From Doubt to Confidence: Rifka’s Story of Becoming a Virtual Assistant
Athika Rahma
SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA
- Januari 15, 2025
- Alumni Stories
Siapa sangka, di balik setiap keputusan yang terlihat sederhana, ada peluang besar yang menunggu untuk ditemukan? Inilah yang Rifka rasakan saat ia memutuskan untuk menjadi seorang Virtual Assistant (VA).
Dari rasa ragu hingga menemukan kenyamanan dalam pekerjaan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya, Rifka membagikan perjalanan inspiratifnya tentang bagaimana ia berani melangkah ke dunia digital. Ceritanya bisa menjadi motivasi yang kamu butuhkan untuk mengambil langkah pertama!
In this article...
Awalnya, Rifka Ragu…
Rifka memulai perjalanannya dengan banyak keraguan. Setelah 4–5 tahun menjadi ibu rumah tangga dan berjualan baju, mainan anak, serta barang-barang lainnya secara online untuk membantu perekonomian keluarga, Rifka merasa ragu untuk kembali bekerja penuh waktu.
Hidupnya sudah terbiasa dengan jadwal yang fleksibel dan ia tidak yakin bisa kembali ke karier full time. Namun, segalanya berubah ketika ia pertama kali mendengar tentang pekerjaan sebagai VA.
Awalnya, menjadi VA menarik perhatiannya, tetapi ia merasa ada banyak hambatan di depan. Salah satu kekhawatiran terbesarnya adalah kemampuan bahasa Inggrisnya.
“Bahasa Inggris selalu menjadi hambatan besar untuk saya. Saya tidak merasa percaya diri,” kenangnya. Namun, semuanya berubah ketika ia mengikuti webinar SGB VA. Saat itu, semuanya mulai terasa lebih jelas.
“Tania berkata, ‘Kamu tidak perlu hebat untuk memulai, tapi kamu perlu memulai untuk menjadi hebat.’ Kata-kata itu benar-benar melekat di hati saya,” ujar Rifka. Itu menjadi dorongan yang ia butuhkan untuk memulai perjalanannya, meskipun ia merasa belum sempurna.
Baca Juga: Kisah Ebi: Perawat 8+ Tahun yang Banting Setir Jadi VA Social Media Manager
Mengatasi Ketakutan dan Membangun Kepercayaan Diri
Seperti yang Rifka ceritakan sebelumnya, ketakutan terbesarnya ialah kemampuan bahasa Inggrisnya. Namun, setelah mengikuti webinar gratis SGB VA, ia terkejut mendapati bahwa ia bisa memahami apa yang Tania sampaikan dengan baik.
“Ternyata, bahasa Inggris saya sudah cukup untuk memulai,” ujarnya.
Rifka menyadari bahwa selama ini, ia terlalu takut pada ketidakmampuan untuk lancar berbahasa Inggris, padahal dengan latihan dan belajar secara bertahap, ia bisa terus berkembang.
“Begitu kamu mulai, kamu akan belajar seiring berjalannya waktu. Sebagian besar hambatan hanya ada di kepala kita, dan ketika kita melangkah, semuanya mulai terasa lebih mudah,” tambahnya.
Hal lain yang harus ia atasi adalah keyakinan bahwa ia memerlukan latar belakang pendidikan tertentu untuk menjadi VA. Namun, dalam webinar SGB VA, ia mengetahui bahwa gelar akademik tertentu bukanlah syarat utama.
“Selama kamu mau belajar dan mengembangkan keterampilan, itu sudah cukup,” katanya. Ini menjadi kelegaan besar bagi Rifka. Ia menyadari bahwa siapa pun yang memiliki tekad dan kemauan bisa menjadi VA yang sukses.
Memulai di Waktu yang Tepat
Momen penting dalam proses pengambilan keputusan Rifka adalah saat ia menyadari bahwa dunia digital berkembang dengan cepat. Waktu itu terasa seperti kesempatan emas untuk bertindak. Ia khawatir jika terus menunda, akan semakin sulit untuk melangkah.
“Kalau saya terus menunda, dunia akan semakin cepat bergerak, dan saya akan tertinggal,” ujarnya.
Ketika memikirkan dunia VA, Rifka melihatnya sebagai bidang yang berkembang pesat dan dapat menawarkan masa depan yang stabil. “Industri ini tumbuh dengan cepat. Kalau saya tidak melangkah sekarang, saya akan melewatkan peluang ini,” tambahnya.
Memilih Fokus pada Manajemen Media Sosial
Awalnya, Rifka berpikir untuk memulai sebagai VA yang mengerjakan tugas administratif karena terlihat sebagai pintu masuk yang paling mudah.
Rifka pun mengikuti kursus SGB VA untuk memperdalam kemampuannya. Meskipun banyak berita mengenai SGB VA penipuan, namun Rifka tetap yakin untuk mencoba.
Setelah mengikuti kursus, Rifka merasa bahwa hal tersebut adalah investasi terbaik yang pernah dia lakukan. Tak hanya belajar dasar-dasar menjadi VA, ia jadi menemukan bidang yang lebih diminati dan memiliki permintaan tinggi: Manajemen Media Sosial (SMM).
