Cerita Ambar: Ibu Rumah Tangga yang Sukses dengan 3 Klien Internasional sebagai VA

Cerita Ambar: Ibu Rumah Tangga yang Sukses dengan 3 Klien Internasional sebagai VA Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA February 7, 2025 Alumni Stories Bagi sebagian orang, rutinitas kantor adalah hal yang wajar. Namun, bagi Ambar, setelah lebih dari 10 tahun bekerja sebagai profesional di bidang Human Resources, hidupnya mulai terasa terbebani oleh jam kerja yang panjang, perjalanan menuju kantor yang melelahkan, dan waktu yang semakin sedikit untuk keluarga. Namun, suatu hari, Ambar menemukan sebuah kesempatan yang bisa mengubah arah hidupnya, yaitu dengan menjadi Virtual Assistant (VA). Cerita perjalanan Ambar menuju dunia Virtual Assistant ini penuh dengan keputusan penting yang membawa perubahan besar dalam hidupnya. Mengapa Ambar Memutuskan Jadi VA? Ambar pernah menjalani kehidupan sebagai karyawan kantoran selama lebih dari 10 tahun di bidang Human Resources (HR). Rutinitas dari pukul 8 pagi hingga 5 sore, perjalanan panjang menuju kantor, dan kurangnya waktu bersama keluarga membuatnya mulai berpikir ulang tentang kariernya. Suatu hari, ia menemukan iklan SGB VA Course, yang ternyata, “menyentuh” titik kelemahan yang selama ini ia rasakan. Ambar sangat ingin memiliki pekerjaan yang bisa dijalani dengan lebih leluasa, tanpa harus meninggalkan rumah setiap pagi. Meskipun awalnya merasa ragu, apalagi banyak informasi SGB VA penipuan di internet, Ambar akhirnya berdiskusi dengan suaminya. Suaminya yang sudah melihat betapa stresnya Ambar dengan rutinitas kantornya, memberikan dukungan penuh untuk mengambil langkah berani ini. “Ketika melihat iklan SGB VA Course, saya pikir, ini adalah momen yang tepat,” ujar Ambar. Baca Juga: Jadi Dokter Sekaligus Virtual Assistant? Bisa, dokter Karlina Buktinya! Bekerja dengan 3 Klien Internasional Setelah mengikuti kursus dan memperoleh pengetahuan yang lebih dalam tentang dunia VA, Ambar mulai memanfaatkan keahlian yang sudah dimilikinya di bidang HR untuk menawarkan layanan VA. “Klien saya mencari HR untuk bisnis mereka, namun ketika mereka tahu saya juga bisa membantu tugas administratif mereka, akhirnya mereka, ‘Oh, bagus, kalau begitu bantu (tugas administratif) juga’,” ujarnya. Ia memutuskan untuk memberikan layanan yang lebih spesifik, seperti manajemen jadwal, pengelolaan email, serta dukungan administratif bagi bisnis kecil dan startup. Tak lama setelah itu, Ambar berhasil mendapatkan klien pertama dari Singapura. Beberapa waktu kemudian, ia juga mendapatkan klien dari Amerika Serikat dan Australia. Meskipun bekerja dari rumah, Ambar bisa memberikan layanan yang lebih dari sekadar pekerjaan administratif. Keahliannya dalam mengelola SDM ternyata memberikan nilai tambah bagi bisnis klien-kliennya. Mengatur Waktu antara Klien dan Keluarga Salah satu tantangan terbesar Ambar sebagai Virtual Assistant adalah menyesuaikan waktu kerja dengan kebutuhan klien yang tersebar di berbagai zona waktu. Sebagai contoh, klien dari Los Angeles menginginkan Ambar bekerja pada malam hari, sementara klien dari Singapura lebih aktif di siang hari. “Karena ada perbedaan waktu, saya bekerja siang sampai sore untuk klien Singapura, dan sore sampai malam untuk klien dari Amerika (Los Angeles),” ungkapnya. Untuk mengatasi hal ini, Ambar menyusun jadwal yang fleksibel namun tetap produktif. Di pagi hari, Ambar fokus mengurus keluarganya, mulai dari mempersiapkan sarapan untuk suami dan anak-anak, membereskan rumah, mencuci baju, dan lainnya. Kemudian, ia menggunakan siang hari untuk mengerjakan tugas dari klien Singapura. “Kemudian saya biasa beristirahat dari jam 4 sore sampai jam 6 