Struktur & Contoh Portofolio Virtual Assistant: Panduan Lengkap untuk Pemula

Struktur & Contoh Portofolio Virtual Assistant: Panduan Lengkap untuk Pemula Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 28, 2025 Category Menjadi seorang Virtual Assistant (VA) di era digital memerlukan lebih dari sekadar keahlian teknis. Untuk menarik perhatian klien potensial, kamu perlu membuktikan kemampuanmu melalui portofolio yang kuat dan profesional. Portofolio adalah media yang menunjukkan bukan hanya apa yang bisa kamu kerjakan, tetapi juga bagaimana kamu bekerja. Melalui dokumen ini, calon klien dapat melihat gaya kerja, pendekatan terhadap proyek, serta hasil nyata yang sudah kamu capai. Artikel ini akan membahas langkah-langkah menyusun portofolio untuk seorang VA, lengkap dengan contoh portofolio berdasarkan niche, serta tips untuk membuat tampilan portofolio yang menarik dan meyakinkan. Apa Itu Portofolio? Secara sederhana, portofolio adalah kumpulan karya atau hasil pekerjaan yang kamu buat untuk menunjukkan kemampuanmu di bidang tertentu. Baik itu dalam bentuk PDF, website, atau slide presentasi, portofolio berfungsi untuk memberi gambaran kepada calon klien tentang siapa kamu dan apa yang bisa kamu kerjakan. Kenapa contoh portofolio begitu penting? Karena ini adalah cara untuk membuktikan bahwa kemampuanmu bukan hanya sekadar “bualan”. Portofolio memberikan bukti nyata dari hasil kerjamu. Perbedaan CV dan portofolio sendiri terletak pada fungsinya: CV berisi ringkasan formal tentang latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan keahlian, sedangkan portofolio menampilkan hasil kerja nyata sebagai bukti kemampuan. CV menjelaskan siapa kamu, sementara portofolio menunjukkan apa yang bisa kamu lakukan. Baca Juga: 8 Perbedaan CV dan Portofolio untuk Virtual Assistant (Beserta Contohnya) Apa Saja Isi Portofolio? Contoh portofolio yang baik bukan hanya sekadar menampilkan foto atau gambar keren. Ada beberapa elemen penting yang harus ada di dalamnya agar terlihat profesional dan bisa meyakinkan calon klien atau perusahaan yang akan diajak kerja sama. Profil SingkatMulailah dengan perkenalan diri secara profesional. Sertakan informasi seperti latar belakang pendidikan atau pelatihan, pengalaman kerja, dan spesialisasi sebagai VA. Tambahkan juga nilai-nilai kerja yang kamu pegang atau pendekatan kerja yang menjadi ciri khasmu. Spesialisasi atau NicheTuliskan secara spesifik layanan yang kamu tawarkan. Misalnya, apakah kamu fokus di bidang social media management, email marketing, customer support, atau project management. Kejelasan ini akan membantu klien memahami bidang keahlianmu dan menentukan kecocokan dengan kebutuhan mereka. Contoh ProyekPilih beberapa proyek yang menunjukkan kemampuan terbaikmu untuk dimasukkan ke dalam contoh portofolio. Deskripsikan tujuan proyek, pendekatan yang kamu ambil, hasil yang dicapai, dan kontribusimu secara spesifik. Jika memungkinkan, lampirkan tangkapan layar, grafik, atau tautan yang relevan sebagai pelengkap. Tools yang DikuasaiCantumkan daftar tools atau platform yang biasa kamu gunakan, seperti: Canva (untuk desain visual) Trello, Asana, atau Notion (untuk manajemen tugas) Mailchimp atau Klaviyo (untuk email marketing) Google Workspace atau Microsoft Office Hal ini menunjukkan kesiapanmu untuk bekerja secara digital dan efisien. Testimoni KlienJika kamu sudah pernah bekerja dengan klien sebelumnya, testimoni mereka dapat menjadi nilai tambah yang signifikan. Tampilkan ulasan yang menggambarkan kualitas kerja, komunikasi, atau pencapaian proyek. Bagi yang masih baru, kamu bisa menyertakan testimoni dari proyek volunteer atau magang. Kontak & Call to ActionAkhiri contoh portofolio dengan informasi kontak dan kalimat ajakan yang jelas. Misalnya: “Jika Anda tertarik bekerja sama, silakan hubungi saya melalui email atau WhatsApp untuk diskusi lebih lanjut.” Baca Juga: 6+ Contoh Portofolio Kerja yang Dilirik Rekruter (+ Cara Membuatnya) Contoh Portofolio Virtual Assistant Semua Spesialisasi Membuat portofolio yang relevan dengan niche atau bidang keahlianmu akan membantu klien memahami kemampuan spesifik yang kamu miliki. Di bawah ini adalah beberapa contoh portofolio berdasarkan niche VA yang umum, lengkap dengan jenis konten yang dapat ditampilkan dan struktur slide presentasi yang direkomendasikan. 1. Social Media Management Jika kamu seorang VA yang fokus pada pengelolaan media sosial, portofoliomu harus menyoroti kreativitas, konsistensi brand, dan kemampuan analisis. Tampilkan beberapa kampanye atau postingan yang berhasil meningkatkan engagement dan follower. Yang dapat ditampilkan dalam contoh portofolio: Cuplikan 3–5 contoh desain dan caption konten. Data statistik seperti peningkatan jumlah follower, likes, komentar, dan reach. Penjelasan strategi konten: jadwal posting, pemilihan tone of voice, serta pemanfaatan hashtag atau tren tertentu. Struktur slide yang disarankan untuk tiap proyek: Slide 1: Judul proyek dan hasil utama, misalnya: “Strategi Instagram untuk Brand Fashion X: 2.000 follower baru dalam 60 hari.” Slide 2: Tangkapan layar beberapa konten unggulan, lengkap dengan caption dan engagement rate. Slide 3: Penjabaran strategi konten secara ringkas: frekuensi posting, riset audiens, dan hasil analitik. 2. Lead Generation Untuk kamu yang bekerja di bidang pencarian prospek atau database klien potensial, portofolio perlu menekankan proses yang sistematis dan hasil yang dapat diukur. Yang dapat ditampilkan dalam contoh portofolio: Metode riset yang digunakan untuk menemukan prospek berkualitas. Jumlah prospek yang berhasil dikumpulkan dalam periode tertentu. Tools atau platform yang digunakan seperti LinkedIn Sales Navigator, Apollo.io, atau Hunter.io. Struktur slide yang disarankan untuk tiap proyek: Slide 1: Ringkasan hasil, misalnya: “Membangun database 350 prospek B2B dalam 2 minggu untuk perusahaan logistik.” Slide 2: Cuplikan data prospek (tanpa informasi sensitif) seperti nama, jabatan, dan email. Slide 3: Penjelasan alur kerja: mulai dari riset industri, validasi data, hingga cara follow-up yang digunakan. 3. Email Marketing VA yang menangani email marketing perlu menampilkan kemampuan dalam membuat email yang menarik dan terkonversi, serta bagaimana mereka membangun hubungan jangka panjang dengan audiens melalui email automation. Yang dapat ditampilkan dalam contoh portofolio: Contoh kampanye email beserta subject line dan body email. Statistik performa email: open rate, click-through rate (CTR), dan conversion rate. Alur kampanye email: segmentasi audiens, autoresponder, atau funnel email. Struktur slide yang disarankan untuk tiap proyek: Slide 1: Ringkasan hasil kampanye, seperti: “Kampanye promosi akhir tahun: Open Rate 48%, CTR 17%.” Slide 2: Tampilan isi email, bisa berupa screenshot atau mockup visual email. Slide 3: Penjelasan strategi segmentasi dan urutan email dalam funnel. Baca Juga: 6 Platform Gratis Untuk Membuat Portofolio Lamaran Kerja Desainer Grafis (+Cara Membuat) 4. Project Management Jika kamu biasa menangani koordinasi proyek atau tim secara virtual, portofoliomu harus menunjukkan kemampuan dalam merencanakan, mengeksekusi, dan menyelesaikan proyek dengan efisien. Yang dapat ditampilkan dalam contoh portofolio: Jenis proyek dan tujuan utamanya. Alat yang digunakan seperti Trello, Asana, Notion, atau ClickUp. Garis waktu dan capaian tiap fase proyek. Struktur slide yang disarankan: Slide 1: Judul proyek dan ringkasan: “Manajemen peluncuran produk digital untuk startup edukasi selama
9 Contoh Keterampilan dalam CV Customer Service yang Wajib Kamu Cantumkan

9 Contoh Keterampilan dalam CV Customer Service yang Wajib Kamu Cantumkan Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 23, 2025 Remote Work Tips Pernah terpikir untuk bekerja dari mana saja, bahkan sambil tetap dekat dengan keluarga, tanpa harus pergi ke kantor setiap hari? Kalau iya, bekerja sebagai Virtual Assistant (VA) di bidang customer service bisa jadi pilihan yang tepat. Pekerjaan customer service remote kini makin dicari, terutama di luar negeri. Permintaannya tinggi, dan bayaran yang ditawarkan pun cukup menarik. Tapi, untuk bisa bersaing di bidang ini, kamu perlu menunjukkan keterampilan yang relevan dalam CV-mu. Di artikel ini, SGB VA Course akan bantu kamu memahami 9 contoh keterampilan dalam CV customer service, lengkap dengan cara mengomunikasikannya secara efektif, agar peluang kamu diterima kerja jadi lebih besar. 1. Komunikasi Efektif (Effective Communication) Komunikasi yang jelas dan efektif sangat penting dalam customer service. Kamu perlu mampu menyampaikan informasi dengan jelas dan juga mendengarkan dengan baik. Contoh keterampilan dalam CV ini membantu membangun kepercayaan dan menyelesaikan masalah dengan cepat. Contoh di CV: Menyusun template email respons untuk pertanyaan umum, yang berhasil mengurangi waktu respons hingga 40%. 2. Empati (Empathetic) Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan pelanggan. Contoh keterampilan dalam CV ini sangat penting karena dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih baik, terutama ketika menghadapi keluhan atau masalah. Contoh di CV: Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan sebesar 30% dalam 6 bulan dengan menggunakan pendekatan empatik saat menangani keluhan dan memberikan solusi yang disesuaikan dengan masalah secara spesifik. 