Unlock your dream career and do what you love as Virtual Assistant – REGISTER FREE WEBINAR

10+ Peluang Kerja Remote dari Rumah di Tahun 2025

jobs that you can work from home

10+ Peluang Kerja Remote dari Rumah di Tahun 2025 Pernahkah kamu membayangkan bekerja dari kenyamanan rumah tanpa harus berjuang melawan kemacetan atau menghabiskan waktu berjam-jam di perjalanan? Dengan semakin berkembangnya teknologi dan perubahan gaya kerja, bekerja dari rumah kini menjadi pilihan karier yang semakin populer.  Bahkan, kini peluang kerja remote dari rumah dengan potensi penghasilan yang menjanjikan semakin menjamur. Jika kamu ingin memulai karier baru atau sekadar mencari pekerjaan sampingan tanpa harus beranjak dari tempat tinggalmu, berikut adalah 12 pekerjaan yang bisa kamu coba dari rumah di tahun 2025. In this article… 1. Web Developer Jika kamu memiliki minat pada teknologi dan senang memecahkan masalah, menjadi pengembang web bisa jadi pilihan kerja remote dari rumah yang tepat. Pekerjaan ini melibatkan pembuatan dan pemeliharaan situs web, baik di bagian tampilan depan (front-end) maupun sistem di balik layar (back-end).  Selain itu, pengembang web sering kali bekerja sama dengan desainer untuk menciptakan pengalaman pengguna yang menarik. Gaji (standar global): Rp 800 juta – Rp 2 miliar per tahun (tergantung pengalaman dan lokasi klien) Keterampilan yang Dibutuhkan: HTML, CSS, JavaScript, PHP, SQL, pemecahan masalah, desain responsif 2. Cybersecurity Analyst Keamanan data menjadi salah satu prioritas utama bagi banyak perusahaan. Sebagai analis keamanan siber, kamu akan bertugas melindungi sistem digital dari ancaman seperti peretasan atau kebocoran data.  Kerja remote dari rumah ini sangat cocok untuk kamu yang memiliki kemampuan analitis dan senang mengikuti perkembangan teknologi terkini. Gaji (standar global): Rp 850 juta – Rp 2,1 miliar per tahun Keterampilan yang Dibutuhkan: Protokol keamanan jaringan, firewall, sistem deteksi intrusi, analisis risiko 3. Customer Service Representative Sebagai customer service representatif, kamu akan membantu menjawab pertanyaan pelanggan melalui telepon, email, atau obrolan. Kerja remote dari rumah ini memerlukan kesabaran, empati, dan kemampuan komunikasi yang baik. Posisi ini sering kali menjadi langkah awal yang bagus bagi pemula yang ingin bekerja dari rumah. Gaji (standar global): Rp 390 juta – Rp 850 juta per tahun Keterampilan yang Dibutuhkan: Komunikasi, pemecahan masalah, mendengarkan secara aktif, perangkat lunak layanan pelanggan Baca Juga: 7 Website Lowongan Kerja Luar Negeri untuk Virtual Assistant Pemula 2025 4. Content Writer Jika kamu suka menulis, kerja remote dari rumah sebagai penulis konten bisa menjadi pilihan menarik. Penulis konten bertugas membuat artikel, postingan blog, atau materi digital lainnya yang menarik dan informatif. Selain kemampuan menulis, kamu juga perlu memahami SEO agar tulisanmu mudah ditemukan di mesin pencari. Gaji (standar global): Rp 500 juta – Rp 1,1 miliar per tahun Keterampilan yang Dibutuhkan: Menulis, riset, tata bahasa, SEO, kreativitas 5. Graphic Designer Sebagai desainer grafis, kamu akan menciptakan berbagai elemen visual seperti logo, poster, atau grafik media sosial. Kreativitas dan perhatian terhadap detail sangat dibutuhkan untuk kerja remote dari rumah ini. Dengan perangkat lunak desain seperti Adobe Photoshop atau Illustrator, kamu bisa membawa ide dan gagasan kreatifmu menjadi alat branding dan pemasaran bisnis klien. Gaji (standar global): Rp 525 juta – Rp 990 juta per tahun Keterampilan yang Dibutuhkan: Adobe Creative Suite, prinsip desain, kreativitas, manajemen waktu 6. Tutor Online Apakah kamu memiliki keahlian di bidang tertentu, seperti matematika, bahasa, atau musik? Menjadi tutor online bisa menjadi kerja remote dari rumah yang menyenangkan. Kamu bisa mengajar siswa dari berbagai negara melalui platform video seperti Zoom atau Google Meet. Gaji (standar global): Rp 300 ribu – Rp 1,2 juta per jam (tergantung mata pelajaran) Keterampilan yang Dibutuhkan: Keahlian di bidang tertentu, kesabaran, komunikasi, kemampuan mengajar Baca Juga: 9+ Lowongan Kerja Part Time di Rumah sebagai Virtual Assistant di 2025 7. Project Manager Project Manager bertugas memastikan setiap bagian dari proyek berjalan lancar, mulai dari perencanaan hingga penyelesaian. Kamu akan bekerja dengan berbagai tim, mengatur sumber daya, dan memastikan setiap tugas selesai tepat waktu. Kerja remote dari rumah ini membutuhkan kemampuan organisasi yang kuat dan kepemimpinan. Gaji (standar global): Rp 780 juta – Rp 1,6 miliar per tahun Keterampilan yang Dibutuhkan: Organisasi, komunikasi, alat manajemen proyek (Trello, Asana), pemecahan masalah 8. Social Media Manager Saat ini, hampir setiap bisnis membutuhkan kehadiran di media sosial. Sebagai Social Media Manager, kamu akan bertanggung jawab mengelola akun media sosial klien, membuat konten, dan menganalisis performa campaign. Kerja remote dari rumah ini cocok untuk kamu yang kreatif dan selalu mengikuti tren terbaru. Gaji (standar global): Rp 780 juta – Rp 1,4 miliar per tahun Keterampilan yang Dibutuhkan: Pengetahuan platform media sosial, menulis, analisis data, strategi pemasaran 9. Data Entry Clerk Pekerjaan ini melibatkan penginputan data ke dalam sistem atau spreadsheet. Meski terdengar sederhana, ketelitian dan kecepatan sangat penting untuk menjaga keakuratan. Salah satu kerja remote dari rumah yang paling banyak peminatnya ini sering kali tidak memerlukan pengalaman sebelumnya, sehingga cocok untuk pemula. Gaji (standar global): Rp 390 juta – Rp 780 juta per tahun Keterampilan yang Dibutuhkan: Kecepatan mengetik, ketelitian, keterampilan organisasi, perangkat lunak manajemen data Baca Juga: 9+ Loker Freelance Online di Rumah dengan Gaji Dolar 10. Sales Representative Sales Representative bertugas menjual produk atau layanan melalui telepon atau obrolan video. Jika kamu pandai berkomunikasi dan suka membangun hubungan, kerja remote dari rumah ini bisa sangat menguntungkan, terutama karena biasanya menawarkan bonus atau komisi. Gaji (standar global): Rp 450 juta – Rp 1,1 miliar per tahun (ditambah komisi) Keterampilan yang Dibutuhkan: Teknik penjualan, komunikasi, negosiasi, pemahaman produk 11. Video Editor Jika kamu suka mengedit video, pekerjaan ini menawarkan peluang besar. Sebagai editor video, kamu akan mengolah rekaman mentah menjadi video yang menarik dengan menambahkan efek, transisi, dan suara. Dengan berkembangnya konten video di media sosial, lowongan kerja remote dari rumah ini semakin banyak. Gaji (standar global): Rp 600 juta – Rp 1,2 miliar per tahun Keterampilan yang Dibutuhkan: Adobe Premiere Pro, Final Cut, kreativitas, perhatian terhadap detail 12. Virtual Assistant (VA)​ Virtual Assistant adalah salah satu jenis kerja remote dari rumah yang paling fleksibel. Tugas VA yang umum meliputi mengelola email, menjadwalkan pertemuan, hingga memesan tiket perjalanan.  Namun, tak jarang, VA juga dibutuhkan di dalam bidang yang lebih spesifik, seperti digital marketing atau bahkan IT. Pekerjaan ini sangat cocok untuk kamu yang terorganisir dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Jika kamu tertarik menjadi VA, ada banyak kursus online yang bisa membantu kamu memulai

10+ Aplikasi Freelance Virtual Assistant Gratis, Bikin Kerja Semakin Efisien!

