10 Kesalahan Kerja Remote Pemula sebagai Virtual Assistant yang Harus Kamu Hindari
Athika Rahma
SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA
- Januari 3, 2025
- Remote Work Tips
Kamu baru mulai jadi virtual assistant (VA)? Baik sebagai pekerja kantoran yang pindah haluan, ibu yang ingin bekerja dari rumah, atau mahasiswa yang mencari pengalaman baru, sangat wajar kalau ada kesalahan kecil di awal perjalananmu. Itu bagian dari proses belajar, kok!
Tapi, ada beberapa jebakan yang sebaiknya kamu hindari supaya kariermu bisa berkembang dengan lebih lancar. Yuk, kita bahas kesalahan umum kerja remote pemula sebagai VA supaya kamu bisa menghindarinya.
Daftar Isi
1. Pola Pikir yang Kurang Tepat
Jangan langsung membayangkan klien akan berdatangan begitu saja hanya karena kamu sudah punya profil di media sosial atau platform freelance. Faktanya di lapangan, membangun basis klien butuh usaha ekstra.
Kamu harus aktif mencari peluang, menawarkan jasa VA-mu, dan membangun hubungan baik dengan calon klien. Anggap saja kerja remote pemula ini sebagai bisnis yang butuh strategi dan ketekunan. Tantangan yang datang bukan hambatan, tapi kesempatan untuk tumbuh.
2. Tidak Mau Belajar Hal Baru
Dunia kerja remote pemula sebagai virtual assistant terus berkembang, begitu juga dengan kebutuhan klien. Kalau kamu berhenti belajar, cepat atau lambat kamu akan ketinggalan.
Belajar itu tidak harus mahal kok! Ada banyak webinar gratis, podcast bermanfaat, dan sumber online yang bisa kamu akses. Luangkan waktu setiap minggu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan baru. Ingat, semakin banyak wawasanmu, semakin bernilai jasa yang kamu tawarkan.
3. Salah Menentukan Harga Jasa
Menentukan harga jasa kerja remote pemula sering jadi tantangan buat virtual assistant pemula. Ada yang pasang harga terlalu murah karena takut tidak ada klien, ada juga yang pasang harga terlalu mahal supaya bisa mendapat penghasilan yang tinggi.
Jika kamu salah menentukan harga jasamu, bisnis VA-mu bisa-bisa tidak berkembang. Solusinya? Lakukan riset tentang tarif jasa di bidang yang sama, pertimbangkan keterampilan dan pengalamanmu, serta sesuaikan dengan kompleksitas pekerjaan yang ditawarkan.
Baca Juga: [TERBARU] Gaji Virtual Assistant Indonesia 2025: Per Jam, Bulan, Proyek
4. Tidak Jelas dalam Menentukan Tarif
Klien lebih suka kejelasan sejak awal. Kalau informasi tentang tarif dan layananmu tidak transparan, calon klien mungkin akan ragu untuk lanjut bekerja sama. Kamu pun akan kesulitan mendapatkan kerja remote pemula yang kamu idamkan.
Pastikan tarif dan rincian layananmu tertulis jelas, entah di profil media sosial atau situs web pribadimu. Dengan begitu, calon klien bisa membuat keputusan dengan lebih mudah.
5. Tidak Membangun Branding Diri
Salah satu tahap penting yang kadang dilewati oleh orang yang mencari kerja remote pemula ialah branding. Padahal, dengan melakukan branding diri, kamu membuka peluang untuk lebih dikenal oleh klienmu.
Apa nilai yang kamu tawarkan? Spesialisasi apa yang jadi keunggulanmu? Bangun identitas yang konsisten di semua platform, dari media sosial hingga materi promosi. Branding yang kuat bikin kamu lebih mudah diingat dan dipercaya.
6. Menganggap Pekerjaan sebagai VA Mudah
Jangan salah, kerja remote pemula jadi virtual assistant itu bukan sekadar menyelesaikan tugas dari klien. Kamu akan menghadapi tenggat waktu ketat, klien yang rumit, hingga kendala teknologi yang mungkin akan membuatmu pusing. Tantangan seperti ini wajar dan bagian dari proses. Hadapi dengan sikap positif dan jadikan setiap hambatan sebagai pelajaran berharga.
Baca Juga: Apakah Virtual Assistant Adalah Kerja Sampingan Online yang Menjanjikan?
7. Berharap Hasil Instan
Kalau kamu berharap langsung dapat penghasilan besar di minggu pertama melakukan kerja remote pemula, siap-siap saja kecewa. Membangun karier sebagai VA butuh waktu dan konsistensi. Fokus pada kualitas pekerjaan, jaga hubungan baik dengan klien, dan terus promosikan dirimu.
8. Menganggap Klien Sebagai Bos
Ingat, hubungan dengan klien itu lebih mirip kemitraan, bukan hubungan bos dan bawahan. Meskipun kamu kerja remote tanpa pengalaman, bukan berarti posisimu ada di bawah klienmu.
Kamu juga punya keahlian yang mereka butuhkan, jadi jangan ragu untuk memberi saran atau ide saat diperlukan. Pendekatan yang kolaboratif akan membangun kepercayaan dan menciptakan hasil kerja yang lebih baik.
9. Tidak Menetapkan Batasan
Selalu bilang “ya” pada semua permintaan klien bisa jadi awal dari kelelahan dan stres. Tetapkan batasan yang jelas soal jam kerja dan jenis tugas yang bisa kamu terima. Jangan lupa untuk istirahat dan jaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Meskipun kerja remote dari rumah, VA harus tetap sehat supaya produktif!
Baca Juga: 4 Tips dan Contoh Manajemen Waktu Remote Working yang Efektif
10. Komunikasi yang Kurang Efektif
Komunikasi yang buruk bisa merusak hubungan baik dengan klien. Jangan biarkan pesan menumpuk tanpa dibalas atau proyek berjalan tanpa pembaruan atau update. Selalu sampaikan perkembangan terbaru, kendala yang dihadapi, atau sekadar kabar singkat soal progres pekerjaan. Komunikasi yang jujur dan terbuka bikin klien merasa dihargai.
Lebih Siap Berkarier Sebagai VA
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan kerja remote pemula sebagai VA di atas, kamu akan lebih siap menghadapi dunia virtual assistant dan membangun karier yang sukses.
VA yang selalu belajar hal baru akan menjadi VA yang minim melakukan kesalahan profesional. Kalau kamu ingin lebih siap jadi virtual assistant yang diincar lien, ikuti webinar gratis dari SGB VA.
Di sini, mentor berpengalaman SGB VA, Tania Gromenko, akan membahas cara memulai karier sebagai VA seperti:
- Cara mempersiapkan diri sebagai VA
- Keterampilan yang paling dibutuhkan klien
- Strategi menjadi VA sukses dalam 5 minggu
Klik link di bawah ini untuk mendaftar dan mulai perjalanan kerja remote-mu!
Kerja Remote Dibayar Dollar Sebagai VA
Bersama SGB VA mentor, Tania Gromenko, kamu akan mendapatkan tips dan trik menjadi virtual assistant sukses dalam hitungan pekan. Gabung lewat tautan di bawah sekarang!