Kerja Sampingan Karyawan yang High-Demand di Bidang Climate Change: Definisi, Gaji, dan Situs Lowongan

Kerja Sampingan Karyawan yang High-Demand di Bidang Climate Change: Definisi, Gaji, dan Situs Lowongan Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 17, 2025 Remote Work Tips Kalau biasanya freelance itu identik dengan pekerjaan di bidang marketing atau desain grafis, mungkin sudah saatnya kamu melirik peluang kerja sampingan karyawan, seperti freelance climate change, bidang yang masih jarang dijamah pekerja Indonesia. Di negara-negara seperti Eropa dan Amerika Utara, isu climate change sudah jadi bagian penting dalam strategi bisnis dan kebijakan publik. Karena itu, permintaan terhadap tenaga kerja yang paham isu keberlanjutan terus meningkat. Menariknya, banyak dari pekerjaan ini bersifat remote dan terbuka untuk profesional dari seluruh dunia, termasuk kamu. Peluangnya besar, kompetisinya belum terlalu padat, dan bayaran yang ditawarkan pun biasanya dalam dolar atau euro. Kalau kamu punya skill yang relevan, kerja sampingan karyawan ini bisa jadi jalan masuk yang menjanjikan ke dunia kerja global. In this article… Apa Itu Freelance Job di Bidang Climate Change? Peluang kerja sampingan karyawan di bidang perubahan iklim menawarkan beragam proyek yang bertujuan membantu organisasi, bisnis, atau pemerintah dalam menangani masalah lingkungan, khususnya yang berkaitan dengan krisis iklim. Proyek-proyek ini bisa sangat bervariasi, mulai dari menulis laporan keberlanjutan, mengelola data emisi karbon, merancang strategi komunikasi ramah lingkungan, hingga membantu administrasi untuk organisasi nirlaba yang fokus pada aksi memerangi perubahan iklim. Di sektor ini, peran Virtual Assistant (VA) sangat dibutuhkan, terutama untuk mendukung organisasi yang bergerak di bidang teknologi hijau, edukasi iklim, atau energi terbarukan. Yang menarik dari bidang ini adalah sifatnya yang kolaboratif, dengan banyak pekerjaan yang bisa dilakukan secara remote, mengingat banyak organisasi beroperasi secara global, jadi cocok sebagai kerja sampingan untuk karyawan swasta. Baca Juga: 10+ Peluang Kerja Remote dari Rumah di Tahun 2025 Kenapa Ini Bisa Jadi Peluang Emas Buat Freelancer Indonesia? Ada beberapa alasan kenapa kamu perlu mempertimbangkan peluang kerja sampingan karyawan di bidangini: Industri lingkungan terus membesar dan terus tumbuh, terutama di negara-negara maju yang sedang agresif menerapkan strategi hijau. Talenta dari Asia Tenggara masih relatif sedikit di bidang ini, sehingga kompetisi internasionalnya tidak terlalu padat. Banyak organisasi terbuka dengan kerja remote, asal kamu punya skill yang sesuai dan bisa berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris. Pekerjaannya seringkali dibayar dalam mata uang asing, jadi dari sisi finansial, sangat menjanjikan. Tentu saja ini peluang yang menarik. Kamu bisa bekerja dari rumah di Indonesia, tapi proyekmu membantu startup energi terbarukan di Belanda atau yayasan lingkungan di Kanada. Ini bukan hanya soal pekerjaan, tapi juga kontribusi untuk sesuatu yang lebih besar. Skill Apa yang Dibutuhkan? Kamu tidak perlu jadi ilmuwan lingkungan untuk bisa terlibat dalam proyek-proyek climate change. Selama kamu punya keahlian yang bisa diterapkan dalam konteks keberlanjutan, kamu bisa mendapatkan kerja sampingan karyawan. Banyak proyek climate change yang membutuhkan dukungan dari berbagai latar belakang keahlian. Beberapa keterampilan yang cukup sering dicari antara lain: Pengetahuan dasar tentang climate change dan kebijakan lingkungan global: Harus mendalam, tapi cukup untuk memahami konteks proyek dan arah tujuannya. Project management: Kemampuan mengelola timeline, tim, dan anggaran sangat dibutuhkan, apalagi untuk proyek berskala internasional. Data analysis: Terutama untuk menganalisis emisi, jejak karbon, atau menyusun laporan lingkungan yang berbasis data. Content writing: Untuk mengedukasi publik, membuat kampanye, atau menulis artikel bertema keberlanjutan. Desain grafis dan visualisasi data: Penting untuk menyampaikan informasi yang kompleks menjadi visual yang mudah dipahami, baik untuk presentasi maupun media sosial. Admin skill: Mulai dari pengelolaan jadwal, dokumen, komunikasi, hingga riset administratif, semua ini sangat mendukung kelancaran proyek. Yang penting, kamu bisa menunjukkan bagaimana keterampilanmu bisa relevan dan berdampak dalam konteks proyek iklim. Baca Juga: Mau Gaji Tinggi? Ini 9 Peluang Kerja Online Menghasilkan Uang yang Menjanjikan Berapa Potensi Penghasilan Freelance Climate Change? Kerja sampingan karyawan di bidang climate change bisa mendapatkan bayaran yang cukup tinggi, tergantung pada keahlian dan kompleksitas proyek. Menurut situs penyedia informasi gaji seperti Glassdoor, berikut potensi penghasilannya: Posisi Tarif per Jam Per Proyek Climate Change Analyst $50 – $150 Mulai dari $3,500 Climate Project Manager $60 – $120 $1,000 – $10,000 Environmental Consultant $75 – $150 $5,000+ Freelance Writer (Green) $350 – $1,100 per artikel Climate Science Expert $100 – $200 $10,000+ Sebagai pemula, kamu mungkin akan mulai dari proyek yang lebih kecil, tapi seiring bertambahnya portofolio dan reputasi, kamu bisa mengambil proyek yang lebih besar dan kompleks. Freelancers can also earn more as they build a reputation and take on larger, more complex projects. However, it’s important to note that income can vary, and securing regular work may take time. Also read: Virtual Assistant Salary 2024: How Much You Can Earn? Dimana Kamu Bisa Menemukan Lowongan Ini? Kalau kamu tertarik mencari kerja sampingan karyawan di bidang climate change, langkah pertama tentu saja adalah tahu di mana mencarinya. Kabar baiknya, ada cukup banyak platform yang bisa kamu jelajahi: Remote Climate Jobs Situs ini secara khusus memuat lowongan remote di bidang climate, sustainability, dan energi hijau. Cocok untuk kamu yang ingin fokus ke proyek-proyek berdampak lingkungan dari awal. Link: https://www.remoteclimatejobs.com/ Climate Change Careers Platform ini menawarkan berbagai jenis pekerjaan—freelance, kontrak, hingga full-time—yang semuanya berfokus pada sektor iklim. Cocok untuk kamu yang ingin membangun karir jangka panjang di bidang ini. Link: https://www.climatechangecareers.com/ LinkedIn Manfaatkan kata kunci seperti “remote climate job”, “freelance sustainability”, atau “green virtual assistant” untuk menemukan peluang kerja sampingan karyawan yang relevan. Jangan lupa juga untuk aktif membangun jaringan dengan para profesional di bidang ini. Link: https://www.linkedin.com/ Baca Juga: 8 Lowongan Kerja untuk Ibu Rumah Tangga Secara Remote Tanpa Keluar Rumah Upwork dan Freelancer Meski bersifat lebih umum, kedua platform ini tetap bisa jadi tempat kamu memulai. Buat profil yang jelas, tunjukkan minat dan pengetahuanmu soal climate change, dan arahkan layananmu ke proyek-proyek yang selaras dengan isu keberlanjutan. Link: https://www.upwork.com/ https://www.freelancer.com/ Environmental Career Platform ini menawarkan berbagai jenis pekerjaan di bidang lingkungan, mulai dari pekerjaan tetap, kontrak, hingga freelance. Banyak lowongan kerja sampingan karyawan di sektor climate change yang bisa kamu temukan di sini. Link: https://www.environmentalcareer.com/ Wujudkan Karir Global dari Rumah Bekerja sebagai freelancer di bidang climate change bukan hanya tentang penghasilan, tapi juga tentang berkontribusi pada masa depan bumi. Menariknya, banyak peluang kerja remote di luar negeri yang
Email Marketing Adalah: Definisi, Kisaran Gaji, dan Cara Berkarir di Bidang Ini Tahun 2025

Email Marketing Adalah: Definisi, Kisaran Gaji, dan Cara Berkarir di Bidang Ini Tahun 2025 Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 17, 2025 Remote Work Tips Pernahkah kamu membuka sebuah email dari suatu brand, lalu merasa tertarik dengan isi pesannya sampai akhirnya mengklik tautan yang mereka sertakan? Ini adalah hasil dari strategi email marketing yang dirancang dengan cermat. Berkarir di bidang email marketing adalah salah satu peluang kerja yang permintaannya cukup tinggi saat ini. Menariknya, pekerjaan seperti ini bisa kamu lakukan juga, langsung dari rumah, sebagai seorang Virtual Assistant. Bagi kamu yang sedang mencari pekerjaan jarak jauh yang tetap menantang, kreatif, dan memberikan hasil nyata, menjadi VA spesialis email marketing bisa menjadi pilihan yang tepat. Tapi, bagaimana cara memulainya? Apa saja keterampilan yang dibutuhkan? Dan bagaimana peluangnya di tahun 2025? Baca artikel ini hingga tuntas, ya. Apa Itu Email Marketing? Email marketing adalah salah satu cara paling langsung dan personal yang digunakan bisnis untuk menjalin komunikasi dengan pelanggan. Email marketing contohnya bukan hanya menawarkan diskon atau produk terbaru, tapi juga tentang membangun hubungan jangka panjang, menyampaikan informasi yang relevan, dan mengajak pembaca untuk melakukan tindakan tertentu, seperti mengeklik tautan, mengunjungi situs, atau menyelesaikan pembelian. Email marketing adalah salah satu kanal pemasaran yang populer saat ini, dan untuk menjadi VA di bidang ini, kamu akan melakukan: Menyusun isi email yang menarik dan sesuai dengan tujuan kampanye. Menjadwalkan pengiriman email agar sampai pada waktu yang paling efektif. Mengelola