
Apa Itu Portofolio dan Cara Memilih Format yang Tepat Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Athika Rahma
SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA
- April 11, 2025
- Remote Work Tips
Pernah merasa punya cukup pengalaman, sudah melamar ke berbagai tempat, tapi tak kunjung mendapat respon dari calon klien?
Bisa jadi masalahnya bukan pada kemampuanmu, melainkan bagaimana kamu menyampaikannya. Di sinilah portofolio mengambil peran penting untuk menyampaikan hasil kerjamu.
Apa itu portofolio? Portofolio bukan sekadar rangkuman pengalamanmu, tapi bagaimana kamu bisa membuat klien yakin untuk mempekerjakanmu.
Namun, portofolio yang baik saja tidak cukup. Format penyajian yang tepat bisa membuat perbedaan besar. Nah, artikel ini akan membantu kamu memahami apa itu portofolio, format portofolio yang terbukti efektif, dan bagaimana menyesuaikannya dengan jenis pekerjaan dan bidang yang kamu tekuni.
Apa Itu Portofolio?

Secara sederhana, portofolio adalah kumpulan karya atau proyek yang pernah kamu kerjakan. Tapi lebih dari itu, portofolio juga mencerminkan cara berpikir, pendekatan kerja, dan nilai yang kamu bawa. Apa itu portofolio bukan sekadar “hasil akhir”, melainkan juga prosesmu mencapai hasil akhir tersebut.
Portofolio adalah cara kamu menunjukkan kemampuanmu, bukan sekadar memberitahu apa yang bisa kamu lakukan. Bahkan dalam banyak kasus, portofolio bisa “berbicara” lebih kuat daripada CV.
Komponen Utama yang Wajib Ada di Portofolio

Setelah mengetahui apa itu portofolio, kamu wajib mengetahui komponen utama dalam dokumen ini. Apa pun format yang kamu pilih, pastikan portofoliomu mencakup komponen berikut:
- Profil singkat
Tulis siapa kamu, apa keahlianmu, dan pendekatan kerja yang kamu yakini. - Nilai atau prinsip kerja
Sisipkan nilai-nilai atau prinsip kerja yang menjadi landasan setiap proyek yang kamu kerjakan. - Proyek unggulan
Sampaikan bukan hanya hasil akhirnya, tapi juga proses dan tantangan yang kamu hadapi. Tambahkan data jika ada. - Visual yang konsisten
Tata letak, warna, dan tipografi harus konsisten dan mendukung keterbacaan. - Informasi kontak dan tautan pendukung
Permudah orang untuk menghubungimu atau menjelajahi lebih banyak karya/profilmu.
Baca Juga: 8 Perbedaan CV dan Portofolio untuk Virtual Assistant (Beserta Contohnya)
Bagaimana Memilih Format Portofolio yang Tepat?
Memilih format portofolio yang tepat sama pentingnya dengan memahami apa itu portofolio itu sendiri. Berikut ini beberapa format portofolio yang terbukti efektif, disesuaikan dengan karakteristik pekerjaan dan industri tertentu:
1. Bidang Visual dan Kreatif
Contoh: desainer grafis, ilustrator, fotografer, videografer, content creator.
Format yang direkomendasikan:
- Website pribadi (seperti Webflow, Squarespace, atau Wix)
- Platform visual seperti Behance atau Dribbble
Karya visual paling baik ditampilkan dalam format yang minimalis dan mudah diakses, dengan navigasi sederhana dan tampilan visual yang kuat.
Hal yang perlu ditampilkan:
- Kumpulan karya terbaik, maksimal 5. Pilih karya yang memiliki dampak besar entah bagi klien atau karirmu
- Penjelasan singkat tentang peran dan konteks proyek
- Proses kerja, bukan hanya hasil akhir (bagaimana proses kreatif kamu dalam membuat suatu karya, apa yang dilakukan pertama kali, apa saja pertimbanganmu memilih menambahkan A, B, C dalam karyamu, dan lainnya)
- Jika memungkinkan, sertakan testimoni dari klien
2. Bidang Kepenulisan
Contoh: Penulis lepas, content writer, copywriter, editor, scriptwriter, UX writer
Format yang direkomendasikan:
- Website pribadi atau blog portofolio
- PDF portofolio dengan layout visual bersih
- Platform pihak ketiga (Medium, Substack, Contently, Notion)
Apa itu portofolio dalam bidang kepenulisan? Portofolio di bidang ini harus mampu memperlihatkan gaya penulisan, kemampuan dalam memahami brief, serta cara berpikir strategis yang mendasari setiap tulisan. Dalam dunia kepenulisan, kekuatan utamanya terletak pada kata-kata, konteks, dan hasil komunikasi yang dicapai.
Hal yang perlu ditampilkan:
- Kumpulan tulisan pilihan (dalam berbagai format: artikel, copy iklan, narasi, naskah video, dll.)
- Penjelasan konteks: untuk siapa tulisan itu dibuat, tujuan kontennya, platform publikasi
- Gaya dan suara penulisan: apakah kamu bisa menulis dengan tone edukatif, persuasif, santai, formal, atau storytelling?
- Proses penulisan: dari riset, penyusunan struktur, hingga hasil akhir
- Dampak tulisan (jika ada): peningkatan traffic, engagement, konversi, atau respon pembaca
- Testimoni atau klien/publikasi yang pernah bekerja sama
- Evaluasi dari tiap proyek: apa tantangan menulisnya dan pendekatan yang kamu ambil?
Baca Juga: CV ATS Adalah: Panduan Lengkap untuk Virtual Assistant
3. Bidang Strategis dan Analitis
Contoh: marketing strategist, analis data, manajer proyek, brand consultant.