sore,” ujarnya. Setelahnya, ia bekerja dari pukul 10 malam hingga 3 pagi untuk klien dari Los Angeles. Meskipun padat, Ambar merasa cara ini membantunya mengatur waktu dengan lebih baik, sehingga ia tetap bisa memenuhi kewajiban sebagai ibu rumah tangga. Dengan bantuan aplikasi manajemen waktu seperti Google Calendar, ia mengatur jadwal harian dan memastikan pekerjaan tetap selesai tepat waktu. Setiap hari, ia selalu menyempatkan diri untuk beristirahat, berolahraga ringan, dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Baca Juga: Komunitas dan Networking: Kunci Kesuksesan Dyah Berkarier sebagai VA Dukungan Keluarga yang Menguatkan Salah satu faktor keberhasilan Ambar sebagai VA adalah dukungan dari keluarganya, terutama suaminya. Menurut Ambar, sang suami tidak terlalu mengenal VA, tetapi ia percaya bahwa ini adalah peluang yang baik bagi Ambar untuk tetap produktif tanpa harus meninggalkan rumah. “Ketika saya bilang ingin berkarier sebagai VA, suami langsung mendukung keputusan saya,” ujar Ambar. Kini, Ambar bisa lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak-anaknya, mengantar mereka ke sekolah, serta menikmati aktivitas keluarga seperti menonton film atau melakukan perjalanan singkat. Setelah beberapa bulan menjadi VA, Ambar merasa hidupnya jauh lebih tenang dan bahagia. Ia tidak lagi mengalami stres karena kemacetan atau konflik di kantor. Fleksibilitas dalam bekerja membuatnya bisa mengatur waktunya sendiri dan tetap menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dengan baik. “Saya merasa lebih damai dan segar. Tidak ada lagi konflik kantor atau macet di jalan. Ini keputusan terbaik yang pernah saya buat,” ungkap Ambar. Baca Juga: Jadi Virtual Assistant Sambil Kerja Kantoran? Bisa! Annisa Buktinya Tips Bagi Ibu Rumah Tangga yang Ingin Memulai Karier Remote Bagi kamu yang ingin mengikuti jejak Ambar dan memulai karier sebagai Virtual Assistant, berikut beberapa tips yang bisa membantu agar kamu sukses dalam pekerjaan remote: Tentukan Jadwal yang JelasMeskipun bekerja dari rumah memberikan fleksibilitas, memiliki jadwal yang terstruktur akan membantumu tetap fokus dan produktif. Tentukan waktu untuk bekerja dan waktu untuk istirahat agar kamu bisa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga. Manfaatkan Waktu Luang dengan BijakGunakan waktu senggang untuk aktivitas yang menyegarkan tubuh dan pikiran, seperti olahraga ringan atau belajar hal baru. Ini dapat membantu menjaga semangat dan mencegah burnout. Manfaatkan Keahlian yang Sudah DimilikiJika kamu memiliki keahlian khusus, seperti di bidang penulisan, desain grafis, atau manajemen, manfaatkan itu sebagai modal untuk menawarkan layanan VA. Memulai dengan keahlian yang sudah kamu kuasai akan memudahkanmu dalam menjalankan pekerjaan. Pisahkan Waktu Pekerjaan dan Waktu KeluargaAgar tidak tercampur antara pekerjaan dan kewajiban rumah tangga, pastikan kamu memiliki jadwal yang jelas dan ruang kerja yang terpisah. Ini akan membantumu tetap fokus dan tidak terganggu oleh pekerjaan rumah tangga. Menjadi Profesional Tanpa Mengorbankan Waktu Keluarga Kisah Ambar menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang matang, disiplin, serta dukungan dari keluarga, kamu bisa menjalani karier sebagai Virtual Assistant tanpa harus meninggalkan rumah atau mengorbankan waktu untuk keluarga. Dengan fleksibilitas yang ditawarkan oleh pekerjaan remote ini, kamu bisa memiliki karier yang sukses sekaligus menjaga keseimbangan dalam hidup. Jika kamu tertarik untuk memulai karier sebagai Virtual Assistant, namun bingung harus mulai dari mana, kamu bisa mengikuti program kursus SGB VA Course. Dalam kursus VA