daftar kontak termasuk segmentasi audiens agar pesan lebih tepat sasaran. Menganalisis performa kampanye, seperti tingkat buka (open rate) dan klik (CTR), untuk melihat seberapa efektif strategi yang dijalankan. Yang membuatnya semakin menarik, kamu bisa melakukannya dari mana saja. Dengan jadwal kerja yang fleksibel dan peluang penghasilan yang kompetitif, email marketing adalah profesi yang cocok untuk kamu yang ingin tetap produktif tanpa harus terikat dengan rutinitas kantor setiap hari. Baca Juga: 10+ Peluang Kerja Remote dari Rumah di Tahun 2025 Keterampilan yang Dibutuhkan Email marketing adalah bidang Virtual Assistant yang cukup kompleks, jadi untuk bisa menjalankan peran sebagai email marketer, ada beberapa keterampilan dasar yang perlu kamu miliki: Menguasai platform email marketingTools seperti Mailchimp, Klaviyo, ConvertKit, atau ActiveCampaign akan jadi bagian dari keseharianmu. Dengan platform ini, kamu bisa membuat daftar pelanggan, mengatur jadwal pengiriman, hingga mengevaluasi performa kampanye secara langsung. Kemampuan menulis yang kuatEmail marketing adalah kombinasi dari penulisan yang informatif sekaligus mampu menarik perhatian dan mendorong pembaca untuk bertindak. Gaya penulisan yang komunikatif dan persuasif, serta selaras dengan identitas brand, akan sangat membantumu menjalankan tugas ini. Menganalisis performa kampanyeSetiap email yang dikirim bukan sekadar selesai begitu saja. Kamu perlu tahu bagaimana hasilnya, seperti berapa banyak orang yang membuka email, mengklik tautan, atau melakukan pembelian. Data ini penting untuk menentukan apakah strategi yang digunakan sudah tepat atau perlu diperbaiki. Dasar-dasar desain visualMeskipun kamu tidak perlu menjadi desainer grafis, memahami elemen visual bisa membuat email yang kamu buat terlihat lebih menarik dan profesional. Tools seperti Canva cukup membantu untuk membuat template yang sesuai dengan identitas brand. Memahami sistem otomatisasi emailSalah satu keunggulan dari email marketing adalah kemampuannya untuk berjalan secara otomatis. Misalnya, kamu bisa mengatur agar email sambutan langsung terkirim saat seseorang mendaftar, atau mengirim pengingat jika ada keranjang belanja yang belum diselesaikan. Manajemen waktu dan organisasiDalam satu kampanye, ada banyak hal yang harus kamu atur, mulai dari isi email, segmentasi audiens, hingga waktu pengiriman. Keterampilan mengatur jadwal dan prioritas akan sangat membantumu menjaga semuanya tetap berjalan lancar. Komunikasi yang efektifKarena kamu bekerja secara jarak jauh, kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan profesional dalam menjalankan peran email marketing adalah hal yang penting, baik itu dengan klien, tim, atau saat menyampaikan laporan. Baca Juga: Hard Skill Adalah: 7 Skill dan Cara Memasukkannya ke CV Virtual Assistant Berapa Kisaran Penghasilan Email Marketing VA? Email marketing adalah bidang pekerjaan dengan gaji yang cukup tinggi, tergantung pada pengalaman dan kompleksitas proyek yang kamu tangani. Berikut kisaran umum yang bisa dijadikan referensi (berdasarkan situs informasi gaji seperti Glassdoor): Pemula: sekitar $20–$35 per jam Tingkat menengah: $35–$60 per jam Profesional berpengalaman: bisa mencapai $70–$100 per jam atau lebih Jika dihitung dalam penghasilan tahunan, pekerjaan ini dapat menghasilkan sekitar $40.000 hingga $70.000 per tahun. Seiring waktu, jumlah ini bisa terus bertambah seiring meningkatnya portofolio dan kepercayaan klien terhadap kemampuanmu. Memulai Karir Sebagai Email Marketing VA Kalau kamu ingin mulai berkarir sebagai Virtual Assistant di bidang email marketing, berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti agar tidak hanya paham dasarnya, tapi juga siap terjun ke dunia profesional. 1. Belajar dari Dasar Email marketing adalah ilmu yang bisa dipelajari tanpa pendidikan formal. Jadi, untuk memulai karir di biadang ini, kamu bisa belajar dari dasar cara kerja email marketing. Fokus pada pemahaman platform populer seperti Mailchimp, Klaviyo, atau ConvertKit. Coba buat akun gratis dan eksplorasi fitur dasarnya, seperti membuat daftar kontak, menyusun email, dan menjadwalkan pengiriman. Untuk kamu yang butuh panduan terarah, banyak kursus online tersedia, baik gratis maupun berbayar. SGB VA Course, misalnya, punya panduan praktis yang cocok untuk pemula. Sisihkan waktu setiap hari untuk belajar dan praktik langsung. 2. Buat Portofolio (Meski Belum Memiliki Pengalaman) Portofolio tidak selalu harus berisi proyek dari klien “asli”. Tujuan utama dari portofolio adalah untuk menunjukkan bagaimana kamu berpikir, merancang, dan mengeksekusi sebuah kampanye. Jadi, meskipun kamu belum pernah menangani klien secara langsung, kamu tetap bisa menyusun portofolio yang kuat. Kamu bisa membuat contoh kampanye fiktif berdasarkan studi kasus nyata. Misalnya, buat email promosi untuk brand skincare atau newsletter mingguan untuk toko buku online. Tunjukkan proses berpikirmu, mulai dari strategi, pemilihan kata, hingga visual. Cantumkan juga platform yang kamu gunakan agar klien bisa melihat kemampuan teknismu secara konkret. Untuk tips membuat portofolio yang kuat dan menarik klien, kamu bisa baca artikel SGB VA Course di bawah ini: 6+ Contoh Portofolio Kerja yang Dilirik Rekruter (+ Cara Membuatnya) 3. Bangun Profil Online yang Mencerminkan Keahlianmu Menunjukkan kemampuan email marketing adalah cara paling dasar untuk mencari kerja di bidang ini. Kamu bisa menunjukkan diri dengan memperbarui halaman LinkedIn-mu dan pastikan bagian deskripsi mencantumkan spesialisasimu di email marketing. Upload contoh proyek, testimoni (jika sudah ada), dan sertifikasi yang kamu peroleh
Apa Itu Portofolio dan Cara Memilih Format yang Tepat Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Apa Itu Portofolio dan Cara Memilih Format yang Tepat Berdasarkan Jenis Pekerjaan Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 11, 2025 Category Pernah merasa punya cukup pengalaman, sudah melamar ke berbagai tempat, tapi tak kunjung mendapat respon dari calon klien? Bisa jadi masalahnya bukan pada kemampuanmu, melainkan bagaimana kamu menyampaikannya. Di sinilah portofolio mengambil peran penting untuk menyampaikan hasil kerjamu. Apa itu portofolio? Portofolio bukan sekadar rangkuman pengalamanmu, tapi bagaimana kamu bisa membuat klien yakin untuk mempekerjakanmu. Namun, portofolio yang baik saja tidak cukup. Format penyajian yang tepat bisa membuat perbedaan besar. Nah, artikel ini akan membantu kamu memahami apa itu portofolio, format portofolio yang terbukti efektif, dan bagaimana menyesuaikannya dengan jenis pekerjaan dan bidang yang kamu tekuni. Apa Itu Portofolio? Secara sederhana, portofolio adalah kumpulan karya atau proyek yang pernah kamu kerjakan. Tapi lebih dari itu, portofolio juga mencerminkan cara berpikir, pendekatan kerja, dan nilai yang kamu bawa. Apa itu portofolio bukan sekadar “hasil akhir”, melainkan juga prosesmu mencapai hasil akhir tersebut. Portofolio adalah cara kamu menunjukkan kemampuanmu, bukan sekadar memberitahu apa yang bisa kamu lakukan. Bahkan dalam banyak kasus, portofolio bisa “berbicara” lebih kuat daripada CV. Komponen Utama yang Wajib Ada di Portofolio Setelah mengetahui apa itu portofolio, kamu wajib mengetahui komponen utama dalam dokumen ini. Apa pun format yang kamu pilih, pastikan portofoliomu mencakup komponen berikut: Profil singkatTulis siapa kamu, apa keahlianmu, dan pendekatan kerja yang kamu yakini. Nilai atau prinsip kerjaSisipkan nilai-nilai atau prinsip kerja yang menjadi landasan setiap proyek yang kamu kerjakan. Proyek unggulanSampaikan bukan hanya hasil akhirnya, tapi juga proses dan tantangan yang kamu hadapi. Tambahkan data jika ada. Visual yang konsistenTata letak, warna, dan tipografi harus konsisten dan mendukung keterbacaan. Informasi kontak dan tautan pendukungPermudah orang untuk menghubungimu atau menjelajahi lebih banyak karya/profilmu. Baca Juga: 8 Perbedaan CV dan Portofolio untuk Virtual Assistant (Beserta Contohnya) Bagaimana Memilih Format Portofolio yang Tepat? Memilih format portofolio yang tepat sama pentingnya dengan memahami apa itu portofolio itu sendiri. Berikut ini beberapa format portofolio yang terbukti efektif, disesuaikan dengan karakteristik pekerjaan dan industri tertentu: 1. Bidang Visual dan Kreatif Contoh: desainer grafis, ilustrator, fotografer, videografer, content creator. Format yang direkomendasikan: Website pribadi (seperti Webflow, Squarespace, atau Wix) Platform visual seperti Behance atau Dribbble Karya visual paling baik ditampilkan dalam format yang minimalis dan mudah diakses, dengan navigasi sederhana dan tampilan visual yang kuat. Hal yang perlu ditampilkan: Kumpulan karya terbaik, maksimal 5. Pilih karya yang memiliki dampak besar entah bagi klien atau karirmu Penjelasan singkat tentang peran dan konteks proyek Proses kerja, bukan hanya hasil akhir (bagaimana proses kreatif kamu dalam membuat suatu karya, apa yang dilakukan pertama kali, apa saja pertimbanganmu memilih menambahkan A, B, C dalam karyamu, dan lainnya) Jika memungkinkan, sertakan testimoni dari klien 2. Bidang Kepenulisan Contoh: Penulis lepas, content writer, copywriter, editor, scriptwriter, UX writer Format yang direkomendasikan: Website pribadi atau blog