Free virtual assistant resources tools guide

10+ Aplikasi Freelance Virtual Assistant Gratis, Bikin Kerja Semakin Efisien! Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA January 27, 2025 Remote Work Tips Memulai karier sebagai Virtual Assistant (VA) berarti menghabiskan banyak waktu di depan laptop untuk membantu klien dengan tugas-tugas seperti penjadwalan, komunikasi, desain, dan lainnya.  Agar pekerjaan tetap lancar dan efisien, kamu perlu tools yang tepat. Kabar baiknya? Banyak aplikasi freelance VA gratis yang bisa sangat membantu produktivitasmu. Untuk tahu daftar lengkap dan penggunaannya, baca artikel ini sampai tuntas! In this article… 1. ChatGPT ChatGPT adalah aplikasi berbasis kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh OpenAI, sebuah perusahaan riset AI terkemuka yang berbasis di San Francisco, AS. ChatGPT pertama kali diluncurkan pada tahun 2020 dan terus mengalami pembaruan, termasuk versi berbasis GPT-4 yang lebih canggih. Aplikasi freelance terbaik ini bisa membantu kamu menyelesaikan banyak tugas yang membutuhkan komunikasi cepat. Misalnya, ketika kamu perlu menyusun email formal untuk klien atau merespons pertanyaan dengan cepat, ChatGPT bisa memberikan draft atau ide yang relevan dalam hitungan detik. Contoh Penggunaan: Penulisan Email: Kamu bisa meminta ChatGPT membuat draft email yang profesional, seperti pengingat jadwal atau proposal kerja. Brainstorming Ide: Jika kamu diminta membuat rencana konten, ChatGPT bisa memberikan daftar ide kreatif dalam waktu singkat. Penyelesaian Cepat: Saat klien mengajukan pertanyaan spesifik, kamu dapat menggunakan aplikasi freelance VA ini untuk mendapatkan jawaban yang relevan tanpa harus melakukan riset manual panjang. 2. Canva Desain grafis sering menjadi bagian penting dari pekerjaan VA, terutama jika kamu membantu mengelola media sosial atau membuat materi pemasaran. Canva adalah platform yang memungkinkan kamu membuat desain profesional tanpa memerlukan keterampilan desain khusus. Canva memiliki basis pengguna yang sangat luas, dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif per bulan di seluruh dunia. Aplikasi freelance VA ini menawarkan template yang mudah digunakan untuk berbagai kebutuhan desain, dari media sosial hingga presentasi bisnis. Contoh Penggunaan: Desain Media Sosial: Canva memiliki template khusus untuk Instagram, Facebook, atau Pinterest, sehingga kamu hanya perlu menyesuaikannya. Presentasi Klien: Kamu dapat membuat slide presentasi yang menarik untuk laporan mingguan atau bulanan. Materi Pemasaran: Mulai dari brosur, poster, hingga kartu nama, semua bisa dibuat di Canva dengan mudah. Baca Juga: Cara Kerja Online dari Rumah sebagai Virtual Assistant di 2025 dan Tips Memulainya 3. Trello Trello menggunakan konsep papan Kanban, terinspirasi dari metode manajemen kerja di Jepang. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengatur tugas-tugas dengan cara yang mudah dipahami, baik untuk proyek individu maupun tim. Trello membantu kamu mengelola tugas secara visual, sehingga mempermudah pengorganisasian pekerjaan yang kompleks. Dengan menggunakan papan, daftar, dan kartu, kamu bisa memecah proyek besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih terukur. Contoh Penggunaan: Manajemen Proyek: Buat papan khusus untuk setiap klien dengan daftar tugas, deadline, dan catatan. Kolaborasi Tim: Jika kamu bekerja dengan tim lain, gunakan Trello untuk membagikan progres dan memberikan update. Daftar Pribadi: Selain untuk pekerjaan, kamu juga bisa mengelola daftar belanja, rencana liburan, atau hal lainnya. 4. Mailchimp Berkantor pusat di Atlanta, AS, Mailchimp awalnya dirancang sebagai layanan email untuk usaha kecil dan menengah. Kini, Mailchimp telah berkembang menjadi salah satu solusi email marketing paling populer di dunia. Jika kamu menangani kampanye email untuk klien, Mailchimp menyediakan alat yang memudahkan pembuatan email menarik dan pengelolaan daftar pelanggan. Aplikasi freelance VA ini juga membantu kamu memahami performa email melalui analitik. Contoh Penggunaan: Newsletter: Buat buletin mingguan untuk klien yang ingin tetap terhubung dengan pelanggan mereka. Promosi: Susun email promosi produk atau layanan dengan template menarik yang disediakan. Analitik: Lacak siapa saja yang membuka email atau mengklik tautan, sehingga klien kamu bisa memahami apa yang efektif. 5. Google Drive Kamu mungkin sudah sering menggunakan platform ini untuk keperluan pribadimu. Google Drive adalah layanan penyimpanan cloud yang dikembangkan oleh Google dan diluncurkan pada April 2012.  Aplikasi freelance untuk pemula ini dirancang untuk memungkinkan pengguna menyimpan file, berbagi dokumen, dan bekerja secara kolaboratif melalui Google Docs, Sheets, dan Slides. Karena terintegrasi, kamu bisa mengaksesnya dari perangkat mana saja. Kolaborasi real-time dengan klien jadi sangat mudah. Contoh Penggunaan: Penyimpanan File Klien: Simpan dokumen, laporan, atau file desain tanpa perlu khawatir kehilangan data. Kolaborasi: Gunakan Google Docs atau Sheets untuk bekerja bersama klien pada dokumen yang sama secara langsung. Keamanan: Semua file tersimpan di cloud, jadi kamu tidak perlu khawatir data hilang jika perangkat rusak atau hilang. Baca Juga: 7 Website Lowongan Kerja Luar Negeri untuk Virtual Assistant Pemula 2025 6. Buffer Awalnya, Buffer dirancang sebagai ekstensi sederhana untuk menjadwalkan posting Twitter (sekarang X), tetapi sekarang telah berkembang menjadi alat yang mendukung berbagai platform seperti Facebook, Instagram, dan LinkedIn. Aplikasi freelance VA ini membantu kamu menjadwalkan konten jauh-jauh hari sehingga kamu bisa fokus pada hal lain. Contoh Penggunaan: Penjadwalan Konten: Atur jadwal posting untuk minggu atau bulan ke depan di berbagai platform media sosial. Analitik Sederhana: Lihat posting mana yang mendapatkan engagement terbaik untuk disarankan kepada klien. Efisiensi Waktu: Kamu tidak perlu online setiap saat untuk mengunggah konten, Buffer akan melakukannya untuk kamu. 7. Asana Asana adalah platform manajemen kerja yang didirikan oleh Dustin Moskovitz (salah satu pendiri Facebook) dan Justin Rosenstein pada tahun 2008. Aplikasi ini dirilis secara resmi ke publik pada tahun 2011 dan sejak itu telah menjadi aplikasi freelance VA populer untuk mengelola proyek, tugas, dan kolaborasi tim. Asana memberikan fleksibilitas dalam mengatur tugas, baik untuk proyek kecil maupun besar. Kamu bisa menambahkan tenggat waktu, menetapkan tugas kepada anggota tim, dan melacak progres dengan mudah. Contoh Penggunaan: Pengelolaan Proyek Multi-Klien: Atur papan atau daftar tugas untuk setiap klien, lengkap dengan deadline dan deskripsi tugas. Pengingat Otomatis: Hindari melewatkan tenggat waktu dengan fitur pengingat. Kolaborasi: Bagikan tugas dengan klien atau rekan kerja untuk transparansi dan efisiensi. Baca Juga: Apa itu Klien Virtual Assistant dan Strategi Mendapatkannya di 2025! 8. Microsoft Office Online Kalau kamu sering menggunakan Microsoft Office di PC, kamu pasti tidak asing dengan Microsoft Office Online. Dikembangkan oleh Microsoft dan pertama kali diluncurkan pada tahun 2010, layanan ini memungkinkan pengguna untuk mengakses aplikasi Office melalui browser tanpa perlu mengunduh perangkat lunak.  Aplikasi freelance VA sangat cocok untuk kolaborasi, terutama karena integrasinya dengan layanan cloud seperti OneDrive. Jika klien kamu terbiasa menggunakan Microsoft Office, versi online ini memudahkan

10+ Kelebihan dan Kekurangan Kerja Online Dibayar Dollar, Apakah Cocok untuk Kamu?

