9+ Lowongan Kerja Part Time di Rumah sebagai Virtual Assistant di 2025

9+ Lowongan Kerja Part Time di Rumah sebagai Virtual Assistant di 2025 Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA December 26, 2024 Remote Work Tips Kamu sedang mencari kerja part time di rumah yang fleksibel dan bisa disesuaikan dengan jadwal sehari-hari? Menjadi virtual assistant (VA) bisa jadi pilihan yang tepat! Pekerjaan part time ini cocok jika kamu adalah mahasiswa yang butuh uang saku tambahan, ibu rumah tangga yang ingin tetap produktif, atau pekerja full time yang ingin menambah penghasilan. Dengan waktu kerja yang singkat per minggu, pekerjaan ini memberikan banyak ruang untuk menyesuaikan jadwal. Tapi, pekerjaan VA apa saja yang bisa dilakukan secara parti time? Simak daftarnya di bawah ini! Table of Contents 1. Manajemen Email dan Kalender Sebagai virtual assistant manajemen email dan kalender, tugas utamamu adalah merespons email, menyaring email spam dan tidak relevan, mengatur jadwal klien, dan memastikan semua komunikasi klien berjalan lancar. Penghasilan untuk posisi ini biasanya dimulai dari $10 atau sekitar Rp160.000 per jam. Kerja part time di rumah data entry ini fleksibel karena bisa kamu kerjakan sesuai dengan waktu luangmu, tidak terikat oleh jam tertentu, asal pekerjaannya selesai dengan baik. 2. Entri Data Tugas utama seorang VA entri data adalah memasukkan data ke dalam sistem, memeriksa akurasi data, dan memastikan semua format data sudah sesuai standar. Kerja part time di rumah ini tidak memerlukan pengalaman khusus, dan biasanya menawarkan bayaran mulai dari $18 atau Rp291.000 per jam. Pekerjaan ini bisa dikerjakan secara parti time karena bisa diselesaikan secara bertahap dan terjadwal, tidak perlu terikat oleh jam kerja tertentu. 3. Customer Service Pekerjaan customer service (CS) juga bisa dilakukan secara paruh waktu, loh. Tugasnya termasuk menjawab pertanyaan pelanggan melalui telepon, email, atau chat, serta menangani keluhan dan permintaan mereka dengan profesional. Kalau kamu kerja part time di rumah sebagai CS untuk klien internasional, penghasilannya bisa dimulai dari Rp304.000 per jam. Biasanya, pekerjaan ini hanya memerlukan 2 hingga 4 jam per hari dan bisa dijadwalkan dengan fleksibel. Baca Juga: Apakah Virtual Assistant Adalah Kerja Sampingan Online yang Menjanjikan? 4. Travel Arrangement Jika kamu suka merencanakan perjalanan, kerja part time di rumah ini bisa jadi pilihan menarik. Tugas VA ini di antaranya ialah memesan tiket pesawat, hotel, dan mengatur jadwal perjalanan sesuai kebutuhan klien. Bayaran biasanya mulai dari $10 atau Rp160.000 per jam. Jenis pekerjaan VA ini cukup fleksibel dan bisa dikerjakan di waktu luang asalkan selesai sesuai dengan instruksi klien. Tapi, kamu mungkin perlu stand by di waktu-waktu tertentu untuk mendapatkan tiket pesawat atau hotel yang murah. 5. Content Creator Kamu pasti tidak asing dengan pekerjaan sebagai content creator. Salah satu contoh kerja part time ini memang sedang ngetren seiring masifnya penggunaan internet untuk bisnis. Sebagai content creator, kamu bisa menulis artikel, postingan blog, atau konten media sosial, serta memastikan gaya komunikasi sesuai dengan identitas brand yang kamu pegang. Kalau kamu bekerja untuk klien internasional, penghasilan dari pekerjaanini biasanya berkisar antara $25 atau Rp405.000 hingga $31 atau Rp502.000 per jam. Sebagian besar tugas pembuatan konten bisa diselesaikan kapan saja, asalkan tidak melewati deadline dari klien. 6. Jasa Pembukuan Jika kamu yang punya latar belakang di bidang akuntansi, kerja part time di rumah ini akan cocok untukmu! Tugas VA di bidang ini meliputi pencatatan transaksi keuangan, pengelolaan tagihan, dan perhitungan keuntungan bisnis. Bayaran rata-rata untuk pekerjaan ini adalah $19 atau Rp307.000 hingga $24 atau Rp389.000 per jam. Tugas ini bisa dijadwalkan secara rutin tanpa terikat jam tertentu, makanya bisa dikerjakan di waktu senggangmu. Baca Juga: 7 Website Lowongan Kerja Luar Negeri untuk Virtual Assistant Pemula 2025 7. Event Manager Sebagai VA event manager, tugasmu mencakup mengoordinasikan detail acara, mengirim undangan, dan memastikan semua berjalan lancar. Kamu tidak perlu pengalaman khusus untuk posisi ini, tapi diperlukan skill organisasi yang baik. Kalau dapat klien internasional, bayaran rata-rata kerja part time di rumah ini mulai dari $30 atau Rp486.000 per jam. Sebagian besar tugas event manager bisa dilakukan secara fleksibel tanpa pengawasan terus-menerus, jadi cocok untuk posisi part time. 8. Asisten Riset Kalau kamu suka melakukan penelitian dan punya latar belakang di bidang ini, kamu bisa menjadi VA asisten riset. Pekerjaan ini melibatkan penelitian berbagai topik, pengumpulan data, dan penyusunan laporan. Penghasilan rata-ratanya mulai dari $22 atau Rp355.000 per jam. Kerja part time di rumah ini bisa dikerjakan kapan saja asalkan kamu memenuhi deadline yang ditentukan, jadi cocok buat kamu pekerja full time yang ingin menambah penghasilan. 9. Desainer Grafis Sebagai desainer grafis, tugas utamamu adalah membuat desain untuk materi pemasaran, media sosial, dan presentasi. Kamu juga akan dituntut untuk menguasai berbagai tools desain seperti Canva, Adobe Photoshop, dan lainnya. Bayaran VA desainer grafis biasanya dimulai dari $19 atau Rp307.000 per jam. Proyek desain sering kali memiliki tenggat waktu atau deadline yang jelas, sehingga kerja part time di rumah ini bisa dikerjakan sesuai kegiatanmu. Baca Juga: Work Life Balance Adalah: Definisi dan Cara Mencapainya 10. Online Community Manager Posisi online community manager ini populer untuk bisnis yang memiliki forum tertentu (bisa di WhatsApp atau Telegram). Forum ini biasanya digunakan sebagai wadah komunikasi, berbagi ilmu, hingga sarana mengumpulkan leads bagi perusahaan. Sebagai pengelola komunitas online, tugasmu adalah memastikan interaksi positif di forum atau grup berjalan dengan baik, memoderasi diskusi, dan menjawab pertanyaan para anggota. Penghasilan untuk kerja part time di rumah ini bisa mencapai $40 atau Rp464.000 per jam. Mulai Perjalanan Kariermu Sebagai VA Part Time Dengan berbagai pilihan kerja part time di rumah ini, kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan sambil tetap menikmati waktu luang. Mahasiswa bisa tetap fokus pada studinya, ibu rumah tangga bisa tetap punya waktu mengurus keluarga, dan pekerja full time tidak perlu keluar dari pekerjaan tetapnya untuk mendapat uang tambahan! Kalau kamu tertarik menjadi VA part time tapi masih merasa bingung harus mulai dari mana, ikuti webinar gratis dari SGB VA saja! Mentor kami, Tania Gromenko, akan membagikan: Cara memulai karier sebagai virtual assistant Jenis layanan yang bisa ditawarkan Tips sukses menjadi virtual assistant hanya dalam lima minggu! Setelah bergabung, kamu bisa mendapatkan e-book GRATIS berjudul “FAQ Tentang virtual assistant” dan akses eksklusif ke komunitas virtual assistant SGB VA di Telegram. Jadi, daftar sekarang lewat
7 Website Lowongan Kerja Luar Negeri untuk Virtual Assistant Pemula 2025