portofolio PDF portofolio dengan layout visual bersih Platform pihak ketiga (Medium, Substack, Contently, Notion) Apa itu portofolio dalam bidang kepenulisan? Portofolio di bidang ini harus mampu memperlihatkan gaya penulisan, kemampuan dalam memahami brief, serta cara berpikir strategis yang mendasari setiap tulisan. Dalam dunia kepenulisan, kekuatan utamanya terletak pada kata-kata, konteks, dan hasil komunikasi yang dicapai. Hal yang perlu ditampilkan: Kumpulan tulisan pilihan (dalam berbagai format: artikel, copy iklan, narasi, naskah video, dll.) Penjelasan konteks: untuk siapa tulisan itu dibuat, tujuan kontennya, platform publikasi Gaya dan suara penulisan: apakah kamu bisa menulis dengan tone edukatif, persuasif, santai, formal, atau storytelling? Proses penulisan: dari riset, penyusunan struktur, hingga hasil akhir Dampak tulisan (jika ada): peningkatan traffic, engagement, konversi, atau respon pembaca Testimoni atau klien/publikasi yang pernah bekerja sama Evaluasi dari tiap proyek: apa tantangan menulisnya dan pendekatan yang kamu ambil? Baca Juga: CV ATS Adalah: Panduan Lengkap untuk Virtual Assistant 3. Bidang Strategis dan Analitis Contoh: marketing strategist, analis data, manajer proyek, brand consultant. Format yang direkomendasikan: Portofolio berbasis PDF atau slide presentasi Dokumen interaktif seperti Notion atau Canva Pekerjaan di bidang ini membutuhkan penjelasan naratif dan struktur logis. Apa itu portofolio lamaran kerja di bidang ini harus mampu menunjukkan pemikiran strategis dan dampak dari pendekatan yang digunakan. Hal yang perlu ditampilkan: Studi kasus dengan alur: masalah → solusi → hasil Data pendukung atau metrik kinerja Diagram, grafik, atau alur kerja Evaluasi atas hasil atau pembelajaran dari proyek 4. Bidang Teknologi dan Produk Digital Contoh: developer, UX/UI designer, product manager. Format yang direkomendasikan: Website pribadi dengan studi kasus terstruktur Repositori GitHub untuk developer Dokumentasi proyek di Notion atau Medium Format ini penting untuk menunjukkan kemampuan berpikir sistematis, pemahaman terhadap masalah pengguna, serta keterampilan teknis dan kolaboratif. Hal yang perlu ditampilkan: Studi kasus menyeluruh (dari riset hingga implementasi) Dokumentasi alur kerja atau versi produk Jika memungkinkan, tampilkan prototipe interaktif atau demo Tambahkan tautan ke GitHub atau produk digital yang dapat diakses 5. Event Organizer & Pekerjaan Berbasis Proyek Contoh: Event planner, campaign manager, stage producer, operations coordinator. Format yang direkomendasikan: Website atau PDF visual (banyak dokumentasi foto/video) Timeline proyek interaktif (Notion, Miro) Slide presentasi studi kasus Apa itu portofolio juga wajib dipahami oleh pekerja berbasis acara (event) agar kamu dapat menunjukkan kemampuan dalam mengelola berbagai elemen acara, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Hal yang perlu ditampilkan: Galeri acara dengan deskripsi peranmu Checklist atau alur perencanaan Studi kasus keberhasilan dan penanganan kendala Feedback peserta atau klien Budget vs realisasi (opsional) Baca Juga: 20+ Keterampilan dalam CV Virtual Assistant yang Buat Kamu Dilirik Klien 6. Public Relations & Komunikasi Contoh: PR officer, media relation, content strategist, corporate communications Format yang direkomendasikan: Slide presentasi + kliping publikasi media Website pribadi atau blog Portofolio media sosial Kredibilitas di bidang ini sering dibangun dari output komunikasi—artikel, rilis pers, konten kampanye—dan relasi dengan publik. Hal yang perlu ditampilkan: Cuplikan kampanye komunikasi atau liputan media Rangkaian strategi komunikasi yang pernah dibuat Narasi strategi krisis (jika relevan) Refleksi terhadap dinamika komunikasi publik 7. Customer Support & Client Success Contoh: Customer support specialist, client success manager, virtual assistant, support lead Format yang direkomendasikan: Slide presentasi atau dokumen PDF dengan alur naratif Portofolio interaktif (Notion atau Canva) Microsite atau laman
11 Skill dalam CV yang Wajib Dicantumkan untuk Menunjukkan Nilai Tambah

11 Skill dalam CV yang Wajib Dicantumkan untuk Menunjukkan Nilai Tambah Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 11, 2025 Remote Work Tips Permintaan terhadap virtual assistant (VA) terus meningkat. Tapi di tengah persaingan yang makin ketat, hanya mengandalkan kemampuan teknis saja sudah tidak cukup. Klien mencari lebih dari sekadar “bisa kerja”. Mereka ingin seseorang yang paham kebutuhan mereka dan mampu memberi nilai tambah. Nah, di sinilah peran keahlian khusus jadi sangat penting. Keahlian khusus ini juga menjadi bukti bahwa kamu bisa jadi partner kerja yang bisa diandalkan dan memberi dampak nyata untuk bisnis mereka. Di artikel ini, kamu akan mempelajari 11 skill dalam CV yang anti-mainstream dan membuat calon klien tertarik untuk melakukan discovery call denganmu. Yuk, simak daftar lengkapnya! 1. Komunikasi Bilingual (Billingual Communication) Kemampuan berbahasa lebih dari satu bisa jadi pembuka jalan untuk menjangkau klien dari berbagai latar belakang. Saat klienmu punya audiens internasional, skill dalam CV ini akan sangat berguna—baik untuk membangun hubungan, menerjemahkan materi promosi, sampai mengelola kampanye lintas negara. Contoh di CV:“Mengelola kampanye email dalam dua bahasa (Inggris dan Spanyol) yang meningkatkan open rate hingga 40% dan penjualan naik 25%.” 2. Resolusi Konflik (Conflict Resolution) Masalah dan miskomunikasi bisa saja muncul di tengah kerja sama. Tapi VA yang bisa menanganinya dengan tenang dan profesional akan lebih dihargai. Bukan hanya menyelesaikan masalah, tapi juga menjaga hubungan kerja tetap sehat dan berjalan lancar dalam jangka panjang. Contoh di CV:“Menengahi kesalahpahaman proyek antara klien dan tim, hingga proyek selesai tepat waktu dan kontrak kerja diperpanjang satu tahun.” 3. Negosiasi (Negotiation) Kemampuan negosiasi sering dianggap sepele, padahal efeknya bisa luar biasa. Kalau kamu punya skill dalam CV ini, kamu bisa bantu klien mendapat harga lebih baik, memaksimalkan anggaran, atau memastikan kerja sama berlangsung adil dan saling menguntungkan. Contoh di CV:“Melakukan negosiasi harga vendor saat peluncuran produk, menghemat biaya produksi sebesar Rp75 juta dan mendukung peningkatan penjualan 20%..” Baca Juga: 9 Strategi Menyusun CV Lamaran Kerja Bahasa Inggris untuk Virtual Assistant 4. Manajemen Krisis (Crisis Management) Ketika masalah teknis atau situasi tak terduga muncul, kehadiran VA yang sigap bisa jadi penyelamat di saat genting. Skill dalam CV fresh graduate ini membantu menjaga agar semua tetap berjalan lancar meskipun ada kendala. Contoh di CV:“Mengelola krisis saat website klien down jelang peluncuran produk; koordinasi cepat memastikan peluncuran tetap sukses dengan penjualan naik 30% minggu berikutnya.” 5. Riset Pasar (Market Research) Keahlian dalam riset pasar memungkinkan kamu membantu klien memahami tren, perilaku konsumen, dan celah yang bisa dimanfaatkan untuk tumbuh. Skill dalam CV ini sangat berguna kalau kamu terlibat dalam strategi pemasaran atau pengembangan produk. Contoh di CV:“Melakukan survei online dan analisis data pasar untuk produk perawatan kulit alami. Menemukan tren konsumen yang mendorong peluncuran varian baru, meningkatkan leads sebesar 35% dalam kuartal pertama.” 6. Analisis Kompetitor (Competitor Analysis) Mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing bisa memberi klien sudut pandang baru untuk mengambil langkah strategis. Skill dalam CV ini penting, terutama dalam menyusun konten, menentukan strategi promosi, atau memperkuat posisi brand. Contoh:“Menyusun laporan analisis kompetitor bulanan untuk brand fashion lokal. Memberikan rekomendasi strategi pricing dan promosi yang meningkatkan traffic website sebesar 40%.” Baca Juga: CV ATS Adalah: Panduan Lengkap untuk Virtual Assistant 7. Proaktif (Proactive) Sebagai virtual assistant, kamu seringkali bekerja tanpa pengawasan langsung. Karena itu, inisiatif dan kemandirian menjadi keahlian profesional dalam CV yang bisa menunjukkan bahwa kamu dapat diandalkan, bahkan saat diberi tanggung jawab besar. Contoh:“Secara proaktif mengidentifikasi bottleneck dalam proses penjadwalan klien. Mengusulkan dan mengimplementasikan sistem manajemen waktu baru yang memangkas waktu administratif hingga 30%.” 8. Membangun Hubungan (Networking) Kemampuan menjalin relasi yang positif dengan klien maupun rekan kerja sangat berperan dalam menjaga kerja sama jangka panjang. Bukan hanya soal komunikasi, tapi juga tentang kepercayaan dan rasa nyaman dalam berkolaborasi. Contoh :“Menjaga komunikasi suportif selama enam bulan kerja sama. Membantu klien mengamankan kontrak besar dan meningkatkan retensi klien hingga 30%.” Baca Juga: 5 Contoh CV Bahasa Inggris untuk Virtual Assistant Berbagai Posisi di 2025 9. Manajemen Komunitas (Community Management) Aktif berinteraksi di komunitas online bisa memperkuat kehadiran brand klien dan membangun kedekatan dengan audiens. Skill dalam CV ini sangat cocok buat kamu yang bertugas mengelola media sosial atau komunitas digital. Contoh:“Mengelola forum diskusi dan merespons audiens secara aktif serta meningkatkan jumlah anggota komunitas 40% dan menambah leads hingga 25%.” 