Win 2 round trip tickets to Singapore & have lunch with Tania Gromenko ─ JOIN THE GIVEAWAY.

Oni Lestari

Virtual assistant, copywriter, SEO-expert

Pernahkah kamu merasa orang lain selalu terlihat percaya diri, seolah-olah mereka tahu persis apa yang harus dilakukan, sementara kamu justru terjebak dalam keraguan pada setiap langkahmu?

Perasaan ini wajar, kok, terjadi padamu. Yang harus kamu lakukan adalah membangun rasa percaya diri yang kuat supaya keraguan-keraguan itu hilang!

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas apa itu percaya diri, bagaimana keraguan diri bisa muncul dan apa saja langkah-langkah yang bisa dilakukan menumbuhkan rasa cinta pada diri sendiri. Yuk, teruskan membaca untuk menemukan caranya!

Daftar Isi

    Apa Itu Percaya Diri?

    Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami apa itu percaya diri. Secara sederhana, percaya diri adalah keyakinan terhadap kemampuan diri untuk menghadapi tantangan, mengambil keputusan, dan meraih tujuan hidup.

    Namun, kepercayaan diri bukan berarti tidak pernah merasa ragu atau takut. Sebaliknya, percaya diri adalah kemampuan untuk tetap maju meski ada rasa ragu, karena kamu percaya bahwa kamu bisa mengatasi apapun yang terjadi.

    Cara Membangun Percaya Diri dengan Cepat

    1. Berhenti Terlalu Banyak Berpikir (Overthinking)

    how to build self confidence right away

    Kita semua pasti pernah terjebak dalam overthinking. Rasanya, semua hal buruk yang kita pikirkan itu mungkin terjadi. Tak jarang banyak orang yang tidak fokus melakukan aktivitas mereka gara-gara overthinking ini.

    Tapi ingat, meskipun pikiran itu kuat, mereka tidak selalu benar. Otak kita terus-menerus menghasilkan pikiran untuk memahami dunia di sekitar kita. Masalahnya, kita sering salah menganggap pikiran itu sebagai kenyataan.

    Mengapa overthinking itu merugikan?

    • Bikin kamu takut gagal: Ingat, kita tidak bisa memprediksi hasil dari usaha kita. Apakah gagal atau sukses, itu di luar kendali. Jika gagal, kita bisa mencoba lagi. Kalau tidak mencoba, kita justru akan menyesal dan menyalahkan diri sendiri, “coba kalau kemarin aku…”.
    • Bikin kamu punya ekspektasi yang tidak realistis: Biasanya, orang yang overthinking cenderung membuat skenario dengan membandingkan dirinya dengan orang lain. Hal ini membuatnya sering kali menetapkan target yang terlalu tinggi. Ketika target itu gagal tercapai, hanya kecewa yang didapat.
    • Bikin kamu jadi perfeksionis: Orang yang overthinking, saking takutnya dengan hasil yang tidak sesuai harapan, ingin melakukan semua hal dengan sempurna. Padahal, tidak ada hal yang sempurna di dunia ini. Kita justru harus merangkul ketidaksempurnaan yang kita miliki dan memperbaikinya waktu demi waktu.

    Untuk mengatasi overthinking, kamu perlu memahami apa itu percaya diri. Dengan begitu, kamu bisa menyadari bahwa keyakinan pada diri sendiri dapat membantu menghentikan siklus pikiran negatif.

    Suara kecil yang berkata, “Bagaimana kalau aku gagal melakukannya?” biasanya berasal dari pola pikir negatif. Kamu bisa menantangnya dengan bertanya, “Bagaimana kalau aku berhasil melakukannya?”

    Alih-alih membuat skenario terburuk di dalam kepala, siapkan skenario terbaik dan realistis yang akan kamu capai jika kamu berhasil. Tidak perlu muluk-muluk, kamu bisa berpikir:

    “Jika bisnisku gagal, setidaknya aku sudah mencoba. Aku jadi tahu kalau aku tidak cocok bisnis produk ini. Jadi, aku bisa mencoba lagi dengan mengganti produk lain.”

    Jika kamu memahami apa itu percaya diri, kamu akan tahu bahwa overthinking hanya menghalangi potensi dirimu. Keraguan diri adalah pengalaman manusia yang wajar. Dengan mengenali sumbernya dalam pikiranmu, serta belajar untuk menantangnya, kamu bisa melepaskan diri dari overthinking dan mengambil alih kendali atas hidupmu.

    Baca Juga: 4 Tips dan Contoh Manajemen Waktu Remote Working yang Efektif

    2. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain

    Sering kali, kita hanya melihat sisi terbaik yang ditampilkan oleh seseorang. Hal ini menciptakan ilusi bahwa orang lain memiliki sesuatu yang luar biasa, yang tidak kita miliki. Kita jadi cenderung menyalahkan diri sendiri dengan berpikir, “Dia sudah sesukses itu, sedangkan aku tidak punya apa-apa.”