7 Website Lowongan Kerja Luar Negeri untuk Virtual Assistant Pemula 2025 Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA December 25, 2024 Remote Work Tips Kalau kamu seorang pemula yang sedang mencari pekerjaan sebagai virtual assistant, kamu pasti tahu betapa frustasinya mencari klien dan pekerjaan yang tepat. Kamu mungkin sudah melamar ke banyak posisi tanpa mendapat balasan, atau menghubungi pemilik bisnis langsung, tapi tetap saja tidak berhasil. Jangan langsung putus asa! Mungkin yang kamu butuhkan adalah platform yang khusus berisi berbagai pekerjaan untuk virtual assistant pemula! Nah, dalam artikel ini, SGB VA akan memperkenalkan 7 website lowongan kerja luar negeri khusus untuk VA pemula. Yuk, simak selengkapnya! Daftar Isi 1. LinkedIn LinkedIn adalah salah satu website lowongan kerja luar negeri terbesar di dunia. LinkedIn menawarkan ratusan lowongan kerja baru di berbagai kategori, mulai dari pekerjaan penuh waktu, pekerjaan freelance, hingga posisi virtual assistant. LinkedIn juga merupakan platform media sosial, loh. Platform ini memungkinkan kamu untuk memposting pencapaian dan perspektif profesionalmu terhadap suatu isu sambil terhubung dengan orang lain. Hal ini bisa meningkatkan peluangmu untuk diterima kerja! Berikut cara menggunakan website lowongan kerja luar negeri terbesar ini untuk mencari pekerjaan VA: Pergi ke kolom pencarian LinkedIn dan ketik “virtual assistant” sebagai kata kunci. Pilih “Jobs” dan atur lokasi menjadi “Worldwide” untuk melihat peluang dari seluruh dunia. Kamu juga bisa pilih “Posts” setelah mengetik “virtual assistant” di kolom pencarian. Cara ini bisa mengarah pada postingan di mana orang berbagi lowongan kerja VA. Memang butuh usaha lebih, tapi kamu mungkin menemukan peluang tersembunyi! Bergabunglah dengan grup virtual assistant seperti “The Virtual Assistant Networking Association” atau “The Virtual Assistant Network” untuk menemukan lebih banyak peluang kerja. Admin grup biasanya meminta formulir singkat yang menjelaskan alasan kamu ingin bergabung. Jika kamu seorang VA yang sedang mencari pekerjaan, besar kemungkinan kamu akan diterima! Hubungi langsung pemilik bisnis. Banyak CEO yang menggunakan LinkedIn, jadi mengapa tidak menawarkan jasa kamu? Sedikit tip, lebih baik terhubung dan berinteraksi dengan mereka terlebih dahulu, pelajari tentang bisnis mereka, baru kemudian perlahan-lahan tawarkan jasamu. Also read: [TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek 2. Upwork Upwork adalah website lowongan kerja luar negeri populer lainnya untuk mencari pekerjaan virtual assistant bagi pemula. Banyak pekerjaan yang diposting langsung oleh klien, sebagian besar cocok untuk pemula dan tidak membutuhkan banyak pengalaman. Tugas-tugas seperti entri data, layanan pelanggan (customer service), scheduling, pembukuan, dan riset sangat umum di sini. Cara kerja Upwork: Ketika sebuah pekerjaan diposting, kamu bisa mengirimkan proposal yang menjelaskan layanan, tarif, dan mengapa kamu orang yang tepat untuk pekerjaan ini (semacam cover letter, namun lebih singkat). Jika kamu seorang pemula, menunjukkan testimoni atau sertifikasi bisa sangat membantu untuk membuktikan keahlian kamu. Namun, Upwork tidak sepenuhnya gratis. Kamu membutuhkan “Connects” untuk melamar pekerjaan, dan meskipun kamu mendapatkan beberapa Connects gratis saat mendaftar, kamu mungkin perlu upgrade ke Freelancer Plus (US$14,99 atau Rp242.000 /bulan) untuk mendapatkan lebih banyak Connects. website lowongan kerja luar negeri juga mengambil biaya 10% dari penghasilanmu (0% atau gratis kalau kamu adalah anggota Freelancer Plus). 3. Facebook Jika kamu masih menggunakan Facebook hanya untuk bersenang-senang, sekarang saatnya memanfaatkannya untuk mencari pekerjaan! Sama seperti LinkedIn, Facebook juga memiliki banyak grup aktif berisi orang-orang yang saling sharing lowongan kerja VA. Menjadikan Facebook sebagai website lowongan kerja luar negeri sebenarnya sangat sederhana dan efektif. Salah satu cara terbaik untuk memulai adalah dengan bergabung di grup khusus yang sering membagikan lowongan pekerjaan. Misalnya, grup seperti “I Need a Virtual Assistant” (dengan 19,5K anggota) dan “Virtual Assistant Jobs” (dengan 286K anggota) sering menampilkan lowongan pekerjaan dari perusahaan dan klien langsung. Selain itu, kamu bisa menggunakan fitur Jobs di Facebook. Arahkan ke bagian Jobs di Facebook, lalu cari peran “virtual assistant,” filter untuk posisi remote, dan temukan postingan yang sesuai dengan keterampilanmu. 4. VirtualVocations.com VirtualVocations adalah salah satu website lowongan kerja luar negeri yang menawarkan berbagai posisi remote, termasuk virtual assistant. Kamu bisa dengan mudah menemukan pekerjaan VA dengan mengetikkan kata kunci di kolom pencarian. Ada banyak kategori, seperti Admin VA, Sales VA, Medical VA, dan Call Center VA. Banyak dari peran ini adalah level pemula, yang artinya kamu bisa melamar meskipun tanpa pengalaman sebelumnya. Cukup daftar, lengkapi profilmu, dan lamar pekerjaan yang sesuai dengan keterampilanmu. Pendaftarannya gratis, dan kamu bisa mengakses database pekerjaan mereka sebanyak yang kamu inginkan. 5. Timeetc Timeetc adalah platform yang menghubungkan virtual assistant dengan klien yang membutuhkan bantuan administratif. Website lowongan kerja luar negeri ini pada dasarnya adalah agensi untuk virtual assistant. Platform ini sangat cocok bagi kamu yang mencari pekerjaan paruh waktu karena sebagian besar lowongan kerja yang ada melibatkan bantuan dengan tugas administratif. Untuk melamar, kamu cukup kunjungi situs web mereka, arahkan ke bagian “Work for Us,” dan daftar. Perlu dicatat bahwa website lowongan kerja luar negeri gratis ini sebagian besar menawarkan peran paruh waktu, jadi mungkin tidak ideal jika kamu mencari pekerjaan penuh waktu. 6. Assistant Match Website lowongan kerja luar negeri yang cocok untuk mencari pekerjaan virtual assistant bagi pemula lainnya adalah Assistant Match. Sama seperti Timeetc, agensi ini membantu mencocokkan virtual assistant dengan klien berdasarkan keterampilan dan pengalaman spesifik mereka. Setelah mendaftar, kamu akan menerima tawaran pekerjaan yang disesuaikan dengan kemampuanmu, sehingga peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kekuatanmu lebih besar. Sebagian besar lowongan kerja di Assistant Match terkait dengan tugas administratif seperti mengetik, entri data, manajemen email, dan scheduling. Jika kamu memiliki keterampilan atau pengalaman administratif dasar, platform ini bisa menjadi titik awal yang baik untuk membangun karier sebagai virtual assistant! Baca Juga: Work Life Balance Adalah: Definisi dan Cara Mencapainya 7. Clickworker Apakah kamu pernah mendengar tentang Clickworker? Website lowongan kerja luar negeri ini cocok untuk kamu yang lebih suka bekerja pada tugas-tugas kecil dan cepat diselesaikan. Berbeda dengan peran virtual assistant tradisional, Clickworker menawarkan microtask—tugas-tugas mikro seperti entri data, mengisi survei, pelatihan AI, rekaman suara, dan bahkan ikut kontes foto. Tugas-tugas ini terlihat sederhana, tapi bayarannya lumayan tinggi, loh. Apalagi jika kamu menyelesaikan banyak tugas dengan efisien. Beberapa pengguna melaporkan penghasilan antara US$6 atau Rp97.000 hingga US$40 atau Rp647.000 per jam (menurut Quora). Tapi ingat, penghasilanmu bergantung pada
Apakah Virtual Assistant Adalah Kerja Sampingan Online yang Menjanjikan?

