From 10 Years in Hospitality Industry to High-Paying Virtual Assistant: Mellika’s Journey
Athika Rahma
SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA
- Januari 21, 2025
- Alumni Stories
Setiap orang punya cerita, dan kisah perubahan karier sering kali menjadi yang paling menginspirasi. Kali ini, kita akan berkenalan dengan Mellika, seorang wanita yang berani melangkah keluar dari zona nyamannya di dunia hospitality untuk mencoba sesuatu yang sama sekali baru: menjadi seorang Virtual Assistant (VA).
Jika kamu sedang mempertimbangkan perubahan karier, cerita Mellika mungkin bisa jadi pendorong untuk mengambil langkah pertamamu.
Jadi Pegawai Hotel 10 Tahun
Sebelum menjadi VA, Mellika menjalani hidup yang penuh dinamika di dunia hospitality. Selama hampir satu dekade, ia bekerja keras di dalam industri yang mengandalkan interaksi langsung dan kehadiran fisik.
Ia menikmati pekerjaannya, tetapi ada dorongan dalam hatinya untuk mencari sesuatu yang berbeda. “Saya sadar bahwa saya ingin melakukan hal lain yang bisa memberi ruang untuk belajar dan berkembang,” kata Mellika.
Ketika pandemi melanda, semuanya berubah. Perusahaan tempat ia bekerja di Singapura terpaksa tutup, dan Mellika harus menghadapi kenyataan kehilangan pekerjaan. Seperti banyak orang lainnya di industri hospitality, ia merasa bingung dan frustrasi.
Namun, dari momen sulit itu, datanglah peluang baru. Suaminya, yang bekerja di bidang IT, memperkenalkan Mellika pada dunia kerja remote.
Ia mulai mencari tahu tentang platform seperti Upwork, Fiverr, dan Freelancer. Awalnya, hanya sekadar rasa penasaran, tetapi Mellika segera menyadari bahwa menjadi VA bisa menjadi jalan baru untuk kariernya.
Baca Juga: Silfia Sang ‘Supermom’: Sukses Jadi VA Sekaligus Ibu Anak Berkebutuhan Khusus
Mengapa Memilih Menjadi VA?
Selain kondisi dunia kerja yang tidak baik-baik saja saat itu, ternyata, keputusan Mellika menjadi VA sejalan dengan apa yang ia inginkan selama ini. Mellika selalu tertarik pada pemasaran digital, namun tidak memiliki waktu yang cukup untuk belajar kala itu.
Dengan demikian, menjadi VA memberinya kesempatan untuk belajar sekaligus menerapkan keterampilan baru.
“Saya mulai belajar tentang email marketing, pembuatan konten, manajemen media sosial, bahkan AI. Semua itu sangat menarik buat saya, saya ingin sekali mempelajarinya,” katanya.
Baginya, menjadi VA bukan sekadar mencari pekerjaan baru, tetapi juga tentang menemukan cara untuk membantu bisnis tampil lebih menarik secara online.
Selain itu, ia merasa pekerjaan ini memberinya fleksibilitas yang ia butuhkan. “Saya bisa bekerja dengan klien dari berbagai bidang, jadi tidak pernah terasa monoton. Kreativitas dan variasi dalam pekerjaan inilah yang membuat saya jatuh cinta pada profesi ini,” tambahnya.
Mendalami Dunia VA lewat SGB VA
Setelah dua tahun bekerja secara remote, Mellika merasa perlu berinvestasi pada pengembangan dirinya. Ia mulai membandingkan berbagai kursus online dan mengikuti webinar gratis untuk mempelajari lebih jauh tentang dunia VA.
Akhirnya, ia menemukan program SGB VA, yang menurutnya menawarkan semua yang ia butuhkan: materi praktis, mentor berpengalaman, dan komunitas alumni yang suportif. Mellika dengan berani mengikuti kursus ini di saat banyak orang yang skeptis dengan SGB VA, bahkan menganggap SGB VA penipuan.
“Hal terbaik yang saya pelajari adalah cara membangun portofolio yang kuat dan mendekati klien dengan cara yang profesional,” ungkap Mellika. Keterampilan ini membuatnya percaya diri saat menawarkan jasanya kepada klien baru.
Kini, Mellika fokus pada layanan seperti email marketing, copywriting, dan SEO. Tapi, ia tidak berhenti di situ.
“Saya selalu ingin belajar lebih banyak. Mungkin ke depannya saya akan menambah layanan lain di bidang pemasaran digital. Saya percaya, untuk tetap relevan, kita harus terus belajar dan berkembang,” jelasnya.