3. Kemampuan Memecahkan Masalah (Problem Solving) Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dengan cepat dan memberikan solusi yang tepat adalah hal penting dalam customer service. Tunjukkan kemampuan berpikir kritis kamu dalam mengatasi masalah pelanggan. Contoh di CV: Menyelesaikan masalah teknis pelanggan dalam waktu rata-rata 15 menit, meningkatkan kepuasan pelanggan sebanyak 25%. Mengurangi jumlah tiket kompain yang masuk sebesar 20%. 4. Manajemen Waktu (Time Management) Sebagai Virtual Assistant, kamu mungkin harus menangani banyak tugas atau klien dalam waktu yang bersamaan. Kemampuan untuk mengatur prioritas dan mengelola waktu dengan baik sangat penting agar bisa memberikan pelayanan pelanggan yang terbaik tanpa melewatkan tenggat waktu. Contoh di CV: Menerapkan sistem prioritas yang meningkatkan produktivitas 30%, memungkinkan penyelesaian masalah lebih cepat dan lebih efisien. 5. Kemampuan Beradaptasi (Adaptability) Kebutuhan layanan pelanggan bisa berubah setiap hari, dan kamu mungkin harus beradaptasi dengan tantangan baru atau permintaan klien yang berbeda. Contoh keterampilan dalam CV ini akan membuat kamu tetap fleksibel dan responsif dalam lingkungan yang cepat berubah. Contoh di CV: Cepat beradaptasi dengan perubahan kebijakan perusahaan, termasuk migrasi ke sistem CRM baru, dengan minimal waktu pelatihan dan tanpa mengganggu kualitas pelayanan. 6. Multitasking Sebagai VA, sering kali kamu harus menangani banyak tugas sekaligus. Kemampuan multitasking ini penting untuk menunjukkan bahwa kamu bisa mengelola berbagai tanggung jawab tanpa mengorbankan ketelitian atau efisiensi. Contoh di CV: Menangani chat langsung, panggilan telepon, dan email dari lebih dari 100 pelanggan dalam sehari, menjaga waktu respons kurang dari 2 menit per kontak. 7. Kemampuan Teknis Layanan pelanggan sering kali melibatkan penggunaan perangkat lunak seperti sistem CRM, alat chat, atau sistem tiket. Dengan memasukkan contoh keterampilan dalam CV ini menunjukkan bahwa kamu dapat menangani aspek teknis dengan efisien. Contoh di CV: Terampil dalam penggunaan Salesforce dan Zendesk untuk mengelola tiket komplain pelanggan, meningkatkan efisiensi kerja tim sebesar 20%. 8. Dapat Bekerja di Bawah Tekanan (Ability to Work Under Pressure) Menghadapi situasi yang penuh tekanan adalah hal yang tak terhindarkan dalam customer service. Menunjukkan contoh keterampilan dalam CV bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia ini akan menunjukkan kemampuan untuk mengelola stres dan tetap profesional, terutama saat menghadapi tantangan. Contoh di CV: Mengelola komunikasi dengan pelanggan pada saat volume tiket komplain mencapai 150% dari normal, tetap tenang dan menyelesaikan masalah tanpa mengorbankan kualitas layanan. 9. Teliti (Attention to Detail) Perhatian terhadap detail sangat penting untuk memastikan ketepatan dan kualitas layanan yang tinggi. Dengan menyorot contoh keterampilan dalam CV ini, kamu menunjukkan komitmenmu untuk memberikan layanan yang tanpa kesalahan. Contoh di CV: Memastikan setiap detail informasi pelanggan diperbarui dengan akurat di sistem CRM, yang mengurangi kesalahan data sebanyak 15%. Cara Menampilkan Skill Customer Service di CV Setelah kamu tahu keterampilan apa saja yang perlu ditonjolkan untuk kerja sebagai customer service remote, sekarang saatnya memasukkan contoh keterampilan dalam CV tersebut. 1. Buat Bagian Keterampilan Buat satu bagian khusus yang berjudul “Keterampilan” atau “Skill”. Di bagian ini, tulis daftar keterampilan kamu secara ringkas dan rapi. Gunakan poin-poin agar mudah dibaca. Contoh: Keterampilan: Komunikasi efektif Empati Pemecahan masalah Manajemen waktu Multitasking Ketelitian Tidak perlu memasukkan semua keterampilan. Pilih yang paling relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. 2. Ceritakan Pengalamanmu Di bagian pengalaman kerja, jangan hanya tulis posisi dan tanggung jawab. Tambahkan contoh nyata tentang bagaimana kamu menggunakan keterampilan tersebut dalam pekerjaan. Kamu bisa cek bagian contoh keterampilan dalam CV di atas sebagai referensi. Contoh: Virtual Assistant | Nama Perusahaan | 2022–2024 Menangani lebih dari 100 pertanyaan pelanggan per minggu melalui email dan chat, menjaga waktu respons maksimal 24 jam. Menyelesaikan kendala teknis sederhana dengan pendekatan pemecahan masalah yang terstruktur. Dengan cara ini, perekrut atau klien bisa langsung melihat bagaimana kamu bekerja. 3. Tampilkan Pencapaian Kalau bisa, tambahkan angka atau data pendukung agar pencapaianmu terlihat jelas. Ini akan membuat resume kamu lebih meyakinkan. Contoh: Meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 25% dalam 6 bulan pertama. Mengurangi waktu tunggu pelanggan hingga 30% dengan menyusun ulang alur respon dan sistem pengalihan pesan. Menyelesaikan 95% masalah pelanggan hanya dalam satu kali kontak. 4. Sesuaikan Isi CV dengan Pekerjaan yang Dilamar Setiap kali kamu melamar kerja, usahakan untuk menyesuaikan isi resume dengan lowongan yang ada. Perhatikan keterampilan dan kata kunci yang diminta dalam deskripsi pekerjaan, lalu gunakan kata-kata yang serupa di resume kamu. Jika masih bingung, kamu bisa melihat contoh keterampilan dalam CV fresh graduate sebagai referensi di artikel SGB VA Course berikut: 20+ Keterampilan dalam CV Virtual Assistant yang Buat Kamu Dilirik Klien 5. Tambahkan Ringkasan Singkat (Summary) di Awal CV Bagian ringkasan di bagian atas resume bisa jadi “kesan pertama” yang kuat. Gunakan bagian ini untuk menyampaikan siapa kamu, apa keahlian utamamu, dan pencapaian singkatmu. Contoh Ringkasan: Virtual Assistant dengan pengalaman
Kerja Remote Adalah Pilihan Utama untuk Hidup Lebih Fleksibel. Ini Cara Memulainya

Kerja Remote Adalah Pilihan Utama untuk Hidup Lebih Fleksibel. Ini Cara Memulainya Vlad Badmaev Digital nomad with 3 years experience April 23, 2025 | Remote Work Tips Dalam beberapa tahun terakhir, kita melihat perubahan besar dalam dunia kerja. Salah satu perubahan paling mencolok adalah munculnya tren kerja remote. Bukan hanya pilihan darurat saat pandemi, kini kerja remote adalah bagian dari gaya hidup dan sistem kerja permanen bagi banyak orang di seluruh dunia. Namun, untuk bisa sukses menjalani kerja remote, kamu tidak hanya perlu tahu pengertiannya, tapi juga harus memahami cara kerja, keterampilan yang dibutuhkan, langkah memulainya, hingga bagaimana mempertahankannya dalam jangka panjang. Artikel ini akan membahas semuanya secara menyeluruh dan praktis. Table of Contents: Apa Itu Kerja Remote? Kerja remote adalah sistem kerja yang memungkinkan seseorang menyelesaikan tugas atau pekerjaan dari lokasi di luar kantor konvensional, seperti dari rumah, co-working space, kafe, atau bahkan saat traveling. Tapi kerja remote bukan berarti kamu bisa bekerja sembarangan. Meski fleksibel secara waktu dan lokasi, tanggung jawab dan target kerja tetap sama seperti karyawan kantor. Ini menuntut disiplin, komunikasi yang baik, dan kemampuan manajemen waktu. Kenapa Banyak Orang Beralih ke Kerja Remote? Beberapa alasan utama mengapa kerja remote adalah peluang yang semakin diminati: Fleksibilitas lokasi dan waktu: Kamu bisa bekerja dari mana saja dan menyesuaikan jadwal sesuai gaya hidup. Efisiensi biaya: Tidak perlu biaya transportasi, makan siang di luar, atau pakaian kantor. Keseimbangan hidup lebih baik: Lebih banyak waktu untuk keluarga, hobi, atau bahkan mengembangkan usaha sampingan. Kesempatan global: Kamu bisa bekerja dengan klien atau perusahaan luar negeri tanpa harus relokasi. Namun, fleksibilitas ini juga membawa tantangan. Tanpa jadwal kantor yang tetap, kamu perlu mengatur waktu dan disiplin sendiri. Bekerja dari rumah juga bisa menghadirkan banyak distraksi, seperti urusan keluarga atau godaan bersantai. Di sisi lain, kamu bisa merasa kesepian karena kurang interaksi sosial, atau malah menjadi overworking karena tidak ada batas jam kerja. Komunikasi pun bisa rawan salah paham karena semuanya serba virtual. Itulah mengapa, kerja remote adalah pilihan yang butuh perencanaan dan manajemen diri yang baik, bukan hanya soal kebebasan lokasi saja. Apakah Kerja Remote Cocok untukmu? Apakah kerja remote adalah peluang yang tepat untukmu? Nah, sebelum memutuskan untuk berkarir secara remote, ada beberapa pertanyaan penting yang perlu kamu jawab: Apakah kamu bisa bekerja mandiri tanpa pengawasan langsung? Apakah kamu memiliki ruang kerja yang nyaman di rumah atau tempat lain? Apakah kamu siap beradaptasi dengan berbagai zona waktu jika klien berasal dari luar negeri? Apakah kamu mampu menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi? Jika jawabanmu kebanyakan “ya”, maka besar kemungkinan kamu akan cocok dengan gaya kerja ini. Langkah Nyata Memulai Karir Remote Jika kamu sudah memutuskan ingin menjadi pekerja remote, maka kamu bisa melakukan langkah nyata untuk memulai karirmu di bidang ini: Langkah 1: Tentukan Bidang Kerja yang Cocok Kerja remote adalah jenis pekerjaan yang terbuka untuk banyak bidang, tetapi tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari jarak jauh. Coba tanyakan pada dirimu: Apakah kamu punya keahlian digital seperti menulis, desain, coding, atau marketing? Apakah kamu tertarik dengan pekerjaan administratif atau customer service? Contoh