10. Lead Generation Kemampuan untuk menarik calon pelanggan potensial merupakan salah satu skill dalam CV yang sangat berharga dalam dunia VA. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa membantu klien mengembangkan bisnis mereka secara signifikan, baik melalui email marketing, media sosial, maupun platform lainnya. Contoh:“Menjalankan kampanye LinkedIn dan email marketing untuk klien B2B, menghasilkan 200 leads dalam tiga bulan dengan conversion rate naik 15%.” 11. Penguasaan Niche (Specializing a Niche) Kalau kamu memiliki pemahaman yang mendalam tentang industri tertentu, ini bisa menjadi kekuatan yang membedakanmu dari VA lain. Skill dalam CV di bidang spesifik seperti kesehatan, properti, atau digital marketing membuat kamu lebih siap memberikan solusi yang relevan dan tepat sasaran. Contoh:“Mendampingi klien di industri real estate dalam strategi lead generation; menghasilkan 50 inquiry properti baru dan menaikkan pipeline penjualan 20%.” Baca Juga: 8 Perbedaan CV dan Portofolio untuk Virtual Assistant (Beserta Contohnya) Tunjukkan Nilai Tambah Lewat CV yang Optimal CV yang efektif bukan hanya soal mencantumkan pengalaman kerja, tapi juga tentang bagaimana kamu menunjukkan keahlian, nilai tambah, dan pendekatanmu dalam menyelesaikan tantangan. Skill dalam CV yang beda dari yang lain, namun tetap memiliki nilai tambah, akan membuat klien yakin bahwa kamu adalah VA yang mereka butuhkan. Kalau kamu ingin memperkuat posisi sebagai VA dan menjangkau lebih banyak klien, yuk, ikuti webinar gratis dari SGB VA Course! Di sesi ini, mentor SGB VA Course Tania Gromenko akan berbagi strategi dan praktik terbaik untuk menjadi VA yang dicari klien. Klik link di bawah untuk daftar webinarnya! Kerja Remote Dibayar Dollar Sebagai VA Bersama SGB VA mentor, Tania Gromenko, kamu akan mendapatkan tips dan trik menjadi virtual assistant sukses dalam hitungan pekan. Gabung lewat tautan di bawah sekarang! Gabung Free Webinar Pelajari Program Berbayar
Cara Membuat Portofolio Social Media Management Agar Dilirik Klien

Cara Membuat Portofolio Social Media Management Agar Dilirik Klien Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 9, 2025 Remote Work Tips Ingin mendapatkan klien atau tawaran pekerjaan? Portofolio media sosial yang kuat bisa menjadi kunci usahamu! Lewat portofolio, kamu bisa menunjukkan kemampuan, membuktikan hasil kerjamu, dan tampil lebih menonjol dibanding kandidat lainnya. Coba bayangkan ini: kamu bertemu dua orang manajer media sosial. Yang satu bilang, “Saya bisa meningkatkan engagement,” sementara yang satu lagi menunjukkan data konkret bahwa ia berhasil menaikkan engagement sebanyak 300%. Kira-kira, siapa yang akan kamu percaya? Kalau kamu ingin dilirik, biarkan portofoliomu yang berbicara. Di artikel ini, kamu akan belajar cara membuat portofolio manajemen media sosial yang bukan hanya menarik perhatian, tapi juga membuka lebih banyak peluang. Kenapa Portofolio Penting? Sebelum mengetahui cara membuat portofolio, kamu perlu mengetahui seberapa penting dokumen ini untuk karirmu. Masih banyak pekerja media sosial yang hanya mengandalkan CV dan pengalaman kerja saat melamar atau menawarkan jasa. Padahal, butuh bukti kinerjamu yang nyata, dibuktikan dengan pencapaian atau hasil karyamu. Di sinilah peran portofolio jadi krusial. Lewat portofolio, kamu bisa menunjukkan hasil kerja secara konkret, bukan sekadar menceritakan apa yang pernah kamu lakukan. Ini yang membuatmu lebih menonjol di antara banyaknya pesaing, sekaligus membangun kepercayaan sejak awal. Bahkan, kalau kamu punya data yang kuat untuk mendukung pekerjaanmu, kamu juga lebih percaya diri saat bernegosiasi soal tarif. Jadi, kalau kamu memang serius ingin menekuni bidang ini, membangun portofolio bukan lagi sekadar pilihan! Maka dari itu, kamu harus mempelajari cara membuat portofolio yang efektif. Baca Juga: VA Social Media Specialist Adalah: Job Desc, Skill dan Gaji di 2025 Cara Membuat Portofolio Manajemen Media Sosial yang Efektif Portofolio yang baik bukan cuma sekadar kumpulan tangkapan layar atau daftar tugas. Kalau kamu ingin benar-benar menunjukkan kemampuanmu di bidang manajemen media sosial, kamu perlu menyusunnya dengan cara yang strategis dan terarah. Tujuannya jelas: supaya calon klien bisa langsung melihat nilai tambah yang kamu tawarkan. Berikut cara membuat portofolio yang bisa membuatmu lebih percaya diri saat melamar atau menawarkan jasa: 1. Mulai dengan Perkenalan Diri Bagian pembuka ini ibarat sapaan pertama. Kesan yang kamu berikan di sini akan sangat menentukan apakah orang tertarik untuk membaca lebih lanjut atau tidak. Hindari kalimat umum seperti, “Saya seorang social media enthusiast.” Kalimat seperti itu terlalu umum dan tidak memberikan gambaran jelas tentang keahlianmu. Coba perkenalkan dirimu dengan kalimat yang lebih tegas dan langsung menggambarkan keahlianmu. Misalnya: “Saya XYZ, manajer media sosial yang berfokus pada strategi berbasis data. Saya membantu brand membangun komunitas online yang kuat dan menghasilkan leads lewat kampanye yang tepat sasaran.” 2. Jelaskan Jasa yang Kamu Tawarkan Masih banyak orang yang belum sepenuhnya paham apa saja yang dilakukan seorang manajer media sosial. Nah, di sinilah kamu bisa menjelaskan ruang lingkup pekerjaanmu secara lebih detail. Cara membuat portofolio ini bukan hanya membantu mereka mengerti peranmu, tapi juga menunjukkan seberapa luas keahlian yang kamu miliki. Beberapa layanan yang bisa kamu cantumkan antara lain: Penyusunan strategi media sosial Pembuatan konten (teks, gambar, video, reels, stories) Manajemen komunitas Iklan berbayar (Facebook, Instagram, TikTok, LinkedIn) Kolaborasi dengan influencer Analisis dan pelaporan performa Baca Juga: 9 Strategi Menyusun CV Lamaran Kerja Bahasa Inggris untuk Virtual Assistant 3. Tampilkan Studi Kasus atau Hasil Kerja Terbaik Cara membuat portofolio ialah menunjukkan hasil kerja terbaikmu. Studi kasus bisa menunjukkan bagaimana kamu menyelesaikan tantangan yang sebenarnya, bukan hanya teori. Dalam menyusun studi kasus atau hasil kerja, kamu bisa gunakan format sederhana seperti ini: Nama proyek atau klien (bisa disamarkan kalau bersifat rahasia) Tujuan: apa yang ingin dicapai? Strategi: langkah-langkah yang kamu rancang Eksekusi: bagaimana kamu menjalankannya Hasil: gunakan data yang bisa diukur Visual: sertakan tangkapan layar atau tautan pendukung Contoh: Kampanye Instagram untuk Brand XYZ Tujuan: Meningkatkan kesadaran merek dan interaksi audiens Strategi: Kombinasi konten organik, iklan berbayar, dan kolaborasi dengan influencer Eksekusi: Menyusun kalender konten, menjadwalkan posting, dan memantau hasil harian Hasil: Followers naik 40%, jangkauan 5x lebih luas, engagement meningkat 25% 4. Perkuat dengan Data dan Statistik Salah satu cara membuat portofolio yang paling penting ialah dengan menunjukkan angka untuk mengetahui keberhasilan strategimu dalam kampanye media sosial. Tunjukkan data konkret yang benar-benar mencerminkan hasil kerjamu. Beberapa contoh metrik yang bisa kamu gunakan: Pertumbuhan followers (misalnya naik 25% dalam 3 bulan) Kenaikan engagement rate (misalnya dari 3% menjadi 5%) CTR (Click-Through Rate) iklan Kunjungan ke website yang berasal dari media sosial Konversi penjualan dari kampanye tertentu Retensi pelanggan yang meningkat Kalau kamu belum terbiasa menghitung metrik, berikut beberapa rumus sederhana: Pertumbuhan Followers (%) (Jumlah Baru – Jumlah Lama) ÷ Jumlah Lama × 100 Engagement Rate (%) (Jumlah Interaksi ÷ Jumlah Followers atau Jangkauan) × 100 CTR (%) (Jumlah Klik ÷ Jumlah Tayangan) × 100 ROAS (Return on Ad Spend): Pendapatan dari Iklan ÷ Biaya Iklan Contoh: Iklan TikTok menghasilkan Rp5 juta dari biaya Rp1 juta → ROAS = 5x 5. Tambahkan Testimoni Klien Tak ada yang lebih meyakinkan daripada ucapan langsung dari klien yang puas. Kalau kamu pernah bekerja dengan klien dan mendapatkan respons positif, jangan ragu untuk mencantumkannya di portofolio. Contoh: “XYZ membantu kami meningkatkan engagement hingga 200% dalam enam bulan. Pendekatan strategis dan berbasis datanya sangat efektif.” – Klien A Cara membuat portofolio online seperti ini bisa jadi penguat reputasi dan menunjukkan bahwa kamu memang bisa diandalkan. Baca Juga: 20+ Keterampilan dalam CV Virtual Assistant yang Buat Kamu Dilirik Klien 6. Sorot Keahlian yang Relevan Selain hasil kerja, perusahaan juga ingin tahu seperti apa karaktermu dan soft skill yang kamu miliki. Apalagi kalau pekerjaanmu banyak berhubungan dengan tim atau komunitas. Beberapa contoh keahlian yang bisa kamu tampilkan: Cepat menangkap tren dan menyesuaikan strategi Mampu mengatur waktu dan pekerjaan secara efisien Suka membangun interaksi dengan komunitas Punya kemampuan storytelling dan visual yang kuat Terampil menganalisis data Paham berbagai platform media sosial Terbuka untuk belajar tools baru Mampu menjaga hubungan baik dengan klien dan tim 7. Sebutkan Tools yang Kamu Gunakan Klien juga ingin tahu apakah kamu terbiasa menggunakan tools profesional. Cara membuat portofolio ini menunjukkan bahwa kamu sudah terbiasa bekerja secara efisien dan sesuai standar industri. Contoh alat yang bisa kamu tulis: Manajemen Media Sosial: Hootsuite,
Ingin Kerja Sampingan Malam Hari? Coba Jadi IT Virtual Assistant dengan Panduan Ini!