Virtual Assistant 101: Cara Kerja Online Dibayar Per Jam, Bulan, Proyek sebagai VA

Virtual Assistant 101: Cara Kerja Online Dibayar Per Jam, Bulan, Proyek sebagai VA Oni Lestari Virtual assistant, copywriter, SEO-expert February 10, 2025 | Remote Work Tips Pernahkah kamu bermimpi kerja online dibayar per jam dengan dollar, kerja bisa dari mana saja, mengatur jadwal sendiri, membantu bisnis berkembang, dan mendapatkan penghasilan yang baik? Menjadi Virtual Assistant (VA) bisa menjadi pilihan yang tepat! Industri VA sedang berkembang pesat, menawarkan berbagai peluang untuk menggunakan keterampilanmu dalam membantu klien. Semuanya dari kenyamanan rumahmu sendiri. Tapi, kamu mungkin bingung harus memulai karier ini darimana. Nah, panduan Virtual Assistant 101 ini akan menjelaskan semua yang perlu kamu ketahui, mulai dari mengidentifikasi keterampilan VA hingga menemukan pekerjaan remote untuk pemula sebagai VA! Table of Contents: Apa Itu Virtual Assistant? Seorang Virtual Assistant adalah pekerja remote yang memberikan bantuan administratif, teknis, atau kreatif kepada klien. Mereka bekerja secara online, baik secara paruh waktu maupun penuh waktu, untuk mendukung berbagai kebutuhan bisnis. VA biasanya kerja online dibayar per jam, hari, atau bahkan per bulan, hampir sama seperti pekerjaan kantoran lainnya. Bedanya, sebagai VA, kamu tidak harus pergi ke kantor, presensi dari pukul 9.00 pagi hingga pukul 05.00 sore, dan menggunakan sebagian besar harimu hanya untuk pekerjaan. VA melakukan pekerjaannya secara remote. Jika kamu bekerja sebagai VA, kamu bisa bekerja sambil bertemu teman lama, atau bekerja diselingi mengantar anak ke sekolah. Apa yang Virtual Assistant Kerjakan? Tugas seorang VA bisa sangat beragam, tergantung pada spesialisasi dan kebutuhan klien. Berikut adalah tugas VA secara umum serta tugas-tugas spesifik berdasarkan bidang spesialisasi tertentu: Tugas Umum Secara umum, tugas kerja online dibayar per jam ialah membantu klien dari sisi administratif dan operasional bisnis. Beberapa tugasnya meliputi: Manajemen Email → Menyortir, membalas, dan mengorganisir email klien. Penjadwalan & Kalender → Mengatur jadwal pertemuan, mengoordinasikan dengan tim atau klien. Data Entry → Memasukkan, mengelola, dan memperbarui data penting. Customer Support → Menjawab pertanyaan pelanggan melalui email, chat, atau media sosial. Dokumentasi & Presentasi → Membantu dalam pembuatan dokumen, laporan, atau presentasi bisnis. Riset Online → Mencari informasi terkait industri atau proyek tertentu untuk klien. Baca Juga: Apakah Virtual Assistant Adalah Kerja Sampingan Online yang Menjanjikan? Tugas Sesuai Spesialisasi Selain tugas umum, ada juga tugas spesialisasi sesuai dengan bidang. Ada beberapa bidang kerja online dibayar per jam yang populer: 1️. Lead Generation VA (Mencari dan Mengumpulkan Prospek) Meneliti dan mengumpulkan daftar prospek potensial. Menggunakan tools seperti LinkedIn Sales Navigator, Apollo, atau Hunter.io untuk mencari kontak. Mengirim email outreach atau pesan awal kepada prospek. Mengelola database prospek di CRM seperti HubSpot atau Pipedrive. Menganalisis performa kampanye lead generation. 2️. Social Media Management VA Membuat, menjadwalkan, dan memposting konten di media sosial (Instagram, Facebook, LinkedIn, Twitter, dll.). Merespons komentar, DM, dan interaksi dengan audiens. Mengelola kalender konten dan memastikan konsistensi brand. Menganalisis performa postingan menggunakan insights/analytics tools. Berkolaborasi dengan desainer atau copywriter untuk konten visual dan caption. 