bidang kerja remote yang umum: Virtual Assistant Social Media Manager SEO Specialist Content Writer Graphic Designer Customer Support Agent Online Tutor Software Developer Langkah 2: Siapkan Infrastruktur Dasar Tanpa tools dan koneksi yang memadai, kerja remote akan jadi hambatan. Ini yang kamu perlukan: Laptop/PC yang bisa menjalankan aplikasi kerja (Zoom, Slack, Notion, dll.) Koneksi internet yang stabil (minimal 10 Mbps) Headset dengan mikrofon yang jernih Ruang kerja pribadi, tenang, dan terang Jika kamu sering berpindah tempat, siapkan juga: Hotspot dari kartu SIM lokal (jika di luar negeri) Power bank atau UPS untuk cadangan listrik Tas kerja yang bisa menyimpan semua perlengkapan Langkah 3: Bangun Portofolio dan Identitas Profesional Kerja remote adalah sistem kerja berbasis kepercayaan. Karena kamu tidak hadir secara fisik di kantor, klien atau atasanmu harus yakin bahwa kamu bisa diandalkan, produktif, dan komunikatif meskipun tidak diawasi langsung. Untuk membangun kepercayaan ini, penting untuk menampilkan diri kamu secara profesional di dunia digital. Berikut langkah-langkah konkrit yang bisa kamu lakukan: 1. Buat Portofolio Online yang Menarik Portofolio adalah bukti kerja nyatamu. Semakin rapi dan mudah diakses, semakin besar peluang kamu dilirik klien atau perekrut. Susun dalam folder dengan nama proyek, deskripsi singkat, dan hasil kerjanya (PDF, link, screenshot). Desain portofolio visual untuk pekerjaan seperti desain grafis, content writing, atau social media management. Gunakan platform seperti Wix, WordPress, atau Notion untuk tampil lebih profesional. Langkah lengkap membuat portofolio bisa kamu baca di artikel SGB VA Course berikut: Apa Itu Portofolio dan Cara Memilih Format yang Tepat Berdasarkan Jenis Pekerjaan 2. Perbarui Profil LinkedIn dan Akun Freelance LinkedIn sering menjadi tempat pertama yang dilihat klien atau HR, jadi pastikan profilmu mencerminkan bahwa kamu “siap kerja remote.” Gunakan headline seperti: Remote Copywriter | Virtual Assistant | Freelance Web Developer Tambahkan pengalaman kerja jarak jauh, tools yang kamu kuasai (Zoom, Slack, Trello), serta sertifikasi online. Buat akun atau aktifkan profil di platform freelance seperti Upwork, Fiverr, dan Freelancer. Isi bagian bio dengan jelas dan profesional. 3. Gunakan Email Profesional Kerja remote adalah pekerjaan yang tetap menjunjung profesionalisme, meskipun komunikasinya sebatas dalam jaringan (daring). Maka dari itu, kamu perlu menyiapkan tools komunikasi, seperti email, secara profesional juga. Buat alamat email yang sederhana, namun menunjukkan profesionalisme-mu. Cukup gunakan format “[email protected]”. Jika kamu tidak bisa membuat email dengan nama lengkapmu, kamu bisa tambahkan angka atau tanda baca, asal tidak berlebihan. Hindari nama yang tidak formal seperti cutie_ayu123@… atau ganteng_banget@… Tambahkan tanda tangan email dengan nama, jabatan, nomor WhatsApp (jika perlu), dan link portofolio. Contoh: Salam, Ayu Ramadhani Remote Virtual Assistant | ayuramadhani.myportfolio.com 📧 [email protected] | 📞 +62 800 000 000 4. Buat CV Khusus untuk Pekerjaan Remote CV untuk kerja remote adalah hal yang paling penting kamu siapkan. Ternyata, CV ini sedikit berbeda dari CV biasa. Kamu perlu menggarisbawahi hal-hal seperti: Pengalaman kerja jarak jauh, termasuk proyek freelance Keahlian digital dasar, meliputi tools yang biasa digunakan seperti Google Workspace, Notion, Slack, Zoom Kemampuan komunikasi tertulis dan manajemen waktu Tambahkan kata kunci seperti remote, virtual collaboration, dan self-starter untuk meningkatkan peluang lolos seleksi ATS (Applicant
Cara Efektif Melamar Kerja Online Entry Data Amazon (+ Strategi Lolos Seleksi)

Cara Efektif Melamar Kerja Online Entry Data Amazon (+ Strategi Lolos Seleksi) Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 18, 2025 Remote Work Tips Banyak orang kini mencari pekerjaan yang bisa dilakukan dari mana saja, dan salah satu yang cukup populer adalah data entry. Tapi, mungkin kamu bertanya-tanya, “Apa itu data entry?” Mungkin kamu belum terlalu familiar dengan konsep data entry, tapi pekerjaan ini pada dasarnya berkaitan dengan pengelolaan informasi, seperti memasukkan, memperbarui, dan memastikan data tetap akurat. Salah satu perusahaan yang sering membuka lowongan kerja remote data entry adalah Aamzon. Dengan modal laptop dan koneksi internet, kamu bisa mulai mendapat cuan dari peluang kerja online input data ini! In this article… Apa Itu Amazon Data Entry? Amazon adalah perusahaan e-commerce multinasional yang didirikan oleh Jeff Bezos pada tahun 1994. Awalnya, Amazon berfokus sebagai toko buku online, namun seiring waktu berkembang menjadi platform yang menjual berbagai produk, termasuk elektronik, pakaian, peralatan rumah tangga, dan banyak lagi. Saat ini, Amazon dikenal sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, bersama dengan Google, Apple, Microsoft, dan Meta. Selain e-commerce, Amazon juga menawarkan layanan lain seperti komputasi awan melalui Amazon Web Services (AWS), streaming digital melalui Amazon Prime Video, dan asisten virtual melalui Alexa. Sebagai platform e-commerce besar, mereka membutuhkan banyak tenaga untuk menjaga kelancaran operasionalnya. Salah satu tugas penting dalam operasional mereka adalah data entry. Dilansir dari situs web resmi Amazon, kerja online entry data ini meliputi proses memasukkan, memperbarui, dan memverifikasi data dalam jumlah besar agar selalu akurat dan terkini. Sebagai pekerja data entry di Amazon, tugasmu bisa meliputi: Mengkategorikan dan mencatat produk baru Memasukkan detail produk dan memastikan keakuratannya Memproses pesanan pelanggan Memperbarui catatan inventaris Mengelola database pelanggan, dan lainnya Apakah Pekerjaan Data Entry Amazon Legit? Dengan banyaknya penipuan lowongan kerja online entry data, wajar jika kamu merasa ragu, apakah pekerjaan ini benar-benar membayar. Namun, jangan khawatir, Amazon memiliki situs lowongan kerja resmi yang dapat dipercaya, yaitu amazon.jobs. Selain itu, ulasan dari beberapa pekerja di Indeed maupun Glassdoor menyebutkan bahwa pekerjaan ini memberikan mereka benefit yang cukup baik, baik dari segi gaji dan pengembangan keterampilan. Tapi, agar kamu tidak tertipu lowongan kerja online entry data palsu, berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan: Selalu cari lowongan data entry Amazon melalui situs resmi, yaitu amazon.jobs. Amazon menyediakan kerja online entry data tanpa biaya pendaftaran. Jika ada yang meminta pembayaran dengan alasan pemeriksaan latar belakang, pelatihan, atau peralatan kerja, itu kemungkinan besar adalah penipuan. Pastikan deskripsi pekerjaan jelas, mencantumkan tanggung jawab dan kualifikasi yang dibutuhkan. Jika lowongan kerja yang kamu temukan menawarkan iming-iming gaji tinggi dengan job desc minim, bisa jadi lowongan itu penipuan. Baca Juga: Tips Tembus Lowongan Kerja Remote Admin Virtual Assistant di 2025 Keterampilan yang Dibutuhkan Untuk memulai kerja online entry data di Amazon, ada beberapa keterampilan utama yang dibutuhkan agar bisa menjalankan tugas dengan efektif: 1. Kecepatan dan Ketepatan Mengetik Supaya bisa kerja online entry data, kamu harus mampu mengetik cepat tanpa banyak kesalahan. Rata-rata kecepatan mengetik yang disarankan adalah 50-70 kata per menit (WPM). Tip: Gunakan tes kecepatan mengetik online seperti 10FastFingers, TypingTest, atau KeyHero. Latih ketepatan mengetik dengan game edukatif seperti TypingClub (cocok untuk pemula) atau TypeRacer (belajar mengetik sambil bermain). 2. Kemampuan Mengolah Data dalam Spreadsheet Amazon sering menggunakan Microsoft Excel, Google Sheets, dan sistem internalnya untuk mengelola data. Kamu harus familiar dengan: Fungsi dasar: SUM, AVERAGE, COUNTIF, CONCATENATE Fungsi lanjutan: VLOOKUP, HLOOKUP, Pivot Table Shortcut keyboard untuk mempercepat pekerjaan Tip: Ikuti kursus gratis seperti Google Sheets Training di Google Skillshop Praktik langsung dengan membuat tabel pengolahan data sederhana dan mencoba berbagai rumus. Ikut tantangan Excel di YouTube atau blog untuk latihan tambahan. 3. Perhatian terhadap Detail (Detail-Oriented) Kerja online entry data menuntut ketelitian tinggi karena kesalahan kecil bisa berpengaruh besar. Kamu harus mampu: Mengecek kembali input sebelum dikirim Menyesuaikan format data sesuai standar perusahaan Memastikan tidak ada data yang duplikat atau hilang Tip: Gunakan teknik proofreading dengan membaca ulang data secara perlahan atau gunakan aplikasi seperti Grammarly untuk mengecek kesalahan format. Coba latihan “Spot the Difference” online untuk melatih fokus. Bermain game puzzle seperti Sudoku atau teka-teki angka untuk meningkatkan konsentrasi. 4. Manajemen Waktu yang Baik Kerja online entry data sering kali memiliki tenggat waktu yang ketat. Kamu harus mampu mengatur waktu dengan efisien. Tip: Gunakan teknik Pomodoro (bekerja 25 menit, istirahat 5 menit). Gunakan aplikasi manajemen tugas seperti Trello atau ClickUp untuk mengatur pekerjaan. Gunakan RescueTime untuk melacak waktu yang dihabiskan pada setiap tugas. 