kerja online dibayar dollar

10+ Kelebihan dan Kekurangan Kerja Online Dibayar Dollar, Apakah Cocok untuk Kamu? Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA January 23, 2025 Remote Work Tips Sejak pandemi Covid-19 mengguncang dunia di akhir 2019, cara kita bekerja berubah total. Dulu, kebanyakan orang harus bolak-balik ke kantor setiap hari. Sekarang, kerja online dibayar dollar, atau bekerja dari rumah, sudah jadi hal biasa. Kamu bisa bekerja dari mana saja, menghemat waktu perjalanan, bahkan mungkin bekerja sambil memakai piyama. Di sisi lain, kerja remote juga punya tantangan, dan kamu harus siap dengan hal itu jika ingin berkarier jarak jauh.  Yuk, kita bahas kelebihan dan kekurangan kerja remote supaya kamu bisa menilai apakah ini cocok untukmu! In this article… Apa Itu Kerja Remote? Kerja online dibayar dollar memungkinkan kamu untuk bekerja dari tempat selain kantor. Bisa dari rumah, kafe favorit, ruang kerja bersama, atau bahkan kota lain. Dengan teknologi modern seperti video call, aplikasi manajemen proyek, dan platform pesan instan, kamu bisa tetap terhubung dengan klienmu kapan saja. Kerja remote berkembang pesat karena perusahaan dan pemilik bisnis menyadari potensinya untuk memberikan keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik, mengurangi waktu terbuang di jalan, dan meningkatkan produktivitas.  Ada perusahaan atau pemilik bisnis yang menawarkan opsi kerja remote sepenuhnya, jadi kamu tidak perlu ke kantor sama sekali. Ada juga yang menggunakan sistem hybrid, membagi waktu antara rumah dan tempat kerja. Kebanyakan, lowongan kerja online dari rumah berasal dari luar negeri, sehingga pendapatan pekerja remote juga lebih tinggi dibanding pekerja kantoran tradisional. Baca Juga: Apakah Virtual Assistant Adalah Kerja Sampingan Online yang Menjanjikan? 6 Kelebihan Kerja Remote Sekarang, kita bahas sisi baik dan menyenangkan kerja remote yang, mungkin, akan membuat kamu ingin bekerja di bidang ini. 1. Fleksibilitas Kerja Kerja online dibayar dollar memberikan kebebasan untuk memilih di mana dan kapan kamu bekerja. Kalau kamu tipe yang lebih produktif malam hari, kamu bisa mulai lebih siang. Atau kalau kamu suka menyelesaikan pekerjaan pagi-pagi, kamu bisa selesai sebelum makan siang.  Kemampuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan kebutuhanmu ini bisa membuat kamu lebih puas dan produktif. 2. Work-Life Balance yang Lebih Baik Dengan kerja remote luar negeri, kamu punya kendali lebih besar atas jadwalmu. Mau jemput anak sekolah atau olahraga di tengah hari? Bisa. Atau, kamu perlu mengurus data rekeningmu dan harus ke bank saat jam kerja? Kamu bisa melakukannya seizin atasan dan rekan kerjamu. Kerja remote memberimu fleksibilitas untuk menangani urusan pribadi tanpa perlu repot memikirkan perjalanan panjang ke kantor. Bayangkan kamu bekerja pagi-pagi, istirahat untuk masak makan siang untuk keluarga, lalu kembali bekerja sore hari. Fleksibilitas seperti ini sangat membantu, apalagi untuk yang punya keluarga atau aktivitas pribadi yang padat. Baca Juga: Work Life Balance Adalah: Definisi dan Cara Mencapainya 3. Penghematan Biaya Kerja remote membuat kamu lebih hemat. Kamu tidak perlu mengeluarkan uang untuk transportasi, bahan bakar, atau makan siang di luar. Sementara itu, perusahaan dan pemilik bisnis juga bisa menghemat biaya sewa kantor, listrik, dan perlengkapan kantor. Jadi, kerja online dibayar dollar ini bisa dibilang win-win untuk karyawan dan perusahaan. 4. Akses Lowongan Kerja Global Perusahaan yang menawarkan kerja remote bisa merekrut orang-orang terbaik dari seluruh dunia. Mereka tidak terbatas hanya pada kandidat yang tinggal di dekat kantor atau tempat kerja. Dengan begitu, kamu juga mendapat peluang untuk bekerja lebih luas, tidak terbatas lokasi geografis seperti negara atau benua. 5. Produktivitas yang Lebih Tinggi Bekerja dari rumah biasanya jauh dari gangguan yang sering ada di kantor, seperti rapat mendadak atau obrolan di meja sebelah. Banyak pekerja remote merasa mereka lebih mudah masuk ke “flow state” ketika bekerja di tempat yang tenang dan bebas gangguan.  Plus, dengan kerja online dibayar dollar, kamu bisa mengatur ruang kerja sesuai selera, entah itu meja dekat jendela, sudut yang nyaman, atau meja berdiri. 6. Potensi Pendapatan Lebih Besar Salah satu kelebihan menarik dari kerja online dibayar dollar adalah peluang untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Dengan bekerja dari mana saja, kamu bisa melamar pekerjaan di perusahaan luar negeri yang mungkin menawarkan gaji lebih besar dibandingkan perusahaan lokal.  Sebagai contoh, seorang asisten virtual bisa menetapkan tarif hingga $100 atau Rp160.000 per jam dengan klien dari luar negeri. Ini membuka peluang finansial yang tidak terbatas, selama kamu memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Baca Juga: [TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek 5 Kekurangan yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Kerja Remote Nah, dibalik kelebihan yang menggiurkan, kamu juga harus siap dengan berbagai risiko kerja remote. Ada beberapa kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan sebelum melakukan kerja jarak jauh ini: 1. Rasa Kesepian Kerja remote memang fleksibel, tapi kadang bisa membuat kamu merasa sendiri. Kamu tidak ada di dekat rekan kerja untuk ngobrol santai atau makan siang bareng. Kalau kamu tipe yang suka berinteraksi sosial, kerja online dibayar dollar bisa jadi tantangan. 2. Batas Kerja dan Kehidupan yang Kabur Kadang, saat tempat kerjamu menyatu dengan ruang tamu atau kamar tidur, batas antara waktu kerja dan kehidupan pribadi bisa sangat kabur. Kamu bisa saja kerja lebih lama tanpa sadar karena tidak ada batasan jelas antara waktu kerja dan waktu istirahat. Atau, kamu bisa lebih lama bersantai padahal kamu harus mulai bekerja. Untuk mengatasinya, kamu bisa membuat ruang atau sudut kerja khusus dan jam kerja yang terjadwal. Baca Juga: 4 Tips dan Contoh Manajemen Waktu Remote Working yang Efektif 3. Hambatan Komunikasi Mengandalkan komunikasi digital kadang bisa membuat salah paham. Nada dalam pesan atau email bisa saja diartikan berbeda oleh orang lain. Karena itu, jika kamu ingin kerja online dibayar dollar, kamu perlu belajar komunikasi yang jelas dan efektif supaya semua orang di tim tetap sinkron. 4. Ketergantungan pada Teknologi Kerja online dibayar dollar sangat bergantung pada teknologi. Mulai dari koneksi internet yang stabil sampai perangkat yang berfungsi dengan baik. Kalau internet mati atau laptop rusak, pekerjaanmu bisa terhenti.  Maka dari itu, kamu harus memastikan alat-alat kerjamu selalu siap dan mungkin punya rencana cadangan. Misalnya, kamu bisa datang ke kafe terdekat saat internet mati. Atau, punya laptop dan HP cadangan jika laptop utamamu rusak. 5. Tantangan dalam Mengelola Tim Remote Memimpin tim remote butuh pendekatan yang berbeda. Manajer harus percaya bahwa anggotanya bekerja dengan baik

15+ Pertanyaan Interview Kerja Bahasa Inggris untuk Virtual Assistant dan Jawabannya

interview kerja bahasa inggris

15+ Pertanyaan Interview Kerja Bahasa Inggris untuk Virtual Assistant dan Jawabannya Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA January 22, 2025 Remote Work Tips Interview kerja bahasa Inggris bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama jika kamu sedang melamar posisi sebagai Virtual Assistant (VA). Sebagai seorang VA, kamu biasanya akan melakukan discovery call atau panggilan pengenalan dengan calon klien, yang sering kali mirip dengan wawancara kerja. Untuk membantumu sukses melewati tahapan ini, artikel ini akan mengupas 15 pertanyaan yang paling sering muncul saat wawancara, lengkap dengan tujuan di balik setiap pertanyaan, tips untuk menjawabnya, dan strategi persiapan yang efektif sebelum wawancara dimulai. Pertanyaan Umum Pertanyaan interview kerja bahasa Inggris dan artinya ini cukup sering ditanyakan oleh klien. Pertanyaannya hampir mirip seperti melamar pekerjaan di perusahaan, bedanya kamu akan bekerja dengan klien yang bisa saja hanya satu orang (individu). Namun secara umum, calon klien akan menanyakan hal-hal ini: 1. Can you tell me about yourself? Maksud Pertanyaan: Lewat interview kerja bahasa Inggris ini, pewawancara ingin mengetahui latar belakangmu dan mengukur apakah pengalamanmu relevan dengan posisi ini. Tips Jawaban: Ceritakan pengalaman kerja yang relevan dan keterampilan utama yang kamu miliki. Hindari terlalu banyak detail pribadi. Contoh Jawaban: “I have three years of experience as a virtual assistant, specializing in calendar management, email handling, and customer service. I’m highly organized and proficient in tools like Trello and Slack.” 2. Why do you want to work for our company? Maksud Pertanyaan: Untuk menilai motivasimu melamar. Uang dan karier mungkin menjadi tujuan utama sebagain banyak orang, tapi, jangan “terlalu jujur,” ya! Tips Jawaban: Tunjukkan bahwa kamu telah riset tentang perusahaan dan nilai-nilainya. Contoh Jawaban: “Your commitment to innovation aligns with my passion for helping businesses grow. I’m excited about the opportunity to contribute to your team.” Baca Juga: 19+ Contoh Interview Kerja dan Jawabannya, Hati-hati Jawab Pertanyaan Menjebak 3. How do you prioritize and manage multiple tasks and deadlines from different clients? Maksud Pertanyaan: Pertanyaan interview kerja bahasa Inggris ini diajukan untuk mengukur kemampuanmu mengelola beban kerja yang padat. Tips Jawaban: Jelaskan strategi yang kamu gunakan, seperti membuat to-do list atau memanfaatkan aplikasi manajemen tugas. Contoh Jawaban: “I use task management tools like Asana to organize tasks by priority and set clear deadlines. I also communicate regularly with clients to align expectations.” 4. What software and tools are you proficient in? Maksud Pertanyaan: Menilai keterampilan teknismu dalam menggunakan alat bantu kerja. Tips Jawaban: Sebutkan alat yang relevan dengan pekerjaan, seperti Google Workspace, Zoom, atau Canva. Contoh Jawaban: “I am proficient in Microsoft Office, Google Workspace, Slack, and Canva for creating basic visuals.” 5. Can you provide an example of a challenging situation you faced as a virtual assistant and how you resolved it? Maksud Pertanyaan: Pertanyaan interview kerja bahasa Inggris ini ditujukan untuk mengukur kemampuanmu dalam menyelesaikan masalah. Tips Jawaban: Ceritakan situasi yang menantang, apa yang kamu lakukan, dan hasilnya. Contoh Jawaban: “A client once requested last-minute changes to a presentation. I stayed calm, prioritized tasks, and delivered the updated file within an hour.” 6. How do you handle a situation where you are unfamiliar with a specific task or software requested by a client? Maksud Pertanyaan: Menilai inisiatifmu dalam belajar hal baru. Tips Jawaban: Tekankan bahwa kamu cepat belajar dan proaktif mencari solusi. Contoh Jawaban: “I usually start by looking for tutorials or guides online. If necessary, I’ll ask the client for specific resources to ensure I meet their expectations.” Baca Juga: 5 Contoh CV Bahasa Inggris untuk Virtual Assistant Berbagai Posisi di 2025 7. How do you maintain clear and effective communication with clients, particularly when working remotely and across different time zones? Maksud Pertanyaan: Untuk mengetahui strategi komunikasimu. Tips Jawaban: Untuk menjawab interview kerja bahasa Inggris ini, jelaskan penggunaan alat komunikasi dan bagaimana kamu menyesuaikan waktu kerja. Contoh Jawaban: “I prefer using tools like Slack or Zoom for real-time communication and always confirm preferred working hours to accommodate time zone differences.” 8. How do you handle feedback and criticism from clients? Maksud Pertanyaan: Untuk melihat bagaimana kamu menerima dan memanfaatkan masukan. Tips Jawaban: Tunjukkan sikap terbuka dan profesional. Contoh Jawaban: “I appreciate feedback as it helps me improve. I always listen carefully and take corrective actions promptly.” 9. Can you provide an example of a time when you took the initiative to improve a process or task? Maksud Pertanyaan: Pertanyaan interview kerja bahasa Inggris ini seringkali diajukan klien untuk menilai kreativitas dan inisiatifmu. Tips Jawaban: Berikan contoh nyata dari pekerjaan sebelumnya. Contoh Jawaban: “I noticed repetitive manual tasks and suggested an automated solution, which saved the team hours of work weekly.” Baca Juga: 6+ Contoh Portofolio Kerja yang Dilirik Rekruter (+ Cara Membuatnya) 10. What strategies do you use to stay up-to-date with the latest trends and best practices in your industry? Maksud Pertanyaan: Untuk mengevaluasi keinginan belajarmu. Tips Jawaban: Sebutkan aktivitas yang relevan seperti mengikuti kursus atau membaca blog industri. Contoh Jawaban: “I regularly attend webinars and read industry blogs to stay updated.” Pertanyaan Khusus (Sesuai Spesialisasi VA) Selanjutnya, kamu bisa menyiapkan jawaban khusus ketika ditanya mengenai spesialiasi layananmu dengan template di bawah ini. 11. How do you approach lead generation tasks? Maksud Pertanyaan: Pertanyaan interview kerja bahasa Inggris untuk VA lead generation ini biasanya diajukan untuk menilai pemahamanmu tentang proses mendapatkan prospek baru. Tips Jawaban: Jelaskan strategi yang kamu gunakan, seperti riset target pasar dan penggunaan alat CRM. Contoh Jawaban: “I use tools like LinkedIn Sales Navigator to identify potential leads and ensure they align with the client’s target audience. I also maintain detailed records in CRM software.” 12. What is your experience with email marketing? Maksud Pertanyaan: Untuk mengevaluasi keterampilanmu dalam membuat dan mengelola kampanye email. Tips Jawaban: Sebutkan software yang kamu gunakan dan hasil yang pernah kamu capai. Contoh Jawaban: “I’ve managed email campaigns using Mailchimp and Constant Contact, achieving an average open rate of 25% through targeted subject lines and personalized content.” Baca Juga: 8 Perbedaan CV dan Portofolio untuk Virtual Assistant (Beserta Contohnya) 13. How do you develop and implement social media strategies? Maksud Pertanyaan: Klien

