
VA Oportunis atau Spesialisas? Ini Tips dari Abigail, Alumni SGB VA Batch 16

Athika Rahma
SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA
- Februari 14, 2025
- Alumni Stories
Menjadi seorang Virtual Assistant (VA) adalah peluang menarik bagi siapa saja yang ingin bekerja fleksibel dan menjangkau klien dari berbagai industri.
Namun, di awal perjalanan, banyak VA pemula dihadapkan pada dilema: apakah harus mengambil semua pekerjaan yang tersedia demi pengalaman, ataukah lebih baik fokus pada satu bidang agar lebih dikenal sebagai spesialis?
Setiap pilihan memiliki tantangannya sendiri, dan menemukan jalur yang paling tepat sering kali membutuhkan proses trial and error. Abigail, alumni SGB VA Course batch 15, pernah mengalami kebingungan yang sama.
Awal Mula Menjadi VA
Abigail pertama kali mengenal dunia VA dari iklan SGB VA Course di media sosial. “Saat itu aku memang sedang mencari course yang sesuai dengan minatku. Ketika melihat iklan tentang peluang kerja dari rumah dengan gaji dalam mata uang dollar, aku langsung tertarik,” kenangnya.
Sebelum mengikuti course, ia bahkan tidak tahu apa itu VA. Di saat banyak informasi SGB VA penipuan di internet, motivasinya untuk memiliki pekerjaan fleksibel dari rumah membuatnya mantap bergabung.
Setelah menyelesaikan kursus dan belajar di SGB VA, Abigail mulai mencari klien melalui Upwork. Klien pertamanya berasal dari Arab Saudi, tetapi proyek tersebut hanya berlangsung singkat.
Awalnya, ia mengambil berbagai jenis pekerjaan yang tersedia, karena memang tujuan awalnya ialah mencari penghasilan tambahan sekaligus mengisi waktu luang di antara kerja kantorannya. Namun, seiring waktu, ia menyadari bahwa strategi ini tidak selalu efektif.
“Aku merasa kesulitan membangun personal branding karena terlalu banyak bidang yang aku coba,” ujarnya.
Baca Juga: Silfia Sang ‘Supermom’: Sukses Jadi VA Sekaligus Ibu Anak Berkebutuhan Khusus
Jadi VA yang Oportunis
Pada awalnya, menerima semua pekerjaan tampak seperti strategi yang baik. Abigail mendapatkan berbagai pengalaman dan memahami dinamika berbagai tugas VA. Namun, ia juga menghadapi tantangan: portofolionya menjadi kurang terarah, dan ia kesulitan memasarkan dirinya secara spesifik.
“Dulu aku menerima banyak pekerjaan. Tapi karena tidak spesifik, portofolioku pun jadi kurang terarah. Ini membuatku lebih sulit mendapatkan klien yang benar-benar cocok,” katanya.
Sebenarnya, keuntungan menjadi VA generalist adalah fleksibilitasnya. VA generalist bisa mengambil berbagai pekerjaan dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar yang berubah.
Namun, ada juga tantangannya: sulit untuk menonjol di satu bidang tertentu. Abigail merasakan bahwa meskipun ia bisa mengerjakan berbagai tugas, klien cenderung memilih spesialis untuk tugas-tugas yang lebih kompleks dan bernilai tinggi.
Menemukan Spesialisasi
Setelah mengalami kesulitan memasarkan diri sebagai VA dengan keahlian terlalu luas, Abigail mulai memfokuskan diri pada branding dan email marketing.
“Dari course aku belajar bagaimana mempromosikan diri dan membangun mindset bisnis. Itu yang membuatku akhirnya percaya bahwa aku bisa melakukan apa saja selama aku punya strategi yang tepat,” ujarnya.
Ia mulai memperdalam keterampilannya di email marketing serta memahami strategi segmentasi audiens dan copywriting yang efektif untuk email campaign. Selain itu, ia juga mempelajari lebih dalam tentang strategi email marketing, mulai dari pembuatan konten email, automasi, hingga analisis performa kampanye.
Dengan spesialisasi di branding dan email marketing, ia mulai membangun portofolio yang lebih terarah.
Baca Juga: Jadi Dokter Sekaligus Virtual Assistant? Bisa, dokter Karlina Buktinya!