Apakah Virtual Assistant Adalah Kerja Sampingan Online yang Menjanjikan? Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA December 25, 2024 Remote Work Tips Punya penghasilan yang cukup memang membuat tenang. Namun, kadang kita butuh penghasilan yang layak untuk bisa lebih menikmati hidup. Sayangnya, seringkali satu sumber penghasilan saja tidak cukup. Hal inilah yang membuat banyak orang mulai mencari pekerjaan sampingan. Salah satu pekerjaan sampingan paling populer saat ini adalah menjadi Virtual Assistant (VA). Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah ini di berbagai platform. Sebagai VA, kamu punya kesempatan buat bekerja secara remote dari mana saja. Tapi pertanyaannya: apakah menjadi Virtual Assistant adalah kerja sampingan online yang menjanjikan? Daftar Isi Peluang Menjadi VA Sebelum memutuskan apakah VA adalah kerja sampingan online yang cocok, penting untuk memahami dulu apa itu Virtual Assistant. Singkatnya, VA adalah pekerja jarak jauh yang memberikan bantuan administratif, teknis, atau kreatif kepada klien, baik paruh waktu maupun penuh waktu. VA menawarkan keahlian mereka untuk membantu bisnis memenuhi kebutuhannya. Apakah ini mirip seperti asisten pribadi, tapi online? Bisa jadi, tapi tidak sepenuhnya. Ada banyak jenis peran VA, mulai dari: Social Media Management VA: Membantu bisnis atau figur publik mempromosikan produk atau layanan mereka di media sosial dan membangun keterlibatan dengan audiens. Administrative Task VA: Membantu mengelola tugas-tugas administratif bagi klien yang sibuk, seperti pemilik bisnis. Project Management VA: Membantu bisnis mengelola proyek dengan lebih efisien. Email Marketing VA: Mendukung pertumbuhan bisnis melalui kampanye pemasaran email. Lead Generation VA: Membantu bisnis mendapatkan prospek pelanggan yang berpotensi menjadi penjualan. Dan masih banyak lagi! Peluang kerja sampingan online lewat HP maupun komputer ini benar-benar luas dan tingkat permintaannya pun cukup tinggi. Baca Juga: [TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek Bagaimana Prospek karier VA? Dengan begitu banyak jenis pekerjaan VA, apakah permintaan kerja sampingan online ini benar-benar tinggi? Nah, kita coba ulik laporan yang membahas tentang prospek pekerjaan online ini. Menurut laporan INSIDEA, pasar global Virtual Assistant diproyeksikan mencapai $25,63 miliar atau Rp414 triliun pada tahun 2025 mendatang, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 30%. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor utama: Peluang Dapat Klien Lebih Luas Berkat globalisasi, perusahaan tidak lagi membatasi diri merekrut orang di wilayahnya saja. Mereka bisa menjangkau talenta di seluruh dunia, yang berarti mereka bisa menemukan VA yang paling cocok dari mana saja. Bagi para pencari kerja sampingan online, terutama yang tinggal di negara berkembang, hal ini membuka peluang besar untuk bekerja dengan klien dari seluruh dunia. Lebih Banyak Bisnis Berkonsep Remote Saat ini, semakin banyak perusahaan yang beralih ke sistem kerja jarak jauh atau remote. Di sinilah peran VA jadi sangat penting. Perusahaan tetap membutuhkan bantuan, tapi seringkali mereka tidak ingin merekrut karyawan penuh waktu karena prosesnya yang cukup panjang. Itulah kenapa VA jadi solusi yang paling dicari. Gig Economy Sedang Berkembang Pesat Gig economy merujuk pada pekerjaan fleksibel, sementara, atau lepas, yang biasanya melibatkan interaksi dengan klien atau pelanggan melalui platform online. Dengan semakin banyaknya orang yang mencari kerja sampingan online, gig economy kini semakin besar, dan VA berada di pusat pertumbuhan ini. Virtual assistant menawarkan layanan mereka secara lepas atau berbasis kontrak, yang akhirnya menguntungkan kedua belah pihak. Perusahaan bisa merekrut VA hanya ketika mereka membutuhkannya tanpa harus memiliki komitmen jangka panjang. Hal ini sangat menarik bagi startup dan bisnis kecil yang sering mengalami fluktuasi beban kerja. Baca Juga: 4 Tips dan Contoh Manajemen Waktu Remote Working yang Efektif Opsi yang Lebih Terjangkau Salah satu keuntungan terbesar dari merekrut VA adalah biayanya yang cenderung lebih hemat dibandingkan mempekerjakan karyawan penuh waktu. Untuk perusahaan di negara dengan biaya tenaga kerja tinggi, membuka lowongan kerja sampingan online di rumah dan mempekerjakan VA dari negara seperti Filipina, India, atau Indonesia bisa menghemat banyak biaya. Permintaan untuk Keterampilan Digital Meningkat Peran VA sekarang sudah berkembang jauh lebih luas dari sekadar mengelola email atau jadwal klien. Sekarang, banyak pemilik bisnis yang membuka kerja sampingan online dan mencari VA dengan keterampilan digital khusus seperti digital marketing, manajemen media sosial, pembuatan konten, dan manajemen proyek. Seiring dengan semakin bergantungnya perusahaan pada tools digital untuk tumbuh, mereka membutuhkan VA berbakat yang bisa membantu mengelola tugas ini. ‘Paket Lengkap’ Untuk UMKM Pemilik bisnis kecil atau pengusaha pasti paham betapa melelahkannya mengurus UMKM sebagai single fighter. Mulai dari pemasaran, layanan pelanggan, sampai mengurus keuangan. Nah, dengan bantuan VA, pemilik UMKM bisa lebih fokus pada pengembangan bisnis dan hal-hal besar lainnya, sementara tugas-tugas harian yang menghabiskan waktu bisa ditangani oleh VA. Membantu Pebisnis Menghemat Waktu Pemilik bisnis, terutama yang sedang merintis usaha (startup), sering kali kewalahan dengan tugas-tugas administratif seperti menangani email, mengatur jadwal meeting, hingga mengurus layanan pelanggan. Pekerjaan-pekerjaan ini bisa menyita banyak waktu setiap harinya. Di sinilah peran Virtual Assistant (VA) sebagai kerja sampingan online menjadi solusi. VA membantu mengambil alih tugas-tugas yang menghabiskan waktu, sehingga pemilik bisnis bisa lebih fokus pada hal-hal penting, seperti merancang inovasi dan membuat keputusan strategis. Baca Juga: Apa itu Percaya Diri dan Bagaimana Cara Membangunnya dengan Cepat? Waktu yang Tepat Untuk Memulai karier VA Melihat permintaan yang terus meningkat dan proyeksi pertumbuhan global yang cukup besar, tentu saja, sekarang adalah waktu yang tepat buat memulai menjadi VA. Kamu bisa memulainya dengan membangun personal branding-mu dan mengembangkan keterampilan untuk bersaing di pasar yang berkembang ini. Memasuki tahun 2025, kamu punya peluang besar untuk memantapkan posisi di industri ini. Entah kamu ahli dalam bidang dukungan administratif, media sosial, manajemen proyek, atau bidang spesialis lainnya, permintaan akan keterampilan-keterampilan ini akan sangat tinggi. Berapa Penghasilan VA? Penghasilan seorang VA bisa bervariasi tergantung beberapa faktor: Pengalaman dan reputasi Keterampilan khusus Jenis dan kompleksitas proyek Peralatan dan perangkat lunak yang dibutuhkan Permintaan pasar Lokasi geografis Di Asia Tenggara, kerja sampingan online berupa tugas administratif dasar bisa dihargai sekitar $5–$10 atau Rp80.000 sampai Rp160.000 per jam, sedangkan layanan khusus seperti digital marketing atau manajemen proyek bisa mencapai $10–$25 atau Rp160.000 hingga Rp404.000 per jam. Baca Juga: [TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek Jadi, Apakah VA Adalah Kerja Sampingan Online yang Menjanjikan? Jawabannya: YA, menjadi VA adalah pekerjaan sampingan yang sempurna! Bahkan, jika kamu ingin mengincar posisi full
Work Life Balance Adalah: Definisi dan Cara Mencapainya

Work Life Balance Adalah: Definisi dan Cara Mencapainya Oni Lestari Virtual assistant, copywriter, SEO-expert December 20, 2024 | Remote Work Tips Saat kita mencoba mendefinisikan work life balance, kebanyakan orang mungkin akan menggambarkannya sebagai pekerjaan dengan beban kerja yang ringan, gaji besar, dan tanpa lembur. Impian semua orang, kan? Tapi kenyataannya, banyak yang merasa kalau mencapai work life balance adalah sesuatu yang mustahil, apalagi kalau kerjanya remote. Biasanya, karena budaya kerja yang berpikir bahwa “karyawan yang baik itu selalu lembur” atau “karyawan yang baik harus selalu siap sedia, bahkan saat liburan.” Padahal, sebenarnya kamu bisa, kok, punya keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan. Untuk membantu kamu, SGB VA sudah siapkan panduan yang bisa kamu baca hingga tuntas! Daftar Isi Sejarah Work Life Balance Untuk memahami konsep ini lebih baik, penting buat tahu asal-usulnya. Konsep work life balance adalah gagasan yang pertama kali muncul di Inggris pada tahun 1980-an, sebagai bagian dari gerakan Women’s Liberation Movement. Gerakan ini memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan work life balance di perusahaan, seperti jam kerja fleksibel untuk mengurus anak dan cuti melahirkan. Saat itu, perempuan diharapkan bisa bekerja sekaligus mengurus rumah dan keluarga. Mereka bertanggung jawab atas semua urusan rumah tangga seperti memasak, bersih-bersih, menjaga anak, dan banyak hal lainnya. Hal ini membuat perempuan merasa kewalahan karena harus membagi perhatian antara karir dan keluarga. Dari sinilah muncul gagasan bahwa work life balance adalah sesuatu yang penting untuk kesejahteraan. Baca Juga: 4 Tips dan Contoh Manajemen Waktu Remote Working yang Efektif Work Life Balance di Era Modern Sayangnya, tidak banyak yang berubah. Harapan agar perempuan bisa bekerja sekaligus mengurus rumah tangga masih cukup mirip dengan apa yang kita lihat sekarang. Bahkan, dengan perkembangan