Ingin Kerja Sampingan Malam Hari? Coba Jadi IT Virtual Assistant dengan Panduan Ini! Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 6, 2025 Remote Work Tips Pernah terpikir untuk bekerja di dunia teknologi tanpa harus terikat di kantor? Atau sudah punya pekerjaan full time tapi ingin kerja sampingan malam hari yang menjanjikan? Kamu bisa menjadi IT Virtual Asssistant! Sebagai IT Virtual Assistant, kamu bisa membantu bisnis dalam urusan IT dari mana saja, baik itu troubleshooting software, mengelola database, atau menjaga keamanan sistem. Profesi ini semakin dibutuhkan dan menawarkan fleksibilitas serta peluang penghasilan yang menjanjikan. Tapi bagaimana cara memulainya? Keahlian apa yang harus dikuasai? Artikel ini akan memandu kamu langkah demi langkah untuk memulai kerja sampingan malam hari sebagai IT Virtual Assistant! In this article… Apa Itu IT Virtual Assistant? Sebagai IT VA, kamu akan bekerja jarak jauh untuk membantu klien mengelola teknologi mereka. Mulai dari troubleshooting software, mengelola database, hingga merawat website. Jika kamu menyukai dunia teknologi dan ingin karir yang fleksibel tanpa terikat lokasi, peluang kerja sampingan malam hari ini bisa menjadi pilihan ideal. Peran IT VA sangat bervariasi tergantung pada kebutuhan klien. Berikut beberapa tugas yang biasanya dikerjakan: Dukungan Teknis. Kamu akan menangani masalah perangkat lunak dan perangkat keras, memastikan sistem berjalan tanpa hambatan. Manajemen Proyek IT. Mengelola proyek IT, memastikan deadline terpenuhi, sumber daya teralokasi dengan baik, dan workflow tetap efisien. Manajemen Database. Memperbarui, mengamankan, dan memelihara database agar data tetap akurat dan tidak terjadi error. Pemeliharaan Website. Menangani pembaruan, meningkatkan keamanan, dan memperbaiki bug pada website klien. Riset Teknologi. Meneliti tools atau software terbaru untuk memberikan rekomendasi terbaik kepada klien. Dokumentasi IT. Membuat panduan teknis, laporan, atau mendokumentasikan prosedur untuk mempermudah klien dalam mengelola sistem mereka. Keterampilan yang Dibutuhkan Untuk memulai kerja sampingan malam hari sebagai IT VA, kamu membutuhkan kombinasi skill teknis dan keterampilan manajerial. Berikut beberapa skill utama yang harus dikuasai: 1. Keahlian Teknis Memahami sistem operasi (Windows, MacOS, Linux) Familiar dengan software troubleshooting dan cloud computing Bisa menggunakan alat manajemen proyek seperti Trello, Asana, atau Jira Mengerti dasar-dasar coding atau pengelolaan website (HTML, CSS, WordPress) Keahlian dalam manajemen database seperti MySQL atau Microsoft Access 2. Problem-Solving & Analisis Kemampuan berpikir kritis untuk menemukan solusi cepat dan efisien terhadap masalah teknis Bisa menganalisis masalah IT dan mengusulkan solusi terbaik 3. Komunikasi yang Jelas Menjelaskan istilah teknis dalam bahasa yang mudah dipahami klien Bisa menyusun dokumentasi IT yang rapi dan terstruktur 4. Manajemen Waktu & Kedisiplinan Mengatur jadwal kerja secara mandiri Menangani banyak proyek sekaligus tanpa kehilangan fokus 5. Keahlian Tambahan (Opsional Tapi Membantu!) Sertifikasi di bidang IT seperti CompTIA, AWS, atau Google IT Support Keahlian dalam keamanan siber atau cloud computing Baca Juga: 20+ Keterampilan dalam CV Virtual Assistant yang Buat Kamu Dilirik Klien Tools yang Dibutuhkan IT Virtual Assistant Untuk memulai kerja sampingan malam hari sebagai IT VA, kamu juga perlu menguasai beberapa tools berikut: Kategori Tools Fungsi Manajemen Proyek Trello, Asana, Jira Mengelola tugas dan proyek IT Komunikasi Slack, Microsoft Teams, Zoom Berkomunikasi dengan klien dan tim Akses Jarak Jauh TeamViewer, AnyDesk Mengakses sistem klien untuk troubleshooting Dokumentasi Google Docs, Microsoft Office Membuat laporan dan panduan teknis Pelacakan Waktu Toggl, Harvest Mencatat jam kerja untuk pekerjaan freelance Manajemen Database MySQL Workbench, Microsoft Access Mengelola data dan mencegah error Berapa Penghasilan IT Virtual Assistant? Pendapatan kerja sampingan malam hari ini bisa bervariasi tergantung pengalaman dan keahlian. Menurut ulasan di berbagai platform riset gaji, berikut penghasil IT VA secara global (angka bisa berubah tergantung lokasi klien): Pemula: $25 – $40 per jam Profesional Berpengalaman: $40 – $75 per jam Posisi Full-Time: $50,000 – $80,000 per tahun (tergantung spesialisasi) Langkah-Langkah Menjadi IT Virtual Assistant Ingin memulai kerja sampingan malam hari sebagai IT VA? Ikuti langkah berikut: 1. Tentukan Niche IT Kamu Pilih bidang spesifik dalam dunia IT sebagai spesialisasi yang akan kamu tawarkan. Beberapa pilihan spesialisasi yang bisa kamu pertimbangkan: Manajemen Database – Bertanggung jawab atas pemeliharaan, optimasi, dan keamanan database klien. Cocok bagi kamu yang suka bekerja dengan data dan memahami SQL atau sistem manajemen database lainnya. Cybersecurity – Membantu bisnis dalam menjaga keamanan jaringan, mencegah serangan siber, dan memastikan data tetap terlindungi. Bidang ini semakin penting di era digital. Website Development & Maintenance – Mengembangkan dan mengelola website agar tetap optimal, termasuk perbaikan bug, update sistem, dan peningkatan performa situs. Cocok untuk kamu yang menguasai coding atau platform CMS seperti WordPress. IT Support Umum – Menyediakan bantuan teknis bagi bisnis, mulai dari troubleshooting software hingga manajemen perangkat. Ideal bagi kamu yang memiliki pemahaman luas tentang sistem IT dan suka membantu menyelesaikan masalah teknologi. Dengan niche yang jelas, kamu bisa lebih mudah mendapatkan klien kerja sampingan malam hari yang tepat. Baca Juga: 10+ Peluang Kerja Remote dari Rumah di Tahun 2025 2. Tingkatkan Keahlian & Dapatkan Sertifikasi Langkah kedua memulai kerja sampingan malam hari sebagai IT VA ialah dengan mempelajari keterampilan yang dibutuhkan melalui kursus online dan sertifikasi yang relevan. Beberapa pilihan kursus dan sertifikasi yang bisa kamu ambil: Google IT Support Professional Certificate – Cocok bagi pemula yang ingin memahami dasar-dasar IT support, troubleshooting, jaringan, dan keamanan. CompTIA A+, Network+, atau Security+ – Sertifikasi ini menguji pemahaman tentang hardware, software, jaringan, serta keamanan sistem, yang penting untuk peran IT Virtual Assistant. AWS Certified Cloud Practitioner – Ideal bagi yang ingin mendalami cloud computing dan membantu bisnis dalam mengelola layanan berbasis cloud. Microsoft Azure Fundamentals – Jika kamu tertarik dengan infrastruktur berbasis Microsoft, sertifikasi ini bisa membantumu memahami konsep dasar cloud computing dengan Azure. Google Cybersecurity Certificate – Sangat direkomendasikan untuk kamu yang ingin bekerja di bidang keamanan siber, membantu bisnis melindungi data dan sistem mereka dari ancaman digital. 3. Buat Portofolio & Profil Profesional Meskipun hanya untuk kerja sampingan malam hari online, kamu tetap harus membangun portofolio yang meyakinkan calon klienmu. Bangun portofolio IT VA dengan: Studi kasus dari proyek IT yang pernah kamu kerjakan Dokumentasi troubleshooting atau perbaikan software yang kamu lakukan Website pribadi yang menampilkan skill dan layanan kamu Untuk panduan membuat portofolio yang lebih lengkap dengan contohnya, kamu bisa membaca artikel SGB VA dengan judul “6+ Contoh Portofolio
Cara Nego Gaji Virtual Assistant: 11 Strategi Efektif yang Wajib Dicoba

Cara Nego Gaji Virtual Assistant: 11 Strategi Efektif yang Wajib Dicoba Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 1, 2025 Remote Work Tips Saat mendapatkan tawaran kerja baru sebagai Virtual Assistant (VA), kamu mungkin pernah merasa bingung. Di satu sisi, kamu ingin mendapatkan bayaran yang lebih tinggi karena biaya hidup semakin naik. Tapi di sisi lain, kamu khawatir kalau negosiasi bisa membuatmu terlihat terlalu fokus pada uang dibandingkan pekerjaan itu sendiri. Tenang, kamu tidak sendirian. Banyak VA yang juga mengalami dilema ini. Kabar baiknya, ada cara nego gaji yang bisa kamu lakukan dengan percaya diri tanpa merasa canggung. Dalam artikel ini, kita akan membahas 11 strategi efektif untuk menegosiasikan gaji sebagai VA. In this article… 1. Riset Nilai Posisi di Pasar Cara nego gaji ialah memastikan kamu tahu berapa kisaran bayaran untuk posisi Virtual Assistant di industri ini. Pastikan kamu meminta bayaran yang sesuai dengan standar industri tersebut. Caranya: Gunakan tools riset gaji. Cek platform seperti PayScale, Glassdoor, LinkedIn Salary Insights, atau platform VA seperti Upwork dan Freelancer untuk mengetahui standar harga di bidangmu. Sesuaikan dengan pengalamanmu. Jika kamu punya pengalaman lebih banyak atau keahlian khusus, tentu kamu bisa meminta bayaran yang lebih tinggi. Apakah kamu pernah memimpin proyek yang sukses? Meningkatkan penjualan? Mengembangkan strategi yang membuat klien lebih efisien? Semua pencapaian ini bisa menjadi bahan yang kuat saat negosiasi nanti. Pertimbangkan lokasi klien. Jika klien berasal dari negara dengan ekonomi yang lebih kuat, mereka biasanya memiliki budget lebih besar untuk menggaji seorang VA. Semakin dalam risetmu, semakin kuat posisimu saat negosiasi! 