Perubahan Terbesar Setelah Menjadi VA
Salah satu perubahan terbesar yang Abigail rasakan adalah cara pandangnya terhadap bisnis. Sebelumnya, ia berpikir bahwa membangun bisnis membutuhkan modal besar dan pengalaman bertahun-tahun.
Namun, setelah mendalami dunia VA, ia menyadari bahwa bisnis bisa dimulai dari ide dan tekad. “Sisanya bisa dipelajari dan dikerjakan seiring waktu,” katanya.
Selain itu, ia juga belajar pentingnya memiliki strategi yang jelas dalam mencari klien. Ia mulai lebih selektif dalam memilih pekerjaan dan memastikan bahwa setiap proyek yang ia ambil benar-benar mendukung pertumbuhan kariernya.
Dengan fokus yang lebih jelas, ia tidak hanya lebih mudah mendapatkan klien tetapi juga lebih percaya diri dalam menawarkan jasanya. Spesialisasi telah membantunya menonjol di bidang yang ia kuasai.
“Puji Tuhan, awal bulan ini aku mulai bekerja dengan klienku yang kedua,” ungkapnya.
Abigail juga menyadari bahwa menjadi VA bukan hanya tentang memiliki keterampilan teknis, tetapi juga tentang membangun jaringan dan komunitas. Ia aktif di berbagai grup dan forum VA, mengikuti diskusi, serta berbagi pengalamannya.
Bergabung dengan komunitas VA seperti SGB VA juga memberinya motivasi untuk terus belajar. “Melihat banyak VA senior yang tetap semangat belajar itu bikin aku lebih termotivasi (untuk menjadi VA yang sukses). Itu berkesan buatku,” tambahnya.
Tips Jadi VA ala Abigail
Menurut Abigail, sebenarnya pilihan antara menjadi VA generalist atau spesialis tergantung pada tujuan masing-masing. Namun, berdasarkan pengalamannya, ia lebih menyarankan untuk fokus pada satu bidang. Berikut beberapa tips yang ia bagikan:
- Jangan menjadi oportunis berlebihan – Mengambil banyak pekerjaan tanpa arah yang jelas bisa membuat portofolio menjadi kurang fokus.
- Fokuslah pada satu bidang – Pilih bidang yang paling kamu kuasai atau yang paling kamu sukai, lalu dalami keterampilan di sana.
- Bangun portofolio yang solid – Dengan spesialisasi yang jelas, klien lebih mudah menilai keahlianmu dan mempercayakan pekerjaan kepadamu.
- Belajar strategi pemasaran diri – Promosi yang tepat akan membantumu menarik klien yang benar-benar membutuhkan jasa yang kamu tawarkan.
Baca Juga: Komunitas dan Networking: Kunci Kesuksesan Dyah Berkarier sebagai VA
Yuk, Jadi VA Spesialis yang Dibutuhkan Klien
Bagi mereka yang suka tantangan dan fleksibilitas, menjadi VA generalist bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, bagi mereka yang ingin lebih cepat berkembang dan mendapatkan klien yang lebih bernilai tinggi, spesialisasi adalah langkah yang tepat.
Abigail telah membuktikan bahwa dengan fokus dan strategi yang tepat, ia bisa membangun karier yang stabil sebagai VA. Kini, ia tidak hanya bekerja dengan klien yang lebih sesuai dengan keahliannya, tetapi juga memiliki kepercayaan diri lebih dalam menjalani profesinya.
Jika kamu ingin menjadi VA spesialis dan menarik banyak klien untuk menggunakan jasamu, kamu ada di tempat yang tepat! SGB VA Course akan membantu kamu mulai dari memetakan keterampilan dan niche layanan VA hingga praktik langsung untuk mendapatkan klien impian pertamamu sebagai VA.
Mau tahu informasi kursus SGB VA lebih lanjut? Ikuti webinar gratis bersama mentor SGB VA, Tania Gromenko, yuk! Klik link di bawah untuk mendaftar sebelum slot habis.
Kerja Remote Dibayar Dollar Sebagai VA
Bersama SGB VA mentor, Tania Gromenko, kamu akan mendapatkan tips dan trik menjadi virtual assistant sukses dalam hitungan pekan. Gabung lewat tautan di bawah sekarang!