teknologi, masalah ini kini jadi tantangan untuk semua orang, bukan hanya perempuan. Teknologi Mengubah Cara Kita Bekerja Teknologi memberikan fleksibilitas dan konektivitas yang luar biasa dalam membantu kita bekerja. Kerja remote jadi sangat mungkin dilakukan berkat kecanggihan teknologi. Tapi, hal ini juga membuat batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi jadi kabur. Dengan adanya smartphone, email, dan alat kerja jarak jauh, banyak pekerja diharapkan selalu siap menerima tugas kapan pun, bahkan di luar jam kerja. Ini menciptakan budaya “selalu aktif.” Karena itulah, work life balance adalah hal yang perlu diperjuangkan di era modern. Di pasar kerja yang kompetitif, banyak orang takut untuk mengambil cuti atau menolak pekerjaan tambahan lantaran takut dianggap tidak peduli dengan pekerjaan. Akibatnya, mereka lebih mendahulukan pekerjaan dibanding kehidupan pribadi. Generasi Masa Kini dan Work-Life Balance Generasi milenial lebih fokus pada gaya hidup dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka cenderung memilih pekerjaan yang sesuai dengan nilai-nilai mereka dan ingin menikmati pekerjaan karena menganggap pekerjaan adalah bagian dari hidup, bukan sesuatu yang terpisah. Bagi generasi ini, work life balance adalah sesuatu yang tidak begitu familiar. Sementara itu, Gen Z, yang baru memulai karir, bahkan lebih mengutamakan pekerjaan yang bermakna. Studi dari Dynamic Signal menunjukkan bahwa mereka menghargai komunitas di tempat kerja. Saat memilih pekerjaan, mereka lebih peduli pada keseimbangan hidup, kebahagiaan, daripada sekadar gaji besar atau reputasi perusahaan. Mereka percaya bahwa work life balance adalah bagian dari hidup yang sehat dan bahagia. Baca Juga: Apa itu Percaya Diri dan Bagaimana Cara Membangunnya dengan Cepat? Apakah Work Life Balance Mustahil Dilakukan? Beberapa dari kamu mungkin merasa work life balance adalah sesuatu yang penting, tapi tidak apa-apa juga kalau kamu merasa hal itu mustahil dilakukan. Bisa jadi karena atasan yang memaksa, lingkungan kerja yang tidak kondusif, dan lainnya. Tapi, kalau kamu percaya work life balance itu tidak mungkin, kamu bisa jadi seorang yang workaholic alias “gemar” bekerja. Risikonya, kamu bisa merasa kewalahan karena pekerjaan yang ditangani semakin banyak. Padahal, keyakinan dan cara pandang kita soal work-life balance memengaruhi cara kita mengatur waktu dan kesempatan yang kita punya. Orang yang punya work life balance cenderung lebih produktif dari mereka yang overwork, loh. Yang terpenting bukan soal work life balance itu nyata atau tidak, tapi punya gambaran yang jelas tentang hidup seperti apa yang kamu inginkan. Cara Menetapkan Batasan Sekarang, setelah memahami apa itu work life balance dan kenapa hal itu penting, yuk, bahas cara mencapainya. Salah satu caranya adalah dengan menetapkan batasan yang jelas. Karena, work life balance adalah tentang bagaimana kamu menghargai waktu untuk dirimu sendiri. Apa Itu Batasan? Batasan adalah aturan atau pedoman yang kamu tetapkan untuk dirimu sendiri guna menjaga keseimbangan antara pekerjaan, kehidupan pribadi, dan kebutuhan emosional. Tanpa batasan, pekerjaan bisa terus meluas karena tidak ada waktu berhenti. Memahami bahwa work life balance adalah jadi hal penting dan merupakan kunci utama kamu bisa membuat batasan yang tegas antar pekerjaan dan keperluan pribadi. Kalau perhatianmu terbagi antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, kamu tidak bisa sepenuhnya fokus pada keduanya. Misalnya, saat makan malam dengan keluarga sambil terus cek ponsel karena khawatir soal pekerjaan. Kelihatannya produktif, tapi sebenarnya kamu tidak benar-benar hadir di keduanya. Setelah beberapa waktu, rasanya seperti kamu selalu bekerja, tapi pekerjaan tetap tidak selesai. Hal ini bisa membuatmu bingung dan frustasi. Tapi jangan khawatir, kamu bisa mencoba menerapkan batasan dengan cara berikut ini. Langkah-Langkah Membuat Batasan yang Jelas Tentukan Batasanmu Sendiri Jangan biarkan orang lain menentukan batasanmu. Buat gambaran tentang situasi apa yang masih bisa kamu toleransi dan mana yang tidak. Misalnya: Apakah aku mentolerir kerja di luar jam kerja? Apakah tidak apa-apa jika aku membatalkan rencana pribadi demi klien yang penting? Apakah tidak apa-apa jika aku melewatkan malam malam bersama keluarga karena masih mengerjakan tugas dari atasan? Tuliskan jawabannya dan jadikan keputusan yang nyata. Komunikasikan dengan atasan, klien, atau tim, dan gunakan alat otomatisasi jika perlu untuk menyederhanakan pekerjaan. Lakukan Rutinitas Setelah Kerja Rutinitas setelah kerja adalah langkah sederhana untuk membantu kamu rileks dan memisahkan pekerjaan dari waktu pribadi. Contohnya, kamu bisa pindah dari ruang kerja ke ruangan lain untuk relaksasi, kalau kamu bekerja dari rumah. Ini jadi salah satu contoh work life balance yang baik. Baca Juga: [TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek Jelajahi Peluang Baru Work life balance adalah sesuatu yang bisa dicapai, selama kamu tahu apa yang sebenarnya kamu butuhkan. Dan faktanya, work life balance ini justru lebih mungkin dicapai oleh orang-orang yang bekerja secara
VA Social Media Specialist Adalah: Job Desc, Skill dan Gaji di 2025

VA Social Media Specialist Adalah: Job Desc, Skill dan Gaji di 2025 Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA December 20, 2024 Remote Work Tips Apakah kamu punya minat besar pada media sosial? Selalu mengikuti tren terbaru, suka mencari ide konten, dan senang berinteraksi secara online? Jika iya, menjadi virtual assistant media sosial bisa jadi peluang yang tepat untukmu! Banyak industri dan pemilik bisnis mengandalkan media sosial untuk meningkatkan visibilitas bisnis mereka, dan social media specialist adalah profesi yang semakin dibutuhkan. Dengan menjadi virtual assistant (VA) media sosial, selain bisa melakukan hal yang kamu gemari, kamu juga bisa mendapat penghasilan tanpa perlu bekerja ke kantor. Jika kamu tertarik menjadi virtual assistant di bidang ini, kamu perlu baca artikel SGB VA ini sebagai panduan memulai karier! In this article… Apa Itu Virtual Assistant Media Sosial? Virtual assistant adalah pekerja remote yang memberikan dukungan administratif, teknis, atau kreatif kepada klien, baik secara paruh waktu maupun penuh waktu. Layanan ini membantu bisnis dalam menjalankan operasional mereka dengan lebih efisien. Salah satu layanan VA ialah sebagai social media specialist. Social media specialist adalah seseorang yang bertanggung jawab mengelola kehadiran online suatu merek atau individu, termasuk sebagai virtual assistant. VA media sosial bertugas mengelola akun bisnis maupun pribadi sesuai kebutuhan klien. Mereka bisa bekerja untuk pelatih individu, pemilik usaha kecil dan menengah (UKM), atau bahkan CEO perusahaan besar. Baca Juga: Apakah Virtual Assistant Adalah Kerja Sampingan Online yang Menjanjikan? Deskripsi Pekerjaan Virtual Assistant Media Sosial Tugas social media specialist adalah memastikan setiap aspek dalam pengelolaan akun media sosial berjalan secara efektif dan strategis. Ini melibatkan perencanaan, analisis, dan optimalisasi strategi media sosial agar dapat mencapai tujuan bisnis yang diinginkan. Tugas-tugas tersebut meliputi: Mengelola Akun Media Sosial: Menangani komentar, berinteraksi dengan pengikut, mengunggah konten, dan mengatur jadwal posting agar semua berjalan lancar di berbagai platform seperti Instagram, Facebook, X, LinkedIn, dan TikTok. Menargetkan dan Membangun Audiens: Membuat kampanye yang sesuai dengan target audiens bisnis, bukan sekadar konten generik. Mengoptimalkan Jadwal Posting: Menggunakan tool seperti situs Hootsuite atau Sprout Social untuk merencanakan unggahan di waktu yang paling efektif. Menindaklanjuti dan Mengelola Prospek (Leads): Membantu menindaklanjuti calon pelanggan dan memastikan tidak ada yang terlewatkan. Keterampilan yang Dibutuhkan Social media specialist adalah pekerjaan yang fleksibel dan tidak membutuhkan kualifikasi pendidikan tertentu. Tapi, posisi ini tetap membutuhkan keterampilan khusus. Beberapa di antaranya ialah: Keterampilan komunikasi yang baik Kemampuan organisasi yang tinggi Pengetahuan dasar teknologi dan alat manajemen proyek Manajemen waktu yang efektif Kemampuan membuat konten dan desain sederhana Keterampilan riset yang mendalam Fleksibilitas dalam menyesuaikan diri dengan berbagai platform Kemampuan analisis data untuk memahami performa kampanye Baca Juga: 7 Website Lowongan Kerja Luar Negeri untuk Virtual Assistant Pemula 2025 Tools yang Diperlukan Penggunaan tools digital juga penting dalam memastikan strategi yang akan dilakukan nantinya berjalan dengan lancar. Beberapa tools populer yang sering digunakan dalam social media content specialist adalah: Hootsuite: Tool untuk menjadwalkan, memantau, dan menganalisis konten media sosial di berbagai platform dalam satu dashboard. Buffer: Memungkinkan penjadwalan, analisis, dan kolaborasi di media sosial dengan fitur perencanaan konten yang efisien. Sprout Social: Menyediakan tool untuk manajemen media sosial, analitik, dan interaksi dengan audiens melalui satu platform. Later: Fokus pada penjadwalan visual untuk Instagram, tetapi juga mendukung platform lain seperti Facebook. CoSchedule: Menggabungkan kalender editorial, penjadwalan media sosial, dan analitik dalam satu platform untuk mempermudah perencanaan