5. Kemampuan Menggunakan Software Amazon Amazon memiliki sistem internal sendiri untuk mengelola data, seperti Amazon Seller Central dan AWS (Amazon Web Services). Jika posisi data entry terkait e-commerce, kamu perlu memahami cara: Mengupdate produk dan harga di Amazon Seller Central Mengelola database dan analitik menggunakan AWS QuickSight Tip: Ikuti pelatihan resmi Amazon di AWS Training & Certification melalui AWS Training. Cari tutorial di YouTube mengenai penggunaan Amazon Seller Central untuk pemula. Baca Juga: Hard Skill Adalah: 7 Skill dan Cara Memasukkannya ke CV Virtual Assistant Cara Menemukan Lowongan Pekerjaan Amazon Untuk mencari kerja online entry data di Amazon, ikuti langkah berikut: Kunjungi situs Amazon Jobs. Ketik kata kunci seperti “data entry,” “remote data entry,” atau “virtual assistant” di kolom pencarian. Gunakan filter “Remote” agar hanya menampilkan pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah. Telusuri daftar pekerjaan yang muncul dan baca detailnya. Kamu juga bisa memfilter pencarian berdasarkan pengalaman kerja, tipe pekerjaan, kategori, lokasi, atau tim Amazon yang ingin kamu ikuti. Cara Melamar Pekerjaan di Amazon Proses melamar kerja online entry data di Amazon cukup sederhana. Ikuti langkah-langkah ini: Kunjungi Amazon Jobs. Jika belum memiliki akun, klik “Sign In” di pojok kanan atas dan pilih “Create Account” untuk mendaftar. Gunakan kotak pencarian dan masukkan kata kunci seperti “data entry” atau “data administrator” untuk menemukan posisi yang relevan. Telusuri lowongan pekerjaan yang sesuai, lalu klik untuk membaca deskripsi lengkapnya. Jika tertarik, klik tombol “Apply Now” untuk memulai proses lamaran. Masuk ke akun Amazon kamu. Isi formulir lamaran dengan lengkap, unggah resume yang sudah disesuaikan, dan jawab pertanyaan yang diberikan. Pastikan semua informasi sudah benar, lalu klik “Submit” untuk mengirimkan
6 Platform Gratis Untuk Membuat Portofolio Lamaran Kerja Desainer Grafis (+Cara Membuat)

6 Platform Gratis Untuk Membuat Portofolio Lamaran Kerja Desainer Grafis (+Cara Membuat) Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 18, 2025 Remote Work Tips Portofolio lamaran kerja adalah senjata utama seorang desainer grafis untuk menunjukkan keterampilan dan kreativitasnya. Jika CV berisi daftar pengalaman dan keterampilan, maka portofolio adalah bukti nyata dari apa yang bisa kamu lakukan untuk membantu bisnis calon klienmu. Tapi, bagaimana cara membuat portofolio yang menarik dan profesional? Di artikel ini, kamu akan menemukan langkah-langkah mudah untuk menyusun portofolio lamaran kerja yang efektif, ditambah rekomendasi situs web gratis yang bisa kamu gunakan untuk membuatnya! In this article… Apa yang Harus Disiapkan Sebelum Membuat Portofolio? Sebelum mulai membuat portofolio lamaran kerja, ada beberapa hal yang perlu kamu siapkan agar hasilnya maksimal dan profesional: Tentukan Tujuan dan Target Audiens Sebelum mendesain portofolio, kamu harus tahu siapa yang akan melihatnya. Apakah kamu ingin melamar kerja di agensi desain, menjadi freelancer, atau bergabung dengan perusahaan besar? Menentukan target audiens akan membantumu menyesuaikan gaya visual dan isi portofolio agar lebih relevan. Pilih Karya Terbaik Tidak perlu memasukkan semua hasil karyamu ke dalam portofolio lamaran kerja. Cukup pilih 5–10 proyek terbaik yang mencerminkan keahlian dan gaya desainmu. Pastikan karya yang kamu pilih memiliki variasi dan menunjukkan kemampuanmu dalam berbagai aspek desain. Siapkan Deskripsi Proyek Setiap karya dalam portofolio harus disertai dengan deskripsi singkat yang menjelaskan: Judul proyek Klien atau tujuan proyek (jika ada) Tools yang digunakan (Adobe Illustrator, Photoshop, Figma, dll.) Proses desain (singkat, tapi informatif) Hasil dan dampak dari desain tersebut Setelah semua persiapan ini selesai, kini saatnya membuat portofolio lamaran kerja di situs web gratis yang bisa kamu gunakan. Baca Juga: Cara Membuat CV yang Baik dan Benar untuk Virtual Assistant (+Strukturnya) 1. Cara Membuat Portofolio di Behance Sebagai bagian dari ekosistem Adobe, Behance memungkinkan kamu mengunggah proyek dengan tampilan visual menarik, menambahkan deskripsi yang informatif, serta menggunakan kategori dan tag agar lebih mudah ditemukan. Selain itu, banyak klien dan perusahaan yang mencari desainer berbakat di Behance, sehingga platform ini bisa menjadi peluang besar untuk membangun jaringan dan menarik perhatian calon klien. Untuk membuat portofolio lamaran kerja di Behance, ikuti langkah berikut: Buka Behance di www.behance.net dan klik Sign Up untuk membuat akun atau Log In jika sudah memiliki akun. Klik “Create a Project” di sudut kanan atas untuk memulai proyek baru. Unggah Karya: Klik “Upload Files” lalu pilih gambar atau video dari komputer kamu. Bisa juga menambahkan beberapa file dalam satu proyek. Menambahkan Elemen: Klik ikon “T” di toolbar untuk menambahkan teks deskripsi. Klik “Add Media” untuk menambahkan gambar, video, atau embed dari sumber lain. Klik “Add Embed” untuk menyisipkan link dari YouTube, Vimeo, atau prototipe dari Figma. Mengatur Tata Letak: Seret dan susun gambar sesuai keinginan. Gunakan fitur Resize untuk mengubah ukuran gambar agar lebih rapi. Menambahkan Link ke File/Dokumen: Pilih teks atau gambar, lalu klik ikon rantai/link di toolbar dan masukkan URL file yang ingin ditautkan. Tambahkan Kategori & Tag: Pilih kategori proyek yang sesuai dan tambahkan tag agar lebih mudah ditemukan. Klik “Publish” untuk membagikan portofoliomu ke publik. 2. Cara Membuat Portofolio di Dribbble Dribbble dirancang khusus untuk para desainer yang ingin memamerkan cuplikan karya terbaik mereka dalam format visual yang menarik. Setiap unggahan, yang disebut “shot,” memungkinkan kamu menampilkan detail desain dalam ukuran yang lebih kecil namun tetap estetis. Dribbble juga dikenal sebagai tempat di mana perusahaan dan brand mencari desainer profesional, menjadikannya tidak hanya sebagai platform portofolio lamaran kerja tetapi juga sebagai peluang untuk mendapatkan proyek atau pekerjaan baru. Langkah-langkah membuat portofolio di Dribble ialah: Buka Dribbble di www.dribbble.com dan buat akun dengan klik Sign Up. Klik “Upload Shot” untuk mulai mengunggah desain. Pilih Gambar Desain yang ingin diunggah dari komputer. Menambahkan Elemen & Deskripsi: Klik “Add Text” untuk memberikan deskripsi karya. Klik “Attach File” untuk menambahkan file tambahan seperti PDF atau ZIP. Menyesuaikan Tampilan: Gunakan Preview Mode untuk melihat tampilan sebelum dipublikasikan. Tambahkan warna latar belakang sesuai keinginan. Menambahkan Link: Jika ingin mengarahkan pengunjung ke website atau file tertentu, gunakan fitur “Link to External Work”. Tambahkan Kategori & Tag, lalu klik “Publish” untuk membagikan portofolio. Baca Juga: 8 Perbedaan CV dan Portofolio untuk Virtual Assistant (Beserta Contohnya) 3. Cara Membuat Portofolio di Canva Jika kamu ingin membuat portofolio dengan tampilan menarik tanpa harus memiliki keahlian desain atau coding, Canva menawarkan solusi yang praktis. Dengan berbagai pilihan template yang dapat langsung diedit, kamu bisa menyesuaikan portofolio sesuai kebutuhan, mengunggah karya, dan menambahkan deskripsi dengan mudah. Canva juga memungkinkan kamu membagikan portofolio lamaran kerja dalam bentuk link atau mengunduhnya sebagai PDF, memberikan fleksibilitas untuk berbagai keperluan profesional. Ini cara membuat portofolio lamaran kerja Canva: Buka Canva di www.canva.com dan login ke akunmu. Cari Template: Ketik “Portofolio” di kolom pencarian dan pilih template yang sesuai. Klik “Customize This Template” untuk mulai mengedit. Mengedit Elemen: Mengubah Teks: Klik teks yang ingin diubah, lalu ketikkan deskripsi proyekmu. Menambahkan Gambar: Klik “Uploads” > “Upload Files”, lalu pilih file dari komputer. Mencari Elemen Desain: Klik “Elements” di sidebar kiri untuk mencari ikon, garis, atau bentuk dekoratif. Menambahkan Link ke File/Dokumen: Pilih teks atau gambar, lalu klik ikon link di toolbar atas dan masukkan URL file. Menyesuaikan Tata Letak: Seret elemen untuk mengubah posisi. Gunakan fitur Align & Group agar desain terlihat lebih rapi. Klik “Share” untuk membagikan portofolio dalam bentuk tautan atau klik “Download” untuk mengunduhnya sebagai PDF. 4. Cara Membuat Portofolio di Wix Wix adalah website builder yang memungkinkan kamu membuat portofolio lamaran kerja online yang profesional dengan mudah melalui sistem drag-and-drop. Kamu bisa mengunggah karya, menambahkan deskripsi proyek, dan bahkan menghubungkan situs dengan formulir kontak agar calon klien dapat menghubungimu langsung. Wix juga memberikan opsi untuk menggunakan domain sendiri, menjadikannya pilihan yang ideal bagi para profesional yang ingin membangun branding yang lebih kuat. Begini cara membuat portofolio lamaran kerja di Wix: Buka Wix di www.wix.com dan buat akun. Pilih “Create a New Site” dan pilih kategori Portfolio & CV. Pilih Template: Klik template yang sesuai, lalu klik “Edit”. Menambahkan Elemen Portofolio: Klik “Add” (ikon + di kiri) untuk menambahkan teks, gambar, atau video. Pilih “Gallery” untuk membuat
Bookkeeper Adalah: Semua yang Perlu Kamu Tahu tentang Tugas, Skill, dan Gaji di 2025

