Cukup daftar, lengkapi profilmu, dan lamar pekerjaan yang sesuai dengan keterampilanmu. Pendaftarannya gratis, dan kamu bisa mengakses database pekerjaan mereka sebanyak yang kamu inginkan. 5. Timeetc Timeetc adalah platform yang menghubungkan virtual assistant dengan klien yang membutuhkan bantuan administratif. Website lowongan kerja luar negeri ini pada dasarnya adalah agensi untuk virtual assistant.    Platform ini sangat cocok bagi kamu yang mencari pekerjaan paruh waktu karena sebagian besar lowongan kerja yang ada melibatkan bantuan dengan tugas administratif.   Untuk melamar, kamu cukup kunjungi situs web mereka, arahkan ke bagian “Work for Us,” dan daftar. Perlu dicatat bahwa website lowongan kerja luar negeri gratis ini sebagian besar menawarkan peran paruh waktu, jadi mungkin tidak ideal jika kamu mencari pekerjaan penuh waktu. 6. Assistant Match Website lowongan kerja luar negeri yang cocok untuk mencari pekerjaan virtual assistant bagi pemula lainnya adalah Assistant Match. Sama seperti Timeetc, agensi ini membantu mencocokkan virtual assistant dengan klien berdasarkan keterampilan dan pengalaman spesifik mereka. Setelah mendaftar, kamu akan menerima tawaran pekerjaan yang disesuaikan dengan kemampuanmu, sehingga peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kekuatanmu lebih besar. Sebagian besar lowongan kerja di Assistant Match terkait dengan tugas administratif seperti mengetik, entri data, manajemen email, dan scheduling. Jika kamu memiliki keterampilan atau pengalaman administratif dasar, platform ini bisa menjadi titik awal yang baik untuk membangun karier sebagai virtual assistant! Baca Juga: Work Life Balance Adalah: Definisi dan Cara Mencapainya 7. Clickworker Apakah kamu pernah mendengar tentang Clickworker? Website lowongan kerja luar negeri ini cocok untuk kamu yang lebih suka bekerja pada tugas-tugas kecil dan cepat diselesaikan.  Berbeda dengan peran virtual assistant tradisional, Clickworker menawarkan microtask—tugas-tugas mikro seperti entri data, mengisi survei, pelatihan AI, rekaman suara, dan bahkan ikut kontes foto. Tugas-tugas ini terlihat sederhana, tapi bayarannya lumayan tinggi, loh. Apalagi jika kamu menyelesaikan banyak tugas dengan efisien. Beberapa pengguna melaporkan penghasilan antara US$6 atau Rp97.000 hingga US$40 atau Rp647.000 per jam (menurut Quora). Tapi ingat, penghasilanmu bergantung pada

© 2024 All rights reserved   |   Gromenko & Partners Pte.Ltd.

JOIN OUR FREE TALKSHOW +Get an e-Book Guide to be a Successful Remote Worker

5 Steps To Doing What You Love Remotely By Being A Virtual Assistant

By clicking the button, you agree to subscribe to SGBVA’s webinar content and newsletters.