Maksimalkan Cuan Dollar Pakai Strategi Email Marketing ala Alita – GABUNG MASTERCLASS GRATIS

#kaburajadulu

Sebelum #KaburAjaDulu, Siapkan Dulu 7 Hal Penting Ini

Athika Rahma - SEO Specialist at SGBVA

Athika Rahma

SEO Specialist Virtual Assistant at SGBVA

Belakangan ini, tren #KaburAjaDulu ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak orang mulai mempertimbangkan untuk mencari penghidupan yang lebih baik di luar negeri—baik untuk bekerja, belajar, atau sekadar merasakan pengalaman baru. 

Namun, sebelum benar-benar ‘kabur’, ada beberapa hal yang perlu kamu siapkan agar tidak berakhir dengan kebingungan atau bahkan penyesalan. Jika saat ini kamu sedang berpikir untuk mencoba hidup di luar negeri, pastikan kamu tidak asal pergi tanpa persiapan.

1. Persiapan Mental

Pergi ke luar negeri bukan sekadar pindah tempat tinggal, tapi juga meninggalkan kenyamanan yang sudah terbentuk bertahun-tahun. Akan ada masa-masa sulit: adaptasi dengan budaya baru, bahasa yang mungkin tidak kamu kuasai dengan baik, serta rasa kesepian karena jauh dari keluarga dan teman. Oleh karena itu, penting untuk menyiapkan mental sebelum mengambil keputusan besar ini.

Tanyakan pada dirimu sendiri:

  • Apakah kamu siap menghadapi ketidakpastian? Hidup di luar negeri sering kali penuh kejutan, dari kesulitan mencari pekerjaan hingga aturan hukum yang berbeda dari negara asal.
  • Bagaimana caramu mengatasi homesick? Apakah kamu tipe yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, atau justru sangat bergantung pada kehadiran orang-orang terdekat?
  • Apa alasan terbesarmu ingin pergi? Jika hanya karena ikut-ikutan tren, kamu mungkin perlu mempertimbangkan ulang. Pastikan alasanmu cukup kuat agar tidak mudah menyerah saat menghadapi tantangan.

Mempersiapkan mental bisa dilakukan dengan mencari tahu pengalaman orang lain, mengikuti komunitas ekspatriat, atau bahkan menjalani simulasi hidup mandiri di dalam negeri sebelum benar-benar pindah.

Baca Juga: Apa itu Percaya Diri dan Bagaimana Cara Membangunnya dengan Cepat?

2. Persiapan Finansial

Banyak yang berpikir bahwa begitu tiba di luar negeri, mereka bisa langsung mendapat pekerjaan. Kenyataannya, proses mencari kerja bisa memakan waktu berbulan-bulan, tergantung regulasi negara tujuan dan keterampilan yang kamu miliki. Oleh karena itu, memiliki keuangan yang stabil sebelum berangkat adalah keharusan.

Hal yang harus kamu siapkan:

  • Dana darurat: Usahakan memiliki tabungan minimal untuk 6 bulan biaya hidup. Ini akan memberimu ruang untuk beradaptasi tanpa harus stres mencari uang sejak hari pertama.
  • Sumber penghasilan: Jika memungkinkan, cobalah mencari pekerjaan remote atau freelance sebelum berangkat. Dengan begitu, kamu tetap memiliki pemasukan meskipun masih dalam tahap penyesuaian di negara tujuan.
  • Rencana keuangan yang matang: Hitung semua kemungkinan pengeluaran, termasuk biaya tempat tinggal, makan, transportasi, hingga asuransi kesehatan. Jangan hanya mengandalkan informasi di internet, tetapi cari tahu langsung dari orang yang sudah tinggal di sana agar mendapat gambaran lebih realistis.

Kesalahan terbesar yang sering dilakukan adalah hanya membawa uang seadanya dan berharap bisa ‘bertahan’ sampai mendapatkan pekerjaan. Ini bisa membuatmu terjebak dalam situasi sulit, bahkan sampai harus kembali ke tanah air tanpa hasil.