Format yang direkomendasikan:
- Portofolio berbasis PDF atau slide presentasi
- Dokumen interaktif seperti Notion atau Canva
Pekerjaan di bidang ini membutuhkan penjelasan naratif dan struktur logis. Apa itu portofolio lamaran kerja di bidang ini harus mampu menunjukkan pemikiran strategis dan dampak dari pendekatan yang digunakan.
Hal yang perlu ditampilkan:
- Studi kasus dengan alur: masalah → solusi → hasil
- Data pendukung atau metrik kinerja
- Diagram, grafik, atau alur kerja
- Evaluasi atas hasil atau pembelajaran dari proyek
4. Bidang Teknologi dan Produk Digital
Contoh: developer, UX/UI designer, product manager.
Format yang direkomendasikan:
- Website pribadi dengan studi kasus terstruktur
- Repositori GitHub untuk developer
- Dokumentasi proyek di Notion atau Medium
Format ini penting untuk menunjukkan kemampuan berpikir sistematis, pemahaman terhadap masalah pengguna, serta keterampilan teknis dan kolaboratif.
Hal yang perlu ditampilkan:
- Studi kasus menyeluruh (dari riset hingga implementasi)
- Dokumentasi alur kerja atau versi produk
- Jika memungkinkan, tampilkan prototipe interaktif atau demo
- Tambahkan tautan ke GitHub atau produk digital yang dapat diakses
5. Event Organizer & Pekerjaan Berbasis Proyek
Contoh: Event planner, campaign manager, stage producer, operations coordinator.
Format yang direkomendasikan:
- Website atau PDF visual (banyak dokumentasi foto/video)
- Timeline proyek interaktif (Notion, Miro)
- Slide presentasi studi kasus
Apa itu portofolio juga wajib dipahami oleh pekerja berbasis acara (event) agar kamu dapat menunjukkan kemampuan dalam mengelola berbagai elemen acara, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
Hal yang perlu ditampilkan:
- Galeri acara dengan deskripsi peranmu
- Checklist atau alur perencanaan
- Studi kasus keberhasilan dan penanganan kendala
- Feedback peserta atau klien
- Budget vs realisasi (opsional)
Baca Juga: 20+ Keterampilan dalam CV Virtual Assistant yang Buat Kamu Dilirik Klien
6. Public Relations & Komunikasi
Contoh: PR officer, media relation, content strategist, corporate communications
Format yang direkomendasikan:
- Slide presentasi + kliping publikasi media
- Website pribadi atau blog
- Portofolio media sosial
Kredibilitas di bidang ini sering dibangun dari output komunikasi—artikel, rilis pers, konten kampanye—dan relasi dengan publik.
Hal yang perlu ditampilkan:
- Cuplikan kampanye komunikasi atau liputan media
- Rangkaian strategi komunikasi yang pernah dibuat
- Narasi strategi krisis (jika relevan)
- Refleksi terhadap dinamika komunikasi publik
7. Customer Support & Client Success
Contoh: Customer support specialist, client success manager, virtual assistant, support lead
Format yang direkomendasikan:
- Slide presentasi atau dokumen PDF dengan alur naratif
- Portofolio interaktif (Notion atau Canva)
- Microsite atau laman profil profesional
Peran dalam bidang ini erat kaitannya dengan kemampuan komunikasi, penyelesaian masalah, dan pelayanan terhadap klien. Portofolio sebaiknya menampilkan pendekatanmu dalam menghadapi situasi nyata, serta kontribusimu dalam membangun relasi jangka panjang dengan pengguna atau pelanggan.
Hal yang perlu ditampilkan:
- Studi kasus penanganan klien (tantangan, pendekatan, hasil)
- Proses kerja atau SOP yang kamu buat dan terapkan
- Ulasan atau testimoni dari klien atau rekan kerja
- Tools yang biasa kamu gunakan (misalnya: Zendesk, Intercom, CRM tertentu)
- Data pendukung (misalnya peningkatan kepuasan pelanggan, waktu respons, retensi klien)
- Refleksi dari pengalaman lapangan: bagaimana kamu belajar dari interaksi dengan klien dan menyesuaikan pendekatanmu
Cara Membuat Portofolio Untuk Tarik Klien
Mengetahui apa itu portofolio dan memilih format yang tepat memang penting, tetapi bagaimana kamu membangunnya dari awal juga harus kamu perhatikan. Jika kamu masih bingung harus mulai dari mana, kamu bisa membaca artikel SGB VA Course tentang apa itu portofolio dan contohnya secara lebih rinci dan disertai contoh dari berbagai bidang:
6+ Contoh Portofolio Kerja yang Dilirik Rekruter (+ Cara Membuatnya)
Di sana, kamu akan menemukan panduan praktis untuk menyusun portofolio yang tidak hanya menarik secara tampilan, tetapi juga efektif menyampaikan keahlian dan nilai profesionalmu.
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang apa itu portofolio serta membangun portofolio yang tidak hanya terlihat profesional, tetapi juga relevan dengan standar kerja remote, kamu bisa bergabung dengan SGB VA Course!
Kurikulumnya dirancang khusus untuk kebutuhan dunia kerja digital, dengan materi yang terus diperbarui mengikuti tren industri. Kamu juga akan belajar langsung dari para mentor profesional, menyusun portofolio berbasis proyek, dan mempersiapkan diri untuk bersaing di pasar global.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai program ini? Ikuti webinar gratis dari SGB VA Course dengan daftar lewat link di bawah!
Ready for More? Join Our Free Webinar!
Click the button and register right now!