8 Perbedaan CV dan Portofolio untuk Virtual Assistant (Beserta Contohnya)

perbedaan cv dan portofolio

8 Perbedaan CV dan Portofolio untuk Virtual Assistant (Beserta Contohnya) Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA January 19, 2025 Alumni Stories Dalam dunia kerja sebagai virtual assistant (VA), kamu mungkin sudah sering mendengar istilah CV dan portofolio. Keduanya adalah dokumen penting yang sering diminta oleh klien untuk menilai kemampuan dan pengalamanmu.  Namun, meskipun sama-sama digunakan sebagai alat promosi diri, CV dan portofolio memiliki perbedaan mendasar yang perlu kamu pahami. Dengan mengetahui perbedaan ini, kamu bisa menyusun dokumen yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan klien. Berikut adalah pembahasan mendetail tentang 8 perbedaan CV dan portofolio VA. 1. Pengertian Satu perbedaan CV dan portofolio yang paling umum ialah pengertiannya. Yuk, kita kulik satu per satu. CV (Curriculum Vitae) adalah dokumen formal yang merangkum informasi pribadi, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan sertifikasi yang relevan. CV bertujuan memberikan gambaran umum tentang siapa kamu dan apa yang sudah kamu capai dalam perjalanan profesionalmu. Contoh: CV-mu mencantumkan bahwa kamu memiliki pengalaman 2 tahun mengelola kalender klien menggunakan Google Calendar, merespons lebih dari 100 email setiap hari, dan mengorganisir rapat online dengan klien internasional melalui Zoom. Portofolio, di sisi lain, adalah kumpulan hasil kerja atau bukti nyata dari kemampuanmu. Portofolio menunjukkan apa yang bisa kamu lakukan dengan menampilkan proyek yang sudah selesai atau karya yang kamu buat. Ini adalah cara untuk “membuktikan” keahlianmu, bukan hanya menuliskannya. Contoh: Jika kamu pernah membuat template laporan keuangan sederhana untuk klien, kamu bisa memasukkan screenshot atau file tersebut ke dalam portofolio dengan penjelasan singkat tentang prosesnya dan bagaimana hasilnya membantu klien. 2. Tujuan Perbedaan CV dan portofolio lainnya ialah dari sisi tujuan. Tujuan pembuatan dari CV dan portofolio berbeda karena masing-masing memiliki peran yang spesifik. CV bertujuan memberikan gambaran umum kepada klien tentang latar belakang dan kualifikasimu sebagai VA. Ini memungkinkan mereka memahami apakah kamu memenuhi persyaratan dasar pekerjaan yang mereka butuhkan. Contoh: Saat melamar pekerjaan melalui platform seperti Upwork atau LinkedIn, klien ingin melihat CV-mu untuk mengetahui pengalaman kerjamu di bidang administrasi atau dukungan virtual. Portofolio bertujuan untuk menunjukkan hasil kerja spesifik yang pernah kamu lakukan. Ini memungkinkan klien untuk menilai kualitas pekerjaanmu secara langsung. Contoh: Jika klien ingin tahu bagaimana kamu mengelola email harian mereka, kamu bisa menunjukkan contoh email template atau sistem pengorganisasian folder email yang pernah kamu buat untuk klien sebelumnya. Baca Juga: 6+ Contoh Portofolio Kerja yang Dilirik Rekruter (+ Cara Membuatnya) 3. Format Perbedaan CV dan portofolio ketiga ialah dari sisi format. Format CV dan portofolio juga memiliki perbedaan yang signifikan. CV biasanya berupa dokumen teks yang terstruktur dengan tata letak formal dan sederhana. Informasi di dalamnya disusun dalam poin-poin agar mudah dibaca. Contoh: File PDF satu halaman yang mencantumkan informasi berikut: Nama dan kontak Ringkasan profesional (summary) Pengalaman kerja Keterampilan utama Pendidikan atau sertifikasi Portofolio memiliki format yang lebih fleksibel. Kamu bisa menyajikannya dalam bentuk dokumen digital (PDF), website, atau bahkan presentasi. Desain portofolio biasanya lebih menarik dan kreatif untuk menonjolkan hasil karya. Contoh: Website portofolio yang menampilkan tangkapan layar hasil kerjamu, seperti desain kalender editorial atau laporan mingguan. File PDF berisi deskripsi proyek-proyek utama yang pernah kamu tangani, lengkap dengan testimoni klien. 4. Isi Dari segi isi, perbedaan CV dan portofolio juga sangat mencolok, karena masing-masing dirancang untuk tujuan yang berbeda. CV berisi informasi tentang: Data pribadi (nama, email, nomor telepon, lokasi) Ringkasan profesional Pengalaman kerja yang relevan Keterampilan teknis dan soft skills Sertifikasi atau penghargaan yang relevan Contoh Isi CV sebagai VA: Pengalaman kerja: “Virtual Assistant di perusahaan startup (2021-2023). Mengelola kalender rapat, menyusun laporan mingguan, dan memastikan komunikasi email berjalan lancar.” Keterampilan: Manajemen waktu, komunikasi efektif, penggunaan aplikasi seperti Trello dan Slack. Portofolio berisi bukti nyata dari pekerjaanmu, seperti: Template laporan mingguan yang kamu buat Contoh desain presentasi untuk klien Strategi media sosial yang kamu kelola Testimoni dari klien Contoh Isi Portofolio: Screenshot kalender editorial yang kamu buat untuk klien selama satu bulan. Deskripsi proyek: “Mengatur 20 posting media sosial untuk bisnis e-commerce dalam satu bulan, dengan peningkatan engagement sebesar 30%.” Baca Juga: 5 Contoh CV Bahasa Inggris untuk Virtual Assistant Berbagai Posisi di 2025 5. Panjang Dokumen Perbedaan cv dan portofolio beserta contohnya yang lain ialah dari segi panjang halaman. CV biasanya singkat dan padat, kira-kira hanya berisi 1-2 halaman. Hal ini karena CV dimaksudkan mempermudah calon klien untuk melihat informasi inti dengan cepat. Contoh: CV mencakup 3 pengalaman kerja terakhir dan 5 keterampilan utama biasanya panjangnya hanya 1 halaman. Sedangkan Portofolio lebih fleksibel dari sisi ini. Sebenarnya, kamu bisa menyertakan 50 karyamu jika kamu memang punya 50 karya. Tetapi, sebaiknya hanya menyertakan karya terbaikmu supaya tidak membingungkan klien. Contoh: Portofolio dengan 5-7 proyek utama, lengkap dengan deskripsi, screenshot, atau file hasil kerja, biasanya memiliki panjang 10 halaman (termasuk halaman perkenalan diri dan kontak). 6. Kapan Digunakan? CV dan portofolio digunakan dalam situasi yang berbeda. Berikut detail perbedaan CV dan portofolio ini: CV digunakan saat kamu pertama kali memperkenalkan diri kepada klien, baik melalui email, proposal, atau platform freelance. Contoh: Kamu mengirimkan CV ke klien yang mencari VA untuk membantu manajemen data. Portofolio digunakan ketika klien ingin melihat hasil kerja spesifikmu. Contoh: Kamu menyertakan link ke portofolio saat klien meminta contoh sistem pengelolaan email yang pernah kamu buat. Baca Juga: 19+ Contoh Interview Kerja dan Jawabannya, Hati-hati Jawab Pertanyaan Menjebak 7. Fokus Penilaian Klien Salah satu perbedaan CV dan portofolio yang sering kali terlewatkan adalah bagaimana klien menilai kedua dokumen ini. Untuk CV, klien akan fokus pada riwayat pengalamanmu, keterampilan yang kamu miliki, dan relevansi dengan pekerjaan yang mereka tawarkan. Maka, buatlah CV yang ringkas, padat, dan hanya memuat informasi penting yang berkaitan dengan lowongan pekerjaan dari mereka. Contoh: Jika kamu mendaftar sebagai Admin VA, klien mungkin melihat pengalamanmu dalam menggunakan alat-alat seperti Microsoft Office, Slack, atau Notion untuk menilai apakah kamu sudah terbiasa dengan alat yang mereka gunakan. Sedangkan untuk portofolio, klien lebih memperhatikan kualitas hasil kerja, pendekatan yang kamu gunakan dalam menyelesaikan tugas, dan apakah hasil tersebut relevan dengan kebutuhan mereka.  Contoh: Jika kamu mendaftar sebagai desainer grafis, klien akan melihat contoh desain kalender editorial yang kamu buat dan menilai apakah tata