3️. Bookkeeping VA (Pembukuan & Keuangan) Merekam dan mengelola transaksi keuangan bisnis klien. Menggunakan software seperti QuickBooks, Xero, atau Wave. Membantu dalam proses invoicing (penagihan) dan pembayaran klien. Menyusun laporan keuangan sederhana. Melacak pengeluaran dan memastikan keuangan bisnis tetap rapi. 4️. Project Management VA Mengorganisir proyek dengan tools seperti Asana, Trello, atau ClickUp. Membantu mengkoordinasikan tim dan memastikan tugas berjalan sesuai timeline. Mengatur deadline dan memberikan update progres kepada klien. Membantu dalam komunikasi antar anggota tim proyek. Melakukan riset dan dokumentasi terkait proyek tertentu. 5️. Email Marketing VA Menulis dan mengatur kampanye email marketing dengan tools seperti Mailchimp atau ConvertKit. Mengelola daftar email subscribers dan segmentasi audiens. Mendesain email dengan tampilan profesional dan menarik. Menganalisis performa email (open rate, click-through rate, dll.). Melakukan A/B testing untuk meningkatkan efektivitas email campaign. Baca Juga: Cara Kerja Online dari Rumah sebagai Virtual Assistant di 2025 dan Tips Memulainya Menentukan Niche dan Layanan yang Ditawarkan Langkah pertama yang harus kamu lakukan untuk mendapatkan kerja online dibayar per jam sebagai VA adalah menentukan niche dan layanan yang akan kamu tawarkan. Jika kamu baru mengenal dunia ini, mungkin kamu bertanya-tanya, “Apa itu niche?” Sederhananya, niche adalah bidang spesialisasi yang kamu pilih. Ini akan membantumu menentukan siapa target klienmu dan layanan apa yang akan kamu tawarkan. Banyak VA yang memilih niche berdasarkan kebutuhan pasar, misalnya bekerja untuk business coach, pemilik bisnis kesehatan, atau bahkan YouTuber. Karena ada begitu banyak peluang kerja online dibayar per jam, kamu bisa bekerja dengan berbagai jenis klien, mulai dari pemilik usaha kecil hingga profesional yang membutuhkan asisten untuk tugas-tugas spesifik. Untuk menemukan niche yang sesuai, tanyakan pada dirimu dua pertanyaan ini: Keterampilan apa yang sudah aku miliki dan bisa digunakan untuk membantu klien? Tugas apa yang ingin aku kerjakan sebagai seorang VA? Mari kita identifikasi satu per satu pertanyaan di atas! 1. Identifikasi Keterampilan yang Kamu Miliki Cobalah membuat daftar semua keterampilan yang kamu miliki dari pengalaman kerja sebelumnya, pendidikan, atau bahkan hobi pribadi. Jangan batasi dirimu—keterampilan sekecil apa pun bisa menjadi aset dalam pekerjaan VA. Misalnya, jika kamu pandai menulis email atau mengatur jadwal keluarga, keterampilan ini bisa berguna bagi banyak klien. 2. Tentukan Tugas yang Ingin Kamu Lakukan Selain keterampilan yang kamu miliki, pikirkan juga tugas-tugas yang ingin kamu lakukan. Mungkin kamu ingin membantu seseorang meluncurkan podcast atau bekerja dengan penulis untuk mempublikasikan buku mereka. Baca Juga: Tips Tembus Lowongan Kerja Remote Admin Virtual Assistant di 2025 Tentukan Niche dan Layanan Setelah kamu memiliki daftar keterampilan dan tugas yang ingin kamu lakukan, coba cocokkan keduanya. Misalnya, jika kamu memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan ingin bekerja dengan bisnis kecil, niche yang cocok untukmu mungkin adalah pemilik usaha kecil dengan layanan seperti customer service atau manajemen email. Menentukan Harga Jasa Menentukan harga jasa adalah salah satu aspek penting dalam menjalankan bisnis VA. Ada tiga model sistem gaji kerja remote luar negeri yang bisa kamu pertimbangkan: Tarif Per Jam Dalam sistem ini, kamu akan kerja online dibayar per jam. Keuntungannya adalah fleksibilitas—kamu bisa menyesuaikan waktu kerja dan tidak terikat pada proyek jangka panjang. Model ini juga cocok untuk pemula yang belum yakin berapa lama suatu tugas akan memakan waktu. Paket Bulanan Jika kamu bekerja dengan klien untuk tugas yang sama secara rutin,