2. Tentukan Target Gaji yang Jelas Setelah mengetahui harga pasaran, cara nego gaji selanjutnya ialah menetapkan target gajimu. Ada tiga angka yang harus kamu tentukan: Minimum Rate: Angka terendah yang masih bisa kamu terima. Target Rate: Angka ideal yang sesuai dengan pengalaman dan keahlianmu. Stretch Rate: Angka lebih tinggi dari targetmu untuk memberi ruang negosiasi. Misalnya, jika berdasarkan risetmu harga pasaran adalah $25/jam, kamu bisa membuatnya seperti ini: Minimum Rate: $20/jam Target Rate: $30/jam Stretch Rate: $35/jam Dengan strategi ini, kamu tidak akan menerima angka yang terlalu rendah dan tetap punya fleksibilitas saat negosiasi berlangsung. Baca Juga: [TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek 3. Mulai dengan Angka yang Lebih Tinggi Jangan ragu untuk memulai negosiasi dengan angka yang sedikit lebih tinggi dari ekspektasimu. Misalnya, jika riset menunjukkan tarif rata-rata VA dengan keahlianmu adalah $30 per jam, kamu bisa membuka negosiasi di angka $35 per jam. Cara nego gaji ini disebut “anchoring,” yang membantu menetapkan standar awal dalam diskusi dan memberi ruang untuk negosiasi. Tapi ingat, kamu juga harus bisa menjelaskan alasan di balik angka tersebut. Tunjukkan pengalaman, keahlian, dan pencapaian yang membuatmu layak mendapatkan tarif lebih tinggi. 4. Latih Cara Menyampaikan Negosiasi Jangan sampai kamu gugup saat berbicara dengan klien! Berikut cara nego gaji yang bisa kamu siapkan: Latih skrip negosiasimu. Tulis poin-poin utama yang ingin kamu sampaikan dan latih berbicara di depan cermin atau bersama teman. Misalnya, bagaimana kamu akan menjelaskan nilai yang kamu bawa ke bisnis klien? Apa alasan di balik tarif yang kamu ajukan? Coba susun kalimat yang jelas dan profesional, lalu latih berbicara di depan cermin. Siapkan jawaban untuk penolakan. Tidak semua klien akan langsung setuju dengan tarif yang kamu ajukan. Jika klien berkata, “Kami tidak bisa membayar segitu,” jangan langsung menyerah. Kamu bisa menjawab dengan, “Saya memahami bahwa anggaran bisa menjadi pertimbangan, namun berdasarkan pengalaman saya dan nilai yang saya berikan, saya yakin angka ini layak.” Jika perlu, tambahkan contoh spesifik dari pekerjaanmu yang telah memberikan hasil nyata bagi klien sebelumnya. Berlatih dengan berbagai skenario. Pikirkan berbagai kemungkinan jawaban dari klien agar kamu tidak kaget saat negosiasi berlangsung: Jika klien meminta tarif lebih rendah, bagaimana cara kamu merespons tanpa langsung menolak? Jika klien meminta tambahan tugas tanpa menaikkan bayaran, bagaimana cara kamu menyikapi hal ini? Jika klien ingin membayar dengan skema berbeda (misalnya, pembayaran per proyek dibandingkan per jam), bagaimana cara kamu menentukan apakah itu menguntungkan atau tidak? Baca Juga: Apa itu Klien Virtual Assistant dan Strategi Mendapatkannya di 2025! 5. Bersikap Ramah dan Profesional Cara nego gaji bukan soal memenangkan argumen dengan calon klien, tetapi tentang membangun kesepakatan yang saling menguntungkan. Untuk itu: Selalu tunjukkan rasa terima kasih atas tawaran yang diberikan. Tunjukkan antusiasme terhadap proyek dan bagaimana kamu bisa membantu klien. Jangan bersikap terlalu kaku atau terlalu menuntut, tetap fleksibel dalam pembicaraan. Ketika klien merasa nyaman denganmu, mereka lebih mungkin mempertimbangkan kenaikan gaji. 6. Jangan Terima Tawaran Pertama Langsung Saat klien memberikan angka pertama, jangan langsung menerimanya! Katakan sesuatu seperti: “Terima kasih atas tawarannya. Saya sangat tertarik dengan proyek ini, dan saya ingin mempertimbangkan lebih lanjut sebelum memberikan jawaban akhir. Bolehkah saya kembali dengan jawaban dalam 24-48 jam?” Cara nego gaji saat offering letter ini memberikan waktu bagi kamu untuk memikirkan apakah tawaran tersebut sudah sesuai atau masih bisa ditingkatkan. Baca Juga: Mau Gaji Tinggi? Ini 9 Peluang Kerja Online Menghasilkan Uang yang Menjanjikan 7. Bangun Argumen yang Kuat Membangun argumen yang kuat bahwa kamu pantas mendapatkan gaji yang kamu inginkan adalah salah satu cara nego gaji yang wajib kamu kuasai. Jika kamu ingin mendapatkan bayaran lebih tinggi, kamu harus bisa menjelaskan mengapa kamu layak mendapatkannya. Tunjukkan: Pencapaian nyata. Misalnya, kamu pernah berkontribusi terhadap peningkatan engagement media sosial klien sebesar 50%. Atau membantu tercapainya target penjualan hingga 110%. Keahlian khusus yang tidak semua VA miliki, seperti desain grafis atau pengelolaan email tingkat lanjut. Testimoni dari klien sebelumnya yang membuktikan kualitas kerjamu. 8. Pertimbangkan Benefit Selain Gaji Jika klien tidak bisa menaikkan bayaran, cari keuntungan lain seperti: Jadwal kerja fleksibel Bonus proyek yang berhasil Pembayaran lebih cepat Kontrak jangka panjang dengan jaminan jam kerja minimum Kadang, benefit ini bisa sama berharganya dengan gaji yang tinggi. 9. Dengarkan dengan Seksama Cara nego gaji yang baik bukan hanya soal berbicara, tapi juga mendengarkan! Saat klien menjelaskan budget mereka atau kekhawatiran tertentu, dengarkan dengan baik dan cari peluang untuk menyesuaikan kesepakatan tanpa mengorbankan nilai yang kamu inginkan. Baca Juga: Tips Tembus Lowongan Kerja Remote Admin Virtual Assistant di 2025 10. Ketahui Kapan Harus Berhenti Tidak semua klien bisa
Cara Menulis ‘Summary’ CV Fresh Graduate Tanpa Pengalaman (+15 Contoh)

Cara Menulis ‘Summary’ CV Fresh Graduate Tanpa Pengalaman (+15 Contoh) Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA March 24, 2025 Remote Work Tips Menjadi fresh graduate tanpa pengalaman kerja bukan berarti kamu tidak bisa menarik perhatian perekrut atau klien remote. CV fresh graduate tanpa pengalaman yang kuat tetap bisa membuatmu menonjol, terutama jika kamu tahu cara menampilkan keterampilan dan potensi dengan efektif. Salah satu bagian terpenting dalam CV adalah ringkasan diri. Dalam beberapa kalimat, kamu bisa menunjukkan siapa dirimu, apa keahlian yang kamu miliki, dan bagaimana kamu bisa berkontribusi. Bagian ini bisa menjadi pembuka yang meyakinkan, baik bagi perusahaan yang mencari karyawan maupun klien yang ingin bekerja sama denganmu secara remote. Lalu, bagaimana cara menulis ringkasan CV yang menarik meskipun belum memiliki pengalaman kerja formal? Di artikel ini, kamu akan menemukan lebih dari 15 contoh ringkasan CV fresh graduate tanpa pengalaman yang bisa kamu gunakan sebagai inspirasi. In this article… Apa Itu Ringkasan CV? Ringkasan CV fresh graduate tanpa pengalaman adalah perkenalan singkat tentang dirimu yang biasanya terdiri dari 3-5 kalimat. Tujuannya adalah memberikan gambaran cepat tentang keterampilan, latar belakang pendidikan, dan potensi yang kamu tawarkan. Meskipun belum memiliki pengalaman kerja, kamu tetap bisa menonjolkan pencapaian akademik, kegiatan organisasi, magang, atau keterampilan yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Ringkasan CV fresh graduate tanpa pengalaman yang baik disesuaikan dengan pekerjaan yang kamu incar, menonjolkan keahlian dan kelebihan yang membuatmu cocok untuk posisi tersebut. Ini adalah kesempatanmu untuk menciptakan kesan pertama yang kuat! Baca Juga: CV ATS Adalah: Panduan Lengkap untuk Virtual Assistant Cara Menulis Ringkasan CV Fresh Graduate Tanpa Pengalaman Menulis ringkasan CV fresh graduate tanpa pengalaman mungkin terasa menantang, terutama jika kamu belum pernah bekerja sebelumnya. Tapi, ada cara mudah untuk membuatnya: Gunakan Kata Sifat yang Menggambarkan Dirimu: Pilih kata yang mencerminkan gaya profesionalmu, seperti “berorientasi pada detail”, “kreatif”, atau “proaktif”. Sebutkan Bidang atau Latar Belakang Pendidikanmu: Jika kamu lulusan akuntansi, desain grafis, atau teknik, pastikan untuk mencantumkan informasi ini agar perekrut tahu keahlian dasarmu. Tunjukkan Keterampilan yang Relevan: Fokus pada keterampilan yang dapat diterapkan dalam dunia kerja, seperti kemampuan analisis, kepemimpinan, atau komunikasi. Sertakan Pengalaman Non-Formal: Jika pernah magang, mengikuti organisasi, atau mengerjakan proyek mandiri, masukkan informasi ini untuk menunjukkan bahwa kamu memiliki pengalaman meskipun belum bekerja penuh waktu. Akhiri dengan Pencapaian atau Tujuan: Bisa berupa penghargaan akademik, sertifikasi, atau keinginan untuk berkembang di bidang tertentu. Struktur Ringkasan CV Fresh Graduate Tanpa Pengalaman (Kata Sifat) + (Bidang Studi) + (Keterampilan Utama) + (Pengalaman Non-Formal) + (Tujuan atau Pencapaian) 15+ Contoh Ringkasan CV Fresh Graduate Tanpa Pengalaman Setiap bidang pekerjaan memiliki fokus yang berbeda. Berikut adalah beberapa contoh ringkasan CV fresh graduate tanpa pengalaman kerja yang bisa kamu gunakan sesuai dengan bidang yang kamu incar: 1. Digital Marketing untuk B2B Lulusan Ilmu Komunikasi dengan pemahaman strategi pemasaran digital. Berpengalaman mengelola akun media sosial kampus dengan peningkatan engagement sebesar 50% dalam tiga bulan. Terampil dalam riset keyword dan optimasi SEO, serta pernah menjalankan kampanye digital yang meningkatkan traffic website sebesar 30%. 2. Social Media Specialist Fresh graduate yang pernah mengelola media sosial organisasi kampus dan meningkatkan jumlah pengikut sebesar 40% dalam enam bulan. Mampu membuat konten kreatif berbasis tren, memahami strategi engagement, serta memiliki pengalaman dalam menganalisis performa konten menggunakan Meta Business Suite. 