Oni Lestari
Virtual assistant, copywriter, SEO-expert
Setelah pandemi Covid-19, peluang untuk bekerja dari jarak jauh atau remote working semakin banyak. Salah satu pekerjaan remote yang popular tahun ini adalah Virtual Assistant atau VA. Dengan menjadi VA, kamu bisa bekerja dari rumah atau dari mana saja, bahkan bisa mengatur jadwal kerjamu sendiri.
Namun, banyak orang yang masih bertanya: berapa, sih, gaji virtual assistant Indonesia itu? Apa benar, kita bisa mendapatkan cuan tambahan dengan rate dolar Amerika Serikat (AS)? Memang ada orang yang mau menggunakan jasa VA kalau harganya bisa berpuluh-puluh ribu Rupiah per jam?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, SGB VA telah menyiapkan penjelasan mengenai gaji virtual assistant Indonesia. Baca artikelnya sampai habis, ya!
Daftar Isi
Apa itu Virtual Assistant?
Virtual assistant, atau dalam bahasa Indonesianya asisten virtual, adalah mitra yang membantu para pebisnis dengan tugas administrasi, manajemen, atau kreatif secara online.
Pekerjaan ini sebenarnya sudah ada sejak lama, dimulai pada tahun 1996 ketika seorang wanita bernama Anastasia Stacy Brice bekerja sebagai sekretaris yang bekerja dari rumah untuk klien internasionalnya.
Belakangan, pandemi Covid-19 berdampak besar pada industri virtual assistant, karena mendukung tren kerja jarak jauh dan de-urbanisasi. Hal ini membuat virtual assistant semakin populer dan permintaannya meningkat.
Seiring dengan perkembangan bisnis yang beradaptasi dengan tuntutan era digital, kebutuhan akan keahlian teknis dan orang-orang yang mahir di bidang ini juga semakin meningkat.
Saat ini, virtual assistant memegang peran penting dalam meningkatkan visibilitas brand usaha melalui pemasaran digital, memberikan dukungan teknis, mengelola tugas manajerial seperti manajemen proyek, dan banyak lagi.
Berbagai tugas dan tanggung jawab virtual assistant juga disesuaikan dengan kebutuhan klien. Jadi, layanan virtual assistant untuk satu klien bisa berbeda dengan klien lainnya.
Faktor yang Mempengaruhi Gaji Virtual Assistant
Pendapatan virtual assistant Indonesia bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti:
- Pengalaman dan reputasi
- Keahlian khusus
- Jenis dan kompleksitas proyek
- Perangkat lunak dan peralatan yang digunakan
- Permintaan pasar
- Lokasi geografis
Layanan seperti pemasaran digital dan layanan lain yang memerlukan keahlian dan pengetahuan yang lebih tinggi biasanya mematok tarif lebih mahal dibandingkan dengan pekerjaan yang cukup sederhana seperti dukungan administrasi atau asisten pribadi.
Para virtual assistant yang menggeluti bidang administrasi bisa mematok tarif berkisar antara US$5 hingga US$10 per jam, atau sekitar Rp80.000 hingga Rp160.000 per jam.
Sementara, untuk layanan khusus seperti pemasaran digital atau manajemen proyek bisa mengenakan tarif lebih tinggi, biasanya antara US$10 hingga US$25 per jam atau Rp160.000 hingga Rp400.000 per jam untuk klien-klien di kawasan Asia Tenggara.
Cara Menghitung Potensi Pendapatan untuk VA Pemula
Dengan semakin banyaknya bisnis yang bergantung pada bantuan virtual untuk pekerjaan jarak jauh, berkarir sebagai virtual assistant bisa jadi pilihan yang cerdas untuk kamu yang ingin memulai remote working.
Statistik terbaru menyebutkan bahwa industri virtual assistant tumbuh sebesar 41% pada tahun 2020, dan angkanya masih terus naik seiring dengan munculnya banyak bisnis online (sumber: truelist.co).
Tapi kamu mungkin penasaran, berapa, sih, penghasilan virtual assistant Indonesia yang baru memulai karir? Memangnya kita bisa langsung memasang tarif tinggi, seperti US$10 per jam?
Seperti yang sudah dijabarkan di atas, tarif virtual assistant juga bervariasi tergantung pada banyak faktor, seperti pengalaman, keterampilan dan niche VA-mu. Gaji virtual assistant Indonesia biasanya dihitung berdasarkan tarif per jam, tarif per proyek, atau bahkan paket bulanan. Baca terus untuk tahu lebih lanjut, ya!
Tarif Per Jam
Biasanya, para VA pemula memasarkan jasanya dengan tarif per jam. Dari survei SGB VA, gaji virtual assistant per jam dengan cakupan klien internasional adalah sekitar US$10 atau Rp160.000 per jam dari satu klien. Jika dihitung, kamu bisa mendapatkan jumlah itu hanya dengan bekerja 1-2 jam per hari. Dengan begitu, kamu masih punya banyak waktu untuk klien lain, atau untuk meningkatkan keterampilan agar bisa menaikkan tarif.
Tarif Per Proyek
Untuk proyek tertentu, virtual assistant bisa mengenakan tarif tetap. Tarif proyek ini bervariasi tergantung pada kompleksitas dan durasi tugas yang diberikan klien. Misalnya, sebuah proyek landing page bisa membutuhkan waktu 24 jam untuk diselesaikan (sumber: onix-systems.com). Kalau dihitung dengan tarif per jam US$10 atau Rp160.000, kamu bisa mendapatkan $240 atau Rp3.843.000 untuk satu proyek landing page.