Bookkeeper Adalah: Semua yang Perlu Kamu Tahu tentang Tugas, Skill, dan Gaji di 2025 Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 17, 2025 Category Di balik setiap laporan keuangan yang rapi dan sistematis, bookkeeper adalah profesi yang berperan penting namun kerap luput dari sorotan. Dalam dunia kerja yang semakin fleksibel seperti sekarang, profesi ini semakin dicari, bahkan banyak yang bisa dijalani dari rumah. Jika kamu tertarik dengan pekerjaan ini yang ingin mencari tahu lebih lanjut tentang peluang, skill yang dibutuhkan hingga besaran gajinya, baca artikel berikut hingga tuntas. Apa Itu Bookkeeper? Secara sederhana, bookkeeper adalah seseorang yang bertanggung jawab atas pencatatan dan pengelolaan transaksi keuangan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Peran ini mencakup pencatatan setiap pemasukan dan pengeluaran, pengelompokan transaksi, hingga penyusunan laporan keuangan dasar. Bookkeeper memiliki fungsi yang berbeda dengan akuntan. Jika akuntan lebih fokus pada analisis, strategi, dan penyusunan laporan komprehensif, maka bookkeeper bertugas untuk memastikan semua data transaksi keuangan terdokumentasi secara akurat dan konsisten. Dengan kata lain, bookkeeper adalah fondasi dari sistem keuangan yang sehat. Tanpa pencatatan yang baik, perusahaan akan kesulitan menyusun laporan yang valid maupun mengambil keputusan bisnis berbasis data. Peluang Kerja Remote sebagai Bookkeeper Di era digital, profesi bookkeeper tidak lagi terbatas pada pekerjaan kantoran. Banyak perusahaan kini mempekerjakan bookkeeper secara remote, khususnya usaha kecil hingga menengah (UMKM), startup, hingga perusahaan luar negeri yang ingin menekan biaya operasional tanpa mengurangi kualitas pekerjaan. Dengan menjadi bookkeeper, kamu bisa bekerja untuk: Perusahaan rintisan (startup) yang membutuhkan pencatatan keuangan fleksibel UMKM global yang mencari tenaga bookkeeper berbiaya efisien namun profesional Konsultan keuangan dan akuntansi digital seperti Bench, Belay, dan Pilot yang membuka lowongan remote Platform freelance internasional seperti Upwork, Freelancer, dan Fiverr Accounting bookkeeper adalah pekerjaan yang cukup fleksibel, memungkinkan kamu bekerja dari mana saja, selama tetap memenuhi tenggat waktu dan kualitas pekerjaan yang diharapkan. Apa Saja yang Dilakukan Bookkeeper? Tugas bookkeeper adalah mengelola catatan keuangan perusahaan agar tetap akurat, terstruktur, dan siap digunakan dalam proses pelaporan dan pengambilan keputusan. Berikut adalah cakupan tugas secara umum: Mencatat transaksi keuangan harianSetiap pemasukan, pengeluaran, pembelian, dan pembayaran dicatat secara sistematis. Rekonsiliasi akunMemastikan kesesuaian antara catatan internal perusahaan dengan data dari bank atau pihak ketiga. Mengelola faktur dan tagihanMembuat dan memantau invoice serta memastikan pembayaran dilakukan tepat waktu. Menyusun laporan keuangan sederhanaLaporan yang umum disusun mencakup laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Menyiapkan data untuk pelaporan pajakData yang dikumpulkan bookkeeper akan menjadi bahan dasar bagi akuntan dalam menyusun pelaporan pajak. Dalam praktiknya, bookkeeper juga bisa terlibat dalam pengelolaan anggaran, pelacakan biaya proyek, hingga pengendalian kas, tergantung pada kebutuhan perusahaan dan cakupan peran yang disepakati. Berapa Gaji Bookkeeper? Diantara banyak hal tentang bidang ini, gaji bookkeeper adalah hal yang paling sering ditanyakan. Kisaran gaji seorang bookkeeper dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya pengalaman kerja, lokasi, jenis perusahaan, serta model kerja yang dipilih (tetap, kontrak, atau freelance). Perkiraan gaji di Indonesia: Pemula (0–2 tahun pengalaman): Rp3.500.000 – Rp5.000.000 per bulan Menengah (2–5 tahun): Rp5.000.000 – Rp8.000.000 per bulan Berpengalaman atau bekerja secara remote untuk klien luar negeri: Rp10.000.000 – Rp20.000.000 per bulan, bahkan bisa lebih Kalau kamu bekerja freelance untuk klien internasional lewat platform seperti Upwork, tarif per jam bisa berkisar USD 15–30. Dalam sebulan, kamu bisa menghasilkan Rp15 juta atau lebih, tergantung jumlah proyek yang kamu ambil. Dengan mengelola waktu secara efisien dan memiliki lebih dari satu klien, penghasilan bookkeeper remote bisa cukup menjanjikan dan stabil! Skill yang Wajib Dimiliki Bookkeeper adalah profesi yang mengeluarkan kemampuan khusus. Untuk menjadi bookkeeper yang kompeten, kamu perlu menguasai kombinasi antara keterampilan teknis, berupa: Pemahaman dasar akuntansi, seperti prinsip debit dan kredit, klasifikasi akun, serta siklus akuntansi. Penguasaan software akuntansi, contohnya: QuickBooks, Xero, Wave, atau Accurate. Kemampuan menggunakan spreadsheet, menguasai rumus-rumus dasar Excel/Google Sheets serta fitur lanjutan seperti pivot table atau lookup. Keterampilan pendukung yang akan membuatmu stand out di mata klien: Teliti dan rapi, karena kesalahan kecil dapat berdampak besar pada keseluruhan laporan keuangan. Manajemen waktu, terutama jika kamu mengelola beberapa klien sekaligus secara remote. Komunikasi profesional. Mampu menjelaskan hasil kerja secara ringkas dan jelas, baik kepada atasan, klien, maupun tim terkait. Cara Mencari Lowongan Kerja Bookkeeper Jika kamu memahami dasar pembukuan dan ingin mencari lowongan kerja bookkeeper, terutama lowongan kerja remote, kamu bisa ikuti cara ini: 1. Membangun Profil Profesional di LinkedIn LinkedIn adalah platform profesional yang sangat berguna untuk mencari pekerjaan dan membangun jaringan. Untuk memaksimalkan pencarian lowongan sebagai bookkeeper, lakukan hal-hal berikut: Perbarui Profil Secara Menyeluruh. Pastikan profil LinkedIn kamu mencakup pengalaman kerja, keterampilan, dan pencapaian relevan di bidang akuntansi dan pembukuan. Tulis deskripsi pekerjaan yang jelas dan sesuaikan dengan kata kunci yang sering digunakan dalam pencarian pekerjaan seperti “bookkeeper,” “accounting,” dan “financial reporting.” Tambahkan Portofolio atau Sertifikat. Sertakan portofolio jika kamu memiliki proyek atau contoh laporan yang pernah dibuat. Jangan lupa untuk menambahkan sertifikat kursus atau pelatihan terkait akuntansi dan pembukuan. Untuk membuat portofolio yang kuat dan meyakinkan klien, kamu bisa baca artikel SGB VA Course berjudul 6+ Contoh Portofolio Kerja yang Dilirik Rekruter (+ Cara Membuatnya) ini, ya. Bergabung dengan Grup ProfesionalCari dan bergabung dengan grup LinkedIn yang berfokus pada akuntansi, pembukuan, atau pekerjaan remote. Ini akan membuka akses ke informasi lowongan terbaru serta diskusi yang relevan. Follow Perusahaan atau PerekrutIkuti perusahaan atau perekrut yang sering membuka lowongan untuk bookkeeper. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan update langsung mengenai lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keahlianmu. Manfaatkan Fitur “Easy Apply”Banyak lowongan pekerjaan di LinkedIn yang memungkinkan kamu melamar hanya dengan satu klik. Pastikan CV dan profil LinkedIn kamu sudah siap agar kamu bisa melamar dengan mudah. 2. Cari Lowongan di Platform Freelance Karena pekerjaan bookkeeper dapat dilakukan secara remote, berbagai platform freelance adalah tempat yang tepat untuk mencari peluang. Beberapa platform yang bisa kamu manfaatkan: UpworkUpwork adalah salah satu platform freelance terbesar, dengan banyak klien yang membutuhkan bookkeeper untuk pekerjaan jarak jauh. Kamu bisa membuat profil dengan menyebutkan keahlian dalam menggunakan perangkat lunak akuntansi (seperti QuickBooks, Xero, atau Zoho Books). Untuk pemula, mulailah dengan menawarkan layanan yang lebih spesifik seperti pembuatan laporan bulanan atau rekonsiliasi bank. FiverrDi Fiverr, kamu dapat membuat “gig” atau layanan spesifik yang dapat
Kerja Sampingan Karyawan yang High-Demand di Bidang Climate Change: Definisi, Gaji, dan Situs Lowongan

Kerja Sampingan Karyawan yang High-Demand di Bidang Climate Change: Definisi, Gaji, dan Situs Lowongan Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 17, 2025 Remote Work Tips Kalau biasanya freelance itu identik dengan pekerjaan di bidang marketing atau desain grafis, mungkin sudah saatnya kamu melirik peluang kerja sampingan karyawan, seperti freelance climate change, bidang yang masih jarang dijamah pekerja Indonesia. Di negara-negara seperti Eropa dan Amerika Utara, isu climate change sudah jadi bagian penting dalam strategi bisnis dan kebijakan publik. Karena itu, permintaan terhadap tenaga kerja yang paham isu keberlanjutan terus meningkat. Menariknya, banyak dari pekerjaan ini bersifat remote dan terbuka untuk profesional dari seluruh dunia, termasuk kamu. Peluangnya besar, kompetisinya belum terlalu padat, dan bayaran yang ditawarkan pun biasanya dalam dolar atau euro. Kalau kamu punya skill yang relevan, kerja sampingan karyawan ini bisa jadi jalan masuk yang menjanjikan ke dunia kerja global. In this article… Apa Itu Freelance Job di Bidang Climate Change? Peluang kerja sampingan karyawan di bidang perubahan iklim menawarkan beragam proyek yang bertujuan membantu organisasi, bisnis, atau pemerintah dalam menangani masalah lingkungan, khususnya yang berkaitan dengan krisis iklim. Proyek-proyek ini bisa sangat bervariasi, mulai dari menulis laporan keberlanjutan, mengelola data emisi karbon, merancang strategi komunikasi ramah lingkungan, hingga membantu administrasi untuk organisasi nirlaba yang fokus pada aksi memerangi perubahan iklim. Di sektor ini, peran Virtual Assistant (VA) sangat dibutuhkan, terutama untuk mendukung organisasi yang bergerak di bidang teknologi hijau, edukasi iklim, atau energi terbarukan. Yang menarik