9+ Loker Freelance Online di Rumah dengan Gaji Dolar

job boards for remote work

9+ Loker Freelance Online di Rumah dengan Gaji Dolar Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA January 13, 2025 Remote Work Tips Tahun 2025 membawa banyak peluang baru untuk pekerjaan remote, tetapi nyatanya, menemukan pekerjaan yang tepat tidak selalu mudah. Kebanyakan, platform kerja umum seperti LinkedIn lebih sering memberikan penawaran kerja on site. Sebagai alternatif, menggunakan platform loker freelance online di rumah bisa menjadi solusi yang jauh lebih efektif. Aplikasi ini juga cocok untuk para Virtual Assistant (VA) untuk mencari klien baik individu maupun perusahaan. Langsung saja, berikut adalah daftar platform terbaik yang dapat membantumu menemukan peluang kerja remote tahun 2025 ini! In this article… 1. FlexJobs FlexJobs didirikan pada tahun 2007 oleh Sara Sutton sebagai solusi untuk para pencari kerja yang membutuhkan pekerjaan fleksibel dan remote. Hingga kini, website loker freelance online di rumah ini telah menjadi salah satu platform terkemuka di bidang ini dengan lebih dari 50 kategori pekerjaan yang tersedia. Semua daftar pekerjaan disaring secara manual untuk memastikan keasliannya. Flexjobs memiliki: Lebih dari 50 kategori pekerjaan Deskripsi pekerjaan yang detail, termasuk kebijakan remote dari perusahaan Filter canggih untuk lokasi, tipe pekerjaan, dan lainnya Profil perusahaan untuk memahami budaya kerja mereka Kelebihan: Daftar pekerjaan yang terpercaya dan terverifikasi Banyak sumber daya untuk pencari kerja, seperti tips resume dan pelatihan karier Kekurangan: Memerlukan biaya langganan (mulai dari $2,95 atau Rp48.000 per hari) 2. We Work Remotely Platform ini diluncurkan pada tahun 2011 oleh 37signals (sekarang dikenal sebagai Basecamp) untuk membantu perusahaan dan pekerja remote terhubung. Dengan komunitas besar, website loker freelance online di rumah telah menjadi salah satu platform terbesar untuk pekerjaan remote di berbagai industri. We Work Remotely memiliki: Pekerjaan yang dikategorikan berdasarkan bidang seperti pemrograman, pemasaran, dan layanan pelanggan Fitur pemberitahuan email untuk pekerjaan baru Daftar pekerjaan yang selalu diperbarui Kelebihan: Posting pekerjaan berkualitas tinggi karena perusahaan harus membayar untuk iklan Antarmuka yang sederhana dan mudah digunakan Kekurangan: Akses gratis terbatas 3. Remote.co Remote.co didirikan pada tahun 2015 oleh Sara Sutton, pendiri FlexJobs, untuk lebih fokus pada ekosistem kerja remote. Selain daftar pekerjaan, situs loker freelance online di rumah untuk ibu rumah tangga ini menyediakan wawasan mendalam tentang tren kerja remote dan budaya perusahaan. Remote.co memiliki: Pekerjaan yang disortir berdasarkan jenis dan industri Bagian Q&A di mana perusahaan membagikan informasi tentang budaya kerja remote mereka Artikel dan tips seputar tren pekerjaan remote Kelebihan: Gratis untuk pencari kerja Wawasan menarik tentang tren pekerjaan remote Kekurangan: Beberapa posting pekerjaan mengarahkan ke situs pihak ketiga yang mungkin sudah tidak valid Baca Juga: 7 Website Lowongan Kerja Luar Negeri untuk Virtual Assistant Pemula 2025 4. RemoteOK Didirikan oleh Pieter Levels, seorang digital nomad terkenal, RemoteOK adalah salah satu situs web loker freelance online di rumah paling populer yang mengumpulkan daftar pekerjaan remote dari berbagai sumber, seperti situs perusahaan dan platform lain. RemoteOK memiliki: Lebih dari 129.000 daftar pekerjaan remote Filter untuk lokasi, rentang gaji, dan jenis pekerjaan Pekerjaan dari perusahaan besar seperti Amazon dan Microsoft Kelebihan: Pilihan pekerjaan yang banyak dari perusahaan terpercaya Filter yang memudahkan pencarian Kekurangan: Beberapa daftar pekerjaan mungkin berasal dari sumber yang tidak terverifikasi 5. JustRemote JustRemote diluncurkan pada tahun 2018 oleh Tim Gordon dan timnya, dengan fokus menyediakan peluang kerja remote yang dikurasi di berbagai industri mulai dari teknologi, kesehatan, kreatif, dan lainnya. JustRemote menyediakan: Filter berdasarkan asal (perusahaan remote-first), jenis pekerjaan, atau posisi Pemberitahuan pekerjaan mingguan yang dipersonalisasi (berlangganan) Kelebihan: Antarmuka yang bersih dan sederhana Newsletter mingguan untuk peluang baru Kekurangan: Fitur lanjutan seperti pemberitahuan pekerjaan memerlukan biaya langganan 6. Working Nomads Website loker freelance online di rumah ini dirancang khusus untuk digital nomad (pekerja jarak jauh yang sering bepergian). Platform ini menyediakan daftar pekerjaan jarak jauh yang berkualitas dari berbagai industri, seperti pengembangan perangkat lunak, pemasaran, desain, hingga operasi bisnis. Fokus utama Working Nomads adalah membantu pekerja yang ingin bekerja dari mana saja. Working Nomads menyediakan: Pekerjaan di bidang pengembangan, pemasaran, dan operasional Daftar pekerjaan yang lebih mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas Kelebihan: Ideal untuk digital nomad Proses aplikasi yang mudah Kekurangan: Terlalu berfokus pada bidang teknologi, sehingga kurang cocok untuk bidang lain Baca Juga: 9+ Lowongan Kerja Part Time di Rumah sebagai Virtual Assistant di 2025 7. Wellfound (Formerly AngelList Talent) Wellfound (sebelumnya dikenal sebagai AngelList Talent) adalah platform yang didirikan pada tahun 2010 untuk menghubungkan startup dengan talenta berkualitas. Fokus utama situs web loker freelance online di rumah untuk pemula ini adalah pekerjaan di sektor teknologi dan start-up. Wellfound memiliki: Daftar pekerjaan yang dikurasi, terutama di bidang teknologi Informasi tentang budaya dan nilai perusahaan Kelebihan: Daftar pekerjaan yang relevan dan terkurasi Cocok untuk mereka yang tertarik bekerja di startup Kekurangan: Kurang terkenal dibandingkan platform besar lainnya 8. Remotive Diluncurkan pada tahun 2014 oleh Rodolphe Dutel, situs loker freelance online di rumah  ini berfokus pada komunitas remote worker dan menyediakan peluang kerja di bidang teknologi, seperti pengembangan perangkat lunak dan desain. Remotive memiliki: Daftar pekerjaan yang diperbarui secara rutin Newsletter dan forum komunitas untuk dukungan Kelebihan: Komunitas pekerja remote yang aktif Fokus pada pekerjaan teknologi yang beragam Kekurangan: Cakupan pekerjaan di luar bidang teknologi masih kurang luas 9. DailyRemote Platform loker freelance online di rumah ini adalah pilihan sederhana untuk pekerjaan remote yang cocok untuk pekerja dari berbagai industri. Diluncurkan pada tahun 2019, DailyRemote mendukung usaha kecil dengan biaya posting pekerjaan yang terjangkau. DailyRemote memiliki: Pekerjaan di bidang IT, pemasaran, desain, menulis, dan lainnya Biaya rendah untuk posting pekerjaan (bagi para perusahaan) Kelebihan: Lebih terjangkau untuk pemberi kerja, sehingga variasi pekerjaan lebih beragam Antarmuka yang mudah dinavigasi Kekurangan: Tidak sepopuler situs lowongan kerja besar lainnya 10. Hubstaff Talent Terakhir, ada Hubstaff Talent. Situs web loker freelance online di rumah ini diluncurkan pada tahun 2016 oleh Hubstaff, adalah platform gratis yang menghubungkan freelancer dengan klien yang mencari pekerja remote untuk proyek berbasis kontrak. Hubstaff Talent menyediakan: Profil freelancer yang detail, termasuk keahlian dan pengalaman Pekerjaan freelance di berbagai bidang Kelebihan: Gratis 100% untuk pencari kerja dan pemberi kerja Cocok untuk proyek berbasis kontrak Kekurangan: Tidak cocok untuk perusahaan besar yang memerlukan skalabilitas tinggi Baca Juga: Cara Kerja Online dari Rumah sebagai Virtual Assistant

Elevator Pitch adalah: Definisi, Contoh, & Cara Dapatkan Klien Bagi Virtual Assistant