Paket Bulanan
Paket jasa virtual assistant juga populer digunakan para VA pemula. Dengan skema ini, kamu menentukan gaji virtual assistant per bulan dari jasa yang kamu sediakan.
Misalnya, kamu seorang VA media sosial. Kamu membuat sebuah paket bulanan yang mencakup layanan media sosial, membuat 4 postingan per minggu dan total 16 postingan dalam sebulan.
Kalau kamu butuh 30 jam per bulan untuk menyelesaikan tugas itu, dengan tarif dasar kamu US$10 atau Rp160.000 per jam, maka klienmu akan membayarmu US$300 atau Rp4.800.000 setiap bulan. Lagi-lagi, hanya dengan 1-2 jam kerja per hari untuk satu klien, kamu masih punya banyak waktu untuk klien lain, untuk keluarga, atau untuk upgrade keterampilanmu.
Bayangkan kamu membantu tiga klien. Dua di antaranya membayar paket bulanan untuk jasa pengelolaan media sosial selama 30 jam, dan klien ketiga membayar untuk proyek, seperti membuat landing page yang memakan waktu 24 jam. Total, kamu bisa menghasilkan $840 atau Rp13.452.000 per bulan dengan bekerja 4-5 jam sehari!
Menetapkan Minimum Acceptable Rate (MAR)
Kamu mungkin belum familiar dengan Minimum Acceptable Rate (MAR). MAR adalah tarif dasar yang memastikan layanan virtual assistant Indonesia tidak dihargai terlalu rendah oleh klien.
MAR ini biasanya adalah jumlah minimum yang ditetapkan seorang virtual assistant untuk satu jam kerja dengan mempertimbangkan biaya, pajak, dan pendapatan yang diinginkan.
Berikut langkah-langkah untuk menentukan MAR:
1. Hitung Pengeluaran Bulanan
Buat daftar semua pengeluaran bulanan, termasuk biaya penting seperti sewa tempat tinggal, biaya makan, asuransi, internet, langganan software tertentu, perlengkapan kantor, pemasaran, sertifikasi, dan pajak. Masukkan semua biaya tetap untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kebutuhan finansialmu.
2. Tentukan Jam Kerja
Identifikasi jam kerja yang dapat secara realistis kamu dedikasikan untuk klien. Pertimbangkan faktor-faktor seperti work-life balance, tugas non-klien (misalnya pemasaran, pekerjaan administrasi), dan kemungkinan waktu luang untuk beristirahat atau melakukan hobi. Contohnya bisa kamu lihat di tabel ini:
Kamu berpotensi kerja selama 221 hari dalam setahun. Tapi, tidak mungkin kamu bisa kerja 24 jam. Nah, tentukan berapa jam kamu mau mengalokasikan waktu untuk bekerja. Kalau misalnya kamu bisa bekerja 5 jam sehari, tinggal kalikan 221 hari. Hasilnya, kamu bisa bekerja 1.105 jam per tahun.
3. Hitung MAR
Nah, sekarang kita bisa hitung MAR-nya. Kamu bisa membagi total pengeluaran dengan jumlah jam kerja yang bisa kamu kerjakan. Perhitungan ini akan memberikan gambaran dasar gaji virtual assistant Indonesia per jam yang perlu dikenakan untuk menutupi biaya hidup dan biaya bisnis.
Misalnya, jika pengeluaran bulanan kamu adalah Rp5.000.000, dan dikali 12 bulan, maka total pengeluaran (expenses) per tahun adalah Rp60.000.000. Nah, kalau total jam kerja (working hours) kamu adalah 1.105, berarti:
60.000.000 ÷ 1.105 = Rp54.320
Jadi, MAR kamu adalah Rp54.320 per jam. Kamu bisa mengatur rate jasa VA-mu seharga Rp54.000-an per jam, atau US$3,41 per jam. Ini angka paling minimum, ya!
Dengan MAR yang jelas, kamu akan terhindar dari undervaluation dan bisa mendapatkan bayaran yang adil.
Analisis Pasar
Siap Cuan Sebagai Virtual Assistant?
Virtual assistant kini menjadi bagian penting dari dunia kerja jarak jauh, membantu bisnis dengan berbagai tugas. Jika kamu tertarik memulai jadi VA, penting untuk menetapkan tarif yang kompetitif namun juga adil, sesuai dengan pengalaman dan jenis proyek yang kamu tangani.
Untuk memastikan kamu mendapatkan virtual assistant Indonesia, ada baiknya untuk mengetahui jumlah penghasilan minimum yang siap kamu terima berdasarkan pengeluaran dan pendapatan yang diinginkan. Dengan memahami pasar dan menunjukkan keterampilanmu, kamu bisa merasa lebih percaya diri dalam menetapkan tarif.
Kalau kamu masih bingung bagaimana cara menentukan tarif sebagai VA, atau kamu ingin tahu lebih lanjut bagaimana cara memulai karir sebagai VA, kamu bisa bergabung di webinar gratis dengan mentor SGB VA, Tania Gromenko. Tania akan membagikan banyak rahasia sukses di bisnis VA, gratis! Klik tombol di bawah untuk bergabung dengan webinar, ya.
Kerja Remote Dibayar Dollar Sebagai VA
Bersama SGB VA mentor, Tania Gromenko, kamu akan mendapatkan tips dan trik menjadi virtual assistant sukses dalam hitungan pekan. Gabung lewat tautan di bawah sekarang!