3. Customer Service Multibahasa Lulusan Sastra Inggris yang terbiasa menangani keluhan pelanggan saat bekerja part-time di pusat layanan pelanggan. Memiliki skor TOEFL 600 dan mampu berkomunikasi secara profesional dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Berpengalaman menangani lebih dari 50 tiket pelanggan per hari dengan tingkat kepuasan 90%. Baca Juga: Tips Tembus Lowongan Kerja Remote Admin Virtual Assistant di 2025 4. Administrator Perkantoran Lulusan Manajemen dengan pengalaman sebagai sekretaris organisasi kampus. Terampil dalam mengelola dokumen dan jadwal dengan tingkat akurasi 98%. Mahir menggunakan Microsoft Office dan Google Workspace untuk pengarsipan dan penyusunan laporan administrasi. 5. Full-Stack Programmer Lulusan Teknik Informatika yang menguasai HTML, CSS, JavaScript, dan Python. Berhasil mengembangkan aplikasi web sebagai proyek akhir dengan peningkatan efisiensi sistem hingga 25%. Memiliki pengalaman menggunakan framework React dan Node.js untuk pengembangan website interaktif. 6. Analis Data | Spesialis Excel, SQL, Python Lulusan Statistika dengan keahlian mengolah data menggunakan Excel, SQL, dan Python. Pernah mengerjakan proyek analisis data pelanggan yang meningkatkan retensi pengguna sebesar 15%. Terbiasa melakukan visualisasi data menggunakan Tableau dan Power BI untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Baca Juga: 9 Strategi Menyusun CV Lamaran Kerja Bahasa Inggris untuk Virtual Assistant 7. Penulis Konten Kreatif Fresh graduate Sastra Indonesia yang memiliki pengalaman menulis lebih dari 50 artikel SEO sebagai part-time. Mampu meningkatkan traffic organik hingga 40% dalam waktu enam bulan melalui strategi konten berbasis keyword. Terampil dalam copywriting dan storytelling untuk berbagai platform digital. 8. Desainer Grafis Lulusan Desain Komunikasi Visual dengan portofolio lebih dari 20 desain untuk branding dan pemasaran digital komunitas kampus. Menguasai Adobe Illustrator, Photoshop, dan Canva. Berpengalaman dalam pembuatan logo dan materi promosi yang meningkatkan engagement hingga 35%. 9. Akuntan Publik Lulusan Akuntansi yang memiliki pengalaman dalam penyusunan laporan keuangan dan perpajakan selama magang di kantor akuntan publik. Terampil menggunakan software MYOB dan Accurate, serta membantu tim audit dalam menyusun laporan yang meningkatkan efisiensi pencatatan keuangan sebesar 20%. Baca Juga: 5 Contoh CV Bahasa Inggris untuk Virtual Assistant Berbagai Posisi di 2025 10. HR Assistant Lulusan Psikologi yang memiliki pengalaman dalam rekrutmen dan administrasi karyawan selama menjadi bagian tim HR di organisasi kampus. Berhasil membantu perekrutan 50 anggota baru dan mengelola database karyawan dengan tingkat akurasi 98%. 11. Hubungan Masyarakat/Public Relations Lulusan Ilmu Komunikasi yang memiliki pengalaman menangani media sosial dan menyusun siaran pers untuk event kampus. Berhasil meningkatkan engagement media sosial hingga 60% dalam tiga bulan dan membangun relasi dengan lebih dari 10 media lokal. 12. Event Organizer Fresh graduate dengan pengalaman mengorganisir lebih dari 10 acara kampus, termasuk seminar dan festival budaya. Terampil dalam negosiasi dengan sponsor, mengelola anggaran, dan memastikan kelancaran acara dengan tingkat kepuasan peserta mencapai 85%. 13. Spesialis E-Commerce & Marketplace Lulusan Manajemen Bisnis yang berpengalaman mengelola toko online pribadi di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Berhasil meningkatkan penjualan produk hingga 25% melalui optimasi deskripsi dan strategi harga. Terampil dalam
7 Contoh Kerja Freelance untuk Tambah Penghasilan

7 Contoh Kerja Freelance untuk Tambah Penghasilan Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA April 2, 2025 Category Ingin tetap punya penghasilan sambil mengurus anak di rumah? Atau sedang mencari cara menambah pemasukan tanpa mengganggu pekerjaan utama? Freelance bisa jadi solusi yang pas buatmu. Mulai dari penulis lepas, virtual assistant, hingga social media manager, ada banyak pilihan pekerjaan yang bisa disesuaikan dengan keahlian dan jadwalmu. Bahkan, banyak pekerjaan freelance yang tidak memerlukan gelar atau pengalaman di bidang tertentu—asal kamu mau belajar dan mencoba. Di artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh kerja freelance, perkiraan penghasilannya, serta langkah-langkah praktis untuk memulai. Yuk, cari tahu mana yang paling cocok buatmu! 1. Penulis Lepas Kalau kamu suka menulis, menjadi penulis lepas merupakan contoh kerja freelance yang bisa kamu lakukan. Kamu bisa menulis artikel untuk blog, website bisnis, media sosial, atau bahkan e-book dan skrip video. Perkiraan penghasilan: Rp500 hingga Rp5.000 per kata, atau sekitar Rp500.000 hingga Rp5.000.000 per artikel, tergantung klien dan kompleksitas tulisan. Cara memulai: Pilih topik yang kamu kuasai, seperti parenting, kesehatan, atau bisnis. Buat contoh artikel dan unggah ke Medium atau blog pribadi. Gabung komunitas penulis di Facebook atau Telegram untuk mencari peluang kerja. Daftar di platform freelance seperti Sribulancer, Projects.co.id, atau Upwork. Kirim tulisan ke website yang menerima kontributor (biasanya berupa media mainstream). 2. Desainer Grafis Contoh kerja freelance WFH lainnya ialah desainer grafis. Jika kamu punya kreativitas tinggi dan suka membuat desain, pekerjaan ini cocok untuk kamu. Kamu bisa membuat logo, brosur, feed Instagram, hingga ilustrasi digital. Kamu tidak harus membuat ilustrasi dari awal. Kini, ada banyak tools yang membantu kamu membuat konten digital dengan mudah menggunakan berbagai aset dan elemen yang sudah dibuat sebelumnya, seperti Canva. Perkiraan penghasilan: Rp100.000 hingga Rp2.000.000 per desain, tergantung kompleksitas dan klien. Cara memulai: Buat portofolio dengan membantu UMKM atau teman secara gratis atau dengan harga terjangkau. Unggah desainmu di Behance, Dribbble, atau Instagram untuk menarik klien. Jual desain di marketplace seperti Creative Market atau Etsy. Daftar di Fiverr atau 99designs dan buat paket jasa desain. Ikuti komunitas kreatif di Facebook atau Discord untuk networking. Baca Juga: 10+ Peluang Kerja Remote dari Rumah di Tahun 2025 3. Penerjemah Kamu menguasai lebih dari satu bahasa? Menjadi penerjemah bisa menjadi cara yang baik untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Salah satu contoh kerja freelance ini bisa berupa menerjemahkan artikel, dokumen, atau subtitle video. Perkiraan penghasilan: Rp100 hingga Rp500 per kata, atau sekitar Rp500.000 hingga Rp3.000.000 per proyek. Cara memulai: Tentukan spesialisasi penerjemahanmu, misalnya teks akademik, bisnis, atau kreatif. Buat contoh terjemahan dan unggah di Google Drive untuk portofolio. Daftar di platform seperti Gengo, ProZ, atau TranslatorsCafe. Kirim email ke perusahaan yang sering menerjemahkan dokumen, seperti startup atau agensi marketing. Jika ingin lebih profesional, pertimbangkan sertifikasi dari HPI (Himpunan Penerjemah Indonesia). 4. Tutor Online Mengajar secara online kini menjadi contoh kerja freelance yang menjanjikan, terutama bagi kamu yang memiliki keahlian di bidang tertentu, seperti bahasa, matematika, atau musik. Sebagai tutor, kamu bisa memberikan pelajaran secara privat melalui platform seperti Zoom atau Google Meet. Perkiraan penghasilan: Rp50.000 hingga Rp500.000 per sesi, tergantung mata pelajaran dan tingkat kesulitan. Cara memulai: Tentukan bidang yang ingin kamu ajarkan. Buat video contoh mengajar dan unggah ke YouTube atau Instagram. Daftar di platform tutor seperti Preply atau Superprof. Promosikan jasa mengajarmu lewat media sosial. Tawarkan harga promo untuk menarik murid pertama. Baca Juga: 8 Lowongan Kerja untuk Ibu Rumah Tangga Secara Remote Tanpa Keluar Rumah 5. Social Media Manager Untuk kamu yang aktif di media sosial dan tertarik memahami bagaimana cara meningkatkan engagement akunmu, pekerjaan sebagai social media manager bisa menjadi pilihan yang menarik. Contoh kerja freelance ini bahkan sudah sangat populer di kalangan pekerja remote, karena kamu bisa memulainya bahkan tanpa memiliki pengalaman. Pekerjaan ini juga merupakan contoh kerja freelance admin, terutama jika mencakup tugas-tugas tambahan seperti membalas komentar, menjadwalkan postingan, Tugas utamamu adalah mengelola akun media sosial bisnis atau personal brand, membuat konten, serta menganalisis performa akun. Perkiraan penghasilan: Rp2.000.000 hingga Rp10.000.000 per bulan, tergantung klien dan kompleksitas pekerjaan. Cara memulai: Pelajari strategi media sosial dan cara kerja algoritma platform seperti Instagram dan TikTok. Kelola akun dummy untuk latihan meningkatkan engagement. Tawarkan audit media sosial gratis ke bisnis kecil untuk menunjukkan keahlianmu. Daftar di Upwork atau Fiverr dan buat layanan pengelolaan media sosial yang menarik. Gabung komunitas social media manager di Facebook untuk mencari peluang kerja. Baca Juga: VA Social Media Specialist Adalah: Job Desc, Skill dan Gaji di 2025 6. Jualan Produk Digital Menjual produk digital juga merupakan contoh kerja freelance untuk mendapatkan penghasilan tanpa harus repot dengan produksi atau pengiriman barang. Kalau kamu suka membuat template desain, worksheet, atau e-book, karya-karya ini bisa dijual berulang kali dan menjadi sumber pemasukan pasif yang menguntungkan. Perkiraan penghasilan: Bervariasi tergantung harga produkmu dan jumlah penjualan, bisa mencapai jutaan rupiah per bulan. Cara memulai: Buat produk digital seperti planner, template desain, atau e-book. Gunakan Canva atau software desain lainnya untuk membuatnya lebih menarik. Jual di marketplace seperti Lynk.id, Etsy, Gumroad, atau Creative Market. Promosikan lewat media sosial atau website pribadi. Berikan sampel gratis untuk menarik pembeli pertama. 