“Kenapa SMM? Karena permintaannya tinggi. Hampir setiap bisnis online membutuhkan keberadaan di media sosial,” ungkapnya. Rifka merasa lebih nyaman dengan media sosial karena sebelumnya sudah sering menggunakan platform seperti Instagram.
Ia memiliki pemahaman dasar tentang pola dan strategi di dalamnya. “Saya sudah tahu cara membuat postingan menarik, menulis caption, dan mengedit video. Rasanya ini sangat cocok untuk saya,” katanya dengan penuh semangat.
Pilihan Rifka untuk fokus pada SMM ternyata sangat tepat. Dunia bisnis online sangat bergantung pada media sosial untuk membangun merek dan menjangkau pelanggan. Rifka yakin bahwa ia bisa memberikan kontribusi berharga di bidang ini.
Baca Juga: Kisah Intan Hidupkan Kembali Impiannya: Dari Ibu Rumah Tangga, Kini Jadi VA Bergaji Dolar
Klien Pertama Rifka
Klien pertama Rifka bukanlah seseorang dari negara yang jauh, melainkan teman satu universitas yang masih ia jaga komunikasinya. Hal ini menjadi dorongan kepercayaan diri yang besar bagi Rifka.
Namun, perjalanan Rifka tidak selalu mulus. Kesempatan berikutnya datang dari calon klien di Inggris, tetapi tidak berjalan semudah yang ia harapkan. “Saya merasa terlalu sering mengganggu mereka dengan pertanyaan tentang pembayaran dan kontrak. Saya khawatir terlihat terlalu memaksa,” akunya.
Namun, Rifka menyadari bahwa ia perlu mengubah pola pikirnya. Alih-alih fokus pada aspek bisnis terlebih dahulu, ia memutuskan untuk mendekati klien dengan tujuan membantu.
“Saya berpikir, ‘Saya di sini untuk membantu. Tujuan saya adalah menyelesaikan masalah mereka, bukan hanya mendapatkan kesepakatan.’” Pendekatan ini membantunya membangun hubungan baik dan kepercayaan dengan klien.
Mengatasi Keraguan dan Memberanikan Diri
Bagi Rifka, keraguan selalu menjadi teman sepanjang perjalanan. Namun, ia belajar untuk melihat keraguan sebagai tanda bahwa ia harus melangkah maju.
Ia juga menyarankan untuk menuliskan ketakutanmu agar lebih mudah memahami apa yang sebenarnya menghentikanmu. Rifka mengakui bahwa saat pertama kali memulai, ia merasa belum sepenuhnya siap, tetapi ia tetap memutuskan untuk melangkah.
“Saya tidak percaya ada yang benar-benar siap. Tapi begitu kamu memulai, kamu akan belajar dan berkembang,” ujarnya.
Baca Juga: Cerita Laila: Resign dari Kerja Kantoran dan Jadi VA dengan 5 Klien
Tips for Anyone Still Hesitant to Start
Rifka’s best advice for anyone still unsure about making the leap into becoming a VA is simple: “Just start.” When you begin, you’ll figure out what you like and what you’re good at. Rifka herself started with administrative tasks but eventually found her passion in Social Media Management. “You have to try things out. That’s how you find your strengths and interests,” she said.
She also emphasizes that becoming a VA isn’t just about getting clients—it’s about gaining insight into the world of online business. “I learned so much about the online business world. For example, I learned about Facebook Ads, how to make Instagram posts more engaging, and how to add value to your content. There’s so much to discover,” Rifka shared with excitement.
Tips Rifka untuk yang Kamu Masih Ragu
Rifka percaya bahwa langkah pertama adalah yang paling penting, bahkan jika kamu merasa belum sepenuhnya siap. Menurutnya, keraguan itu wajar, tetapi jangan biarkan hal itu menghentikanmu! “Mulai saja dulu,” katanya. Dengan melangkah, kamu akan belajar lebih banyak tentang dirimu dan dunia VA.
Rifka juga menyarankan untuk menuliskan ketakutanmu. Dengan begitu, kamu bisa memahami apa yang sebenarnya menghambatmu dan mencari solusinya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya investasi dalam pembelajaran, seperti mengikuti kursus atau pelatihan. “Ketika kamu berinvestasi, kamu lebih serius untuk belajar dan lebih termotivasi untuk berhasil,” tambahnya.
Terakhir, Rifka mengingatkan bahwa kesuksesan tidak memerlukan kesempurnaan di awal. Kamu akan tumbuh dan berkembang seiring waktu, asalkan kamu berani memulai.
Jika kamu bermimpi bekerja dari mana saja dengan fleksibilitas waktu, inilah saatnya memulai kariermu seperti Rifka!
Webinar gratis SGB VA bisa menjadi langkah awal untuk memahami dunia VA. Di sana, kamu akan mendapatkan berbagai insights mengenai apa itu VA, apa saja skill yang dibutuhkan, hingga bagaimana kamu bisa mendapatkan klien pertamamu!
Daftar sekarang sebelum kehabisan kuota!
Become Succesful VA Now
Click the button and register right now!