    Faktanya, membandingkan diri dengan orang lain akan menguatkan pola pikir negatif. Otak kita cenderung mengulangi pola yang sama. Semakin sering kamu membandingkan dirimu sendiri, semakin dalam siklus negatif itu terbentuk. 

    Bahkan, ketika hal baik terjadi padamu, kamu akan tetap berpikir kalau semua terjadi karena keberuntungan saja. Pujian dari orang lain pun tidak bisa mengubah hal itu karena akarnya adalah bagaimana kamu memandang dirimu sendiri.

    Daripada membiarkan pikiran negatif itu berlarut-larut, akui perasaanmu lalu ubah cara pandangmu. Ketika kamu melihat orang lain “nampak lebih sukses” daripada kamu, kamu bisa mengatakan hal ini di dalam hati:

    “Setiap orang punya kelebihan masing-masing. Mungkin aku bisa belajar dari mereka dan memperbaiki diriku sendiri.” 

    Cara berhenti membandingkan diri dan mulai membangun kepercayaan diri:

    • Alihkan fokusmu. Daripada membandingkan perjalanan hidupmu dengan “sorotan” hidup orang lain, fokuslah pada jalanmu sendiri. Rayakan kemajuanmu, sekecil apa pun itu.
    • Tantang pikiran negatifmu. Saat “monster perbandingan” mulai membisikkan keraguan, tanyakan pada dirimu sendiri: apakah itu berdasarkan kenyataan atau hanya ketakutan semata?
    • Pikirkan bahwa kamu juga punya kelebihan. Temanmu yang kamu pandang “sangat keren” mungkin punya kelebihan di sisi A, tapi jangan lupa, kamu juga punya kelebihan di sisi B. Fokus dan investasikan dirimu untuk menguasai kelebihan tersebut.

    Ingatlah, apa itu percaya diri? Percaya diri berarti menghargai perjalanan hidupmu sebagai perjalanan yang unik. Berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain dan fokuslah menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri.

    3. Kenali Dirimu, Hargai Dirimu

    Salah satu kunci utama memahami apa itu percaya diri adalah mengenali dirimu sendiri. Seberapa baik kamu mengenal dirimu sendiri? 

    Di dunia yang serba cepat ini, mudah sekali terjebak dalam gangguan eksternal, terus-menerus mengevaluasi dan membandingkan diri dengan orang lain. Akibatnya, kamu mungkin mengabaikan perjalanan paling penting: mengenali diri sendiri.

    Hidup sebenarnya bukan tentang apa yang ada di luar, tapi apa yang ada di dalam diri kita. Ketika kita terlalu fokus pada hal-hal eksternal, kita kehilangan jati diri kita yang sebenarnya. Hal ini dapat menimbulkan kecemasan, ketakutan, dan kurangnya ketenangan batin.

    Solusinya adalah mengenal dirimu sendiri. Ketika kamu benar-benar mengenal dan menerima dirimu sendiri, kamu bisa memahami apa itu sikap percaya diri dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kamu dapat membuat keputusan yang selaras dengan nilai-nilaimu.

    Ketika kamu mengenal dirimu sendiri, kamu akan lebih mudah menerima kekuatan dan kelemahanmu, ciri khas kepribadianmu, serta pengalaman-pengalaman di masa lalu.  Penerimaan ini akan meningkatkan kepercayaan diri dan citra dirimu yang lebih positif. 

    Mungkin kamu adalah penulis yang hebat, pemimpin alami, atau koki andal. Mengetahui kekuatanmu memungkinkanmu fokus pada hal-hal di mana kamu bisa unggul dan memberi kontribusi yang berarti.

    Cara menumbuhkan pengetahuan tentang diri:

    • Refleksi diri: Luangkan waktu untuk merenungkan pikiran, perasaan, dan pengalamanmu. Tanyakan pada dirimu, “Apa kekuatan dan kelemahanku? Apa nilai dan tujuanku? Apa yang membuatku bahagia?”
    • Journaling: Menuliskan pikiran dan perasaan bisa membantumu memprosesnya dengan lebih dalam dan mendapatkan wawasan tentang dirimu sendiri.
    • Meditasi: Meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan menghubungkan dirimu dengan sisi batinmu.

    Perjalanan mengenal diri adalah proses seumur hidup, tetapi sangat layak dijalani. Ketika kamu memahami apa itu percaya diri, kamu akan lebih mudah mengenali nilai-nilai dirimu dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk berkembang. 

