
Tak Bisa Mengajar Lagi Karena Sakit, Wirda Justru Berhasil Kerja dari Rumah

Athika Rahma
SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA
- Januari 31, 2025
- Alumni Stories
Hidup sering kali membawa kita ke jalan yang tidak terduga, terutama ketika tantangan memaksa kita untuk memikirkan kembali prioritas kita. Bagi Wirda, mantan guru pendidikan khusus di Malaysia, krisis kesehatan justru membawanya menemukan dunia Virtual Assistant (VA).
Saat mencari fleksibilitas untuk memulihkan diri dan tetap mengurus keluarganya, ia menemukan karier yang memungkinkan bekerja dari rumah sambil memanfaatkan beragam keterampilannya. Dalam artikel ini, kita akan menyelami perjalanan Wirda—mulai dari awal kariernya di dunia pendidikan dan freelance hingga akhirnya memutuskan menjadi VA.
In this article...
Berawal dari Masalah Kesehatan
Sebelum menjadi Virtual Assistant, kehidupan Wirda berpusat pada dunia pendidikan. Selama bertahun-tahun, ia bekerja sebagai guru pendidikan khusus di Selangor, Malaysia, membantu siswa dengan kesulitan belajar.
Di samping mengajar, ia juga terjun ke dunia freelance sejak tahun 2000. Ia berkarier di bidang administrasi, pemasaran, hubungan masyarakat, manajemen proyek, dan penelitian. “Saya selalu senang membantu orang lain melalui apa yang saya kerjakan, baik itu siswa maupun pemilik bisnis,” ungkapnya.
Namun, segalanya berubah pada tahun 2019. Sejak kecil, Wirda memang memiliki masalah kesehatan, tetapi pada April 2019, ia mengalami masalah yang lebih serius. “Saya bangun tidur dengan sakit kepala yang hebat, dan setelah MRI, dokter menemukan adanya gumpalan darah di otak saya,” ceritanya.
Meskipun tidak berbahaya, dokter mendiagnosisnya dengan stroke, menyebabkan lengan kanannya mati rasa. Ia kesulitan melakukan tugas-tugas dasar dan bahkan sempat kehilangan suaranya.
“Saya tidak bisa mengajar, tidak bisa kembali ke sekolah, dan saat itulah saya sadar bahwa saya harus melakukan perubahan.”
Dengan perjalanan pemulihan yang panjang di depannya, Wirda mencari pekerjaan yang fleksibel. “Saya butuh waktu untuk sembuh, tetap di rumah, tapi juga tetap bisa menghasilkan uang,” katanya. Saat itulah ia memutuskan menjadi Virtual Assistant.
Baca Juga: Kisah Intan Hidupkan Kembali Impiannya: Dari Ibu Rumah Tangga, Kini Jadi VA Bergaji Dolar
Titik Balik dalam Karier Wirda

Suatu waktu, ia tak sengaja melihat iklan tentang SGB VA yang menyebutkan peluang kerja remote. Meskipun familiar dengan dunia freelance, Wirda mengaku sempat merasa ragu dengan konsep kerja remote. Ia bahkan sempat berpikir, apakah SGB VA penipuan atau bukan.
Namun, setelah menghadiri beberapa webinar, ia mulai tertarik.
“Saya melihat Tania, pendiri SGB VA, dan berpikir, kalau dia bisa melakukannya, kenapa saya tidak?” Keberhasilan Tania sebagai VA Expert di Singapura, meskipun berasal dari Rusia, menginspirasi Wirda untuk terus maju.
Di tengah pemulihan dari beberapa operasi dan terapi bicara, Wirda masih menghadapi tantangan, seperti kesulitan mengetik dengan tangan kanannya yang dominan. Namun, tekadnya membuahkan hasil. Ia mendaftar ke program SGB VA dan mulai belajar tentang dunia VA.
Pengalaman Sebagai VA
Saat menjalani pelatihan di SGB VA, Wirda banyak belajar tentang keterampilan praktis seperti tugas administrasi, manajemen media sosial, hingga pembuatan desain grafis dasar. Namun, menurutnya, pelajaran paling penting yang ia dapatkan adalah berkolaborasi.
“Ketika kamu berkolaborasi, kamu bisa mencapai lebih banyak dibandingkan saat bersaing,” ujarnya.