konten. SocialBee: Menyediakan tool untuk penjadwalan konten dan kategorisasi untuk berbagai platform media sosial. Agorapulse: Tool manajemen media sosial yang membantu mengelola pesan, penjadwalan konten, serta menyediakan laporan analitik. Zoho Social: Tool untuk penjadwalan konten, melacak interaksi audiens, dan menganalisis kinerja media sosial. Sendible: Tool manajemen media sosial yang memungkinkan penjadwalan, pelaporan, dan manajemen pesan untuk berbagai platform dalam satu tempat, dengan fitur kolaborasi untuk tim. Berapa Penghasilan Virtual Assistant Media Sosial? Social media specialist adalah salah satu pekerjaan yang memiliki potensi penghasilan menarik. Permintaan untuk VA media sosial terus meningkat. Menurut ZipRecruiter, rata-rata VA di bidang ini menghasilkan sekitar $24 atau Rp389.000 per jam. Pendapatan ini disesuaikan dengan lokasi, pengalaman, layanan yang ditawarkan, dan asal klien berasal tentunya. Di lingkup internasional, banyak VA yang menawarkan paket harga khusus, dengan pendapatan berkisar antara $500 atau Rp8.118.000 hingga $1.500 atau Rp24.355.000 per paket manajemen media sosial. Kamu mungkin bertanya-tanya, “Memang ada yang mau bayar hingga puluhan juta rupiah untuk jasa media sosial? Apakah saya mematok tarif terlalu tinggi?” Kalau kamu bingung menentukan tarif untuk jasa VA-mu, kamu bisa membaca artikel SGB VA tentang cara menentukan pendapatan secara lengkap di artikel ini. Baca Juga: [TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek Tips Berkarier Sebagai VA Media Sosial Social media specialist adalah pekerjaan yang dinamis, jadi penting untuk selalu belajar. Jika kamu sudah aktif di media sosial dan merasa punya keterampilan yang dibutuhkan, ini saatnya memulai langkah pertama: Tingkatkan keterampilan dengan membaca artikel atau mengikuti kursus. Siapkan alat kerja seperti laptop dan ponsel. Kenali dan gunakan alat manajemen media sosial. Bangun akun media sosial pribadi dan posting secara konsisten. Siapkan CV dan portofolio. Lamar pekerjaan melalui portal VA. Hubungi calon klien langsung melalui media sosial. Tetap konsisten hingga mendapatkan klien pertama. Cara Memulai Karier sebagai Virtual Assistant Media Sosial Memulai karier sebagai VA social media specialist adalah tentang membangun keterampilan yang relevan dan berkelanjutan, bukan hanya tentang mengikuti tren. Walaupun butuh skill khusus, kamu tetap bisa mempelajarinya dari nol, kok! Jika butuh bimbingan lebih lanjut, kursus VA bisa menjadi panduan yang tepat, seperti program dari SGB VA! Di kursus ini, kamu akan diajarkan berbagai keterampilan, baik hard skill maupun soft skill, untuk bisa menjadi VA yang sukses. Setelah menyelesaikan kursus, kamu akan mendapatkan sertifikat dan dukungan untuk mencari klien melalui grup Telegram SGB VA, sehingga apa yang kamu kerjakan bisa berkelanjutan. Jika tertarik, kamu bisa mulai dengan mengikuti WEBINAR GRATIS kami. Mentor kami, Tania Gromenko, akan membimbingmu memulai karier sebagai VA. Klik tautan untuk mendaftar sekarang! Kerja Remote Dibayar Dollar Sebagai VA Bersama SGB VA mentor, Tania Gromenko, kamu akan mendapatkan tips dan trik menjadi virtual assistant sukses dalam hitungan pekan. Gabung lewat tautan di bawah sekarang! Gabung Free Webinar Pelajari Program Berbayar
8 Lowongan Kerja Untuk Ibu Rumah Tangga Secara Remote Tanpa Keluar Rumah

8 Lowongan Kerja Untuk Ibu Rumah Tangga Secara Remote Tanpa Keluar Rumah Athika Rahma SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA December 23, 2024 Alumni Stories Bagi banyak ibu rumah tangga, mencari pekerjaan yang fleksibel dan bisa dilakukan dari rumah adalah pilihan yang sangat menguntungkan. Selain membantu menambah penghasilan, pekerjaan tersebut juga memungkinkan mereka untuk tetap menjalankan peran utama di rumah. Kalau kamu tertarik untuk mencoba pekerjaan sampingan atau bahkan beralih ke karier penuh waktu dari rumah, ada beberapa opsi lowongan kerja untuk ibu rumah tangga yang bisa dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa pekerjaan yang bisa kamu lakukan dari rumah beserta informasi gaji dan tempat mencari pekerjaan tersebut. Daftar Isi 1. Penulis Lepas Menjadi penulis lepas atau freelancer memungkinkan kamu untuk menulis artikel, blog, konten website, atau bahkan buku tanpa harus meninggalkan rumah. Platform seperti Medium, Upwork, dan Freelancer banyak menyediakan lowongan bagi penulis lepas. Gaji: Mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 10 juta per bulan. Situs lowongan kerja untuk ibu rumah tangga: Upwork, Freelancer, dan Fiverr. Kamu juga bisa menawarkan jasa lewat blog atau media sosial kamu. 2. Digital Marketer Digital Marketer mencakup berbagai aktivitas pemasaran online, seperti SEO (Search Engine Optimization), pemasaran melalui media sosial, dan email marketing. Dengan mengikuti kursus online, kamu bisa dengan mudah memahami dasar-dasar digital marketing dan mulai menawarkan jasa ke bisnis kecil atau startup. Gaji: Mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 12 juta per bulan. Situs lowongan kerja untuk ibu rumah tangga: Upwork dan Freelancer, atau bergabung dengan perusahaan yang mempekerjakan marketer remote. 3. Desainer Grafis Jika kamu memiliki bakat di dunia seni visual dan menguasai software desain seperti Adobe Illustrator atau Canva, menjadi desainer grafis bisa jadi pilihan yang menguntungkan. Kamu bisa merancang logo, poster, atau materi pemasaran untuk klien di seluruh dunia. Gaji: Mulai dari a Rp 2 juta hingga Rp 8 juta per bulan. Situs lowongan kerja untuk ibu rumah tangga: 99designs, Upwork, dan Freelancer, atau melalui media sosial. Baca Juga: [TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek 4. Virtual Assistant Virtual assistant adalah lowongan kerja untuk ibu rumah tangga yang cukup banyak dicari, terutama oleh pebisnis kecil yang membutuhkan bantuan dalam tugas administratif seperti manajemen email, penjadwalan, dan entri data. Pekerjaan ini biasanya dapat dilakukan secara remote dengan jadwal yang fleksibel. Gaji: Rp 3 juta hingga Rp 8 juta per bulan, bahkan bisa lebih besar tergantung berapa banyak klien yang kamu tangani. Situs lowongan kerja untuk ibu rumah tangga: Upwork atau Freelancer. Kamu juga menawarkan jasamu (cold reach) melalui jaringan sosial dan LinkedIn. 5. Penerjemah Bila kamu menguasai lebih dari satu bahasa, pekerjaan sebagai penerjemah bisa menjadi pilihan yang sangat baik. Banyak perusahaan membutuhkan penerjemah untuk berbagai jenis dokumen, artikel, dan konten web. Gaji: Mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 6 juta per bulan. Situs lowongan kerja untuk ibu rumah tangga: ProZ, Upwork, atau Fiverr. 6. Tutor Online Tutor online jadi salah satu pekerjaan yang menyenangkan untuk berbagi pengetahuan sambil mendapatkan penghasilan. Kamu bisa mengajar berbagai mata pelajaran mulai dari pelajaran sekolah hingga keterampilan khusus seperti seni, musik, atau bahasa. Gaji: Mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 10 juta per bulan. Tempat Mencari Pekerjaan: VIPKid, Tutor.com, dan Preply Baca Juga: 4 Tips dan Contoh Manajemen Waktu Remote Working yang Efektif 7. Social Media Manager Jika kamu mahir mengelola media sosial dan senang membuat konten-konten menarik, pekerjaan sebagai social media manager bisa jadi pilihan yang menarik. Tugas utama kamu adalah mengelola akun media sosial untuk bisnis atau individu, membuat konten sesuai dengan targe audiens, dan menganalisis kinerja kampanye. Gaji: Mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 10 juta per bulan. Situs lowongan kerja untuk ibu rumah tangga: Upwork, Freelancer, atau menawarkan layanan melalui media sosial pribadi. 8. Transkripsionis Pekerjaan sebagai transkripsionis melibatkan mendengarkan rekaman audio dan mengetikkan isi percakapan dalam bentuk teks. Pekerjaan ini bisa mencakup wawancara, podcast, atau kuliah video. Pekerjaan ini menuntut kemampuan mendengarkan yang tajam. Gaji: Mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 5 juta per bulan. Situs lowongan kerja untuk ibu rumah tangga: Rev, TranscribeMe, dan Upwork. Baca Juga: Apa itu Percaya Diri dan Bagaimana Cara Membangunnya dengan Cepat? Siap Memulai Karir Remote-mu? Dengan berbagai pilihan lowongan kerja untuk ibu rumah tangga yang fleksibel ini, ibu rumah tangga dapat menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan waktu mereka. Tidak perlu khawatir soal waktu yang terbatas, karena banyak pekerjaan ini yang bisa dilakukan secara remote dan dengan jadwal yang bisa disesuaikan dengan kegiatan keluarga. Kalau kamu masih bingung mau fokus di bidang pekerjaan apa, kamu bisa mencoba jadi virtual assistant. Kamu tidak perlu punya skill spesifik untuk memulai pekerjaan ini, asalkan kamu bisa menggunakan komputer, laptop, atau bahkan smartphone untuk menyelesaikan pekerjaanmu. Jika tertarik, kamu bisa ikut webinar gratis yang diadakan SGB VA. Webinar ini akan membahas bagaimana kamu bisa mulai menjadi virtual assistant meskipun kamu belum ada pengalaman. Klik tombol di bawah untuk bergabung, ya! Kerja Remote Dibayar Dollar Sebagai VA Bersama SGB VA mentor, Tania Gromenko, kamu akan mendapatkan tips dan trik menjadi virtual assistant sukses dalam hitungan pekan. Gabung lewat tautan di bawah sekarang! Gabung Free Webinar Pelajari Program Berbayar
Apa itu Percaya Diri dan Bagaimana Cara Membangunnya dengan Cepat?