3. Rencana dan Tujuan yang Jelas

Meninggalkan negara asal tanpa rencana yang jelas hanya akan membuatmu lebih rentan terhadap kesulitan di luar negeri. Untuk menghindari kejadian tak terduga, pastikan kamu memiliki strategi yang matang sebelum berangkat.

Poin penting dalam perencanaan:

  • Tujuan yang jelas: Apa tujuanmu pergi ke luar negeri? Apakah kamu ingin bekerja? Jika ya, di industri mana? Apa saja ketentuan untuk bekerja di industri tersebut di negara yang kamu tuju?
  • Riset negara tujuan: Setiap negara punya budaya kerja, regulasi imigrasi, dan standar hidup yang berbeda. Jangan sampai kamu kaget dengan perbedaan tersebut setelah tiba di sana.
  • Membangun jaringan sosial sebelum berangkat: Cari komunitas diaspora Indonesia atau ekspatriat lainnya yang bisa membantumu dalam proses adaptasi. Networking juga bisa menjadi jalan untuk mendapatkan pekerjaan lebih cepat.
  • Rencana cadangan jika harus kembali: Tak semua hal berjalan sesuai rencana. Jika harus kembali lebih cepat dari yang diperkirakan, apakah kamu sudah menyiapkan strategi untuk memulai kembali dari nol?

Tanpa perencanaan yang matang, risiko kegagalan akan jauh lebih besar. Bukan hanya soal bertahan hidup, tapi juga bagaimana kamu bisa berkembang dan memanfaatkan peluang yang ada di negara tujuan.

Baca Juga: Work Life Balance Adalah: Definisi dan Cara Mencapainya

4. Persiapan Keterampilan dan Mindset Adaptif

Selain kesiapan mental dan keuangan, keterampilan juga menjadi faktor penting agar kamu bisa lebih mudah bertahan dan berkembang di luar negeri.

Hal yang perlu diperhatikan:

  • Kemampuan bahasa: Meski bahasa Inggris adalah bahasa internasional, banyak negara lebih mengutamakan tenaga kerja yang bisa berkomunikasi dalam bahasa lokal. Menguasai bahasa negara tujuan akan memberi keuntungan lebih besar, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.
  • Skill yang fleksibel dan bernilai tinggi: Keterampilan seperti digital marketing, IT, desain grafis, atau manajemen bisnis lebih mudah diterapkan di berbagai industri dan memiliki peluang kerja lebih luas.
  • Mindset terbuka terhadap perubahan: Di luar negeri, kamu akan bertemu banyak orang dengan budaya, pola pikir, dan kebiasaan yang berbeda. Jika kamu terlalu kaku dan sulit menerima perbedaan, proses adaptasi akan menjadi sangat berat.

Dengan mempersiapkan keterampilan yang tepat dan memiliki mindset yang fleksibel, peluang suksesmu di luar negeri akan jauh lebih besar.

5. Kesehatan dan Kesiapan Fisik

Tinggal di luar negeri sering kali menuntut fisik yang lebih kuat karena berbagai faktor seperti perubahan iklim, pola makan yang berbeda, hingga sistem kesehatan yang mungkin tidak sebaik di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan sebelum dan selama berada di sana.

Hal yang perlu diperhatikan:

  • Cek kesehatan sebelum berangkat: Pastikan kamu dalam kondisi fisik yang prima sebelum memulai perjalanan panjang. Jika perlu, lakukan medical check-up dan vaksinasi yang diwajibkan negara tujuan.
  • Asuransi kesehatan: Jangan remehkan biaya pengobatan di luar negeri, yang sering kali jauh lebih mahal dibandingkan di Indonesia. Pastikan kamu memiliki asuransi kesehatan yang mencakup kebutuhan medis dasar.
  • Menjaga kesehatan mental: Stres akibat adaptasi bisa berdampak pada kesehatan fisik. Luangkan waktu untuk aktivitas yang menyenangkan, cari support system, dan jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa kewalahan.