7. Virtual Assistant (VA) Contoh kerja freelance terakhir ialah VA. Mungkin kamu sering mendengar istilah Virtual Assistant (VA), tapi belum begitu memahami apa sebenarnya pekerjaan ini. Seorang VA adalah asisten yang bekerja secara remote untuk membantu bisnis atau individu dalam tugas-tugas administratif, teknis, atau bahkan kreatif. Tugas VA bisa sangat beragam, mulai dari menjadwalkan pertemuan, membalas email, mengelola media sosial, membuat laporan, hingga menangani layanan pelanggan. Contoh kerja freelance untuk ibu rumah tangga ini pas untuk kamu yang ingin tetap produktif sambil mengurus keluarga. Perkiraan penghasilan: Rp3.000.000 hingga Rp7.000.000 per bulan, tergantung klien dan tugas yang diberikan. Jika klienmu berasal dari luar negeri, kemungkinkan bayarannya semakin tinggi. Cara mendapatkan pekerjaan ini: Tentukan keahlianmu. Biasanya, para VA pemula memulai dengan menyediakan jasa administrasi, berupa manajemen kalender, manajemen email, atau pengelolaan media sosial. Buat profil profesional di LinkedIn dan siapkan portofolio sederhana. Kamu bisa membuat fake project untuk menunjukkan kemampuanmu. Daftar di Upwork, Fiverr, atau Freelancer dan isi profilmu dengan jelas. Gabung komunitas VA di Facebook
10 Cara Kerja Remote dari Rumah Sebagai Data Entry untuk Pemula

10 Cara Kerja Remote dari Rumah Sebagai Data Entry untuk Pemula Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA March 20, 2025 Remote Work Tips Kerja remote dari rumah dengan jadwal yang lebih fleksibel tentu terdengar menarik, bukan? Pekerjaan data entry remote bisa menjadi langkah awal yang tepat, terutama jika kamu baru ingin memulai karier di dunia kerja online. Banyak perusahaan membutuhkan tenaga entry data tanpa syarat pengalaman tinggi, sehingga peluangnya cukup terbuka bagi pemula. Namun, mendapatkan pekerjaan pertama tetap membutuhkan usaha. Di artikel ini, kamu akan menemukan 10 cara kerja remote dari rumah, mulai dari membangun keterampilan yang dibutuhkan, menyiapkan profil profesional, hingga melamar dengan strategi yang tepat. In this article… Sekilas tentang Data Entry Data entry adalah pekerjaan yang fokus pada memasukkan dan mengelola data dalam sistem digital. Tugasnya bisa beragam, mulai dari mengetik data ke spreadsheet, mengoreksi informasi, hingga mengonversi dokumen ke format digital. Kamu tidak perlu gelar khusus untuk pekerjaan ini, tapi ada beberapa keterampilan dasar yang wajib dikuasai: Mengetik cepat dan akurat supaya pekerjaan lebih efisien. Menggunakan spreadsheet (Excel/Google Sheets) karena banyak tugas melibatkan tabel data. Teliti dan rapi dalam mengelola data, karena kesalahan kecil bisa berdampak besar. Soal gaji, pekerja data entry pemula biasanya mendapat sekitar $5 – $15 per jam (standar global), sementara yang lebih berpengalaman bisa mencapai $40.000 – $50.000 per tahun. Amazon adalah salah satu platform populer yang sering membuka peluang data entry melalui Amazon Mechanical Turk (MTurk) dan divisi administratifnya. Lalu, bagaimana cara menembus lowongan kerja remote dari rumah ini? Berikut 10 tahapannya. 1. Kuasai Keterampilan Dasar yang Dibutuhkan Sebelum melamar, pastikan kamu sudah menguasai keterampilan dasar yang dibutuhkan kerja remote dari rumah data entry. Beberapa keterampilan utama yang perlu kamu miliki antara lain: Mengetik cepat dan akurat. Kecepatan mengetik akan sangat memengaruhi produktivitasmu. Menggunakan spreadsheet (Excel atau Google Sheets). Banyak pekerjaan data entry melibatkan pengolahan data dalam tabel. Memahami manajemen file dan organisasi data. Kemampuan mengelola dokumen dengan rapi sangat penting. Ketelitian dalam memasukkan data. Kesalahan kecil dalam data entry bisa berdampak besar. 2. Buat Profil Online yang Profesional dan Informatif Banyak perekrut atau calon klien mencari kandidat melalui platform seperti LinkedIn atau situs freelance. Maka dari itu, profil onlinemu harus memberikan gambaran yang jelas tentang keterampilan dan pengalamanmu di bidang data entry. Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan: Gunakan foto yang sesuai – Pilih foto profesional dengan pencahayaan yang baik dan latar belakang sederhana. Ini membantu menciptakan kesan kredibel. Tulis headline yang deskriptif – Daripada hanya menuliskan “Freelance Data Entry,” pertimbangkan untuk menambahkan keahlian spesifik (biasanya berhubungan dengan tools yang digunakan), seperti “Data Entry Specialist | Microsoft Excel & Google Sheets” agar lebih jelas. Jelaskan keterampilan dengan spesifik – Sebutkan keterampilan teknis yang kamu kuasai, seperti kecepatan mengetik dalam WPM (words per minute), pengolahan data menggunakan Excel atau Google Sheets (atau platform lainnya), serta kemampuan dalam mengelola dokumen digital. Tambahkan pengalaman yang relevan – Jika pernah mengerjakan proyek kecil, magang, atau tugas sukarela yang melibatkan data entry, cantumkan detailnya, termasuk jenis tugas yang dikerjakan dan hasil yang dicapai. Selain LinkedIn, pertimbangkan untuk membuat akun di Upwork, Fiverr, atau Freelancer. Platform ini memungkinkanmu mencari proyek data entry jangka pendek yang bisa dijadikan pengalaman sebelum melamar kerja remote dari rumah yang lebih stabil. Baca Juga: 6+ Contoh Portofolio Kerja yang Dilirik Rekruter (+ Cara Membuatnya) 3. Perluas Jaringan dan Bergabung dengan Komunitas Tidak semua pekerjaan data entry remote dipublikasikan secara terbuka di job board. Banyak perusahaan atau pemilik bisnis lebih memilih merekrut dari rekomendasi jaringan mereka. Oleh karena itu, membangun koneksi dapat meningkatkan peluangmu mendapatkan pekerjaan. Beberapa cara untuk memperluas jaringan: Bergabung dalam komunitas online – Cari grup Facebook atau LinkedIn yang berfokus pada pekerjaan remote, terutama yang membahas data entry atau administrasi. Contohnya grup “Freelancer Indonesia Remote” atau “Freelancer Indonesia”. Grup-grup ini sering membagikan peluang kerja yang mungkin tidak tersedia di situs lowongan kerja umum. Tapi, hati-hati saat memilih pekerjaan, ya, jangan sampai kamu malah tertipu! Jika diminta mengirim sejumlah uang, jangan pernah lakukan. Ikut serta dalam diskusi – Jangan hanya menjadi pengamat pasif. Berpartisipasilah dalam diskusi, bagikan pengalaman, atau tanyakan tips dari para profesional yang sudah berpengalaman di bidang ini. Menghubungi profesional di bidang yang sama – Kirim pesan sopan ke orang-orang yang sudah bekerja di data entry remote. Sampaikan ketertarikanmu dan tanyakan saran mereka tentang cara memulai. Jaringan yang kuat bisa membantumu menemukan peluang kerja remote dari rumah yang tidak terjangkau oleh pencarian kerja biasa. 4. Cari Lowongan di Situs Pekerjaan Remote Selain LinkedIn, sebenarnya ada beberapa situs yang bisa kamu gunakan untuk menemukan pekerjaan data entry remote, antara lain: Remote.co – Fokus pada pekerjaan remote dari berbagai industri, termasuk data entry. We Work Remotely – Menyediakan berbagai lowongan remote, termasuk yang tidak membutuhkan pengalaman tinggi. FlexJobs – Situs dengan lowongan remote yang dikurasi dan berkualitas. PeoplePerHour – Cocok untuk mencari proyek freelance data entry dalam skala kecil. Indeed – Gunakan filter “remote” dan kata kunci seperti “entry-level data entry” atau “freelance data entry” untuk menemukan pekerjaan yang sesuai. Tip: Saat mencari lowongan kerja remote dari rumah, gunakan kata kunci seperti “entry-level data entry” atau “freelance data entry” agar mendapatkan hasil yang sesuai. Pastikan juga untuk membaca deskripsi pekerjaannya dengan teliti sebelum melamar. 5. Buat CV dan Cover Letter yang Jelas dan Relevan Saat melamar kerja remote dari rumah untuk pemula, CV dan cover letter adalah kesan pertama yang dinilai oleh perekrut atau calon klien, sehingga harus disusun dengan jelas dan informatif. Hal yang perlu diperhatikan dalam CV: Tampilkan keterampilan utama dengan detail – Sebutkan kecepatan mengetik (misalnya, 60 WPM), pengalaman dengan software spreadsheet seperti Excel atau Google Sheets, serta kemampuan dalam mengelola data secara sistematis. Cantumkan pengalaman kerja yang relevan – Jika belum memiliki pengalaman kerja formal, kamu bisa menyertakan proyek pribadi, tugas sukarela, atau pengalaman magang yang berkaitan dengan data entry. Sertifikasi atau kursus yang relevan – Jika pernah mengambil kursus terkait data entry, seperti penggunaan Excel atau analisis data dasar, cantumkan untuk memperkuat kredibilitasmu. Menulis Cover Letter yang Efektif: Hindari template umum. Buatlah cover letter yang disesuaikan dengan deskripsi pekerjaan. Jelaskan bagaimana keterampilan