Apa itu Percaya Diri dan Bagaimana Cara Membangunnya dengan Cepat? Oni Lestari Virtual assistant, copywriter, SEO-expert December 18, 2024 | Remote Work Tips Pernahkah kamu merasa orang lain selalu terlihat percaya diri, seolah-olah mereka tahu persis apa yang harus dilakukan, sementara kamu justru terjebak dalam keraguan pada setiap langkahmu? Perasaan ini wajar, kok, terjadi padamu. Yang harus kamu lakukan adalah membangun rasa percaya diri yang kuat supaya keraguan-keraguan itu hilang! Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas apa itu percaya diri, bagaimana keraguan diri bisa muncul dan apa saja langkah-langkah yang bisa dilakukan menumbuhkan rasa cinta pada diri sendiri. Yuk, teruskan membaca untuk menemukan caranya! Daftar Isi Apa Itu Percaya Diri? Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami apa itu percaya diri. Secara sederhana, percaya diri adalah keyakinan terhadap kemampuan diri untuk menghadapi tantangan, mengambil keputusan, dan meraih tujuan hidup. Namun, kepercayaan diri bukan berarti tidak pernah merasa ragu atau takut. Sebaliknya, percaya diri adalah kemampuan untuk tetap maju meski ada rasa ragu, karena kamu percaya bahwa kamu bisa mengatasi apapun yang terjadi. Cara Membangun Percaya Diri dengan Cepat 1. Berhenti Terlalu Banyak Berpikir (Overthinking) Kita semua pasti pernah terjebak dalam overthinking. Rasanya, semua hal buruk yang kita pikirkan itu mungkin terjadi. Tak jarang banyak orang yang tidak fokus melakukan aktivitas mereka gara-gara overthinking ini. Tapi ingat, meskipun pikiran itu kuat, mereka tidak selalu benar. Otak kita terus-menerus menghasilkan pikiran untuk memahami dunia di sekitar kita. Masalahnya, kita sering salah menganggap pikiran itu sebagai kenyataan. Mengapa overthinking itu merugikan? Bikin kamu takut gagal: Ingat, kita tidak bisa memprediksi hasil dari usaha kita. Apakah gagal atau sukses, itu di luar kendali. Jika gagal, kita bisa mencoba lagi. Kalau tidak mencoba, kita justru akan menyesal dan menyalahkan diri sendiri, “coba kalau kemarin aku…”. Bikin kamu punya ekspektasi yang tidak realistis: Biasanya, orang yang overthinking cenderung membuat skenario dengan membandingkan dirinya dengan orang lain. Hal ini membuatnya sering kali menetapkan target yang terlalu tinggi. Ketika target itu gagal tercapai, hanya kecewa yang didapat. Bikin kamu jadi perfeksionis: Orang yang overthinking, saking takutnya dengan hasil yang tidak sesuai harapan, ingin melakukan semua hal dengan sempurna. Padahal, tidak ada hal yang sempurna di dunia ini. Kita justru harus merangkul ketidaksempurnaan yang kita miliki dan memperbaikinya waktu demi waktu. Untuk mengatasi overthinking, kamu perlu memahami apa itu percaya diri. Dengan begitu, kamu bisa menyadari bahwa keyakinan pada diri sendiri dapat membantu menghentikan siklus pikiran negatif. Suara kecil yang berkata, “Bagaimana kalau aku gagal melakukannya?” biasanya berasal dari pola pikir negatif. Kamu bisa menantangnya dengan bertanya, “Bagaimana kalau aku berhasil melakukannya?” Alih-alih membuat skenario terburuk di dalam kepala, siapkan skenario terbaik dan realistis yang akan kamu capai jika kamu berhasil. Tidak perlu muluk-muluk, kamu bisa berpikir: “Jika bisnisku gagal, setidaknya aku sudah mencoba. Aku jadi tahu kalau aku tidak cocok bisnis produk ini. Jadi, aku bisa mencoba lagi dengan mengganti produk lain.” Jika kamu memahami apa itu percaya diri, kamu akan tahu bahwa overthinking hanya menghalangi potensi dirimu. Keraguan diri adalah pengalaman manusia yang wajar. Dengan mengenali sumbernya dalam pikiranmu, serta belajar untuk menantangnya, kamu bisa melepaskan diri dari overthinking dan mengambil alih kendali atas hidupmu. Baca Juga: 4 Tips dan Contoh Manajemen Waktu Remote Working yang Efektif 2. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain Sering kali, kita hanya melihat sisi terbaik yang ditampilkan oleh seseorang. Hal ini menciptakan ilusi bahwa orang lain memiliki sesuatu yang luar biasa, yang tidak kita miliki. Kita jadi cenderung menyalahkan diri sendiri dengan berpikir, “Dia sudah sesukses itu, sedangkan aku tidak punya apa-apa.” Faktanya, membandingkan diri dengan orang lain akan menguatkan pola pikir negatif. Otak kita cenderung mengulangi pola yang sama. Semakin sering kamu membandingkan dirimu sendiri, semakin dalam siklus negatif itu terbentuk. Bahkan, ketika hal baik terjadi padamu, kamu akan tetap berpikir kalau semua terjadi karena keberuntungan saja. Pujian dari orang lain pun tidak bisa mengubah hal itu karena akarnya adalah bagaimana kamu memandang dirimu sendiri. Daripada membiarkan pikiran negatif itu berlarut-larut, akui perasaanmu lalu ubah cara pandangmu. Ketika kamu melihat orang lain “nampak lebih sukses” daripada kamu, kamu bisa mengatakan hal ini di dalam hati: “Setiap orang punya kelebihan masing-masing. Mungkin aku bisa belajar dari mereka dan memperbaiki diriku sendiri.” Cara berhenti membandingkan diri dan mulai membangun kepercayaan diri: Alihkan fokusmu. Daripada membandingkan perjalanan hidupmu dengan “sorotan” hidup orang lain, fokuslah pada jalanmu sendiri. Rayakan kemajuanmu, sekecil apa pun itu. Tantang pikiran negatifmu. Saat “monster perbandingan” mulai membisikkan keraguan, tanyakan pada dirimu sendiri: apakah itu berdasarkan kenyataan atau hanya ketakutan semata? Pikirkan bahwa kamu juga punya kelebihan. Temanmu yang kamu pandang “sangat keren” mungkin punya kelebihan di sisi A, tapi jangan lupa, kamu juga punya kelebihan di sisi B. Fokus dan investasikan dirimu untuk menguasai kelebihan tersebut. Ingatlah, apa itu percaya diri? Percaya diri berarti menghargai perjalanan hidupmu sebagai perjalanan yang unik. Berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain dan fokuslah menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri. 3. Kenali Dirimu, Hargai Dirimu Salah satu kunci utama memahami apa itu percaya diri adalah mengenali dirimu sendiri. Seberapa baik kamu mengenal dirimu sendiri? Di dunia yang serba cepat ini, mudah sekali terjebak dalam gangguan eksternal, terus-menerus mengevaluasi dan membandingkan diri dengan orang lain. Akibatnya, kamu mungkin mengabaikan perjalanan paling penting: mengenali diri sendiri. Hidup sebenarnya bukan tentang apa yang ada di luar, tapi apa yang ada di dalam diri kita. Ketika kita terlalu fokus pada hal-hal eksternal, kita kehilangan jati diri kita yang sebenarnya. Hal ini dapat menimbulkan kecemasan, ketakutan, dan kurangnya ketenangan batin. Solusinya adalah mengenal dirimu sendiri. Ketika kamu benar-benar mengenal dan menerima dirimu sendiri, kamu bisa memahami apa itu sikap percaya diri dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kamu dapat membuat keputusan yang selaras dengan nilai-nilaimu. Ketika kamu mengenal dirimu sendiri, kamu akan lebih mudah menerima kekuatan dan kelemahanmu, ciri khas kepribadianmu, serta pengalaman-pengalaman di masa lalu. Penerimaan ini akan meningkatkan kepercayaan diri dan citra dirimu yang lebih positif. Mungkin kamu adalah penulis yang hebat, pemimpin alami, atau koki andal. Mengetahui kekuatanmu memungkinkanmu fokus pada hal-hal di mana kamu bisa unggul dan memberi kontribusi yang berarti. Cara menumbuhkan pengetahuan