dari bidang ini adalah sifatnya yang kolaboratif, dengan banyak pekerjaan yang bisa dilakukan secara remote, mengingat banyak organisasi beroperasi secara global, jadi cocok sebagai kerja sampingan untuk karyawan swasta. Baca Juga: 10+ Peluang Kerja Remote dari Rumah di Tahun 2025 Kenapa Ini Bisa Jadi Peluang Emas Buat Freelancer Indonesia? Ada beberapa alasan kenapa kamu perlu mempertimbangkan peluang kerja sampingan karyawan di bidangini: Industri lingkungan terus membesar dan terus tumbuh, terutama di negara-negara maju yang sedang agresif menerapkan strategi hijau. Talenta dari Asia Tenggara masih relatif sedikit di bidang ini, sehingga kompetisi internasionalnya tidak terlalu padat. Banyak organisasi terbuka dengan kerja remote, asal kamu punya skill yang sesuai dan bisa berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris. Pekerjaannya seringkali dibayar dalam mata uang asing, jadi dari sisi finansial, sangat menjanjikan. Tentu saja ini peluang yang menarik. Kamu bisa bekerja dari rumah di Indonesia, tapi proyekmu membantu startup energi terbarukan di Belanda atau yayasan lingkungan di Kanada. Ini bukan hanya soal pekerjaan, tapi juga kontribusi untuk sesuatu yang lebih besar. Skill Apa yang Dibutuhkan? Kamu tidak perlu jadi ilmuwan lingkungan untuk bisa terlibat dalam proyek-proyek climate change. Selama kamu punya keahlian yang bisa diterapkan dalam konteks keberlanjutan, kamu bisa mendapatkan kerja sampingan karyawan. Banyak proyek climate change yang membutuhkan dukungan dari berbagai latar belakang keahlian. Beberapa keterampilan yang cukup sering dicari antara lain: Pengetahuan dasar tentang climate change dan kebijakan lingkungan global: Harus mendalam, tapi cukup untuk memahami konteks proyek dan arah tujuannya. Project management: Kemampuan mengelola timeline, tim, dan anggaran sangat dibutuhkan, apalagi untuk proyek berskala internasional. Data analysis: Terutama untuk menganalisis emisi, jejak karbon, atau menyusun laporan lingkungan yang berbasis data. Content writing: Untuk mengedukasi publik, membuat kampanye, atau menulis artikel bertema keberlanjutan. Desain grafis dan visualisasi data: Penting untuk menyampaikan informasi yang kompleks menjadi visual yang mudah dipahami, baik untuk presentasi maupun media sosial. Admin skill: Mulai dari pengelolaan jadwal, dokumen, komunikasi, hingga riset administratif, semua ini sangat mendukung kelancaran proyek. Yang penting, kamu bisa menunjukkan bagaimana keterampilanmu bisa relevan dan berdampak dalam konteks proyek iklim. Baca Juga: Mau Gaji Tinggi? Ini 9 Peluang Kerja Online Menghasilkan Uang yang Menjanjikan Berapa Potensi Penghasilan Freelance Climate Change? Kerja sampingan karyawan di bidang climate change bisa mendapatkan bayaran yang cukup tinggi, tergantung pada keahlian dan kompleksitas proyek. Menurut situs penyedia informasi gaji seperti Glassdoor, berikut potensi penghasilannya: Posisi Tarif per Jam Per Proyek Climate Change Analyst $50 – $150 Mulai dari $3,500 Climate Project Manager $60 – $120 $1,000 – $10,000 Environmental Consultant $75 – $150 $5,000+ Freelance Writer (Green) $350 – $1,100 per artikel Climate Science Expert $100 – $200 $10,000+ Sebagai pemula, kamu mungkin akan mulai dari proyek yang lebih kecil, tapi seiring bertambahnya portofolio dan reputasi, kamu bisa mengambil proyek yang lebih besar dan kompleks. Freelancers can also earn more as they build a reputation and take on larger, more complex projects. However, it’s important to note that income can vary, and securing regular work may take time. Also read: Virtual Assistant Salary 2024: How Much You Can Earn? Dimana Kamu Bisa Menemukan Lowongan Ini? Kalau kamu tertarik mencari kerja sampingan karyawan di bidang climate change, langkah pertama tentu saja adalah tahu di mana mencarinya. Kabar baiknya, ada cukup banyak platform yang bisa kamu jelajahi: Remote Climate Jobs Situs ini secara khusus memuat lowongan remote di bidang climate, sustainability, dan energi hijau. Cocok untuk kamu yang ingin fokus ke proyek-proyek berdampak lingkungan dari awal. Link: https://www.remoteclimatejobs.com/ Climate Change Careers Platform ini menawarkan berbagai jenis pekerjaan—freelance, kontrak, hingga full-time—yang semuanya berfokus pada sektor iklim. Cocok untuk kamu yang ingin membangun karir jangka panjang di bidang ini. Link: https://www.climatechangecareers.com/ LinkedIn Manfaatkan kata kunci seperti “remote climate job”, “freelance sustainability”, atau “green virtual assistant” untuk menemukan peluang kerja sampingan karyawan yang relevan. Jangan lupa juga untuk aktif membangun jaringan dengan para profesional di bidang ini. Link: https://www.linkedin.com/ Baca Juga: 8 Lowongan Kerja untuk Ibu Rumah Tangga Secara Remote Tanpa Keluar Rumah Upwork dan Freelancer Meski bersifat lebih umum, kedua platform ini tetap bisa jadi tempat kamu memulai. Buat profil yang jelas, tunjukkan minat dan pengetahuanmu soal climate change, dan arahkan layananmu ke proyek-proyek yang selaras dengan isu keberlanjutan. Link: https://www.upwork.com/ https://www.freelancer.com/ Environmental Career Platform ini menawarkan berbagai jenis pekerjaan di bidang lingkungan, mulai dari pekerjaan tetap, kontrak, hingga freelance. Banyak lowongan kerja sampingan karyawan di sektor climate change yang bisa kamu temukan di sini. Link: https://www.environmentalcareer.com/ Wujudkan Karir Global dari Rumah Bekerja sebagai freelancer di bidang climate change bukan hanya tentang penghasilan, tapi juga tentang berkontribusi pada masa depan bumi. Menariknya, banyak peluang kerja remote di luar negeri yang
Email Marketing Adalah: Definisi, Kisaran Gaji, dan Cara Berkarir di Bidang Ini Tahun 2025

Email Marketing Adalah: Definisi, Kisaran Gaji, dan Cara Berkarir di Bidang Ini Tahun 2025 Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 17, 2025 Remote Work Tips Pernahkah kamu membuka sebuah email dari suatu brand, lalu merasa tertarik dengan isi pesannya sampai akhirnya mengklik tautan yang mereka sertakan? Ini adalah hasil dari strategi email marketing yang dirancang dengan cermat. Berkarir di bidang email marketing adalah salah satu peluang kerja yang permintaannya cukup tinggi saat ini. Menariknya, pekerjaan seperti ini bisa kamu lakukan juga, langsung dari rumah, sebagai seorang Virtual Assistant. Bagi kamu yang sedang mencari pekerjaan jarak jauh yang tetap menantang, kreatif, dan memberikan hasil nyata, menjadi VA spesialis email marketing bisa menjadi pilihan yang tepat. Tapi, bagaimana cara memulainya? Apa saja keterampilan yang dibutuhkan? Dan bagaimana peluangnya di tahun 2025? Baca artikel ini hingga tuntas, ya. Apa Itu Email Marketing? Email marketing adalah salah satu cara paling langsung dan personal yang digunakan bisnis untuk menjalin komunikasi dengan pelanggan. Email marketing contohnya bukan hanya menawarkan diskon atau produk terbaru, tapi juga tentang membangun hubungan jangka panjang, menyampaikan informasi yang relevan, dan mengajak pembaca untuk melakukan tindakan tertentu, seperti mengeklik tautan, mengunjungi situs, atau menyelesaikan pembelian. Email marketing adalah salah satu kanal pemasaran yang populer saat ini, dan untuk menjadi VA di bidang ini, kamu akan melakukan: Menyusun isi email yang menarik dan sesuai dengan tujuan kampanye. Menjadwalkan pengiriman email agar sampai pada waktu yang paling efektif. Mengelola daftar kontak termasuk segmentasi audiens agar pesan lebih tepat sasaran. Menganalisis performa kampanye, seperti tingkat buka (open rate) dan klik (CTR), untuk melihat seberapa efektif strategi yang dijalankan. Yang membuatnya semakin menarik, kamu bisa melakukannya dari mana saja. Dengan jadwal kerja yang fleksibel dan peluang penghasilan yang kompetitif, email marketing adalah profesi yang cocok untuk kamu yang ingin tetap produktif tanpa harus terikat dengan rutinitas kantor setiap hari. Baca Juga: 10+ Peluang Kerja Remote dari Rumah di Tahun 2025 Keterampilan yang Dibutuhkan Email marketing adalah bidang Virtual Assistant yang cukup kompleks, jadi untuk bisa menjalankan peran sebagai email marketer, ada beberapa keterampilan dasar yang perlu kamu miliki: Menguasai platform email marketingTools seperti Mailchimp, Klaviyo, ConvertKit, atau ActiveCampaign akan jadi bagian dari keseharianmu. Dengan platform ini, kamu bisa membuat daftar pelanggan, mengatur jadwal pengiriman, hingga mengevaluasi performa kampanye secara langsung. Kemampuan menulis yang kuatEmail marketing adalah kombinasi dari penulisan yang informatif sekaligus mampu menarik perhatian dan mendorong pembaca untuk bertindak. Gaya penulisan yang komunikatif dan persuasif, serta selaras dengan identitas brand, akan sangat membantumu menjalankan tugas ini. Menganalisis performa kampanyeSetiap email yang dikirim bukan sekadar selesai begitu saja. Kamu perlu tahu bagaimana hasilnya, seperti berapa banyak orang yang membuka email, mengklik tautan, atau melakukan pembelian. Data ini penting untuk menentukan apakah strategi yang digunakan sudah tepat atau perlu diperbaiki. Dasar-dasar desain visualMeskipun kamu tidak perlu menjadi desainer grafis, memahami elemen visual bisa membuat email yang kamu buat terlihat lebih menarik dan profesional. Tools seperti Canva cukup membantu untuk membuat template yang sesuai