Tanpa kesehatan yang baik, impian untuk sukses di luar negeri bisa terhambat. Jadi, pastikan aspek ini juga menjadi prioritas dalam persiapanmu.

Baca Juga: 4 Tips dan Contoh Manajemen Waktu Remote Working yang Efektif

6. Jaringan dan Komunitas

Saat berada di negara asing, memiliki jaringan sosial bisa sangat membantu, baik untuk kehidupan pribadi maupun profesional. Tanpa koneksi yang cukup, kamu bisa merasa kesepian dan kesulitan mencari informasi penting.

Beberapa cara membangun jaringan sebelum dan sesudah berangkat:

  • Gabung dengan komunitas ekspatriat atau diaspora Indonesia: Banyak komunitas yang bisa membantumu dalam mencari pekerjaan, tempat tinggal, atau sekadar berbagi pengalaman.
  • Bangun hubungan dengan orang lokal: Jangan hanya bergaul dengan sesama orang Indonesia. Berinteraksi dengan penduduk setempat akan mempercepat proses adaptasi dan membantumu memahami budaya kerja mereka.
  • Gunakan media sosial dan platform networking: LinkedIn, Meetup, atau grup Facebook sering kali menjadi tempat yang baik untuk bertemu orang-orang dengan minat serupa dan mencari peluang kerja.

Baca Juga: Apakah Virtual Assistant Adalah Kerja Sampingan Online yang Menjanjikan?

7. Pertimbangkan Alternatif Lain

Jika kamu merasa belum sepenuhnya yakin untuk pindah ke luar negeri, meskipun keinginan itu begitu besar, mungkin yang kamu butuhkan bukan sekadar tempat baru, tapi juga cara kerja yang lebih fleksibel. Sebelum benar-benar menetap di luar negeri, kenapa tidak mencoba bekerja secara remote terlebih dahulu?

#KaburAjaDulu mungkin terdengar seru, tapi tanpa persiapan yang matang, langkah ini bisa jadi bumerang. Sebelum memutuskan pindah ke luar negeri, kenapa tidak mencoba #RemoteAjaDulu? Dengan bekerja sebagai Virtual Assistant (VA), kamu bisa menikmati kebebasan tanpa harus meninggalkan tanah air. Siapa tahu, justru dari sini kamu menemukan cara hidup yang lebih fleksibel dan stabil!

Menariknya, menjadi VA tidak memerlukan sertifikasi khusus, bahkan jika kamu belum punya pengalaman. Yang terpenting adalah kemauan untuk belajar dan mengasah keterampilan yang dibutuhkan. Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang dunia VA, SGV VA Course menyediakan webinar gratis untuk pemula.

Di webinar ini, kamu akan mendapatkan insight menarik tentang:

  • Peluang karier sebagai VA dan prospeknya
  • Skill yang perlu kamu siapkan untuk sukses di bidang ini
  • Cara mendapatkan klien pertama agar bisa mulai bekerja secara remote

Daftar webinarnya sekarang lewat link di bawah sebelum kehabisan slot!

Kerja Remote Dibayar Dollar Sebagai VA

Bersama SGB VA mentor, Tania Gromenko, kamu akan mendapatkan tips dan trik menjadi virtual assistant sukses dalam hitungan pekan. Gabung lewat tautan di bawah sekarang!

© 2024 All rights reserved   |   Gromenko & Partners Pte.Ltd.

5 Steps To Doing What You Love Remotely By Being A Virtual Assistant

By clicking the button, you agree to subscribe to SGBVA’s webinar content and newsletters.

5 Steps To Doing What You Love Remotely By Being A Virtual Assistant

By clicking the button, you agree to subscribe to SGBVA’s webinar content and newsletters.