Baca Juga: Jadi Virtual Assistant Sambil Kerja Kantoran? Bisa! Annisa Buktinya
Tantangan Mendapatkan Klien Pertama
Mellika memulai perjalanannya dengan membangun profil di platform seperti Upwork dan Fiverr. Ia melamar pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya, dan pekerjaan pertamanya adalah entri data. Meskipun sederhana, itu menjadi pijakan awal untuk membangun portofolio dan pengalaman.
Namun, perjalanan ini tidak selalu mulus. Mellika menghadapi tantangan besar seperti membangun kepercayaan diri untuk bersaing dengan VA lain yang sudah lebih berpengalaman. Selain itu, ia harus belajar cara menonjolkan keterampilannya agar dilirik oleh klien di tengah persaingan yang ketat.
Mellika juga harus belajar untuk mengelola ekspektasi, terutama mengenai penghasilan yang akan ia dapatkan.
“Di awal, penghasilannya mungkin belum besar, tapi nilai yang saya tawarkan kepada klien terus bertambah seiring waktu. Sekarang, saya bisa menghasilkan pendapatan yang layak hanya dengan bekerja beberapa jam sehari. Yang paling saya syukuri, saya punya lebih banyak waktu untuk keluarga,” katanya dengan senyum.
Baca Juga: Cerita Rifka: Gak Bisa Bahasa Inggris Tetap Jadi Virtual Assistant!
Tips dari Mellika untuk Para Calon VA
Buat kamu yang sedang mempertimbangkan menjadi VA, Mellika punya beberapa saran berharga yang bisa membantumu memulai:
Lakukan Riset Mendalam
Sebelum memutuskan menjadi VA, pastikan kamu memahami apa yang dibutuhkan dalam profesi ini. Apakah pekerjaan ini sesuai dengan nilai-nilai yang kamu pegang? Apakah keterampilanmu relevan dengan kebutuhan pasar saat ini? Cari tahu juga tentang jenis layanan yang paling banyak diminati oleh klien di platform seperti Upwork atau Fiverr. Semakin banyak informasi yang kamu miliki, semakin yakin kamu dalam mengambil langkah pertama.
Komitmen adalah Kunci
Profesi VA membutuhkan konsistensi dan dedikasi. Jangan setengah-setengah dalam menjalaninya, terutama di awal ketika persaingan bisa terasa berat. Mellika menyarankan untuk menjadwalkan waktu belajar dan bekerja dengan disiplin. Selain itu, bersiaplah untuk terus belajar, karena dunia digital terus berubah, dan keterampilan baru akan selalu dibutuhkan.
Fokus pada Pengembangan Diri
Jangan takut untuk berinvestasi pada dirimu sendiri. Mengikuti kursus, pelatihan, atau webinar bisa menjadi cara efektif untuk meningkatkan kemampuan. Selain itu, pengembangan diri tidak hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga cara berkomunikasi dengan klien, manajemen waktu, dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Bangun Jaringan dan Komunitas
Jangan remehkan kekuatan jaringan. Bergabunglah dengan komunitas VA, seperti SGB VA, atau forum diskusi online yang relevan. Di sana, kamu bisa bertukar pengalaman, belajar dari para profesional lain, dan bahkan menemukan peluang kerja baru.
Berani Memulai dari Hal Kecil
Tidak masalah jika proyek pertamamu sederhana atau bayarannya tidak besar. Yang penting adalah pengalaman yang kamu dapatkan dan portofolio yang bisa kamu bangun. Setiap langkah kecil adalah pijakan menuju kesuksesan yang lebih besar.
Dengan mengikuti tips ini, Mellika percaya bahwa siapa pun bisa memulai perjalanan sebagai VA dan menemukan kesuksesan dalam profesi ini.
Baca Juga: Cerita Laila: Resign dari Kerja Kantoran dan Jadi VA dengan 5 Klien
Kamu Juga Bisa Seperti Mellika
Cerita Mellika adalah bukti bahwa latar belakang di industri tertentu bukanlah penghalang untuk mengubah karier. Dengan semangat belajar dan keberanian untuk mencoba, siapa pun bisa menemukan jalan baru yang lebih sesuai dengan mimpi mereka.
Jika kamu merasa terinspirasi dan ingin memulai perjalananmu sebagai VA, webinar gratis dari SGB VA bisa menjadi langkah pertama. Di sesi ini, kamu akan mendapatkan panduan menjadi VA sukses langsung dari mentor SGB VA, Tania Gromenko.
Daftar lewat link di bawah untuk amankan slotmu.
Ready for More? Join Our Free Webinar!
Click the button and register right now!