pitch yourself as VA

Elevator Pitch adalah: Definisi, Contoh, & Cara Dapatkan Klien Bagi Virtual Assistant Starting a virtual assistant business without pitching to potential clients is like opening a shop in your home and simply hoping people will discover it. Without effectively showcasing your services, clients won’t know what you have to offer. Marketing a virtual assistant business can be daunting, especially for those without prior experience. You might wonder, “How do I pitch myself as a virtual assistant to secure clients?” Don’t worry; the answer is in this SGB VA guide. So, please read on. We’ll provide examples for you to refer to as well! In this article… Apa itu Elevator Pitch? Bayangkan kamu bertemu calon klien potensial di sebuah acara networking atau bahkan di sebuah panggilan Zoom singkat. Kamu hanya punya waktu sekitar 30 detik hingga 1 menit untuk memperkenalkan diri dan meyakinkan mereka bahwa kamu adalah orang yang tepat untuk membantu bisnis mereka. Itulah yang disebut elevator pitch. Elevator pitch adalah pernyataan singkat yang menjelaskan siapa kamu, layanan yang kamu tawarkan, dan nilai yang bisa kamu berikan kepada klien. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian calon klien dengan cepat dan membuat mereka tertarik untuk menggali lebih dalam tentang layanan yang kamu tawarkan. Penawaran yang baik harus: Singkat dan Padat: Bisa disampaikan dalam waktu singkat (sekitar 30–60 detik). Jelas dan Spesifik: Menjelaskan layanan utama yang kamu tawarkan. Berfokus pada Manfaat: Menyoroti bagaimana layananmu bisa membantu bisnis klien. Berakhir dengan Ajakan Bertindak (CTA): Mengundang calon klien untuk melanjutkan percakapan. Tentukan Niche dan Nilai Utama yang Kamu Tawarkan Langkah pertama untuk membuat elevator pitch adalah memahami dengan jelas apa yang membuat kamu unik. Mulailah dengan mengidentifikasi keterampilan dan layanan spesifik yang paling kamu kuasai. Misalnya manajemen media sosial, dukungan email, layanan pelanggan, atau koordinasi proyek. Jika kamu punya keahlian khusus seperti desain grafis atau pengelolaan website WordPress, jangan ragu untuk menyebutkannya! Namun, jangan hanya fokus pada apa yang bisa kamu lakukan. Pikirkan juga mengapa itu penting bagi calon klien. Bagaimana layananmu bisa membantu bisnis mereka? Mungkin kamu bisa menghemat waktu mereka, meningkatkan produktivitas tim, atau memperluas jangkauan bisnis secara online. Menjelaskan dampak positif ini akan membuat calon klien lebih mudah melihat nilai dari layananmu. Sebagai langkah terakhir, susun pernyataan singkat yang merangkum siapa kamu, layanan yang kamu tawarkan, dan alasan mengapa kamu adalah pilihan yang tepat.  Contoh: “Saya adalah virtual assistant yang teliti dan ahli dalam manajemen media sosial, membantu bisnis kecil membangun audiens yang lebih luas dan meningkatkan keterlibatan pelanggan.” “Saya adalah VA yang terorganisir dengan fokus pada manajemen proyek, membantu startup memastikan operasional berjalan lancar dan mencapai target bisnis mereka.” “Saya adalah VA proaktif dengan spesialisasi di bidang pembuatan konten dan pemasaran digital, membantu wirausaha memperkuat merek dan terhubung dengan audiens mereka.” Baca Juga: Apakah Virtual Assistant Adalah Kerja Sampingan Online yang Menjanjikan? Tunjukkan Pengalaman dan Prestasi yang Relevan Calon klien akan lebih percaya jika kamu punya pengalaman atau pencapaian yang bisa ditunjukkan. Jangan khawatir jika kamu belum pernah bekerja sebagai VA sebelumnya.  Pengalaman di bidang layanan pelanggan, administrasi kantor, atau manajemen proyek tetap relevan karena menunjukkan kemampuanmu dalam komunikasi, organisasi, dan tanggung jawab. Selain itu, cobalah untuk menunjukkan hasil kerja yang konkret pada elevator pitch-mu. Angka dan detail spesifik akan membuat pencapaianmu lebih meyakinkan. Misalnya: “Saya berhasil meningkatkan keterlibatan di media sosial sebesar 30% dalam tiga bulan.” “Saya mengelola jadwal untuk tim yang terdiri dari 10 orang, memastikan semua tugas selesai tepat waktu.” “Saya mengoordinasikan lima kampanye pemasaran dalam satu kuartal, yang meningkatkan prospek klien sebesar 25%.” Jika kamu punya testimoni atau ulasan dari klien sebelumnya, itu akan menjadi nilai tambah yang besar. Jika belum ada, kamu bisa meminta rekomendasi dari atasan atau mentor yang pernah bekerja sama denganmu. Sesuaikan Penawaran dengan Kebutuhan Calon Klien Setiap calon klien memiliki tantangan dan kebutuhan yang berbeda. Itulah mengapa melakukan riset singkat tentang calon klien bisa membuat elevator pitch-mu lebih menarik. Kunjungi situs web mereka, periksa media sosial, dan pahami bisnis serta tantangan yang mungkin mereka hadapi. Setelah itu, sesuaikan penawaranmu agar selaras dengan kebutuhan mereka. Jika calon klien membutuhkan bantuan dengan manajemen media sosial, fokuslah pada keterampilanmu di bidang itu. Jika mereka butuh bantuan administratif, soroti kemampuanmu dalam mengatur jadwal dan mengelola dokumen. Menggunakan istilah yang relevan dengan industri mereka juga bisa membantu membangun koneksi yang lebih kuat. Misalnya: Jika kamu menawarkan layanan ke agensi pemasaran, tekankan keterampilan seperti “analisis kampanye” atau “strategi konten.” Jika calon klien adalah penasihat keuangan, sebutkan pengalaman di bidang “pelacakan portofolio” atau “penilaian risiko klien.” Jika klien berasal dari dunia pendidikan, bahas pengalaman dalam “pengembangan kurikulum” atau “strategi keterlibatan siswa.” Baca Juga: 7 Website Lowongan Kerja Luar Negeri untuk Virtual Assistant Pemula 2025 Susun Penawaran yang Jelas dan Menarik Sekarang, saatnya merangkum semua poin di atas ke dalam elevator pitch yang singkat dan menarik. Format sederhana berikut bisa kamu gunakan: Perkenalan: Kenalkan dirimu dengan singkat dan profesional. “Halo, saya Alex—virtual assistant dengan spesialisasi di manajemen proyek yang siap membantu bisnis tetap berjalan lancar.” Nilai Utama: Jelaskan manfaat utama yang bisa kamu berikan. “Saya membantu pemilik bisnis kecil menghemat waktu dengan menangani tugas harian yang memakan banyak waktu.” Pengalaman Relevan: Soroti pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan klien. “Dengan pengalaman lebih dari tiga tahun di layanan pelanggan, saya paham betul pentingnya komunikasi yang jelas dan responsif.” Ajakan Bertindak (Call to Action): Ajak calon klien untuk berdiskusi lebih lanjut. “Saya ingin berdiskusi lebih lanjut tentang bagaimana saya bisa membantu tim Anda mencapai target produktivitas. Mari kita atur jadwal untuk berbincang!” Follow Up dengan Sopan dan Konsisten Setelah mengirimkan elevator pitch, jangan langsung menyerah jika tidak mendapat tanggapan. Tindak lanjut dengan sopan bisa membuatmu lebih menonjol di mata calon klien. Misalnya: “Saya ingin menindaklanjuti penawaran yang saya kirim sebelumnya. Jika ada pertanyaan atau detail tambahan yang dibutuhkan, saya siap membantu!” Kamu juga bisa menambahkan nilai lebih dalam pesan follow up. Misalnya, dengan berbagi artikel yang relevan atau insight singkat terkait industri mereka. Lalu, kamu kaitkan lagi dengan pentingnya layananmu untuk menunjang bisnis mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kamu tidak hanya tertarik pada proyeknya, tetapi juga peduli dengan kesuksesan bisnis mereka. Baca