dengan identitas brand. Memahami sistem otomatisasi emailSalah satu keunggulan dari email marketing adalah kemampuannya untuk berjalan secara otomatis. Misalnya, kamu bisa mengatur agar email sambutan langsung terkirim saat seseorang mendaftar, atau mengirim pengingat jika ada keranjang belanja yang belum diselesaikan. Manajemen waktu dan organisasiDalam satu kampanye, ada banyak hal yang harus kamu atur, mulai dari isi email, segmentasi audiens, hingga waktu pengiriman. Keterampilan mengatur jadwal dan prioritas akan sangat membantumu menjaga semuanya tetap berjalan lancar. Komunikasi yang efektifKarena kamu bekerja secara jarak jauh, kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan profesional dalam menjalankan peran email marketing adalah hal yang penting, baik itu dengan klien, tim, atau saat menyampaikan laporan. Baca Juga: Hard Skill Adalah: 7 Skill dan Cara Memasukkannya ke CV Virtual Assistant Berapa Kisaran Penghasilan Email Marketing VA? Email marketing adalah bidang pekerjaan dengan gaji yang cukup tinggi, tergantung pada pengalaman dan kompleksitas proyek yang kamu tangani. Berikut kisaran umum yang bisa dijadikan referensi (berdasarkan situs informasi gaji seperti Glassdoor): Pemula: sekitar $20–$35 per jam Tingkat menengah: $35–$60 per jam Profesional berpengalaman: bisa mencapai $70–$100 per jam atau lebih Jika dihitung dalam penghasilan tahunan, pekerjaan ini dapat menghasilkan sekitar $40.000 hingga $70.000 per tahun. Seiring waktu, jumlah ini bisa terus bertambah seiring meningkatnya portofolio dan kepercayaan klien terhadap kemampuanmu. Memulai Karir Sebagai Email Marketing VA Kalau kamu ingin mulai berkarir sebagai Virtual Assistant di bidang email marketing, berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti agar tidak hanya paham dasarnya, tapi juga siap terjun ke dunia profesional. 1. Belajar dari Dasar Email marketing adalah ilmu yang bisa dipelajari tanpa pendidikan formal. Jadi, untuk memulai karir di biadang ini, kamu bisa belajar dari dasar cara kerja email marketing. Fokus pada pemahaman platform populer seperti Mailchimp, Klaviyo, atau ConvertKit. Coba buat akun gratis dan eksplorasi fitur dasarnya, seperti membuat daftar kontak, menyusun email, dan menjadwalkan pengiriman. Untuk kamu yang butuh panduan terarah, banyak kursus online tersedia, baik gratis maupun berbayar. SGB VA Course, misalnya, punya panduan praktis yang cocok untuk pemula. Sisihkan waktu setiap hari untuk belajar dan praktik langsung. 2. Buat Portofolio (Meski Belum Memiliki Pengalaman) Portofolio tidak selalu harus berisi proyek dari klien “asli”. Tujuan utama dari portofolio adalah untuk menunjukkan bagaimana kamu berpikir, merancang, dan mengeksekusi sebuah kampanye. Jadi, meskipun kamu belum pernah menangani klien secara langsung, kamu tetap bisa menyusun portofolio yang kuat. Kamu bisa membuat contoh kampanye fiktif berdasarkan studi kasus nyata. Misalnya, buat email promosi untuk brand skincare atau newsletter mingguan untuk toko buku online. Tunjukkan proses berpikirmu, mulai dari strategi, pemilihan kata, hingga visual. Cantumkan juga platform yang kamu gunakan agar klien bisa melihat kemampuan teknismu secara konkret. Untuk tips membuat portofolio yang kuat dan menarik klien, kamu bisa baca artikel SGB VA Course di bawah ini: 6+ Contoh Portofolio Kerja yang Dilirik Rekruter (+ Cara Membuatnya) 3. Bangun Profil Online yang Mencerminkan Keahlianmu Menunjukkan kemampuan email marketing adalah cara paling dasar untuk mencari kerja di bidang ini. Kamu bisa menunjukkan diri dengan memperbarui halaman LinkedIn-mu dan pastikan bagian deskripsi mencantumkan spesialisasimu di email marketing. Upload contoh proyek, testimoni (jika sudah ada), dan sertifikasi yang kamu peroleh
Apa Itu Portofolio dan Cara Memilih Format yang Tepat Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Apa Itu Portofolio dan Cara Memilih Format yang Tepat Berdasarkan Jenis Pekerjaan Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 11, 2025 Category Pernah merasa punya cukup pengalaman, sudah melamar ke berbagai tempat, tapi tak kunjung mendapat respon dari calon klien? Bisa jadi masalahnya bukan pada kemampuanmu, melainkan bagaimana kamu menyampaikannya. Di sinilah portofolio mengambil peran penting untuk menyampaikan hasil kerjamu. Apa itu portofolio? Portofolio bukan sekadar rangkuman pengalamanmu, tapi bagaimana kamu bisa membuat klien yakin untuk mempekerjakanmu. Namun, portofolio yang baik saja tidak cukup. Format penyajian yang tepat bisa membuat perbedaan besar. Nah, artikel ini akan membantu kamu memahami apa itu portofolio, format portofolio yang terbukti efektif, dan bagaimana menyesuaikannya dengan jenis pekerjaan dan bidang yang kamu tekuni. Apa Itu Portofolio? Secara sederhana, portofolio adalah kumpulan karya atau proyek yang pernah kamu kerjakan. Tapi lebih dari itu, portofolio juga mencerminkan cara berpikir, pendekatan kerja, dan nilai yang kamu bawa. Apa itu portofolio bukan sekadar “hasil akhir”, melainkan juga prosesmu mencapai hasil akhir tersebut. Portofolio adalah cara kamu menunjukkan kemampuanmu, bukan sekadar memberitahu apa yang bisa kamu lakukan. Bahkan dalam banyak kasus, portofolio bisa “berbicara” lebih kuat daripada CV. Komponen Utama yang Wajib Ada di Portofolio Setelah mengetahui apa itu portofolio, kamu wajib mengetahui komponen utama dalam dokumen ini. Apa pun format yang kamu pilih, pastikan portofoliomu mencakup komponen berikut: Profil singkatTulis siapa kamu, apa keahlianmu, dan pendekatan kerja yang kamu yakini. Nilai atau prinsip kerjaSisipkan nilai-nilai atau prinsip kerja yang menjadi landasan setiap proyek yang kamu kerjakan. Proyek unggulanSampaikan bukan hanya hasil akhirnya, tapi juga proses dan tantangan yang kamu hadapi. Tambahkan data jika ada. Visual yang konsistenTata letak, warna, dan tipografi harus konsisten dan mendukung keterbacaan. Informasi kontak dan tautan pendukungPermudah orang untuk menghubungimu atau menjelajahi lebih banyak karya/profilmu. Baca Juga: 8 Perbedaan CV dan Portofolio untuk Virtual Assistant (Beserta Contohnya) Bagaimana Memilih Format Portofolio yang Tepat? Memilih format portofolio yang tepat sama pentingnya dengan memahami apa itu portofolio itu sendiri. Berikut ini beberapa format portofolio yang terbukti efektif, disesuaikan dengan karakteristik pekerjaan dan industri tertentu: 1. Bidang Visual dan Kreatif Contoh: desainer grafis, ilustrator, fotografer, videografer, content creator. Format yang direkomendasikan: Website pribadi (seperti Webflow, Squarespace, atau Wix) Platform visual seperti Behance atau Dribbble Karya visual paling baik ditampilkan dalam format yang minimalis dan mudah diakses, dengan navigasi sederhana dan tampilan visual yang kuat. Hal yang perlu ditampilkan: Kumpulan karya terbaik, maksimal 5. Pilih karya yang memiliki dampak besar entah bagi klien atau karirmu Penjelasan singkat tentang peran dan konteks proyek Proses kerja, bukan hanya hasil akhir (bagaimana proses kreatif kamu dalam membuat suatu karya, apa yang dilakukan pertama kali, apa saja pertimbanganmu memilih menambahkan A, B, C dalam karyamu, dan lainnya) Jika memungkinkan, sertakan testimoni dari klien 2. Bidang Kepenulisan Contoh: Penulis lepas, content writer, copywriter, editor, scriptwriter, UX writer Format yang direkomendasikan: Website pribadi atau blog portofolio PDF portofolio dengan layout visual bersih Platform pihak ketiga (Medium, Substack, Contently, Notion) Apa itu portofolio dalam bidang kepenulisan? Portofolio di bidang ini harus mampu memperlihatkan gaya penulisan, kemampuan dalam memahami brief, serta cara berpikir strategis yang mendasari setiap tulisan. Dalam dunia kepenulisan, kekuatan utamanya terletak pada kata-kata, konteks, dan hasil komunikasi yang dicapai. Hal yang perlu ditampilkan: Kumpulan tulisan pilihan (dalam berbagai format: artikel, copy iklan, narasi, naskah video, dll.) Penjelasan konteks: untuk siapa tulisan itu dibuat, tujuan kontennya, platform publikasi Gaya dan suara penulisan: apakah kamu bisa menulis dengan tone edukatif, persuasif, santai, formal, atau storytelling? Proses penulisan: dari riset, penyusunan struktur, hingga hasil akhir Dampak tulisan (jika ada): peningkatan traffic, engagement, konversi, atau respon pembaca Testimoni atau klien/publikasi yang pernah bekerja sama Evaluasi dari tiap proyek: apa tantangan menulisnya dan pendekatan yang kamu ambil? Baca Juga: CV ATS Adalah: Panduan Lengkap untuk Virtual Assistant 3. Bidang Strategis dan Analitis Contoh: marketing strategist, analis data, manajer proyek, brand consultant. Format yang direkomendasikan: Portofolio berbasis PDF atau slide presentasi Dokumen interaktif seperti Notion atau Canva Pekerjaan di bidang ini membutuhkan penjelasan naratif dan struktur logis. Apa itu portofolio lamaran kerja di bidang ini harus mampu menunjukkan pemikiran strategis dan dampak dari pendekatan yang digunakan. Hal yang perlu ditampilkan: Studi kasus dengan alur: masalah → solusi → hasil Data pendukung atau metrik kinerja Diagram, grafik, atau alur kerja Evaluasi atas hasil atau pembelajaran dari proyek 4. Bidang Teknologi dan Produk Digital Contoh: developer, UX/UI designer, product manager. Format yang direkomendasikan: Website pribadi dengan studi kasus terstruktur Repositori