    Dengan belajar lebih banyak tentang dirimu, kamu akan membuka potensi sejati dan menciptakan hidup yang penuh makna. Kamu bisa mengeksplorasi kekuatan dan minatmu dengan mengikuti tes kepribadian online, berbicara dengan orang-orang di profesi yang kamu minati, atau mencoba menjadi sukarelawan untuk mendapatkan pengalaman langsung.

    Baca Juga: [TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek

    4. Jadilah Cinta Sejati Untuk Dirimu

    Merasa nyaman dan mencintai diri sendiri itu seperti membangun bangunan yang kokoh: kamu membutuhkan fondasi yang kuat. Fondasi ini dibangun dari dua hal: menerima diri sendiri dan memaafkan diri sendiri. 

    Kita semua pasti pernah merasa gugup atau kurang percaya diri. Itu wajar, kok! Tetapi kepercayaan diri sejati muncul ketika kamu belajar menerima dirimu sendiri, bahkan saat melakukan kesalahan.

    Mencintai diri sendiri bukan berarti harus sempurna. Mencintai diri sendiri berarti menyadari bahwa kamu adalah manusia yang akan melakukan kesalahan, tetapi tetap berharga dan bernilai. 

    Apa itu percaya diri jika bukan hasil dari mencintai dan menerima diri sendiri? Tidak ada yang sempurna, selalu ada ruang untuk belajar dan berkembang. Ketika kamu menerima hal ini, tekanan untuk menjadi sempurna akan hilang.

    Misalnya, jika kamu merasa tidak pandai berbicara di depan umum, terimalah bahwa hal itu membuatmu gugup, tetapi akui juga bahwa kamu memiliki hal-hal berharga untuk disampaikan. Nah, nantinya kamu bisa bergabung dengan klub atau komunitas untuk berlatih dan meningkatkan kemampuanmu.

    Inilah beberapa langkah membangun rasa cinta terhadap diri sendiri:

    • Maafkan dirimu. Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Belajarlah untuk memaafkan dirimu atas kesalahan di masa lalu dan fokuslah pada masa kini. Ingat, kamu selalu bisa mencoba lagi dan lagi, menjadi orang yang lebih baik.
    • Terima dirimu sendiri. Lihat dirimu di cermin dan katakan, “Aku mencintai diriku sendiri. Aku berharga.” Ulangi sampai kamu percaya, dan jangan lupa berikan senyuman tulus untuk dirimu sendiri.
    • Mulailah harimu dengan afirmasi positif. Berikan pikiranmu makanan yang positif dengan afirmasi setiap pagi. Kamu bisa katakan, “Bisnisku akan cuan hari ini!” atau “Wawancara kerjaku akan berlangsung dengan lancar hari ini!” Ini akan membantumu menjalani hari dengan semangat.
    • Tunjukkan gaya unikmu. Abaikan pendapat orang lain dan bergayalah dengan cara yang membuatmu nyaman dan bahagia. Ketika kamu merasa nyaman dengan penampilanmu, orang lain juga akan menyadarinya.

    Siap Hidup Lebih Percaya Diri?

    Sekarang, kamu sudah tahu apa itu rasa percaya diri dan bagaimana cara membangunnya. Kepercayaan diri bisa dipelajari! Berhentilah overthinking, berhenti membandingkan hidupmu dengan orang lain, terimalah dirimu, dan kenali nilai dirimu. Dengan begitu, kamu akan membuka potensi untuk benar-benar percaya pada dirimu sendiri.

    Kepercayaan diri yang baru ditemukan ini akan membuka banyak pintu ke peluang menarik. Kamu bisa belajar keterampilan baru, menciptakan sesuatu yang luar biasa, atau bahkan mengejar karir impianmu.

    Dalam dunia kerja, khususnya sebagai seorang virtual assistant, kepercayaan diri adalah kunci. Kamu perlu mampu “menjual kemampuanmu” dan memikat klien supaya mereka yakin pada keahlianmu dan mau menggunakan jasamu.

    Kalau kamu ingin lebih memahami apa itu percaya diri dan mengembangkannya sebagai virtual assistant, yuk, ikuti SGB VA free webinar dan mulai langkah pertamamu menuju karir yang lebih percaya diri dan sukses! Daftar lewat tombol di bawah, ya!

    Kerja Remote Dibayar Dollar Sebagai VA

    Bersama SGB VA mentor, Tania Gromenko, kamu akan mendapatkan tips dan trik menjadi virtual assistant sukses dalam hitungan pekan. Gabung lewat tautan di bawah sekarang!

    © 2024 All rights reserved   |   Gromenko & Partners Pte.Ltd.

    5 Steps To Doing What You Love Remotely By Being A Virtual Assistant

    By clicking the button, you agree to subscribe to SGBVA’s webinar content and newsletters.