Tips Tembus Lowongan Kerja Remote Admin Virtual Assistant di 2025

admin Virtual assistan

Tips Tembus Lowongan Kerja Remote Admin Virtual Assistant di 2025 Oni Lestari Virtual assistant, copywriter, SEO-expert January 12, 2025 | Remote Work Tips Pernah kepikiran bagaimana rasanya kerja dari rumah sambil duduk di sudut kafe favoritmu, jauh dari kemacetan dan drama kantor? Dunia kerja remote membuat impian itu jadi kenyataan. Namun, pekerjaan seperti apa yang bisa dilakukan secara jarak jauh?  Percaya atau tidak, jawabannya mungkin ada di keterampilan yang udah sering kamu pakai sehari-hari: tugas administratif! Dengan kemampuan ini, kamu berpeluang menjadi virtual assistant (VA) yang fokus membantu para pemilik bisnis menyelesaikan masalah administrasi mereka. Bagaimana cara mencari dan mendapatkan lowongan kerja remote admin? Simak penjelasannya di artikel berikut ini! Table of Contents: Mengapa Lowongan Kerja Remote Admin Cocok Untuk Pemula? Mungkin di pikiranmu, tugas admin hanya tentang membalas email atau isi dokumen. Tapi sebenarnya, peran ini lebih dari sekadar itu! Tugas-tugas admin yang dikerjakan dengan baik dapat membuat bisnis berjalan lancar.  Mulai dari mengatur jadwal klien, mengelola email, hingga memastikan semua tugas pemilik bisnis terselesaikan dengan baik. Jika tugas admin selesai dengan baik, maka pemilik bisnis bisa lebih fokus pada tugas yang lebih strategis. Memulai karier sebagai Admin VA bisa menjadi langkah awal yang tepat, terutama jika kamu baru memasuki dunia kerja remote. Ada dua alasan utama yang membuat lowongan kerja remote admin cocok untuk VA pemula: Baca Juga: Cara Kerja Online dari Rumah sebagai Virtual Assistant di 2025 dan Tips Memulainya 1. Mudah untuk Dimulai Sebagian besar tugas administratif tidak memerlukan sertifikasi khusus atau pengalaman bertahun-tahun. Banyak keterampilan dasar yang sudah sering kamu gunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengatur jadwal, mengelola email, atau membuat daftar tugas. Keterampilan ini adalah fondasi penting untuk menjadi seorang Admin VA. Yang paling dibutuhkan adalah kemampuan mengatur waktu, perhatian pada detail, dan kenyamanan dalam menggunakan perangkat lunak umum seperti Microsoft Office dan Google Workspace. 2. Selalu Dibutuhkan Setiap bisnis, baik skala kecil maupun besar, memerlukan dukungan administratif untuk memastikan operasional berjalan dengan lancar. Aktivitas seperti penjadwalan rapat, pengelolaan email, dan riset online sering kali memakan waktu dan tenaga yang cukup besar.   Sebagai seorang Admin VA, peranmu adalah meringankan beban tersebut. Kamu membantu memastikan segala hal administratif berjalan rapi dan teratur, sementara klien dapat fokus pada tugas strategis lainnya. Lowongan kerja remote admin juga tersedia cukup banyak, memberikan peluang penghasilan yang konsisten. Seiring dengan bertambahnya pengalaman dan keterampilan, kamu bahkan bisa meningkatkan tarif layanan yang ditawarkan. Tugas Umum Seorang Admin VA Tugas administratif yang dilakukan oleh seorang VA sangat beragam. Beberapa di antaranya termasuk: Manajemen Email: Menyortir kotak masuk, membalas pesan penting, dan menjaga agar inbox tetap teratur. Manajemen Kalender: Menjadwalkan rapat, mengatur pengingat, dan memastikan tidak ada jadwal yang bentrok. Pembuatan & Pengeditan Dokumen: Membuat laporan, presentasi, dan dokumen lainnya agar lebih terstruktur dan profesional. Entri Data: Memasukkan dan mengorganisir data dalam format yang mudah diakses. Riset Online: Mengumpulkan informasi penting untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Perencanaan Perjalanan: Mengatur tiket pesawat, reservasi hotel, dan jadwal perjalanan untuk kebutuhan bisnis. Layanan Pelanggan: Menjawab pertanyaan pelanggan, menangani keluhan, dan memastikan pelanggan mendapatkan pengalaman positif. Selain tugas-tugas di atas, kamu juga bisa mengembangkan keterampilan lain untuk meningkatkan kesempatanmu menembus lowongan kerja remote admin, seperti: Manajemen Media Sosial: Membantu mengatur jadwal posting, merespons komentar, dan memantau performa konten. Pembukuan Sederhana: Mengelola catatan keuangan dasar seperti faktur, laporan pengeluaran, dan data transaksi. Baca Juga: Apakah Virtual Assistant Adalah Kerja Sampingan Online yang Menjanjikan? Organize schedule using a calendar management app Berapa Gaji Admin Virtual Assistant? Gaji seorang Admin VA bervariasi tergantung pada pengalaman, keterampilan, jenis tugas, dan lokasi klien. Untuk pemula, gaji biasanya berkisar antara Rp3.000.000 hingga Rp5.000.000 per bulan untuk klien lokal atau $5 – $10 per jam untuk klien internasional.  Dengan pengalaman dan keterampilan yang lebih spesifik, lowongan kerja admin online remote bisa memberimu penghasilan hingga Rp10.000.000 – Rp20.000.000 per bulan atau $30 – $50 per jam. Beberapa hal yang bisa memengaruhi penghasilan seorang Admin VA meliputi: Pengalaman Kerja: Semakin banyak pengalaman, semakin tinggi tarif yang bisa kamu tawarkan. Jenis Klien: Klien internasional biasanya menawarkan bayaran lebih tinggi dibandingkan klien lokal. Tingkat Kompleksitas Tugas: Tugas administratif yang lebih kompleks dan memerlukan keterampilan khusus umumnya dibayar lebih mahal. Kemampuan Bernegosiasi: Kemampuan untuk menawarkan nilai tambah dan bernegosiasi dengan percaya diri dapat membantu meningkatkan tarif layananmu. Baca Juga: [TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek Langkah Memulai Karier sebagai Admin VA Memulai karier sebagai Admin VA tidak bisa langsung dimulai dengan melamar lowongan kerja remote admin. Ada beberapa langkah yang perlu kamu lakukan supaya kamu punya nilai lebih di mata calon klien: 1. Kuasai Tools yang Diperlukan Perangkat lunak seperti Microsoft Office Suite dan Google Workspace adalah dua tools utama yang harus kamu kuasai. Microsoft Office Suite: Fokus pada program seperti Word (pengolahan dokumen), Excel (manajemen data dan laporan), serta PowerPoint (pembuatan presentasi). Google Workspace: Kuasai Google Docs untuk dokumen, Google Sheets untuk data, Google Calendar untuk jadwal, dan Google Drive untuk penyimpanan file bersama. Selain 2 tools di atas, kamu juga bisa menguasai platform seperti Trello, Asana, atau Slack yang sering digunakan untuk manajemen tugas dan komunikasi tim. Tips: Luangkan waktu untuk mengikuti kursus online gratis atau berbayar agar lebih percaya diri menggunakan alat-alat ini. 2. Tingkatkan Keterampilan Organisasi Kemampuan organisasi yang baik adalah kunci utama kamu bisa menembus lowongan kerja remote admin dengan mudah. Fokus pada beberapa keterampilan ini: Pelajari cara mengatur waktu dengan bijak dan membuat daftar prioritas tugas harian. Kuasai teknik penjadwalan yang efisien, termasuk mengatur pengingat dan menghindari konflik jadwal. Perhatikan detail kecil dalam setiap tugas untuk memastikan tidak ada yang terlewat. Tips: Gunakan alat seperti Google Calendar atau aplikasi produktivitas untuk membantu mengatur jadwal dan tugas dengan lebih sistematis. 3. Asah Kemampuan Riset Riset online adalah keterampilan yang sering dibutuhkan oleh klien. Sebagai Admin VA, kamu mungkin diminta untuk: Mencari data pasar atau tren industri terkini. Mengumpulkan informasi untuk laporan atau presentasi. Melakukan perbandingan produk atau layanan. Tips: Latih kemampuan riset dengan sering mencari informasi dari sumber tepercaya dan pelajari teknik penyaringan data agar hasilnya akurat dan relevan. Baca Juga: 7 Website Lowongan Kerja Luar Negeri untuk

6+ Contoh Portofolio Kerja yang Dilirik Rekruter

contoh portofolio kerja

6+ Contoh Portofolio Kerja yang Dilirik Rekruter (+ Cara Membuatnya) ​ Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA January 10, 2025 Remote Work Tips Dalam dunia profesional, portofolio kerja adalah senjata rahasia yang bisa membedakanmu dari kandidat lain. Jika CV adalah cerita singkat tentang perjalanan kariermu, portofolio adalah “bukti visual” yang menunjukkan kemampuanmu dengan nyata.  Artikel ini akan membahas portofolio kerja secara mendalam, mulai dari definisi, contoh portofolio kerja, lengkap dengan langkah-langkah actionable agar kamu bisa membuatnya dengan percaya diri. Apa Itu Portofolio Kerja dan Mengapa Penting? Portofolio kerja adalah kumpulan hasil karya, proyek, atau dokumentasi yang mencerminkan kemampuan, pengalaman, dan pencapaianmu di bidang tertentu.  Portofolio ini bisa berbentuk dokumen digital, seperti PDF, yang umumnya digunakan dalam konteks formal. Selain itu, situs web juga bisa menjadi pilihan, terutama untuk pekerjaan yang melibatkan elemen visual seperti desain, fotografi, atau marketing.  Jika ingin menyajikan proyek secara langsung, contoh portofolio kerja dalam bentuk slide adalah pilihan tepat, terutama untuk sesi tatap muka atau pitching kepada klien. Mengapa Portofolio Penting? Portofolio kerja tidak hanya sekadar kumpulan hasil kerja, tetapi juga merupakan cerminan dari kemampuan dan profesionalisme kamu.Berikut adalah beberapa alasan mengapa portofolio sangat penting. Meningkatkan Kredibilitas: Dengan portofolio, kamu tidak hanya mengatakan “aku bisa”, tapi menunjukkan “ini bukti bahwa aku bisa”. Meninggalkan Kesan Profesional: Portofolio yang dirancang dengan baik menunjukkan bahwa kamu serius terhadap pekerjaanmu. Menjadi Pembeda: Di antara banyak pelamar, portofolio bisa menjadi alat untuk membuatmu terlihat unik dan menonjol. Baca Juga: Apa itu Klien Virtual Assistant dan Strategi Mendapatkannya di 2025! Perbedaan CV dan Portofolio CV dan portofolio sering dianggap sama, padahal keduanya berbeda fungsi. Simak perbedaannya agar kamu lebih memahami dua dokumen pendaftaran kerja ini. CV (Curriculum Vitae) Berisi informasi singkat tentang riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan keahlian. Biasanya ditulis dalam format teks formal, biasanya 1–2 halaman. CV lebih sering digunakan untuk melamar pekerjaan di perusahaan tradisional. Portofolio Berisi hasil kerja nyata yang memperlihatkan kemampuan dan pencapaian, portofolio disajikan dengan visual atau narasi detail. Contoh portofolio kerja sangat penting untuk pekerjaan berbasis proyek atau industri kreatif. Apa Saja yang Harus Ada di Dalam Portofolio Kerja? Sekarang, kamu sudah mengetahui apa itu portofolio dan mengapa portofolio sangat penting untuk mendukung perkembangan kariermu. Lalu, elemen apa saja yang harus ada di portofolio kerja? Portofolio yang baik harus dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan utama: Siapa kamu? Apa yang sudah kamu lakukan? Mengapa kamu cocok untuk pekerjaan ini? Berikut rinciannya: Profil Singkat Bagian ini adalah pengantar tentang dirimu. Di sini, kamu bisa menceritakan latar belakangmu yang relevan dengan pekerjaan yang akan kamu lamar. Sertakan: Nama lengkap. Bidang keahlian. Ringkasan pendek tentang apa yang membuatmu unik. Contoh: “Saya adalah seorang desainer grafis dengan pengalaman 5+ tahun dalam menciptakan desain kreatif untuk merek global. Fokus saya adalah desain berbasis cerita yang relevan dengan audiens.” Tip: Hindari profil yang terlalu panjang. Pastikan bahasanya lugas dan menarik. Hasil Kerja Terbaik Pilih karya atau proyek terbaikmu untuk dimasukkan ke dalam contoh portofolio kerja, tapi ingat, proyeknya harus relevan dengan bidang kerja yang kamu lamar, ya. Setiap karya harus disertai: Judul proyek. Deskripsi tujuan proyek dan masalah yang dipecahkan. Peranmu (misalnya sebagai koordinator, desainer, atau eksekutor). Hasil akhirnya (angka pencapaian, dampak, atau apresiasi). Contoh: “Proyek Rebranding XYZ (2023): Saya memimpin tim dalam mendesain ulang identitas merek untuk perusahaan XYZ. Hasilnya, brand engagement meningkat 25% dalam 3 bulan.” Tip: Jika memungkinkan, sertakan media pendukung seperti gambar, video, atau tautan ke karya aslimu. Baca Juga: 7 Website Lowongan Kerja Luar Negeri untuk Virtual Assistant Pemula 2025 Testimoni Testimoni dari klien atau atasan merupakan salah satu elemen penting dalam portofolio yang dapat memberikan bukti konkret tentang reputasi dan kualitas kerjamu. Dengan adanya testimoni, kamu juga dapat menunjukkan bahwa orang-orang yang pernah bekerja denganmu memiliki pandangan positif tentang keterampilan dan profesionalisme yang kamu tunjukkan. Untuk mendapatkan testimoni ini, pastikan untuk meminta izin terlebih dahulu agar nama lengkap, jabatan, dan kutipan singkat mereka bisa tercantum dalam portofolio. Testimoni yang kredibel dan relevan, terutama yang berasal dari klien atau atasan dengan reputasi baik, dapat memberikan nilai tambah yang signifikan.  Kontak Bagian ini harus sederhana tapi lengkap dan jelas untuk memudahkan rekruter atau calon klien menghubungimu. Kamu bisa memasukkan beberapa hal ini ke contoh portofolio kerja fresh graduate: Email profesional. Hindari email dengan nama yang “main-main”, seperti [email protected]. Gunakan nama aslimu. Jika harus menggunakan angka atau karakter lain, pilih yang sekiranya masih bisa diterima secara profesional. Nomor telepon. Lebih baik cantumnya kode negara di depan nomor telepon, bukan angka 0 biasa. Hal ini akan memudahkan rekruter atau calon klien dari luar negeri menghubungimu. Link LinkedIn atau situs web profesional. Link Proyek Online Jika kamu memiliki proyek digital, seperti blog, portofolio web, atau akun profesional di platform tertentu, tambahkan link-nya. Pastikan semua tautan aktif dan kontennya relevan dengan bidang pekerjaan yang kamu lamar. Cara Membuat Portofolio Kerja Membuat portofolio kerja yang memukau memerlukan perhatian pada detail dan proses yang terstruktur. Portofolio bukan hanya sekadar menampilkan karya-karya terbaikmu, tetapi juga mencerminkan siapa dirimu sebagai seorang profesional.  Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk membuat portofolio kerja yang efektif dan menarik: Pilih Format yang Tepat Sesuaikan format portofoliomu dengan kebutuhan, misalnya: PDF: Untuk melamar pekerjaan formal. Situs Web: Untuk profesional kreatif yang ingin fleksibilitas dan daya tarik visual. Presentasi (Slide): Cocok untuk pitching langsung ke rekruter atau calon klien. Tip: Kamu bisa menggunakan platform gratis seperti Canva untuk mendesain PDF-mu atau Wix dan Behance untuk membuat portofolio web. Kumpulkan dan Kurasi Pencapaianmu Saat membuat contoh portofolio kerja, kualitas lebih penting daripada kuantitas. Oleh karena itu, tidak perlu memasukkan semua karya yang pernah kamu buat. Pilihlah 5 hingga 10 karya terbaik yang benar-benar mencerminkan kemampuan dan keahlianmu.  Dengan hanya memilih karya yang paling relevan, portofolio kamu akan terlihat lebih fokus dan profesional. Pastikan karya-karya tersebut juga beragam untuk menunjukkan bahwa kamu bisa beradaptasi dengan rules yang berbeda. Tip: Sertakan karya yang mencerminkan variasi kemampuanmu. Misalnya, kamu bisa menulis artikel keuangan, teknologi, dan sejarah. Atau, kamu bisa mendesain konten media sosial dengan style modern atau 3D penuh warna.  Baca Juga: 9+ Lowongan Kerja Part Time di Rumah sebagai Virtual Assistant