GitHub untuk developer Dokumentasi proyek di Notion atau Medium Format ini penting untuk menunjukkan kemampuan berpikir sistematis, pemahaman terhadap masalah pengguna, serta keterampilan teknis dan kolaboratif. Hal yang perlu ditampilkan: Studi kasus menyeluruh (dari riset hingga implementasi) Dokumentasi alur kerja atau versi produk Jika memungkinkan, tampilkan prototipe interaktif atau demo Tambahkan tautan ke GitHub atau produk digital yang dapat diakses 5. Event Organizer & Pekerjaan Berbasis Proyek Contoh: Event planner, campaign manager, stage producer, operations coordinator. Format yang direkomendasikan: Website atau PDF visual (banyak dokumentasi foto/video) Timeline proyek interaktif (Notion, Miro) Slide presentasi studi kasus Apa itu portofolio juga wajib dipahami oleh pekerja berbasis acara (event) agar kamu dapat menunjukkan kemampuan dalam mengelola berbagai elemen acara, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Hal yang perlu ditampilkan: Galeri acara dengan deskripsi peranmu Checklist atau alur perencanaan Studi kasus keberhasilan dan penanganan kendala Feedback peserta atau klien Budget vs realisasi (opsional) Baca Juga: 20+ Keterampilan dalam CV Virtual Assistant yang Buat Kamu Dilirik Klien 6. Public Relations & Komunikasi Contoh: PR officer, media relation, content strategist, corporate communications Format yang direkomendasikan: Slide presentasi + kliping publikasi media Website pribadi atau blog Portofolio media sosial Kredibilitas di bidang ini sering dibangun dari output komunikasi—artikel, rilis pers, konten kampanye—dan relasi dengan publik. Hal yang perlu ditampilkan: Cuplikan kampanye komunikasi atau liputan media Rangkaian strategi komunikasi yang pernah dibuat Narasi strategi krisis (jika relevan) Refleksi terhadap dinamika komunikasi publik 7. Customer Support & Client Success Contoh: Customer support specialist, client success manager, virtual assistant, support lead Format yang direkomendasikan: Slide presentasi atau dokumen PDF dengan alur naratif Portofolio interaktif (Notion atau Canva) Microsite atau laman
11 Skill dalam CV yang Wajib Dicantumkan untuk Menunjukkan Nilai Tambah

11 Skill dalam CV yang Wajib Dicantumkan untuk Menunjukkan Nilai Tambah Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 11, 2025 Remote Work Tips Permintaan terhadap virtual assistant (VA) terus meningkat. Tapi di tengah persaingan yang makin ketat, hanya mengandalkan kemampuan teknis saja sudah tidak cukup. Klien mencari lebih dari sekadar “bisa kerja”. Mereka ingin seseorang yang paham kebutuhan mereka dan mampu memberi nilai tambah. Nah, di sinilah peran keahlian khusus jadi sangat penting. Keahlian khusus ini juga menjadi bukti bahwa kamu bisa jadi partner kerja yang bisa diandalkan dan memberi dampak nyata untuk bisnis mereka. Di artikel ini, kamu akan mempelajari 11 skill dalam CV yang anti-mainstream dan membuat calon klien tertarik untuk melakukan discovery call denganmu. Yuk, simak daftar lengkapnya! 1. Komunikasi Bilingual (Billingual Communication) Kemampuan berbahasa lebih dari satu bisa jadi pembuka jalan untuk menjangkau klien dari berbagai latar belakang. Saat klienmu punya audiens internasional, skill dalam CV ini akan sangat berguna—baik untuk membangun hubungan, menerjemahkan materi promosi, sampai mengelola kampanye lintas negara. Contoh di CV:“Mengelola kampanye email dalam dua bahasa (Inggris dan Spanyol) yang meningkatkan open rate hingga 40% dan penjualan naik 25%.” 2. Resolusi Konflik (Conflict Resolution) Masalah dan miskomunikasi bisa saja muncul di tengah kerja sama. Tapi VA yang bisa menanganinya dengan tenang dan profesional akan lebih dihargai. Bukan hanya menyelesaikan masalah, tapi juga menjaga hubungan kerja tetap sehat dan berjalan lancar dalam jangka panjang. Contoh di CV:“Menengahi kesalahpahaman proyek antara klien dan tim, hingga proyek selesai tepat waktu dan kontrak kerja diperpanjang satu tahun.” 3. Negosiasi (Negotiation) Kemampuan negosiasi sering dianggap sepele, padahal efeknya bisa luar biasa. Kalau kamu punya skill dalam CV ini, kamu bisa bantu klien mendapat harga lebih baik, memaksimalkan anggaran, atau memastikan kerja sama berlangsung adil dan saling menguntungkan. Contoh di CV:“Melakukan negosiasi harga vendor saat peluncuran produk, menghemat biaya produksi sebesar Rp75 juta dan mendukung peningkatan penjualan 20%..” Baca Juga: 9 Strategi Menyusun CV Lamaran Kerja Bahasa Inggris untuk Virtual Assistant 4. Manajemen Krisis (Crisis Management) Ketika masalah teknis atau situasi tak terduga muncul, kehadiran VA yang sigap bisa jadi penyelamat di saat genting. Skill dalam CV fresh graduate ini membantu menjaga agar semua tetap berjalan lancar meskipun ada kendala. Contoh di CV:“Mengelola krisis saat website klien down jelang peluncuran produk; koordinasi cepat memastikan peluncuran tetap sukses dengan penjualan naik 30% minggu berikutnya.” 5. Riset Pasar (Market Research) Keahlian dalam riset pasar memungkinkan kamu membantu klien memahami tren, perilaku konsumen, dan celah yang bisa dimanfaatkan untuk tumbuh. Skill dalam CV ini sangat berguna kalau kamu terlibat dalam strategi pemasaran atau pengembangan produk. Contoh di CV:“Melakukan survei online dan analisis data pasar untuk produk perawatan kulit alami. Menemukan tren konsumen yang mendorong peluncuran varian baru, meningkatkan leads sebesar 35% dalam kuartal pertama.” 6. Analisis Kompetitor (Competitor Analysis) Mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing bisa memberi klien sudut pandang baru untuk mengambil langkah strategis. Skill dalam CV ini penting, terutama dalam menyusun konten, menentukan strategi promosi, atau memperkuat posisi brand. Contoh:“Menyusun laporan analisis kompetitor bulanan untuk brand fashion lokal. Memberikan rekomendasi strategi pricing dan promosi yang meningkatkan traffic website sebesar 40%.” Baca Juga: CV ATS Adalah: Panduan Lengkap untuk Virtual Assistant 7. Proaktif (Proactive) Sebagai virtual assistant, kamu seringkali bekerja tanpa pengawasan langsung. Karena itu, inisiatif dan kemandirian menjadi keahlian profesional dalam CV yang bisa menunjukkan bahwa kamu dapat diandalkan, bahkan saat diberi tanggung jawab besar. Contoh:“Secara proaktif mengidentifikasi bottleneck dalam proses penjadwalan klien. Mengusulkan dan mengimplementasikan sistem manajemen waktu baru yang memangkas waktu administratif hingga 30%.” 8. Membangun Hubungan (Networking) Kemampuan menjalin relasi yang positif dengan klien maupun rekan kerja sangat berperan dalam menjaga kerja sama jangka panjang. Bukan hanya soal komunikasi, tapi juga tentang kepercayaan dan rasa nyaman dalam berkolaborasi. Contoh :“Menjaga komunikasi suportif selama enam bulan kerja sama. Membantu klien mengamankan kontrak besar dan meningkatkan retensi klien hingga 30%.” Baca Juga: 5 Contoh CV Bahasa Inggris untuk Virtual Assistant Berbagai Posisi di 2025 9. Manajemen Komunitas (Community Management) Aktif berinteraksi di komunitas online bisa memperkuat kehadiran brand klien dan membangun kedekatan dengan audiens. Skill dalam CV ini sangat cocok buat kamu yang bertugas mengelola media sosial atau komunitas digital. Contoh:“Mengelola forum diskusi dan merespons audiens secara aktif serta meningkatkan jumlah anggota komunitas 40% dan menambah leads hingga 25%.” 10. Lead Generation Kemampuan untuk menarik calon pelanggan potensial merupakan salah satu skill dalam CV yang sangat berharga dalam dunia VA. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa membantu klien mengembangkan bisnis mereka secara signifikan, baik melalui email marketing, media sosial, maupun platform lainnya. Contoh:“Menjalankan kampanye LinkedIn dan email marketing untuk klien B2B, menghasilkan 200 leads dalam tiga bulan dengan conversion rate naik 15%.” 11. Penguasaan Niche (Specializing a Niche) Kalau kamu memiliki pemahaman yang mendalam tentang industri tertentu, ini bisa menjadi kekuatan yang membedakanmu dari VA lain. Skill dalam CV di bidang spesifik seperti kesehatan, properti, atau digital marketing membuat kamu lebih siap memberikan solusi yang relevan dan tepat sasaran. Contoh:“Mendampingi klien di industri real estate dalam strategi lead generation; menghasilkan 50 inquiry properti baru dan menaikkan pipeline penjualan 20%.” Baca Juga: 8 Perbedaan CV dan Portofolio untuk Virtual Assistant (Beserta Contohnya) Tunjukkan Nilai Tambah Lewat CV yang Optimal CV yang efektif bukan hanya soal mencantumkan pengalaman kerja, tapi juga tentang bagaimana kamu menunjukkan keahlian, nilai tambah, dan pendekatanmu dalam menyelesaikan tantangan. Skill dalam CV yang beda dari yang lain, namun tetap memiliki nilai tambah, akan membuat klien yakin bahwa kamu adalah VA yang mereka butuhkan. Kalau kamu ingin memperkuat posisi sebagai VA dan menjangkau lebih banyak klien, yuk, ikuti webinar gratis dari SGB VA Course! Di sesi ini, mentor SGB VA Course Tania Gromenko akan berbagi strategi dan praktik terbaik untuk menjadi VA yang dicari klien. Klik link di bawah untuk daftar webinarnya! Kerja Remote Dibayar Dollar Sebagai VA Bersama SGB VA mentor, Tania Gromenko, kamu akan mendapatkan tips dan trik menjadi virtual assistant sukses dalam hitungan pekan. Gabung lewat tautan di bawah sekarang! Gabung Free Webinar Pelajari Program Berbayar