4 Tips dan Contoh Manajemen Waktu Remote Working yang Efektif

4 Tips dan Contoh Manajemen Waktu Remote Working yang Efektif Oni Lestari Virtual assistant, copywriter, SEO-expert December 18, 2024 | Remote Work Tips Menjadi ibu yang juga bekerja bisa sangat melelahkan. Di satu sisi, kamu pasti ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama anak-anak dan keluarga. Di sisi lain, kamu juga ingin tetap produktif dan mencari nafkah untuk menjaga kestabilan keuangan. Untungnya, dengan bekerja jarak jauh atau remote working, ibu yang bekerja bisa tetap produktif sambil ada untuk anak-anak mereka. Soalnya, kebanyakan pekerjaan remote bisa disesuaikan dengan waktu yang kamu miliki. Kalau kamu tertarik mempelajari cara dan contoh manajemen waktu simak artikel ini hingga tuntas, ya! Daftar Isi 1. Cari Motivasimu Hal pertama yang perlu kamu lakukan untuk tetap produktif dan punya manajemen waktu yang baik adalah menemukan motivasi untuk memulai. Kalau lagi tidak ada motivasi, coba ingat lagi alasan kamu mulai semua ini. Contoh manajemen waktu ini akan menjadi percikan api yang membuat kamu semangat dan bahan bakar untuk terus melangkah. Pikirkan tujuan kamu dan peluang yang bisa datang di masa depan. Kadang-kadang, saat kamu merasa jenuh dengan rutinitas, kamu bisa berhenti sejenak dan ingat kembali alasan kamu. Apa manfaat yang bisa kamu dapatkan dari pekerjaan ini? Apakah itu untuk membuka bisnis impianmu? Menabung untuk liburan yang sudah kamu rencanakan? Atau memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak? Untuk membuat kamu tetap termotivasi, kamu bisa buat vision board. Cari gambar yang mewakili alasan kamu atau gambaran diri kamu di masa depan. Contoh manajemen waktu ini bisa jadi penyemangat saat kamu merasa lelah. 2. Buat Daftar Tugas (To-Do List) Buat daftar tugas agar di akhir hari kamu merasa sudah capai sesuatu dan tetap berada di jalur yang benar. Seperti yang kita tahu, kadang kita bisa lupa, sehingga membuat daftar tugas itu penting. Berikut beberapa contoh manajemen waktu sehari-hari supaya daftar tugasmu lebih efektif: 1. Tulis Daftar Tugasmu Jangan hanya simpan daftar tugas di kepala, lebih baik tulis di catatan. Karena otak kita lebih untuk menghasilkan ide, bukan untuk menyimpan hal-hal. Jadi, kalau daftar tugasmu masih di kepala, sekarang saatnya tulis di alat yang kamu suka. 2. Tulis Semua di Satu Tempat Sederhanakan daftar tugasmu dengan menulis semuanya di satu tempat supaya tidak bingung. Kalau daftar tugasnya tersebar, otak bisa jadi ragu dan kehilangan fokus. Contoh manajemen waktu ini bisa kamu terapkan supaya kamu lebih produktif. 3. Persingkat Daftar Tugasmu Usahakan membuat daftar tugas yang pendek dan realistis. Jangan buat yang terlalu panjang, karena dua alasan. Pertama, daftar yang panjang bisa bikin kamu merasa kewalahan dan tidak tercapai, karena banyak yang belum selesai. Kedua, sering kali tugas dalam daftar panjang itu tidak penting untuk dilakukan hari itu juga. Kamu bisa atur ulang atau mendelegasikannya. Contoh manajemen waktu dalam bekerja ini bakal bikin kamu merasa lebih puas di akhir hari. 4. Selipkan Kata Kerja Coba cek, deh, apakah daftar tugasmu hanya berisi kata benda? Seperti “makanan”, “rumah”, “mobil”? Kamu bisa menggantinya jadi “menyiapkan makanan untuk anak”, “membersihkan rumah”, atau “servis mobil” supaya kamu terdorong untuk menyelesaikannya. Jika hanya menulis kata benda, kamu akan merasa bingung harus melakukan apa. Jadi, selipkan kata kerja di daftar tugasmu, ya! 5. Buat Daftar Tugas yang Detail Tulis daftar tugas berdasarkan pekerjaan, bukan proyek besar. Sebuah proyek biasanya terdiri dari banyak langkah, sedangkan tugas itu satu hal yang harus dikerjakan. Jadi, alih-alih menulis “selesaikan proyek X”, detailkan tugasnya. Misalnya, “hubungi pembicara” atau “pesan tempat acara”. Dengan contoh manajemen waktu ini, kamu bisa merencanakan dan memprioritaskan dengan lebih jelas. 3. Menetapkan Prioritas Setelah kamu punya daftar tugas, langkah selanjutnya adalah menetapkan prioritas. Coba scan daftar tugasmu, lalu tentukan mana yang paling penting untuk tujuan kamu, baik itu tujuan pribadi atau profesional. Beri angka di samping tugasmu berdasarkan tingkat prioritas. Sebagai ibu yang bekerja, kamu juga perlu memasukkan perawatan diri dalam daftar prioritas. Dengarkan tubuh kamu, karena tubuh ibu akan berubah setelah melahirkan dan menyusui. Kebanyakan ibu hanya punya sedikit waktu untuk diri sendiri, jadi perawatan diri itu penting. Ingat, kamu bukan cuma ibu, istri, atau pengusaha, tapi kamu juga punya kebutuhan dan minat yang harus diperhatikan. Untuk membantu menentukan prioritas, coba gunakan matriks prioritas. Contoh manajemen waktu ini membagi tugas menjadi empat kategori berdasarkan urgensi dan kepentingannya. Tugas yang penting dan mendesak → harus kamu kerjakan segera Tugas yang penting tapi tidak mendesak → bisa dijadwalkan Tugas yang tidak penting tapi mendesak → bisa kamu delegasikan Tugas yang tidak penting dan tidak mendesak → bisa dihapus dari daftar 4. Time Blocking Sekarang kamu sudah tahu cara membuat daftar tugas dan menetapkan prioritas. Saatnya tentukan waktu untuk setiap tugas. Ini yang kita sebut time blocking. Tentukan waktu yang realistis untuk setiap tugas dan jangan terlalu memaksakan diri. Misalnya, jangan alokasikan waktu sedikit untuk tugas yang sulit, dan terlalu banyak untuk tugas yang tidak penting. Dengan contoh manajemen waktu, kamu bisa melihat waktu, tugas, dan prioritas dengan lebih jelas. Kamu juga bisa menyisihkan waktu untuk tugas yang mirip. Gunakan aplikasi kalender seperti Google Calendar untuk mengatur time blocking, dan pastikan untuk fokus pada waktu yang telah ditentukan tanpa gangguan. Bonus – Rutinitas Pagi dan Malam yang Lebih Baik! Yuk, Atur Waktumu Lebih Baik Secara keseluruhan, manajemen waktu yang efektif untuk ibu bekerja sangat penting. Dengan contoh manajemen waktu, kamu juga bisa mendapat gambaran jelas mengenai apa yang bisa kamu lakukan. Fokuslah pada motivasi, gunakan daftar tugas yang sederhana, tentukan prioritas dengan bijak, dan coba time blocking. Jangan lupa untuk memperbaiki rutinitas pagi dan malam, serta selalu prioritaskan perawatan diri. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan. Kalau kamu ibu rumah tangga yang ingin bekerja remote tapi bingung mulainya dari mana, kamu bisa gabung webinar gratis dari SGB VA! Kamu akan mendapatkan banyak insight tentang menjadi virtual assistant, salah satu pekerjaan remote yang lagi populer saat ini. Tidak hanya bekerja jarak jauh, kamu juga berpotensi menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi, loh. Biar tidak penasaran, gabung webinar-nya lewat tautan di bawah ini, ya. Kerja Remote Dibayar Dollar Sebagai VA Bersama SGB VA mentor, Tania Gromenko, kamu akan mendapatkan tips dan trik menjadi virtual assistant sukses dalam hitungan pekan. Gabung lewat
[TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek

[TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek Oni Lestari Virtual assistant, copywriter, SEO-expert Setelah pandemi Covid-19, peluang untuk bekerja dari jarak jauh atau remote working semakin banyak. Salah satu pekerjaan remote yang popular tahun ini adalah Virtual Assistant atau VA. Dengan menjadi VA, kamu bisa bekerja dari rumah atau dari mana saja, bahkan bisa mengatur jadwal kerjamu sendiri. Namun, banyak orang yang masih bertanya: berapa, sih, gaji virtual assistant Indonesia itu? Apa benar, kita bisa mendapatkan cuan tambahan dengan rate dolar Amerika Serikat (AS)? Memang ada orang yang mau menggunakan jasa VA kalau harganya bisa berpuluh-puluh ribu Rupiah per jam? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, SGB VA telah menyiapkan penjelasan mengenai gaji virtual assistant Indonesia. Baca artikelnya sampai habis, ya! Daftar Isi Apa itu Virtual Assistant? Virtual assistant, atau dalam bahasa Indonesianya asisten virtual, adalah mitra yang membantu para pebisnis dengan tugas administrasi, manajemen, atau kreatif secara online. Pekerjaan ini sebenarnya sudah ada sejak lama, dimulai pada tahun 1996 ketika seorang wanita bernama Anastasia Stacy Brice bekerja sebagai sekretaris yang bekerja dari rumah untuk klien internasionalnya. Belakangan, pandemi Covid-19 berdampak besar pada industri virtual assistant, karena mendukung tren kerja jarak jauh dan de-urbanisasi. Hal ini membuat virtual assistant semakin populer dan permintaannya meningkat. Seiring dengan perkembangan bisnis yang beradaptasi dengan tuntutan era digital, kebutuhan akan keahlian teknis dan orang-orang yang mahir di bidang ini juga semakin meningkat. Saat ini, virtual assistant memegang peran penting dalam meningkatkan visibilitas brand usaha melalui pemasaran digital, memberikan dukungan teknis, mengelola tugas manajerial seperti manajemen proyek, dan banyak lagi. Berbagai tugas dan tanggung jawab virtual assistant juga disesuaikan dengan kebutuhan klien. Jadi, layanan virtual assistant untuk satu klien bisa berbeda dengan klien lainnya. Faktor yang Mempengaruhi Gaji Virtual Assistant Pendapatan virtual assistant Indonesia bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti: Pengalaman dan reputasi Keahlian khusus Jenis dan kompleksitas proyek Perangkat lunak dan peralatan yang digunakan Permintaan pasar Lokasi geografis Layanan seperti pemasaran digital dan layanan lain yang memerlukan keahlian dan pengetahuan yang lebih tinggi biasanya mematok tarif lebih mahal dibandingkan dengan pekerjaan yang cukup sederhana seperti dukungan administrasi atau asisten pribadi. Para virtual assistant yang menggeluti bidang administrasi bisa mematok tarif berkisar antara US$5 hingga US$10 per jam, atau sekitar Rp80.000 hingga Rp160.000 per jam. Sementara, untuk layanan khusus seperti pemasaran digital atau manajemen proyek bisa mengenakan tarif lebih tinggi, biasanya antara US$10 hingga US$25 per jam atau Rp160.000 hingga Rp400.000 per jam untuk klien-klien di kawasan Asia Tenggara. Cara Menghitung Potensi Pendapatan untuk VA Pemula Dengan semakin banyaknya bisnis yang bergantung pada bantuan virtual untuk pekerjaan jarak jauh, berkarir sebagai virtual assistant bisa jadi pilihan yang cerdas untuk kamu yang ingin memulai remote working. Statistik terbaru menyebutkan bahwa industri virtual assistant tumbuh sebesar 41% pada tahun 2020, dan angkanya masih terus naik seiring dengan munculnya banyak bisnis online (sumber: truelist.co). Tapi kamu mungkin penasaran, berapa, sih, penghasilan virtual assistant Indonesia yang baru memulai karir? Memangnya kita bisa langsung memasang tarif tinggi, seperti US$10 per jam? Seperti yang sudah dijabarkan di atas, tarif virtual assistant juga bervariasi tergantung pada banyak faktor, seperti pengalaman, keterampilan dan niche VA-mu. Gaji virtual assistant Indonesia biasanya dihitung berdasarkan tarif per jam, tarif per proyek, atau bahkan paket bulanan. Baca terus untuk tahu lebih lanjut, ya! Tarif Per Jam Biasanya, para VA pemula memasarkan jasanya dengan tarif per jam. Dari survei SGB VA, gaji virtual assistant per jam dengan cakupan klien internasional adalah sekitar US$10 atau Rp160.000 per jam dari satu klien. Jika dihitung, kamu bisa mendapatkan jumlah itu hanya dengan bekerja 1-2 jam per hari. Dengan begitu, kamu masih punya banyak waktu untuk klien lain, atau untuk meningkatkan keterampilan agar bisa menaikkan tarif. Tarif Per Proyek Untuk proyek tertentu, virtual assistant bisa mengenakan tarif tetap. Tarif proyek ini bervariasi tergantung pada kompleksitas dan durasi tugas yang diberikan klien. Misalnya, sebuah proyek landing page bisa membutuhkan waktu 24 jam untuk diselesaikan (sumber: onix-systems.com). Kalau dihitung dengan tarif per jam US$10 atau Rp160.000, kamu bisa mendapatkan $240 atau Rp3.843.000 untuk satu proyek landing page. Paket Bulanan Paket jasa virtual assistant juga populer digunakan para VA pemula. Dengan skema ini, kamu menentukan gaji virtual assistant per bulan dari jasa yang kamu sediakan. Misalnya, kamu seorang VA media sosial. Kamu membuat sebuah paket bulanan yang mencakup layanan media sosial, membuat 4 postingan per minggu dan total 16 postingan dalam sebulan. Kalau kamu butuh 30 jam per bulan untuk menyelesaikan tugas itu, dengan tarif dasar kamu US$10 atau Rp160.000 per jam, maka klienmu akan membayarmu US$300 atau Rp4.800.000 setiap bulan. Lagi-lagi, hanya dengan 1-2 jam kerja per hari untuk satu klien, kamu masih punya banyak waktu untuk klien lain, untuk keluarga, atau untuk upgrade keterampilanmu. Bayangkan kamu membantu tiga klien. Dua di antaranya membayar paket bulanan untuk jasa pengelolaan media sosial selama 30 jam, dan klien ketiga membayar untuk proyek, seperti membuat landing page yang memakan waktu 24 jam. Total, kamu bisa menghasilkan $840 atau Rp13.452.000 per bulan dengan bekerja 4-5 jam sehari! Menetapkan Minimum Acceptable Rate (MAR) Kamu mungkin belum familiar dengan Minimum Acceptable Rate (MAR). MAR adalah tarif dasar yang memastikan layanan virtual assistant Indonesia tidak dihargai terlalu rendah oleh klien. MAR ini biasanya adalah jumlah minimum yang ditetapkan seorang virtual assistant untuk satu jam kerja dengan mempertimbangkan biaya, pajak, dan pendapatan yang diinginkan. Berikut langkah-langkah untuk menentukan MAR: 1. Hitung Pengeluaran Bulanan Buat daftar semua pengeluaran bulanan, termasuk biaya penting seperti sewa tempat tinggal, biaya makan, asuransi, internet, langganan software tertentu, perlengkapan kantor, pemasaran, sertifikasi, dan pajak. Masukkan semua biaya tetap untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kebutuhan finansialmu. 2. Tentukan Jam Kerja Identifikasi jam kerja yang dapat secara realistis kamu dedikasikan untuk klien. Pertimbangkan faktor-faktor seperti work-life balance, tugas non-klien (misalnya pemasaran, pekerjaan administrasi), dan kemungkinan waktu luang untuk beristirahat atau melakukan hobi. Contohnya bisa kamu lihat di tabel ini: Kamu berpotensi kerja selama 221 hari dalam setahun. Tapi, tidak mungkin kamu bisa kerja 24 jam. Nah, tentukan berapa jam kamu mau mengalokasikan waktu untuk bekerja. Kalau misalnya kamu bisa bekerja 5 jam sehari, tinggal kalikan 221 hari. Hasilnya,