10 Kesalahan Kerja Remote Pemula sebagai Virtual Assistant yang Harus Kamu Hindari

what not to do as VA

10 Kesalahan Kerja Remote Pemula sebagai Virtual Assistant yang Harus Kamu Hindari Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA January 3, 2025 Remote Work Tips Kamu baru mulai jadi virtual assistant (VA)? Baik sebagai pekerja kantoran yang pindah haluan, ibu yang ingin bekerja dari rumah, atau mahasiswa yang mencari pengalaman baru, sangat wajar kalau ada kesalahan kecil di awal perjalananmu. Itu bagian dari proses belajar, kok!  Tapi, ada beberapa jebakan yang sebaiknya kamu hindari supaya kariermu bisa berkembang dengan lebih lancar. Yuk, kita bahas kesalahan umum kerja remote pemula sebagai VA supaya kamu bisa menghindarinya. Daftar Isi 1. Pola Pikir yang Kurang Tepat Jangan langsung membayangkan klien akan berdatangan begitu saja hanya karena kamu sudah punya profil di media sosial atau platform freelance. Faktanya di lapangan, membangun basis klien butuh usaha ekstra.  Kamu harus aktif mencari peluang, menawarkan jasa VA-mu, dan membangun hubungan baik dengan calon klien. Anggap saja kerja remote pemula ini sebagai bisnis yang butuh strategi dan ketekunan. Tantangan yang datang bukan hambatan, tapi kesempatan untuk tumbuh. 2. Tidak Mau Belajar Hal Baru Dunia kerja remote pemula sebagai virtual assistant terus berkembang, begitu juga dengan kebutuhan klien. Kalau kamu berhenti belajar, cepat atau lambat kamu akan ketinggalan.  Belajar itu tidak harus mahal kok! Ada banyak webinar gratis, podcast bermanfaat, dan sumber online yang bisa kamu akses. Luangkan waktu setiap minggu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan baru. Ingat, semakin banyak wawasanmu, semakin bernilai jasa yang kamu tawarkan. 3. Salah Menentukan Harga Jasa Menentukan harga jasa kerja remote pemula sering jadi tantangan buat virtual assistant pemula. Ada yang pasang harga terlalu murah karena takut tidak ada klien, ada juga yang pasang harga terlalu mahal supaya bisa mendapat penghasilan yang tinggi.  Jika kamu salah menentukan harga jasamu, bisnis VA-mu bisa-bisa tidak berkembang. Solusinya? Lakukan riset tentang tarif jasa di bidang yang sama, pertimbangkan keterampilan dan pengalamanmu, serta sesuaikan dengan kompleksitas pekerjaan yang ditawarkan.  Baca Juga: [TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek 4. Tidak Jelas dalam Menentukan Tarif Klien lebih suka kejelasan sejak awal. Kalau informasi tentang tarif dan layananmu tidak transparan, calon klien mungkin akan ragu untuk lanjut bekerja sama. Kamu pun akan kesulitan mendapatkan kerja remote pemula yang kamu idamkan. Pastikan tarif dan rincian layananmu tertulis jelas, entah di profil media sosial atau situs web pribadimu. Dengan begitu, calon klien bisa membuat keputusan dengan lebih mudah. 5. Tidak Membangun Branding Diri Salah satu tahap penting yang kadang dilewati oleh orang yang mencari kerja remote pemula ialah branding. Padahal, dengan melakukan branding diri, kamu membuka peluang untuk lebih dikenal oleh klienmu. Apa nilai yang kamu tawarkan? Spesialisasi apa yang jadi keunggulanmu? Bangun identitas yang konsisten di semua platform, dari media sosial hingga materi promosi. Branding yang kuat bikin kamu lebih mudah diingat dan dipercaya. 6. Menganggap Pekerjaan sebagai VA Mudah Jangan salah, kerja remote pemula jadi virtual assistant itu bukan sekadar menyelesaikan tugas dari klien. Kamu akan menghadapi tenggat waktu ketat, klien yang rumit, hingga kendala teknologi yang mungkin akan membuatmu pusing. Tantangan seperti ini wajar dan bagian dari proses. Hadapi dengan sikap positif dan jadikan setiap hambatan sebagai pelajaran berharga. Baca Juga: Apakah Virtual Assistant Adalah Kerja Sampingan Online yang Menjanjikan? 7. Berharap Hasil Instan Kalau kamu berharap langsung dapat penghasilan besar di minggu pertama melakukan kerja remote pemula, siap-siap saja kecewa. Membangun karier sebagai VA butuh waktu dan konsistensi. Fokus pada kualitas pekerjaan, jaga hubungan baik dengan klien, dan terus promosikan dirimu.  8. Menganggap Klien Sebagai Bos Ingat, hubungan dengan klien itu lebih mirip kemitraan, bukan hubungan bos dan bawahan. Meskipun kamu kerja remote tanpa pengalaman, bukan berarti posisimu ada di bawah klienmu.  Kamu juga punya keahlian yang mereka butuhkan, jadi jangan ragu untuk memberi saran atau ide saat diperlukan. Pendekatan yang kolaboratif akan membangun kepercayaan dan menciptakan hasil kerja yang lebih baik. 9. Tidak Menetapkan Batasan Selalu bilang “ya” pada semua permintaan klien bisa jadi awal dari kelelahan dan stres.  Tetapkan batasan yang jelas soal jam kerja dan jenis tugas yang bisa kamu terima. Jangan lupa untuk istirahat dan jaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Meskipun kerja remote dari rumah, VA harus tetap sehat supaya produktif! Baca Juga: 4 Tips dan Contoh Manajemen Waktu Remote Working yang Efektif 10. Komunikasi yang Kurang Efektif Komunikasi yang buruk bisa merusak hubungan baik dengan klien. Jangan biarkan pesan menumpuk tanpa dibalas atau proyek berjalan tanpa pembaruan atau update. Selalu sampaikan perkembangan terbaru, kendala yang dihadapi, atau sekadar kabar singkat soal progres pekerjaan. Komunikasi yang jujur dan terbuka bikin klien merasa dihargai. Lebih Siap Berkarier Sebagai VA Dengan menghindari kesalahan-kesalahan kerja remote pemula sebagai VA di atas, kamu akan lebih siap menghadapi dunia virtual assistant dan membangun karier yang sukses. VA yang selalu belajar hal baru akan menjadi VA yang minim melakukan kesalahan profesional. Kalau kamu ingin lebih siap jadi virtual assistant yang diincar lien, ikuti webinar gratis dari SGB VA.  Di sini, mentor berpengalaman SGB VA, Tania Gromenko, akan membahas cara memulai karier sebagai VA seperti: Cara mempersiapkan diri sebagai VA Keterampilan yang paling dibutuhkan klien Strategi menjadi VA sukses dalam 5 minggu Klik link di bawah ini untuk mendaftar dan mulai perjalanan kerja remote-mu! Kerja Remote Dibayar Dollar Sebagai VA Bersama SGB VA mentor, Tania Gromenko, kamu akan mendapatkan tips dan trik menjadi virtual assistant sukses dalam hitungan pekan. Gabung lewat tautan di bawah sekarang! Gabung Free Webinar Pelajari Program Berbayar

© 2024 All rights reserved   |   Gromenko & Partners Pte.Ltd.

5 Steps To Doing What You Love Remotely By Being A Virtual Assistant

By clicking the button, you agree to subscribe to SGBVA’s webinar content and newsletters.