Wirda tidak langsung mengejar keuntungan ketika memulai jadi VA. Ia memutuskan untuk memperbanyak pengalamannya terlebih dulu dengan menawarkan jasanya secara gratis.
“Saya menawarkan uji coba gratis selama 10 jam kepada klien, hanya untuk mendapatkan feedback dan referensi. Saya tidak mencari bayaran langsung, hanya pengalaman,” jelasnya.
Dari situlah bisnisnya mulai berkembang. Berkat rekomendasi dan jaringan dari klien yang puas, reputasi baiknya mulai menyebar. “Tania menyarankan saya untuk mencari klien dari lingkaran terdekat—keluarga, teman, dan jaringan mereka—dan itulah yang saya lakukan.”
Kini, Wirda fokus membantu klien untuk tugas-tugas administratif seperti manajemen email, pengelolaan kalender, dan koordinasi webinar. Meskipun ia juga mampu menangani manajemen media sosial dan desain grafis dasar, passion utamanya tetap di bidang administrasi. “Pekerjaan ini cocok dengan keterampilan dan kepribadian saya,” katanya.
Baca Juga: Cerita Laila: Resign dari Kerja Kantoran dan Jadi VA dengan 5 Klien
Menemukan Fleksibilitas dan Penghasilan dari Rumah
Menjadi Virtual Assistant mengubah hidup Wirda. Tidak hanya memberinya kesempatan untuk bekerja dari rumah, tetapi pekerjaa ini juga memungkinkan ia mendapatkan penghasilan dengan caranya sendiri.
Saat ini, ia bekerja berdasarkan proyek atau paket jam, dengan tarif sekitar $10 USD per jam. “Untuk 10 jam kerja, saya bisa mendapatkan sekitar RM450, dan untuk 20 jam, sekitar RM900,” jelasnya.
Meskipun penghasilannya belum mencapai target yang diinginkannya, fleksibilitas sebagai VA memberinya ruang untuk berkembang sesuai ritmenya sendiri.
Wirda memutuskan untuk fokus pada peningkatan keterampilan dan perluasan basis kliennya, sembari tetap menikmati kebebasan bekerja dari rumah dan mendukung keluarganya.
Tips untuk Calon Virtual Assistant
Bagi siapa pun yang ingin memulai karier sebagai Virtual Assistant, Wirda punya beberapa saran:
Kenali apakah remote work cocok untukmu?
“Luangkan waktu untuk merenung dan tanyakan pada diri sendiri apakah pekerjaan jarak jauh sesuai dengan gaya hidupmu. Tidak semua orang cocok, tapi dengan tekad, siapa pun bisa berhasil.”
Spesialisasi itu penting!
“Dengan memiliki keterampilan di bidang yang spesifik, klien akan lebih mudah untuk menilai apakah kamu VA yang cocok untuk bisnisnya atau tidak,” sarannya.
Bangun kredibilitas
“Jika kamu memberikan hasil kerja berkualitas tinggi dan membangun reputasi yang kuat, klien akan merekomendasikanmu. Saya tidak banyak menggunakan media sosial untuk pemasaran. Klien saya datang dari rekomendasi, dan itu sangat efektif,” katanya.
Baca Juga: Cerita Rifka: Gak Bisa Bahasa Inggris Tetap Jadi Virtual Assistant!
Ingin Mengikuti Perjalanan Wirda?
Bagi Wirda, menjadi Virtual Assistant bukan sekadar perubahan karier, tapi juga “penyelamat hidup”. Kini, ia bisa lebih fleksibel dalam mengurus kesehatannya, bekerja dari rumah, dan tetap mendukung finansial keluarga.
“Saya berharap profesi VA terus berkembang dan diakui sebagai karier yang dihormati, seperti dokter atau pengacara,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Jika kamu terinspirasi oleh kisah Wirda dan ingin memulai perjalananmu sendiri di dunia kerja remote, ikuti webinar GRATIS dari SGB VA untuk mendapatkan wawasan mendalam seputar karier menjadi VA. Daftar sekarang lewat link di bawah!
Kerja Remote Dibayar Dollar Sebagai VA
Bersama SGB VA mentor, Tania Gromenko, kamu akan mendapatkan tips dan trik menjadi virtual assistant sukses dalam hitungan pekan. Gabung lewat tautan di bawah sekarang!